Anda di halaman 1dari 10

BAB IX

SKALA PETA
1. JENIS SKALA PETA
• Berdasarkan ukuran skala
• Berdasarkan ukuran skala peta dibagi menjadi lima, yaitu antara lain:
• 1. Peta skala kadaster atau peta teknik
• Peta ini dengan skala 1: 100 hingga 1: 5000. Biasanya digunakan untuk pengukuran tanah.
• 2. Peta berskala besar
• yaitu peta berskala 1: 5000 hingga 1: 250.000. Desa yang digunakan sebagai kecamatan

• 3. Peta berskala sedang


• Yaitu peta berskala 1: 250.000 hingga 1: 500.000.Digunakan untuk gambaran wilayah
yang agak luas seperti pemetaan kabupaten atau kota.
• 4. Peta berskala kecil
• yaitu peta berskala 1: 500.000 hingga dengan 1: 1.000.000. Peta ini digunakan untuk
menggambarkan daerah yang luas seperti provinsi.
• 5. Peta geografi berskala lebih dari 1: 1.000.000
• Biasanya digunakan untuk mencerminkan wilayah negara, regional, benua,
atau dunia.
• Berdasarkan Bentuk skala
• Selain berdasarkan ukurannya, jenis skala yang lazim ditemui dalam
kartografi adalah berdasarkan bentuknya. Bentuk-bentuk skala dibedakan
sebagai berikut.
• 1. Skala Verbal
• Skala verbal adalah skala yang menunjukkan jarak pada peta dalam
kalimat langsung yang ditentukan dan diungkapkan.
• 2. Skala Angka
• Skala angka yang menentukan jarak pada peta dalam perhitungan
angka. Skala ini paling lazim ditemui dalam kompilasi peta.
• 3. Skala Batang Atau Skala Grafis
• Skala batang pakai garis lurus yang dimiliki sebagian besar dengan jarak
yang sama di antara ruas tersebut, semacam pertalian garis
bilangan. Skala tersebut dapat pula terdiri dari grafis (foto) yang
menampilkan jarak antarbagian.
2. MENENTUKAN SKALA PETA
• Menghitung Skala Angka
• Skala seperti ini digunakan untuk menghitung jarak wilayah yang
sesungguhnya dan caranya adalah dengan memanfaatkan peta.
Rumus skala untuk menghitung jarak yang sebenarnya adalah:
• Jarak Sesungguhnya = Jarak pada Peta / Skala
• Disamping itu, dalam sebuah soal kita sering menemui bahwa
kita diminta mencari skala dari suatu gambar peta. Maka kita bisa
menggunakan rumus di bawah ini untuk menyelesaikan soal
tersebut.
• Skala = Jarak pada Peta / Skala
• Selain itu, jika anda ingin mencari jarak yang terdapat pada peta,
maka anda bisa menggunakan rumus sebagai berikut:
• Jarak pada Peta = Skala x Jarak Sebenarnya
3. MENGUBAH SKALA PETA
• Skala angka menunjukkan perbandingan jarak di peta dengan di lapangan yang
dinyatakan dengan angka. Skala angka yang dinyatakan dalam bentuk pecahan
disebut skala pecahan (representative fraction).
• Contoh Skala Angka
• Skala 1: 50.000, artinya jarak satu satuan yang tergambar pada peta sama dengan
50.000 satuan di permukaan bumi. Berarti 1 cm di peta mewakili 50.000 cm di
lapangan atau 1 inchi pada peta mewakili 50.000 inchi di lapangan. Jadi, keadaan
yang sebenamya di lapangan adalah 50.000 kali lebih besar dan pada objek yang
ada pada peta. Misalnya, jarak antara kota A dan B pada sebuah peta yang berskala
1 : 50.000 adalah 20 cm. Jarak sesungguhnya antara kota A dan B adalah

• = 20 cm x 50.000
• = 1.000.000 cm
• = 10 km
• Contoh Skala Pecahan
• Skala 1:100.000 artinya jarak satu satuan yang tergambar pada peta sama dengan
100.000 satuan di permukaan bumi
BAB X
PROYEKSI PETA
1. PENGERTIAN PROYEKSI PETA

