Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK VI

DURATION COST TRADE OFF


01 02 03
DEWI SHAFIRA ILLA KARMILA
H061171013 H061171012 H06117

04 05
KHUSNUL KHATIMAH OLANDIANI PASA’BI
H061171502 H0

06 07
KHALIS GHIFARY MUH. ZAHARI
H061171 H061171
TIME COST TRADE OFF (TCTO)

Time Cost Trade Off (TCTO) merupakan metode yang digunakan untuk melakukan percepatan
guna memperoleh biaya dan durasi optimal. Analisa Time Cost Trade Off, atau yang lebih dikenal
dengan TCTO, adalah salah satu cara untuk menyelesaikan problem apabila suatu proyek
mengalami keterlambatan, sebab di dalam TCTO terdapat alternatif untuk mengatasi keterlambatan
dan mengkompres jaringan kerja yaitu salah satunya dengan menggunakan penambahan jam kerja
(lembur), penambahan tenaga kerja dan kombinasi dari keduanya.
Konsep dasar Time Cost Trade Off adalah:
Time Cost Trade Off adalah dalam bahasa Indonesia disebut juga
Pertukaran Waktu dan Biaya. Maksud dari metode penjadwalan ini
adalah mempercepat waktu pelaksanaan proyek (Duration).

DEWI SHAFIRA
TUJUAN TIME COST TRADE OFF

Tujuan dari metode ini adalah mempercepat waktu penyelesaian


proyek dan menganalisis sejauh mana waktu dapat dipersingkat
dengan penambahan biaya yang minimum terhadap kegiatan yang
dapat dipercepat waktu pekerjaannya. Sehingga dapat diketahui
percepatan yang paling maksimum dan biaya yang paling minimum.
Metode ini memberikan solusi alternatif kepada perencana proyek
untuk menyusun perencanaan yang terbaik sehingga dapat
mengoptimalkan waktu dan biaya dalam penyelesaian proyek.

DEWI SHAFIRA
BIAYA PROYEK
Biaya yang digunakan di proyek adalah biaya total yang merupakan
penjumlahan dari:
a. Biaya langsung (direct cost)
Biaya langsung secara umum menunjukkan biaya tenaga kerja (menggaji
buruh, mandor, pekerja), material dan bahan yang diperlukan, peralatan,
dan biaya untuk pemakaian peralatan yang mempunyai hubungan erat
dengan aktivitas proyek.
b. Biaya tidak langsung (indirect cost)
Biaya tidak langsung tidak dapat dihubungkan dengan paket kegiatan
dalam proyek. Biaya tidak langsung secara langsung bervariasi dengan
waktu, oleh karena itu pengurangan waktu akan menghasilkan
pengurangan dalam biaya tidak langsung.

DEWI SHAFIRA
Hubungan Waktu dan Biaya Perencanaan Proyek
Dengan mempercepat durasi proyek maka akan menyebabkan perubahan
terhadap biaya dan waktu, yang meliputi:

- Waktu Normal - Waktu Dipercepat - Biaya Normal - Biaya untuk Waktu


(normal duration) (crash duration) (normal cost) Dipercepat (crash cost)
merupakan waktu yang merupakan waktu adalah biaya langsung adalah jumlah biaya
dibutuhkan untuk tersingkat untuk yang diperlukan untuk langsung untuk
melakukan kegiatan menyelesaikan suatu menyelesaikan kegiatan menyelesaikan pekerjaan
sampai selesai dengan kegiatan yang secara dengan kurun waktu dengan kurun waktu
tingkat produktivitas teknis masih normal. tersingkat.
normal. memungkinkan.

siapanih
Grafik Hubungan Waktu-Biaya
Normal dan Dipersingkat untuk
Satu Kegiatan
(Sumber: Soeharto, 1995)

siapanih
Langkah - Langkah Analisis Time Cost
Trade-off
Dalam proses mempercepat penyelesaian proyek dengan melakukan penekanan
waktu aktivitas, diusahakan agar biaya yang ditimbulkan seminimal mungkin.
Disamping itu harus diperhatikan pula bahwa penekanannya hanya dilakukan pada
aktivitas-aktivitas yang ada pada lintasan kritis. Langkah-langkah analisisnya
sebagai berikut:
a. Menyusun jaringan kerja proyek, mencari lintasan kritis dan menghitung
 cost slope tiap aktivitas.
b. Melakukan kompresi pada aktivitas yang berada pada lintasan kritis dan
mempunyai cost slope terendah.
c. Menyusun kembali jaringan kerja.
d. Mengulangi langkah kedua, dimana langkah kedua akan berhenti bila terjadi
penambahan lintasan kritis dan bila terdapat lebih dari satu lintasan kritis, maka
langkah kedua dilakukan secara serentak pada semua lintasan kritis dan
perhitungan cost slope dijumlahkan.
e. Langkah dihentikan bila terdapat salah satu lintasan kritis dimana
aktivitas-aktivitasnya telah jenuh seluruhnya (tidak mungkin dikompres lagi)
sehingga pengendalian biaya telah optimum.

siapanih
Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja merupakan perbandingan antara kuantitas pekerjaan yang


dilakukan dengan sumber daya yang digunakan. Produktivitas kerja lembur
diperhitungkan sebesar 75% dari produktivitas normal.

