Anda di halaman 1dari 44

PERTEMUAN KE-2/4

KEPEMIMPINAN

Amrullah Mansida
Tujuan Pembelajaran
 Menjelaskan pentingnya kepemimpinan bagi
seorang wirausaha
 Menjelaskan perbedaan manager dan

pemimpin
 Menjelaskan teori kepemimpinan awal
 Menjelaskan teori kepemimpinan

kontemporer
BAB I
DEFENISI DAN FUNGSI PEMIMPIN
A. Defenisi Pemimpin
Dalam bahasa Indonesia “pemimpin” sering
disebut penghulu, pemuka, pelopor, pembina,
panutan, pembimbing, pengurus, penggerak,
ketua, kepala, penuntun, raja, tua-tua, dan
sebagainya.
Istilah pemimpin, kepemimpinan, dan memimpin
pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama
“pimpin”. Namun demikian ketiganya digunakan
dalam konteks yang berbeda.
Pemimpin adalah suatu peran dalam sistem tertentu; karenanya
seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki ketrampilan
kepemimpinan dan belum tentu mampu memimpin
Kepemimpinan pada dasarnya berhubungan dengan ketrampilan,
kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki seseorang; oleh
sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan
“pemimpin”.
Memimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan peran
seseorang berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang
lain dengan berbagai cara
Kepemimpinan adalah suatu proses dimana individu mempengaruhi
kelompok untuk mencapai tujuan umum (Northouse, 2003).
Pengertian ini dipertajam oleh Dubrin bahwa kepemimpinan itu
adalah kemampuan untuk menanamkan keyakinan dan memperoleh
dukungan dari anggota organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi (Dubrin, A. J., 2001). Kepemimpinan itu ada pada diri
pemimpin/manajer
Pemimpin adalah individu manusianya, sementara kepemimpinan
adalah sifat yang melekat kepadanya sebagai pemimpin. Jadi
pemimpin adalah seseorang yang menjalankan fungsi
kepemimpinan.

kepemimpinan ada di dalam setiap diri manusia, dan


kepemimpinan dalam organisasi adalah kemampuan menggerakkan
dan mengarahkan orang-orang dalam rangka kerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
Kepemimpinan mempunyai dua makna, yaitu
(1) Diterima di lingkungannya sebagai seorang pemimpin, baik
formal maupun informal
(2) Sebuah karakter yang pasti dimiliki setiap manusia sebagai
ciptaan Tuhan, karena kita memimpin diri kita sendiri untuk
tumbuh dan berkembang sebagai manusia seutuhnya (Nimran
dan Amirullah, 2012).
Gary Yukl (1994) sebagai pakar dan peneliti kepemimpinan, mendef
inisikan konsep kepemimpinan yang menggambarkan
kepemimpinan di dalam suatu organisasi adalah sebagai berikut:

“Leadership is defined broadly as influence processes affecting the


interpretation of events for followers, the chice of objectives for the
group or organization, the organization of work activities to
accomplish the objectives, the motivation of followers to achieve the
objectives, the maintenance of cooperative relationship and
temwork, and the enlistment of support and cooperation from
people outside the group or organization.”

(Kepemimpinan merupakan proses pemimpin mempengaruhi


pengikut untuk: mengintepretasikan keadaan/lingkungan
organisasi, pemilihan tujuan organisasi, pengorganisasian kerja &
memotivasi pengikut untuk mencapai tujuan organisasi,
mempertahankan kerjasama & tim kerja, mengorganisir dukungan
& kerjasama orang dari luar organisasi).
Seorang pemimpin yang berhasil dan efektif bila dapat melakukan
gaya kepemimpinan yang tepat pada situasi yang tepat