• Proyeksi peta merupakan sebuah cara untuk


memindahkan garis paralel dan juga meridian
atas globe atau bidang lengkung yang kemudian
akan dipindahkan menuju ke bidang datar
• Pada bidang lengkung (globe) yang telah
digambarkan ke bidang datar (peta) pastinya di
dalamnya ada beberapa banyak kesalahan atau
penyimpangan dalam proses penggambarannya.
• Maka dengan adanya bentuk dari kesalahan atau
penyimpangan yang terjadi ketika proses
penggambaran disebut juga dengan distorsi
2. MACAM MACAM PROYEKSI PETA
• Proyeksi Azimuthal (Zenithal)
• Apa yang dimaksud dengan Proyeksi azimuthal yakni merupakan
sebuah proyeksi peta yang memakai sebuah bidang datar untuk
digunakan sebagai proyeksinya.
• Dimana pada proyeksi ini membahas mengenai bola bumii yang
mana hanya berpusat pada satu titik.
• Selain itu Proyeksi azimuthal kerapkali dikenal dengan sebutan
proyeksi zenithal. Dimana pada proyeksi azimuthal bisa
dogolongkan yakni sebagai berikut
• Yang pertama ialah : Proyeksi azimuthal normal, Dimana pada
bidang proyeksinya saling bersinggungan dengan kutub. Selain
itu dari Jenis proyeksi ini dinilai sangat cocok untuk
menggambarkan daerah kutub
• Yang kedua ialah : Proyeksi azimuthal transversal, Dimana pada
bidang proyeksinya mempunyai bentuk tegak lurus yang selaras
dengan ekuator.
• Yang ketiga ialah Proyeksi azimuthal miring/oblique, Dimana
pada bidang proyeksinya saling menyinggung terhadap sebuah
tempat antara kutub dan equator
• Proyeksi Silinder (Cylindrical)Dalam memebenntuk
proyeksi silinder ini dapat dengan memakai bidang
proyeksi yang berebntuk silinder yang membahas
seluruh daerah permukaan bumi. Pengguaan proyeksi
silinder dinilai sangat cocok guna menggambarkan
luas dari suatu wilayah khatulistiwa atau bahkan
lintang rendah
• Adapun keuntungan yang dapat diperoeleh dengan
penggunaan proyeksi silinder, ini ialah
• Bisa menggambarkan daerah yang sangat luas.
• Bisa menerangkan gambaran daerah disekitar
khatulistiwa.
• Pada daerah kutub dengan menyerupai sebuah titik
dapat digambarkan seperti layaknya garis lurus.
• Apabila terussSemakin mendekati kutub, maka akan
semakin luas wilayahnya.
• Makan manfaat atau keuntungan proyeksi ini ialah
sangat cocok guna menggambarkan sebuah daerah
ekuator, sebab ke arah kutub akan terjadi peluasan
garis lintang.
• Proyeksi Kerucut
• Dalam menggambarkan proyeksi kerucut dapat
dengan menggunakan bidang proyeksi yang berbentuk
kerucut dalam menggambarkan bentuk bola bumi.
• Kemudian proyeksi kerucut juga dinilai sangat efisien
untuk dipergunakan dalam menggambar suatu daerah
lintang 45º (lintang tengah). Kemudian pada proyeksi
kerucut ini dapat dibedakan menjadi seperti berikut ini
• Yang pertama Proyeksi kerucut normal, yakni
merupakan sautu garis singgung bidang kerucut yang
ada pada bola bumi yang letaknya berada pada suatu
paralel (yang standar)
• Yang kedua Proyeksi kerucut transversal, yakni
merupakan suatu sumbu kerucut yang letaknya berada
tegak lurus tepat pada sumbu bumi
• Yang ketiga ialah Priyeksi kerucut miring, yang mana
pada sumbu kerucut ini membentuk suatu garis miring
tepat berada pada sumbu bumi

Anda mungkin juga menyukai