Produktivitas harian = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 ÷ 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝐷𝑢𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 


Produktivitas/jam = 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝐻𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 ÷7 𝐽𝑎𝑚 
Produktivitas harian sesudah crash = Produktivitas harian + (3 x
produktivitas per jam x 75%)

Dari nilai produktivitas harian sesudah crash tersebut dapat dicari waktu
penyelesaian proyek setelah dipercepat (crash duration)

Crash duration = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 ÷ 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝐶𝑟𝑎𝑠ℎ

siapanih
Crashing Kegiatan Proyek

 Crashing adalah kegiatan yang dilakukan untuk mempersingkat umur proyek.


Sebelum melakukan crashing, harus diketahui dahulu lintasan kritis proyek
dengan menggunakan network planning.
 Dengan adanya lintasan kritis dapat membantu dalam penentuan kegiatan kritis
yang akan dilakukan crashing/dipercepat durasinya.
 Ada dua hal yang menjadi faktor dilakukan crashing, yang pertama yaitu karena
suatu proyek mengalami keterlambatan sehingga perlu adanya pengerjaan
sistem tercepat yang dapat mencapai target awal penyelesaian proyek. Faktor
kedua adalah adanya 29 perjanjian kontrak di awal bahwa proyek diharapkan
segera selesai dengan waktu yang singkat (Fauzan, 2016).

siapanih
Cara Mempercepat Durasi Proyek
/Crashing
Penambahan jumlah tenaga kerja Penambahan peralatan
Penambahan jumlah tenaga kerja
dimaksudkan sebagai penambahan 0 0 Penambahan peralatan
dimaksudkan untuk menambah
jumlah pekerja dalam suatu unit 1 3 produktivitas. Dalam penambahan
pekerjaan untuk melaksanakan peralatan perlu memperhatikan
suatu aktivitas tertentu tanpa penambahan biaya langsung untuk
menambah jam kerja. mobilisasi dan demobilisasi alat.

Penjadwalan kerja lembur


Mempercepat waktu pelaksanaan 0 0 Metode konstruksi di lapangan
suatu kegiatan dengan menambah 2 4 Metode konstruksi berkaitan
jam kerja atau kerja lembur erat dengan sistem kegiatan
merupakan salah satu usaha untuk dan tingkat penguasaan
menambah produktivitas kerja pelaksanaan terhadap metode
sehingga dapat mempercepat waktu tersebut serta ketersediaan
pelaksanaan sebuah kegiatan. sumber daya yang dibutuhkan.

ILLA
KONSEKUENSI CRASHING

Mengsubkontrakka Menyusun Bertambahnya


n kegiatan kembali logika biaya langsung
(outsourcing) kerja (trade-off)

01 02 03 04 05 06

Mengurangi
Mengurangi Menambah cakupan
kualitas sumberdaya proyek

ILLA
Pertimbangan Melakukan
Crashing

Mencari
Pertimbangan aktivitas kritis Memperhatikan
utama adalah yang dapat waktu normal
untuk diperpendek dan waktu crash
menentukan dengan serta biaya yang
aktivitas mana tambahan biaya berhubungan
yang perlu per unit waktu dengan aktivitas
dipercepat yang terkecil

ILLA
Terminologi Time Cost Trade Off

Definisi dari istilah-istilah yang digunakan dalam perhitungan


analisa pertukaran waktu dan biaya atau TCTO analysis, yaitu:

1. Durasi Normal atau Normal Duration (ND).


2. Biaya Normal atau Normal Cost (NC).
3. Durasi Crash atau Crash Duration (CD).
4. Biaya Crash atau Crash Cost (CC).

Khusnul
Crash Duration

 Crash duration merupakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan setelah
dilakukan penambahan jam kerja (lembur) dan kapasitas alat. Sebelum menghitung crash
duration perlu dicari produktivitas harian, produktivitas tiap jam, dan produktivitas harian
sesudah crash (percepatan). 

Crash duration =

Contoh perhitungan crash duration:


Aktivitas C (pekerjaan dinding dan plat lantai beton) untuk pembesian

Crash duration =
= 4,38 hari

Khusnul
Crash Cost

Crash cost adalah biaya yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas kegiatan proyek dalam
jangka waktu sebesar durasi crash-nya. Rumus crash cost penambahan jam kerja lembur adalah
sebagai berikut:

Biaya upah lembur total = jumlah pekerja x total tambahan waktu lembur x biaya lembur/hari

Crash cost  = biaya langsung normal + biaya upah lembur total

Khusnul
Cost Slope

Cost slope merupakan
penambahan biaya langsung per
satuan waktu. Pada dasarnya perlu
dicari kegiatan kritis yang akan
Cost slope  = (𝐶𝑟𝑎𝑠ℎ 𝐶𝑜𝑠𝑡−𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡) ÷
dipercepat yang memiliki cost (𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝐷𝑢𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛−𝐶𝑟𝑎𝑠ℎ 𝐷𝑢𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛)
slope yang terkecil.

