Anda di halaman 1dari 3

Religi / kepercayaan Suku Dani

Dasar religi masyarakat Suku Dani adalah menghormati roh nenek moyang dan juga
menyelenggarakan upacara yang dipusatkan pada pesta babi. Orang Suku Dani juga percaya pada
roh yaitu roh laki – laki (Suanggi Ayoka) dan roh wanita (Suanggi Hosile). Roh ini menitis pada
tumbuhan, hewan dan benda – benda. Konsep kepercayaan/keagamaan yang terpenting adalah
Atou yaitu kekuatan sakti para nenek moyang yang diturunkan secara patrilineal kepada anak laki –
laki. Kekuasaan sakti ini antara lain :
• Kekuatan menjaga kebun.
• Kekuatan menyembuhkan penyakit dan menolak bala.
• Kekuatan menyuburkan tanah.
Sebagian besar masyarakat Suku Dani juga menganut agama kristen atas pengaruh Eropa yang
dibawa ke para
misionaris yang membangun pusat Misi Protestan di Hetegima sekitar tahun 1955. Kemudian
setelah bangsa Belanda mendirikan kota Wamena maka agama Katholik mulai berdatangan.
Tradisi potong jari
Bila ada anggota keluarga atau kerabat dekat yang meninggal dunia seperi suami, istri,ayah, ibu,
anak dan adik, Suku Dani diwajibkan memotong jari mereka. Mereka percaya bahwa memotong jari
adalah symbol dari rasa sakit dan pedihnya seseorang yang kehilangan anggota keluarganya.
Memotong jari juga dapat diartikan sebagai upaya untuk mencegah terulangnya malapetaka yang
merenggut nyawa seseorang di dalam keluarga yang berduka. Memotongan jari ini umumnya
dilakukan oleh kaum Ibu Suku Dani, namun ada juga pemotongan jari yang dilakukan oleh anggota
keluarga dari pihak laki – laki. Bagi Suku Dani, jari diartikan sebagai simbol kerukunan, kesatuan dan
kekuatan dalam diri manusia maupun. Akan tetapi jika dicermati perbedaan setiap bentuk dan
panjang jari memiliki sebuah kesatuan dan kekuatan untuk meringankan semua beban manusia.
Tradisi potong jari dilakukan dengan alasan “Weneopakima dapulik welaikarek mekehasik” atau
pedoman dasar hidup. Kebersamaan sangatlah penting bagi masyarakat pegunungan tengah Papua.
Karena itulah masyarakat pegunungan tengah Papua memotong jari saat ada keluarga yang
meninggal. Tradisi ini dilakukan dengan berbagai cara, mulai dengan menggunakan benda tajam
seperti pisau, kapak, atau parang. Ada juga yang melakukannya dengan menggigit ruas jarinya
hingga putus, mengikatnya dengan seuatas tali sehingga aliran darahnya terhenti dan ruas jari
menjadi mati kemudian dipotong.
Teknologi
Teknologi asli masyarakat Suku Dani sangat sederhana. Alat utama mereka terbuat dari batu yang gosok
sampai halus, kayu dan sejenis bambu yang disebut lokop. Alat yang terbuat dari batu antara lain kapak,
pahat atau kapak tangan. Batu dihaluskan sehingga berwarna hitam, kemudian dibuat tajam pada satu
sisinya. Mata kapak dari batu dibentuk segitiga dan diasah satu sisinya, kemudian diberi tangkai kayu.
Tangkai dan mata kapak disambung dengan tali rotan yang dililitkan melintang dan saling tindih mengikat
mata kapak pada tangkainya. Masyarakat Baliem mengenal bermacam – macam kapak antara lain:
• Ewe Yake : untuk membelah kayu.
• Yake Keken : untuk memotong.
• Yake Kewok (bentuknya seperti cangkul) : untuk mengorek tanah.
Orang Suku Dani juga memiliki berbagai peralatan lain yakni:
• Molige : sejenis kapak batu yang ujungnya diberi besi, digunakan untuk menebang pohon
• Sege : sejenis tugal untuk melubangi tanah
• Korok : parang yang digunakan untuk membersihkan ilalang
• Valuk : sejenis sekop untuk men(angkul tanah7
• Wim : sebutan untuk busur7 dan
• Panah sege : sebutan untuk berbagai benda yang ujungnya runcing.

Anda mungkin juga menyukai