• Malformasi terjadi selama pembentukan struktur, misalnya, selama organogenesis. Malformasi
dapat mengakibatkan hilangnya suatu struktur secara total atau parsial, atau perubahan pada konfigurasi normalnya. Malformasi disebabkan oleh faktor lingkungan dan/atau genetik. Sebagian besar malformasi berawal pada usia kehamilan minggu ketiga hingga minggu kedelapan.. • Disrupsi menyebabkan perubahan morfologis pada struktur yang telah terbentuk dan disebabkan oleh proses destruktif. Gangguan vaskular yang menyebabkan defek ekstremitas transversal dan defek akibat pita amnion adalah contoh faktor destruktif yang menyebabkan disrupsi. • Deformasi terjadi akibat gaya mekanis yang mencetak bagian janin dalam jangka waktu yang lama. Club feet, misalnya, disebabkan oleh penekanan dalam rongga amnion. Deformasi sering mengenai sistem muskuloskeletal dan dapat reversibel pascanatal. • Sindrom adalah kumpulan anomali yang timbul bersamaan dan memiliki satu penyebab spesifik yang sama. • Asosiasi adalah kemunculan non-acak dua atau lebih anomali yang lebih sering timbul bersamaan daripada kemungkinan timbul sendiri-sendiri, namun penyebabnya masih belum diketahui. Malformasi • Cacat lahir, malformasi kongenital, dan anomali kongenital adalah istilah-istilah sinonim yang digunakan untuk menjabarkan kelainan struktural, perilaku, fungsional, dan metabolik yang terdapat saat lahir. • ilmu yang mempelajari kelainan ini adalah teratologi (Yun. teratos; monster) dan dismorfologi. • Pada 40-45% penderita cacat lahir, penyebabnya tidak diketahui. Faktor genetik, seperti kelainan kromosom dan gen mutan, menyebabkan sekitar 28%; faktor lingkungan menyebabkan sekitar 3-4%; kombinasi pengaruh genetik dan lingkungan (pewarisan multifaktor) menyebabkan 20-25%; dan kehamilan kembar menyebabkan 0,5-1%. Faktor Lingkungan • Hingga awal 1940an, diduga bahwa defek kongenital terutama disebabkan oleh faktor hereditas. • Penemuan oleh N. Gregg yang mengungkap bahwa rubela (campak Jerman) yang mengenai seorang ibu pada awal kehamilan menyebabkan abnormalitas pada mudigah. • Pada tahun 1961, observasi oleh W. Lenz mengaitkan defek ekstremitas pada obat sedatif thalidomid dan memastikan bahwa obat-obatan juga dapat melewati plasenta dan menyebabkan cacat lahir Agen Infeksius Agen infeksius yang menyebabkan cacat lahir meliputi sejumlah virus. • Cacat lahir akibat rubela (campak Jerman) • Sitomegalovirus, Infeksi ini dapat menyebabkan penyakit serius saat lahir dan kadang mematikan. beberapa bayi menunjukkan abnormalitas di kemudian hari, termasuk kehilangan pendengaran, gangguan penglihatan, dan disabilitas intelektual. • Virus herpes simpleks dan varisela dapat menyebabkan cacat lahir. Infeksi varisela intrauterin menyebabkan jaringan parut di kulit, hipoplasia ekstremitas, dan defek pada mata dan sistem saraf pusat. Radiasi Radiasi pengion membunuh sel-sel yang sedang berproliferasi cepat, sehingga merupakan teratogen poten, yang menyebabkan hampir semua jenis cacat lahir yang bergantung pada dosis dan tahap perkembangan konseptus saat terpajan. Radiasi dari ledakan nuklir juga bersifat teratogenik. Di antara wanita hamil yang selamat saat ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, 28% mengalami abortus spontan, 25% melahirkan bayi yang meninggal pada tahun pertama kehidupannya, dan 25% melahirkan anak yang mengalami cacat lahir berat yang mengenai sistem saraf pusat. Obat-obatan • Obat antidepresan yang bekerja sebagai selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) tampaknya menyebabkan cacat lahir, terutama pada jantung, dan juga dapat menyebabkan peningkatan risiko abortus spontan. • Mikofenolat mofetil (MMF) adalah obat imunosupresan yang digunakan untuk mencegah penolakan pada pasien transplan organ. Penggunaan obat ini pada kehamilan telah menyebabkan abortus spontan dan cacat lahir, termasuk bibir dan langitlangit sumbing, mikrosia (telinga kecil), mikrosefalus dan cacat jantung. • Terdapat hubungan antara konsumsi alkohol oleh ibu dengan abnormalitas kongenital. Karena alkohol dapat memicu kecacatan dalam spektrum luas, mulai dari disabilitas intelektual hingga abnormalitas struktural pada otak (mikrosefalus, holoprosensefalus), wajah, dan jantung, istilah fetal alcohol spectrum disorder (FASD) digunakan untuk menjabarkan defek apapun yang terkait alkohol. Kelainan fisik 1.Bibir sumbing Bibir sumbing adalah kondisi terbentuknya celah pada bibir bagian atas, langit-langit mulut, atau keduanya. 2.Kelainan jantung bawaan Kelainan jantung bawaan adalah pembentukan jantung atau pembuluh darah besar yang tidak normal. Ada beberapa jenis kelainan jantung bawaan, yaitu: Kebocoran katup jantung, Penyempitan katup jantung, patent ductus arterosis 3.Kelainan bentuk tangan atau kaki Kelainan bawaan pada bentuk tangan atau kaki dapat berupa: -Satu tangan atau kaki lebih besar atau lebih kecil. -Jumlah jari tangan atau jari kaki lebih banyak dari normal (polidaktili). -Satu atau lebih jari tangan atau jari kaki menempel satu sama lain. -Terlahir tanpa tangan atau kaki. 4.Neural tube defect (NTD) NTD adalah cacat lahir pada struktur otak, tulang belakang, atau ruas tulang belakang. Beberapa contoh kelainan neural tube defect adalah anensefali, encephalocele, iniencephaly, dan spina bifida. Kelainan Fungsional • Kelainan fungsi otak dan saraf, yang terkait dengan aspek intelektual, perilaku, bahasa, dan gerak tubuh. Contoh penyakit kelainan ini adalah sindrom Down dan sindrom Prader-Willi • Kelainan yang membuat tubuh tidak mampu membuang zat kimia sisa metabolisme. Contoh kelainan ini adalah fenilketonuria dan kekurangan hormon tiroid (hipotiroid kongenital). • Kelainan yang sering kali tidak terlihat saat lahir, namun memburuk secara bertahap. Contohnya adalah distrofi otot atau gangguan pendengaran.