Anda di halaman 1dari 46

EKG Basics

Radian ahmad halimi


EKG
 EKG merepresentasikan setiap kejadian
pada siklus jantung

 Setiap kelainan jantung akan


menyebabkan perubahan bentuk
gelombang EKG yang spesifik 
berhubungan dengan kelainan patofisiologi
pada jantung
Kelainan jantung yang dapat dideteksi
dengan pemeriksaan EKG

Arrhythmia
Iskemia Myokard dan infark
Perikarditis
Hipertrofi jantung
Gangguan elektrolit (hyperkalemia,
hypokalemia)
Intoksikasi obat (  digoxin dan obat2an
yang dapat menyebabkan pemanjangan dari
QT interval)
UKURAN-UKURAN DALAM
KERTAS EKG
Pada kertas EKG terdapat kotak-kotak
dalam ukuran milimeter (mm), dimana :
– Satu kotak kecil berukuran 1mm x 1mm
– Satu kotak sedang berukuran 5 mm x 5 mm

• Pada rekaman EKG telah ditetapkan


bahwa:
a. Kecepatan rekaman : 25 mm/detik
b. Kekuatan voltage : 1 milivolt (mV) = 10 mm
Pada garis Horizontal.
– Tiap satu mm = 1/25 detik = 0,04 detik
– Tiap lima mm = 5/25 detik = 0,20 detik
– Tiap 25 mm = = 1,00 detik

• Pada garis Vertikal


- 1 mm = 0,10 mV
- 10 mm = 1,00 mV
Gelombang EKG dan Interval
GELOMBANG P
Gelombang P menggambarkan aktifitas depolarisasi
Atria. Arah gelombang P normal selalu positif di II
Dan selalu negatif di aVR

Nilai-nilai normal :
- Tinggi kurang dari 0,2 mV
- Lebar kurang dari 3 mm ( kurang dari 0,12 detik)
Kepentingan :
1. Menandakan adanya aktifitas atrium
2. Menunjukkan arah aktifitas atrium
3. Menunjukkan tanda-tanda hipertrofi atrium
P-R Interval
1. PR interval adalah waktu yang dibutuhkan hantaran listrik

untuk berjalan dari SA node di atrial myocardium kanan

menuju ventricular myocardium hingga ke serabut purkinje

2. Durasi normalnya 0.11 to 0.20 detik


Abnormal PR interval
Gelombang Q
DEFLEKSI KE BAWAH YANG PERTAMA DARI KOMPLEKS
QRS

Gelombang Q menggambarkan awal dari fase


depolarisasi ventrikel.
ciri-ciri gelombang Q patologis :
1. Lebarnya sama atau lebih dari 0,04 detik (1mm)
2. Dalamnya lebih dari 25% amplitudo gelombang R
Fungsinya menunjukkan adanya nekrosis miokard
• Q waves pada leads V1, V2, and V3 dapat
dikatakan sebagai abnormal

• Tidak adanya Q waves yang kecil pada leads V5


and V6 dikatakan sebagai abnormal

• Q wave dengan ukuran sebesar apapun pada


leads III and avR dikatakan sebagai normall

• Pada leads lain, “normal” Q wave biasanya


kecil (kurang dari 0.04 detik dan besar
muatannya kurang dari 25% dari R-wave)
Gelombang R
DEFLEKSI POSITIF PERTAMA DARI
KOMPLEKS QRS

Menggambarkan fase depolarisasi ventrikel.


Kepentingan :
1. Menandakan adanya hipertrofi ventrikel
2. Menandakan adanya tanda-tanda BBB
3. Dan lain-lain
Gelombang S
DEFLEKSI NEGATIF PERTAMA SESUDAH
GELOMBANG R

Menggambarkan fase depolarisasi ventrikel.