Terdapat kriteria perilaku kepemimpinan yang dapat menentukan


gaya kepemimpinan pengusaha adalah: (1) gaya kepemimpinan
diktator, (2) gaya kepemimpinan partisipasi, (3) gaya kepemimpinan
delegasi, (4) gaya kepemimpinan konsiderasi.
1. Diktator
Pada kepemimpinan diktator atau otokratis, pemimpin membuat
keputusan sendiri karena kekuasaan terpusatkan dalam diri satu
orang. Pemimpin tersebut memikul tanggung jawab dan wewenang
penuh
Pengawasan bersifat ketat, langsung dan tepat. Keputusan
dipaksakan dengan menggunakan imbalan dan kekhawatiran akan
dihukum. Jika ada, maka komunikasi bersifat turun kebawah.
2. Partisipasi
Pola kepemimpinan partisipasi adalah pola kepemimpinan dimana
atasan memotivasi bawahan untuk berperan serta dalam organisasi
terutama dalam pengambilan keputusan sehingga akan
mendatangkan gairah bagi para bawahan
Kepemimpinan ini pendelegasian wewenang sangat diutamakan,
sedangkan komunikiasi berjalan baik untuk mencari solusi dalam
setiap permaslahan yang ada
Kepemimpinan partisipasi, pemimpin cenderung memberikan
perhatian kepada bawahan dan pekerjaan sehingga komunikasi
berjalan berbagai arah (situasional dan diagonal)

Davis (1997) dalam Dalimunthe (2002: 80) menyatakan partisipasi


adalah keterlibatan dan emosional dari orang-orang dalam situasi
kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan
sumbangan pada tujuan kelompok dan ikut serta
bertanggungjawab.
3.  Delegasi

Mendelegsaikan adalah memberi tanggung jawab sepenuhnya


kepada bawahan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dan meminta
pertanggungan jawab dari pelaksanaan pekerjaan

Pemimpin berhak mendelegasikan wewenang kepada bawahannya


untuk mengambil keputusan, pemimpin menyerahkan tanggung
jawab atas pelaksanaan tugas dan penyelesaian pekerjaan

Pimpinan tidak akan membuat peraturan-peraturan tentang


pelaksanaan pekerjaan tersebut, dan hanya melakukan sedikit
kontak dengan bawahan
4. Konsiderasi

Konsiderasi yang diberikan oleh pimpinan merupakan faktor yang


penting dalam mencapai tujuan organisasi.

Sangat penting dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kemampuan


memberikan perhatian pada bawahan, agar menghasilkan kerja
yang optimal

Konsiderasi yang diberikan merupakan motivasi kepada para


bawahan untuk lebih giat bekerja sehingga prestasi kerjanya akan
lebih baik.
B. Fngsi Pemimpin
Tanpa Kepemimpinan, Mimpi Anda Akan
Terbelenggu
 Dengan bekerja keras,
kesungguhan dan
kejujuran mencapai skor 8.
 Kalau bekerja 2x lebih
keras, skor yang diperoleh
≠ 10 karena Anda sudah
letih, sudah kebanyakan
bekerja. Skor tertinggi
Anda 8,5.
Efektivitas usaha
Sukses Tanpa Kepemimpnan terbatas!!
Source: Maxwell (1993)
Tanpa Kepemimpinan, Mimpi Anda Akan
Terbelenggu
 Bekerja dengan leadership
bukan semata-mata
entrepreneurship, diawali
dengan melakukan
pendelegasian dan mulai
menggunakan orang lain
sebagai staf.
 Leadership skor sekarang

melonjak dari 1 menjadi 7.


Efektivitas berubah menjadi
7 x 8 = 56. ini berarti
meningkat dari 8 ke 56 atau
Sukses Dengan Kepemimpnan melonjak 600%
Source: Maxwell (1993)
Teori Kepemimpinan Awal
 Teori kepemimpinan awal berfokus pada pemimpin
(teori ciri) dan cara pemimpin berinteraksi dengan
anggota kelompok (teori perilaku). Enam ciri terkait
kepemimpinan yang efektif.

Kehendak
untuk Kejujuran dan
Dorongan
memimpin Integritas

Kepercayaan Pengetahuan
Kecerdasan terkait
Diri
pekerjaan
Teori Kepemimpinan Awal
Gaya Gaya Gaya Laissez
Demokratis Otokratis Faire

• Gaya • Gaya otokratis: • Gaya Laissez


Demokratis: mendiktekan Faire:
melibatkan metode kerja, memberikan
bawahan, membatasi kebebasan pada
delegasi partisipasi kelompok untuk
wewenang, membuat
mendorong keputusan
partisipasi
Pendekatan Kepemimpinan Model
Terkini

• Pemimpin transaksional: pemimpin


yang membimbing atau
memotivasi pengikutnya menuju
sasaran yang ditetapkan dengan
Kepemimpinan memperjelas atau persyaratan
Transformasiona tugas
l Transaksional • Pemimpin transformasional:
pemimpin yang memberi inspirasi
untuk bertindak melebihi
kepentingan pribadi demi
organisasi
Pendekatan Kepemimpinan Model
Terkini
• Pemimpin kharismatis:
pemimpin yang antusias, dan
percaya diri yang kepribadian dan
tindakannya mempengaruhi orang
Kepemimpinan untuk berperilaku dengan cara
tertentu.
Kharismatis • Pemimpin visioner:
Visioner pemimpin yang melampaui karisma
karena kemampuannya
menciptakan dan menyatakan visi
yang realistis, layak dipercaya, dan
menarik mengenai masa depan .
Pendekatan Kepemimpinan Model
Terkini

• Pertama, pemimpin tim


adalah penghubung dengan
pihak luar,
• Kedua, pemimpin tim adalah
Kepemimpinan penyelesai masalah.
• Ketiga, pemimpin adalah
manajer konflik.
• Dan keempat, pemimpin tim
adalah pembina.
Perilaku Pemimpin Yang Efektif
 Memberikan contoh kepada para karyawan
 Menciptakan suatu tatanan nilai dan keyakinan

bagi para karyawan dan dengan bergairah


mengejarnya
 Memfokuskan upaya para karyawan terhadap

tujuan yang menantang dan terus mengarahkan


mereka kepada tujuan tersebut
 Menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan

karyawan untuk mencapai tujuan mereka


 Menghargai dan mendukung para karyawan

 Berkomunikasi dengan para karyawan


Perilaku Pemimpin Yang Efektif

 Menghargai keragaman para


pekerja.
 Merayakan keberhasilan para
pekerja
 Mendorong kreativitas di antara

para pekerja
 Mempertahankan selera humor
 Menatap terus masa depan
C. Kepemimpinan dalam Kewirausahaan

 Kepemimpinan adalah proses mengarahkan perilaku


orang lain kearah pencapaian suatu tujuan tertentu.
 Pengarahan dalam hal ini berarti menyebabkan
orang lain bertindak dengan cara tertentu atau
mengikuti arah tertentu
 Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin
memimpin para karyawannya dengan baik.
 Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya
pada pertumbuhan yang berkesinambungan,
efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang
berkesinambungan dari perusahaan.
Kepemimpinan dalam Kewirausahaan

Para wirausaha memiliki gaya kepemimpinan yang


berbeda, mereka mengembangkan gaya
kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan
karakter pribadi mereka dalam memajukan
perusahaannya.
Perilaku pemimpin menyangkut dua bidang utama:
1) Berorientasi pada tugas yang menetapkan sasaran. Merencanakan
dan mencapai sasaran.
2) Berorientasi pada orang yang memotivasi dan membina hubungan
manusiawi.
Seorang pemimpin cenderung menunjukkan
pola-pola perilaku berikut:
1) Merumuskan secara jelas peranan sendiri maupun stafnya.
2) Menetapkan tujuan yang sukar dapat dicapai, dan
memberitahukan orang-orang apa yang diharapkan dari
mereka.
3) Menentukan prosedur-prosedur untuk mengukur kemajuan
menuju tujuan dan untuk mengukur pencapaian tujuan itu,
yakin tujuan yang dirumuskan secara jelas dan khas.
4) Melaksanakan peranan kepemimpinan secara aktif dalam
merencanakan, mengarahkan membimbing dan
mengendalikan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada
tujuan.
5)  Berminat mencapai peningkatan produktifitas
Sikap-sikap Pemimpin yang sukses
dalam berwirausaha:
1) Purposeful - MEMILIKI TUJUAN YANG JELAS UNTUK DICAPAI:
tujuan yang sesungguhnya
Memiliki tujuan yang jelas berarti punya pendinian, memiliki
fokus, memiliki keyakinan akan keputusannya, memiliki
kemampuan memu­tuskan, dan berdaya tahan, sesungguhnya
merupakan kualitas pencapaian yang sukses dan tuntutan tujuan
apa pun
Seseorang yang tidak memiliki tujuan dapat diibaratkan
sebagai sebuah kapal di tengah-tengah kabut di lautan yang
telah kehilangan kemudi dan layar sekaligus
2. Responsible - TANGGUNG JAWAB: kehandalan
yang sejati.
 Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya dalam