Rumus untuk menghitung cost slope 

Khusnul
Menentukan Aktivitas yang akan di Crashing
• Misalkan sebuah kegiatan dapat diselesaikan dalam
waktu normal 10 satuan waktu dengan biaya $400

• Bila dipercepat menjadi 5 satuan


waktu maka biaya akan naik menjadi
$800
• Titik crash menunjukkan waktu
maksimum suatu aktivitas dapat
dipercepat

siapanih
Menentukan Aktivitas yang akan di Crashing

• Garis yang menghubungkan titik


crash dan titik normal adalah slope /
kemiringan
• Dengan mengetahui slope aktivitas,
dapat ditentukan aktivitas kritis
mana yang dapat dipercepat
• Semakin kecil slope biaya dari suatu
aktivitas, maka semakin kecil biaya
untuk mempercepat aktivitas
tersebut.

siapanih
Dalam Penerapan TCTO memerlukan perhitungan crash duration dan crash cost.
Untuk menghitung crash cost dan crash duration maka perlu dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut:

1. Penyusunan Network Diagram


Penyusunan network diagram berdasarkan durasi tiap-tiap pekerjaan,
analisa durasi dihitung dari kemampuan produksi dari peralatan
maupun pekerja.
Ada beberapa langkah dalam penyusunan network diagramantara
lain:
a. Menguraikan setiap aktivitas, bila terdapat overlap atau
pengerjaannya yang bersamaan pada suatu aktivitas dengan
aktivitas yang lainnya maka aktivitas itu dibagi menjadi
beberapa kegiatan sesuai dengan overlapnya.
b. Menentukan kegiatan yang mendahului kegiatan yang lainnya
c. Menyusun durasi tiap-tiap aktivitasnya berdasarkan data
penjadwalan masing-masing kegiatan
d. Menyusun Preceden Diagram Method sesuai dengan
urutan kegiatannya disertai dengan elemen-elemen waktu
pendukungnya
e. Menentukan lintasan kritis
siapanih
2. Menganalisa Aktivitas Sisa Pekerjaan
Analisa dilakukan pada aktivitas sisa pekerjaan yang mengalami
keterlambatan, diketahui dari time schedule berdasarkan laporan kemajuan
proyek mingguan. Setelah dilakukan analisa, didapatkan waktu normal
(normal duration) penyelesaian aktivitas sisa pekerjaan serta aktivitas
pekerjaan yang berada di lintasan kritis. Pekerjaan yang berada di lintasan
kritis digunakan dalam menghitung percepatan waktu dan biaya.

3. Penerapan Skenario Crashing


Perhitungan crash cost dan crash durationmenggunakan beberapa alternatif
percepatan yaitu penambahan jumlah tenaga kerja, jam kerja serta
penambahan peralatan dan jam kerja(kombinasi) pada beberapa item
pekerjaan yang memungkinkan untuk melakukan penambahan. Dari
beberapa alternative tersebut, dipilih salah satu alternative yang lebih
tepat untuk diterapkan, sehingga mendapatkan total biaya dan waktu
yang paling optimum.
Karmila
4. Penerapan Analisa Pertukaran Waktu dan
Biaya

Setelah mengetahui kegiatan yang berada pada


lintasan kritis, maka dapat dilakukan analisa
pertukaran waktu dan biaya dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
- Menentukan normal cost upah/jamuntuk semua
kegiatan
- Menentukan crash duration dan crash cost kegiatan
- Perhitungan cost slope untuk semua aktivitas
- Perhitungan cost slope terendah pada aktivitas kritis
- Melaksanakan TCTO dengan bantuan program
komputer
- Menentukan waktu dan biaya optimum
Karmila
5.Mengevaluasi Hasil Analisa TCTO
Setelah dilakukan analisa TCTO maka didapatkan output berupa beberapa waktu dan
biaya proyek yang baru. Dari sekian banyaknya waktu penyelesaian proyek yang baru,
dipilih waktu penyelesaian proyek yang optimum dengan biaya yang minimum.

6. Membandingkan Biaya Percepatan Dengan Besarnya Denda Akibat Keterlambatan


Dari hasil analisa waktu dan biaya setelah dilakukan percepatan diperoleh waktu
dan biaya optimum penyelesaian proyek. Besarnya biaya optimum hasil percepatan
dibandingkan dengan besarnya denda akibat keterlambatan. Pembandingan
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah besarnya biaya percepatan lebih
besar dibandingkan dengan denda yang harus dibayarkan karena keterlambatan.

Total denda = total waktu keterlambatan x denda per hari akibat keterlambatan

Karmila
Terima Kasih
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai