Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN SALING

KETERGANTUNGAN
Karakteristik yang umum pada semua hubungan
akrab yaitu suatu asosiasi interpersonal di mana
dua orang mempengaruhi kehidupan satu sama
lain dan terikat dalam berbagai aktivitas
bersama (Baron & Byrne, 2003:5)

Oleh:
Azis Abdullah
Keluarga: Hubungan yang pertama
• Setiap bayi lahir siap berinteraksi dengan manusia lainnya, sensitif terhadap
suara tertentu, ekspresi muka, dan gerakan tubuh
• Kualitas interaksi bayi dengan pengasuhnya (ibu yang terbuka, ramah atau keras,
tertutup, dingin) akan menentukan cara dia berespons terhadap situasi sosial
pada sepanjang kehidupannya
• Hubungan yang menyenangkan antara anak dengan orang tuanya
mengindikasikan bahwa anak-orang tua saling menyukai, perasaan positif,
kemampuan berempati, percaya diri dan kepercayaan interpersonal; interaksi
keluarga dipengaruhi oleh gaktor genetis, karakteristik keperibadian dan budaya
• Hubungan kakak-adik berbeda dengan anak-orang tua: perasaan sayang, benci
dan persaingan  hubungan kasih sayang kakak-adik terbentuk karena mereka
mempunyai hubungan yang hangat dengan orang tuanya; anak laki-laki yang
berkonflik dengan kakak-adik mempunyai ibu yang menolaknya dan mengukum
MEMBANGUN PERSAHABATAN
• Teman mempunyai efek positif: mendorong self esteem, mengatasi stres;
efek negatif: anti sosial, menarik diri, tidak suportif, argumentatif, emosi
tidak stabil
• Persahabatan: hubungan dua orang yang menghabiskan waktu bersama,
berinteraksi dalam berbagai situasi, tidak mengikutkan orang lain dan saling
memberi dukungan emosional
• Pertemanan diantara perempuan (yang dibicarakan: hubungan dengan laki-
laki, pakaian, teman, memberi atau menerima hadiah) berbeda dengan laki-
laki (yang dibicarakan: tentang perempuan, seks, olah raga, alkohol)
• Pertemanan berbeda jenis: bagi laki-laki dengan perempuan yang menarik,
mengharap ada hubungan mengandung unsur seksual, jika tidak ada maka
akan menghentikan pertemanannya. Bagi perempuan untuk memperoleh
perlindungan fisik, jika tidak ada akan menghentikannya
GAYA KELEKATAN Griffin &
Bartholomew
• Gaya Kelekatan: Derajat keamanan yang dialami dalam hubungan
interpersonal. Gaya-gaya yang berbeda pada awalnya dibangun pada
saat masih bayi, tetapi perbedaan dalam kelekatan tampak
mempengaruhi perilaku interpersonal sepanjang hidup.
• Kepercayaan Interpersonal: Suatu dimensi yang mendasari gaya
kelekatan yang melibatkan keyakinan bahwa orang lain dapat
dipercaya, dapat diharapkan, dan dapat diandalkan atau lawannya,
yaitu keyakinan bahwa orang lain tidak dapat dipercaya, tidak dapat
diharapkan, dan tidak dapat diandalkan.
• Gaya kelekatan aman: gaya memiliki karakteristik self estem yg tinggi dan
kepercayaan interpersonal yang tinggi  paling berhasil dan diinginkan
• Gaya Kelekatan takut-menghindar : suatu gaya yang memiliki karakteristik self-
esteem yang rendah dan kepercayaan interpersonal yang rendah. Gaya ini
adalah gaya kelekatan yang paling tidak aman dan paling kurang adaptif.
• Gaya kelekatan terpreokupasi : suatu gaya yang memiliki karakteristik self-
esteem yang rendah dan kepercayaan interpersonal yang tinggi; gaya yang
mengandung pertentangan dan tidak aman di mana individu benar-benar
mengharap sebuah hubungan dekat tapi merasa bahwa ia tidak layak untuk
pasangannya dan juga rentan akan penolakan.
• Gaya kelekatan menolak : gaya yang memiliki karakteristik self-esteem yang
tinggi dan kepercayaan interpersonal yang rendah. berisi konflik dan agak tidak
aman di mana individu merasa dia "layak memperoleh" hubungan akrab
namun tidak mempercayai calon pasangan yang potensial. Kecenderungan
untuk menolak orang lain supaya tidak menjadi seseorang yang ditolak.
POSITIF: KEPERCAYAAN INTERPERSONAL