diri kita membutuhkan evaluasi yang teratur


 Kebiasaan memahami betapa kita harus
bertanggung jawab terhadap apa yang kita pikirkan
dan lakukan menupakan hal bernilai untuk
dibangun.
 Menanamkan akuntabilitas yang sebenarnya pada

diri orang lain membutuhkan pujian dan evaluasi


kinerja yang teratur
 Kebiasaan semacam ini akan mengembangkan
loyalitas yang lebih mendalam dan pemahaman
yang lebih besar sebagaimana tanggung jawab
yang kita harapkan dan orang lain.
3. Integrity — INTEGRITAS: nilai yang sejati :
 Kualitas yang tak dapat diabaikan adalah

melakukan sesuatu yang benar berdasarkan


kesadaran akan kehormatan dan
penghargaan pada orang lain.
 Memahami apa yang benar untuk dilakukan

dan secara nyata mengerjakannya berarti


memiliki integritas.
 Filosuf Yunani Socrates percaya bahwa
untuk sungguh mengetahui apa yang benar
tidak mungkin tanpa bertindak selaras
dengannya.
4.Nonconformity - KETIDAKCOCOKAN:
kreativitas yang sesungguhnya
 Pemimpin wirausaha bukanlah seorang yang

mudah cocok, kecuali dalam hal ketaatan


mereka terhadap nilai inti
 Tak seorang pun mencapai sukses yang
sesungguhnya untuk menjadi diri sendiri
dengan menjadi seorang yang mudah cocok
(konformis)
 Namun dalam bisnis, banyak orang berpegang

teguh pada pola yang mereka percayai, yaitu


selubung mayoritas merupakan suatu
prasyarat bagi persetujan dan keberhasilan
5. (Coureqeous) – KEBERANIAN : kekuatan yang sejati
 Ketika Anda memiliki keberanian terhadap
pendirian Anda dan keberanian untuk menjadi diri
Anda sendiri dan mengikuti jalan yang Anda
percayai sebagai yang terbaik, kekuatan Anda
yang sejati berkembang secara alami
 Di dalamnya, Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan

Ancaman ditinjau ulang dan diperhatikan,


sementara kategori Kelemahan lebih diutamakan
daripada apa yang dianggap sebagai kekuatan.
 Setiap laporan akan menekankan lebih pada yang

pertama daripada yang terakhir secara sungguh-


sungguh, sekalipun salah pedoman, kepercayaan
bahwa sesuatu yang salah haruslah menjadi
perhatian.
6. Intuitive — INTUITIF : keputusan yang sesungguhnya.
 Suatu keputusan yang nyata merupakan sesuatu yang

sangat penting.
 Bukan apa yang anda, Anda makan, ke mana Anda

akan pergi atau bahkan, mobil apa yang akan Anda beli.
 Keputusan yang sesungguhnya adalah sesuatu yang

mempengaruhi masa depan dan keberhasilan Anda dan


juga orag lain
 Sedikit orang akan berpendapat bahwa salah satu

kemampuan yang terpenting dalam bisnis adalah untuk


maju bersama dengan yang lain.
 Saya berpendapat, setiap dari kita dapat belajar

bagaimana untuk menjadi intuitif sampai pada titik saat


kita harus membuat sesuatu keputusan yang sangat
penting, baik besar maupun kecil, dengan latihan
bertahap untuk menjadi yang terbaik.
7.   (Patience) — KESABARAN: hubungan yang
sesungguhnya
 Manusia memiliki keunikan, dalam menempatkan

batasan waktu bagi suatu hasil yang diinginkannya


dalam hidup, khususnya berkaitan dengan relasi
 Terdapat hubungan langsung yang berkaitan antara