Kepentingan :
1. Menandakan adanya hipertrofi ventrikel
2. Menandakan adanya tanda-tanda BBB
3. Dan lain-lain
Durasi QRS complex (QRS interval)

jarak normal QRS kompleks adalah 0.07 detik


hingga 0.11 detik (kurang dari 0.12 detik).
Gelombang T
Menggambarkan fase repolarisasi ventrikel

arah normal : sesuai dengan arah gelombang


utama kompleks QRS
Kepentingan :
1. Menandakan adanya iskemik / infark
2. Menandakan adanya kelainan elektrolit
3. Dan lain-lain
Gelombang U
Asal-usulnya tidak diketahui dan paling jelas
terlihat di sandapan dada V1-V4
Kepentingan :
1. Bila amplitudo U>T, menandakan adanya
hipokalemia
2. Gelombang U yang terbalik terdapat pada
iskhemia dan hipertrofi
LEADS
Leads pada EKG
Leads adalah elektroda dimana dilakukan
perekaman  yang akan mengukur
perbedaan potensial listrik antara :

1. 2 titik yang berbeda pada tubuh


2. 1 titk pada tubuh yang dibandingkan dengan
suatu titik yang dianggap mempunyai
potensial listrik 0 ( zero), yang terletak pada
center dari jantung ( leads tripolar )
Leads pada EKG
EKG mempunyai 12 leads
standar :
3 Standard Limb Leads
3 Augmented Limb Leads
6 Precordial Leads

Axis dari leads2 tertentu  merepresentasikan


jantung dari arah2 tertentu
Standard Limb Leads
Standard Limb Leads
Augmented Limb Leads
All Limb Leads
Precordial Leads

Adapted from: www.numed.co.uk/electrodepl.html


Precordial Leads
Leads pada rekaman EKG
Analisis letak anatomis
(Septum)
Analisis letak anatomis
(Anterior Wall)
Analisis letak anatomis
(Lateral Wall)
Analisis letak anatomis
(Inferior Wall)
Analisis letak anatomis
(Summary)
Menentukan HR
Rule of 300

10 Second Rule
Rule of 300
Hitung jumlah kotak besar yang terdapat
antara QRS komplex berdekatan. Angka ini
digunakan sebagai pembagi dari angka 300
Hasilnya  rate / menit

Teknik ini  sangat praktis dan cepat a/t 


hanya untuk rate yang regular
.
Berapa HR nya ?

www.uptodate.com

(300 / 6) = 50 /mnt
Berapa HR pada pasein ini?

www.uptodate.com

(300 / ~ 4) = ~ 75 /mnt
Berapa HR pada kasus ini ?

(300 / 1.5) = 200 /mnt


Metoda : 10 detik ( 10 second )

Biasanya / pada umum nya setiap EKG


akan merekam 10 detik untuk setiap lembar
 jumlah kompleks QRS dalam 10 detik x 6
= HR/menit

Metoda ini digunalkan pada ritme yang


iregular
Berapa HR pasien ini ?

The Alan E. Lindsay ECG Learning Center ; http://medstat.med.utah.edu/kw/ecg/

33 x 6 = 198 / mnt
Aksis QRS komplex

Axis QRS komplex menunjukkan arah


aktifitas elektrik jantung secara keseluruhan
( net )

Aksis yang Abnormal dapat diinterpretasikan


sebagai :
Hipertrofi Ventricular
Blok konduksi ( hemiblocks)
Aksis dari kompleks QRS
Menurut konsensus aksis
yang normal adalah berkisar
-30° to +90°.

-30° to -90° disebut sebagai


deviasi aksis ke kiri ( left axis
deviation – LAD )

+90° to +180° disebut


sebagai deviasi aksis ke
kanan ( right axis deviation 
RAD)
Cara menentukan Aksis

Pendekatan Quadrant
Menentukan Axis

Predominantly Predominantly Equiphasic


Positive Negative
Pendekatan Quadrant
1. Perhatyikan komplex QRS pada leads I dan aVF 
perhatikan mana yang dominan positif atau dominan
negatif dan kombinasi ditempatkan pada salah satu dari
keempat quadrant dibawah ini
Pendekatan Quadrant
2. Pada keadaan adanya LAD  perhatikan leads II untuk
menentukan apakah deviasinya patologis
Apabila QRS di II  dominan positif  LAD non patologis (axis
normal )
Apabila QRS di II dominan negatif  patologis
Pendekatan Quadrant : contoh 1

The Alan E. Lindsay


ECG Learning Center
http://medstat.med.utah
.edu/kw/ecg/

Negative in I, positive in aVF  RAD


Pendekatan Quadrant : Contoh 2

The Alan E. Lindsay


ECG Learning Center
http://medstat.med.utah
.edu/kw/ecg/

Positive in I, negative in aVF  Predominantly positive in II 

Normal Axis (non-pathologic LAD)

Anda mungkin juga menyukai