TER-PREOKUPASI AMAN
• Mudah jatuh cinta • Mudah berteman orang baru
NEGATIF: HARGA DIRI RENDAH

• •

POSITIF: HARGA DIRI TINGGI


Menceritakan diri sendiri yang Menyukai diri sendiri
berlebihan • Sangat gembira
• Tujuan terpenting: keinginan • Mudah tersenyum dan tertawa
dihargai oleh orang lain

MENGHINDAR MENOLAK
• Rasa khawatir jika bertemu • Bergantung pd diri sendiri
dengan orang lain • Tidak suka diketahui orang lain
• Merasa tidak disukai orang • Tidak membutuhkan hubungan
• Tidak ada yang dapat dibangga- emosional yang dekat
kan, tidak mampu berhubungan

NEGATIF: KETIDAK PERCAYAAN INTERPERSONAL


Gaya Kelekatan, Empati, dan Kepuasan dalam
Hubungan
• Orang-orang dengan gaya kelekatan yang aman telah diketahui
mengekspresikan kepuasan dalam hubungan yang lebih besar
daripada orang-orang dengan ketiga gaya lain, yang lebih tidak aman

• Oslang (2001) menguatkan keterkaitan


ini dan mampu menunjukkan bahwa Empati
salah satu alasan yang mendasarinya
adalah bahwa individu yang aman
mengalami rasa empati yang lebih besar
dan dengan demikian dapat
mempresepsikan hubungan dari Kepuasan
perspektif si pasangan dan juga dengan Kelekatan dalam
perspektif mereka sendiri Hubungan
Kesepian : Hidup tanpa
Hubungan Akrab
• Kesepian : Keadaan emosi dan kognitif yang tidak bahagia yang diakibatkan oleh
hasrat akan hubungan akrab namun tidak dapat mencapainya.
• Kesepian : Menginginkan Teman namun Tidak Memilikinya.
• Dari masa kanak-kanak hingga dewasa, banyak orang kesepian. Mereka
menginginkan hubungan interpersonal yang dekat namun tidak sukses dalam
memperoleh tujuan tersebut.
• Kesepian tampaknya didasari oleh kombinasi dari faktor-faktor: keturunan,
pengalaman dalam keluarga, dan determinan budaya
• Individu kesepian merasa disingkirkan dan percaya bahwa mereka hanya memiliki
sedikit kesamaan dengan orang-orang yang mereka temui
• Individu kesepian dipersepsikan oleh orang-orang yang mengenal mereka tidak
dapat menyesuaikan diri
• Orang lanjut usia (>65th) perasaan kesepian paling kuat tidak memiliki keturunan
dan tidak memiliki teman
Kesepian pada masa dewasa
• Anak yang kesepian tanpa intervensi bisa menjadi orang dewasa yang kesepian
• Keterampilan sosial yang tidak adekuat cenderung menjadi pemalu, memiliki self
esteem yang rendah dan merasakan self conscious ketika berinteraksi dengan
lain. Solusinya menghindari orang lain utk mengurangi rasa malu dan terhina
• Keterampilan sosial yang baik: ramah, mampu menghindari respons marah dan
merasa nyaman dalam membina percakapan
• Individu yang kesepian tidak mau mendengar keterbukaan intim dari orang lain
• Karakteristik kunci orang kesepian dan tidak memiliki teman: personal negativity
kecenderungan menjadi tidak bahagia dan tidak puas dengan dirinya sendiri
• Intervensi: terapi kognitif dan pelatihan keterampilan sosial (bermain peran,
impression management, persepsi sosial yang tepat, intelegensi sosial yang lebih
tinggi)

Anda mungkin juga menyukai