kesabaran dan kepastian, sebanyak antara


ketidaksabaran dan keraguan.
 Semakin Anda tidak sabar untuk sesuatu berjalan

sesuai kehendak Anda, semakin Anda bertanya-tanya


apakah akan terjadi demikian.
 Sekalipun ide tersebut benar dalam rasio Anda,

terpengaruh oleh ketidaksabaran Anda untuk


mencapai apa yang Anda inginkan, akan tampak
sebagai ide yang salah atau jalan yang terlalu lambat
untuk apa yang Anda inginkan.
8. Listen — MENDENGARKAN: pasar yang
sesungguhnya.
 Pemasaran adalah istilah yang pada mulanya
dimaksudkan untuk memberikan gambaran
bagaimana keberhasilan suatu bisnis bergantung
sepenuhnya pada sesuatu di luar dirinya.
 Pemasaran mengajarkan, jika kita mendengarkan

perekonomian, masyarakat, dan konsumen, kita


dapat menggunakan informasi tersebut untuk
menentukan strategi internal.
 Dengan telah beralihnya kita dari budaya menjual

produk menjadi melayani konsumen, sekarang


menjadi lebih penting untuk mendengarkan pasar
kita dan menentukan apa yang mereka inginkan
dibanding masa-masa sebelumnya.
9. Enthusiasm – ANTUSIASME : komunikasi yang
sesungguhnya
 Manusia dilahirkan dengan cara pandang yang

optimis atau positif, namun pesimisme atau


pandangan-pandangan negatif sering kali memung­
kinkan untuk dikedepankan
 Pesimisme datang dan kekecewaan, dari suatu

impresi buruk yang terbentuk karena rintangan


yang terjadi di masa lalu.
 Mungkin pesimisme menunjukkan kehati-hatian dan

pengalaman, namun yang baik adalah untuk


berpikir hanya pada kesulitan macam apa yang
dapat terjadi di depan kita?
 Efek psikologis dan optimisme adalah dia membantu

pencapaian keberhasilan.
10.  (Service) — LAYANAN: tindakan yang sesungguhnya
 Setiap orang mengetahui betapa pentingnya layanan

pelanggan.
 Setiap orang berpikir bahwa mreka mengetahui
layanan sebaik apa yang dibutuhkan
 Walaupun begitu, persepsi konsumenlah yang benar-

benar harus diperhitungkan.


 Memahami persepsi konsumen terhadap Anda, produk

Anda, layanan Anda, dan bisnis Anda merupakan kunci


untuk membangun hubungan jangka panjang dan
keberhasilan dalam menumbuhkan penjualan.
 Mendapatkan masukan dari konsumen sama
pentingnya dengan menerima masukan tentang diri
kita. Itu membantu kita mengevaluasi tindakan nyata
yang diperlukan
Mengapa Kepemimpinan Penting
dalam Berwirausaha:
 Agar dalam pelaksanaan berwirausaha dapat terorganisir dengan
baik.
 Dalam berwirausaha dibutuhkan sosok yang dapat memimpin
dan bertanggung jawab dalam mengurus dan mengelola suatu
usaha.
 Pemimpin adalah jabatan tertinggi yang memiliki tugas-tugas
yang sangat penting dan vital dalam kewirausahaan seperti
pengambil keputusan, penanggung jawab tindakan yang
dilakukan oleh setiap bawahannya, memberikan wewenang, dan
lain-lain.
 Bila dalam mengelola suatu usaha tidak ada pemimpin, maka
akan terjadi kekacauan dan kerancuan dalam pembagian tugas-
tugas yang mengakibatkan kebangkrutan.
 Pemimpin merupakan salah satu syarat utama dalam
berwirausaha.
D. Ciri Pemimpinan yang Baik
Generasi muda sebagai calon pemimpin masa
depan harus sadar akan peran mereka yang sangat
besar dalam proses pembangunan bangsa dan
Negara. Saat ini banyak pemuda yang memiliki
sikap apatis, egois, serta tidak peduli dengan
nasib bangsa. MEREKA BUKANLAH ANDA.
Pemimpin tidak dilahirkan tetapi diciptakan dan
dipersiapkan.
Untuk membangun pemimpin masa depan, dua hal
yang harus diperhatikan adalah:
 Character Building
 Competency Improvement
Seorang pemimpin yang baik harus
memiliki karakter sebagai berikut :
1) Visioner

2) Bersikap positif dan menginsipirasi,


3) Mampu mendelegasikan wewenang,

4) Komunikatif dan membuka ruang berdiskusi,

5) Cepat menangani masalah,

6) Terbuka terhadap kritik,

7) Inisiatif,

8) Jujur,

9) Bertanggungjawab,

10)Rela berkorban,

11)Ambisi untuk terurus berlajar dan berprestasi,

12)Mencintai dan dicintai anggota kelompokanya.


