Anda di halaman 1dari 32

Profesi Akuntan Publik,

Organisasi Profesi dan


Standar Profesional

Bab 2
Pendahuluan

• Audit seharusnya dilaksanakan oleh


seseorang yang kompeten dan independen
• Yang paling umum melakukan audit
adalah akuntan publik bersertifikat (BAP)
 kantor akuntan publik
Tujuan Pembelajaran 1

Menjelaskan profesi akuntan


publik dan Kantor Akuntan
Publik.
Akuntan Publik

Akuntan publik adalah sebutan generik yang


ditujukan untuk akuntan yang menjalankan praktik
akuntansi publik (terutama pengauditan).
Untuk dapat menjalankan praktik akuntan publik,
seorang akuntan harus memenuhi persyaratan
yang diatur dengan keputusan Menteri Keuangan.
Kantor Akuntan Publik

Akuntan yang menjalankan praktik sebagai


akuntan publik harus tergabung dalam
suatu kantor akuntan publik (KAP).
Selain jasa audit, KAP juga menyediakan
beberapa jasa lainnya, seperti jasa
pembukuan, perpajakan dan konsultasi.
Kantor Akuntan Publik

Empat kantor akuntan publik terbesar di


dunia disebut dengan “Big Four”, yang juga
beroperasi di Indonesia dengan
menggandeng KAP lokal.
Di Indonesia, terdapat lebih dari 400 kantor
akuntan publik.
Kebanyakan KAP mempunyai kurang dari 25
staf dalam sebuah kantor tunggal.
Hirarki KAP

Jabatan Pengalaman Tanggung Jawab


Melaksanakan pengujian
Asisten 0-4 tahun sesuai program audit
Bertanggung jawab di
Ketua Tim 4-8 tahun lapangan, termasuk
mengawasi staf
Hirarki KAP

Jabatan Pengalaman Tanggung Jawab


Membantu merencanakan,
mengelola audit, mereviu
Manager 9-12 tahun
pekerjaan dan melayani
klien
Mereviu pekerjaan audit
Partner 12+ tahun dan mengambil keputusan
hasil audit
Tujuan Pembelajaran 2

Menjelaskan organisasi
profesi dan fungsi-fungsi
utama yang dilakukannya.
Organisasi Profesi Akuntan

• Untuk mendapatkan ijin praktik, seorang akuntan


harus menjadi anggota profesi
• Satu-satunya organisasi profesi akuntan di
Indonesia yang diakui oleh pemerintah adalah
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
• Didirikan di Jakarta pada tahun 1957 oleh 5 orang
akuntan
• Pada saat ini terdiri dari 4 kompartemen
Fungsi Utama IAI

• Menetapkan standar akuntansi keuangan


(SAK) dan standar profesional akuntan
publik (SPAP).
• Menyelenggarakan ujian sertifikasi akuntan
publik (USAP)
Fungsi-fungsi IAI Lainnya

Melaksanakan riset-riset yang


berhubungan dengan akuntansi dan
auditing
Melakukan peer review
Menyelenggarakan pendidikan profesi
berkelanjutan
Tujuan Pembelajaran 3

Menjelaskan standar
profesional akuntan publik
(SPAP) sebagai dasar
melakukan audit.
Pendahuluan

• Salah satu fungsi utama IAI adalah


menetapkan standar profesional akuntan
publik (SPAP)
• Standar yang berlaku saat ini adalah SPAP
per 1 Januari 2001
Sejarah Standar Profesi

• 1972: Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA)


• 1986: Penambahan 2 (dua) suplemen
• 1990: Penambahan 1 (satu) suplemen
• 1992: Penambahan 9 (sembilan) suplemen
• 1994: Kodifikasi NPA menjadi SPAP (per 1
Juli 1994)
• 2001: Kodifikasi SPAP per 1 Januari 2001
SPAP Per 1 JANUARI 2001

1. Standar Auditing (SA)


2. Standar Atestasi (SAT)
3. Standar Jasa Akuntansi dan Review
4. Standar Jasa Konsultasi
5. Standar Pengendalian Mutu
6. Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik
Standar Auditing

• Terdiri dari 74 Pernyataan Standar Auditing


(PSA) dan 7 Interpretasi Pernyataan Standar
Auditing (IPSA)
• PSA dan IPSA tersebut diklasifikasikan ke dalam
seksi-seksi:
– Pengantar
– Standar Umum
– Standar Pekerjaan Lapangan
– Standar Pelaporan
Ringkasan Standar Auditing

Standar Auditing

Umum Pekerjaan Lapangan Pelaporan

1. Adequate training 1. Proper planning 1. Statements prepared in


and proficiency and supervision accordance with GAAP
2. Independence in 2. Internal control 2. Circumstances when
mental attitude understanding GAAP not followed
3. Due professional 3. Sufficient 3. Adequacy of disclosures
care competent 4. Expression of opinion
evidence on financial statements
General Standards
1. The audit is to be performed by a person or
persons having adequate technical training
and proficiency as an auditor.
2. In all matters relating to the assignment,
an independence in mental attitude is to
be maintained by the auditor or auditors.
3. Due professional care is to be exercised in
the planning and performance of the audit
and the preparation of the report.
Standards of Field Work

1. The work is to be adequately planned and


assistants, if any, are to be properly
supervised.
2. A sufficient understanding of internal
control is to be obtained to plan the audit
and to determine the nature, timing, and
extent of tests to be performed.
Standards of Field Work

3. Sufficient competent evidential matter is to


be obtained through inspection, observation,
inquiries, and confirmations to afford a
reasonable basis for an opinion regarding
the financial statements under audit.
Standards of Reporting

1. The report shall state whether the financial


statements are presented in accordance with
generally accepted accounting principles.
2. The report shall identify those circumstances
in which such principles have not been
consistently observed in the current period
in relation to the preceding period.
Standards of Reporting

3. Informative disclosures in the financial


statements are to be regarded as reasonably
adequate unless otherwise stated in the report.
4. The report shall contain an expression of
opinion regarding the financial statements,
taken as a whole.
Learning Objective 4

Discuss the role


of international
auditing standards.
International Standards
on Auditing

International Standards on Auditing (ISAs)


are issued by the International Auditing
Practice Committee of the International
Federation of Accountants (IFAC).
International Standards
on Auditing

IFAC is the worldwide organization


for the accountancy profession.
The IAPC works to improve the
uniformity of auditing practices and
related services throughout the world.
Tujuan Pembelajaran 5

Menjelaskan standar
pengendalian mutu.
Pendahuluan

• Pengendalian mutu harus diterapkan oleh setiap


KAP dalam menjalankan pemberian jasa
• Diatur dalam Standar Pengendalian Mutu (SPM):
– Sistem pengendalian
– Perumusan kebijakan dan prosedur
– Standar pelaksanaan dan pelaporan review mutu
Unsur-unsur Pengendalian Mutu (1)

Independensi
Penugasan personnel
Konsultasi
Supervisi
Pemekerjaan
Unsur-unsur Pengendalian Mutu (2)

Pengembangan profesional
Promosi
Penerimaan dan keberlanjutan klien
Inspeksi
Hubungan

Standar Pengen- Standar auditing


dalian Mutu berterima umum

Divisi Peer
KAP review
Akhir Bab 2

Anda mungkin juga menyukai