E. Pengembangan Mahasiswa
Proses pendidikan tidak hanya difokuskan
pada perkulaihan semata, akan tetapi
mahasiswa dibebaskan untuk mengembangan
diri sendiri melalui suatu lembaga mahasiswa,
agar dapat mengembangkan karatekter
kepimpinanan yang baik masing-masing.
Tujuan yang diharapkan dalam pengambangan
mahasiswa adalah :
Tujuan yang diharapkan dalam
pengambangan mahasiswa
adalah:
 Mahasiswa diharapkan tidak hanya memiliki
kemampuan akademik saja, tetapi harus
memiliki pengalaman keorganisasian,
 Mahasiswa berkesempatan untuk
mengembangkan kemampuan kepemimpinan,
melalui keikutsertaan dalam organisasi
kemahasiswaan,
 Kampus sebagai sarana untuk membangun
karakter dan kemampuan kepemimpinan,
 Pengembangan sikap mental kepemimpinan
dapat dilatih dalam kehidupan perkuliahan
SDM YANG DIHARAPKAN
Kreativitas Tinggi
Membangun dan produksi IDEA
Bukan PERSAINGAN kepandaian, nilai atau
ranking tapi Persandingan (kolaborasi)
Kekuatan pribadi untuk berperan dan
PERFORM
STRONG Motivation for Life
Berjiwa entrepreneur (Entrepreneurship)
F. Kewirausahaan
 Kata entrepreneurship yang dahulunya sering diterjemahkan
dengan kata kewiraswastaan akhir-akhir ini diterjemahkan
dengan kata kewirausahaan
 Entrepreneur berasal dari bahasa Perancis yaitu

entreprendre yang artinya memulai atau melaksanakan.


 Wiraswasta atau wirausaha berasal dari kata: Wira yaitu

utama, gagah berani, luhur; Swa: sendiri; Sta: berdiri; dan


Usaha: kegiatan produktif. Hisrich, Peters, dan Sheperd
(2008:h 10) mendifinisikan “Kewirausahaan adalah proses
penciptaan sesuatuyang baru pada nilai menggunakan
waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung risiko
keuangan, fisik, serta risiko sosial yang mengiringi,
menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan
dan kebebasan pribadi”.
Kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai
pengambilan risiko untuk menjalankan usaha sendiri
dengan memanfaatkan peluang-peluang untuk
menciptakan usaha baru atau dengan pendekatan
yang inovatif sehingga usaha yang dikelola
berkembang menjadi besar dan mandiri dalam
menghadapi tantangan-tantangan persaingan
(Nasrullah Yusuf, 2006).
Kata kunci dari kewirausahaan adalah:
 Pengambilan resiko
 Menjalankan usaha sendiri
 Memanfaatkan peluang-peluang
 Menciptakan usaha baru
 Pendekatan yang inovatif
 Mandiri
 Prof.Yohanes Surya
 Ir. Soekarno
Jika engkau di
Gantungkan persimpangan jalan,
cita-citamu jangan pilih salah satu
setinggi langit jalan hanya karena itu
sebab kalaupun jalan itu mudah tetapi
jatuh dari langit, tidak ada harapan di
ujungnya.
kamu masih
Pilih jalan yang
akan singgah di memiliki masa depan
Bintang. walaupun jalan itu
(Generasi terlihat sulit.
optimis) (Generasi tangguh yang
menjadi pemenang dalam
kompetisi)
“Allah (Tuhan) merahasiakan garis
Berpikir Positif tangan (nasib) seseorang, agar
seluruh hambanya berusaha untuk
mencari garis tangannya dari waktu
ke waktu.
Sangat disayangkan, bahwa ada
hamba yang terlalu cepat
menyalahkan nasib daripada
bekerja keras, padahal tak satupun
hamba yang tahu nasibnya.
Sahabat, percayalah, bahwa tugas
kita semua hanya mencari garis
tangan, jangan pernah
menjustifikasi nasibnya
sendiri,sebab itu hak mutlak Allah
Swt.” (Jasruddin daud Malago)
Generasi Generasi
PESIMIS OPTIMIS
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai