Anda di halaman 1dari 17

MUTASI DAN

REKOMBINASI
DNA
Oleh Kelompok 5:
- Megawati
- Aidul
- Muhammad Fathir Hasyim
- Aryl Furqan Aswar
- Mohammad Fhadli Ahmad
Kerusakan karena Ultraviolet dapat Dikeluarkan dan Diperba

Jika bakteri dikenai sinar ultraviolet, dapat terjadi penggabungan


kovalen dua residu pirimidin pada untai DNA membentuk suatu basa
dimer. Jika tidak dilepaskan dan diperbaiki, dimer timin ini menghalangi
proses replikasi oleh DNA polimerase terhadap untai di belakang
daerah kerusakan ini. Dimer timin dikeluarkan dan tempat kosong yang
ditinggalkan disambung kembal oleh kerja empat enzim secara
beraturan. Enzim pertama dinamakan ultraviolet endonuklease atau
endonuklease UV. Enzim ini memotong untaian DNA yang mengalami
kerusakan pada tempat 5’ dimer timin. Pada tahap kedua, DNA
polimerase I menambahkan deoksiribonukleotida yang benar ke ujung
3’ untai rusak yang terbuka, membuat potongan pendek DNA yang
bersifat komplementer dengan untai cetakan. Selama proses ini, baik
DNA yang mengandung dimer timin akan terlepas. Pada tahap ketiga,
endonuklease memotong bagian yang rusak ini. Pada tahap terakhir
potongan DNA baru dengan pasangan basa yang benar disisipkan ke
Deaminasi Spontan Sitosin menjadi Urasil dapat Diperbaik

DNA juga dapat mengalami perubahan oleh karena ketidakstabilan


kimiawi basa sitosin di dalam sistem cairan. Residu sitosin secara
perlahan-lahan mengalami kehilangan spontan gugus aimnonya oleh
hidrolisis menjadi residu urasil, yang biasanya tidak dijumpai pada
DNA. Bilamana untai DNA baru yang mengandung residu urasil
melangsungkan replikasi, urasil tidak dapat membentuk ikatan
hidrogen yang kuat dengan residu guanin (G), yaitu pasangan normal
sitosin. Sebaliknya, urasil akan cenderung berpasangan dengan residu
adenin. Bilamana untai DNA baru yang mengandung residu A yang
salah melakukan replikasi, tentunya keduanya akan memperoleh T
pada untai komplementer. Hasilnya adalah dupleks DNA anak yang
mengandung pasangan basa A-T dan bukan pasangan G-C seperti
ditentukan oleh DNA induk semula yang tidak rusak.
Deaminasi Spontan Sitosin menjadi Urasil dapat Diperbaik

Jenis kerusakan ini diperbaiki dengan suatu cara baru. Enzim khusus.
urasil-DNA glikosidse, menghidrolisis basa urasil yang salah ini dari
untai rusak tersebut. Residu deoksiribosa fosfat yang tertinggal, yang
sekarang kehilangan basa, kemudian dipotong pada sisi 5’ ikatan
fosfodiesternya oleh DNA polimerase I, yang selanjutnya menyisipkan
unit sitidin fosfat yang benar pada ujung 3 yang sekarang terbuka pada
untai rusak tadi, untuk berpasangan basa dengan residu G pada untai
yang tidak rusak. Untai ini lalu disambung secara kovalen oleh DNA
ligase untuk menyempurnakan proses perbaikan ini.
Kerusakan oleh Senyawa Kimia Eksternal dapat Diperbaik

DNA dapat mengalami kerusakan oleh senyawa kimia reaktif yang


terbawa ke lingkungan sebagai produk aktivitas industri. Produk
tersebut tidak selalu bersifat merusak dalam keadaan aslinya, tetapi
dapat mengalami metabolisme oleh sel menjadi bentuk yang merusak.
Terdapat tiga golongan utama senyawa kimia reaktif tersebut:
1. senyawa penyebab deaminasi, terutama asam nitrat (HNO2) atau
senyawa yang dapat mengalami metabolisme menjadi asam nitrit atau
turunan nitrit lainnya.
2. Senyawa penyebab alkilasi
3. Senyawa kimia yang dapat merangsang atau berlaku seperti basa
yang biasanya terdapat pada DNA
Pengubahan Satu Pasang Basa menyebabkan Mutasi

Walaupun penyuntingan dan mekanisme perbaikan DNA sangat


efektif, beberapa kesalahan di dalam replikasi yang tidak dapat
dihindarkan atas tetap tidak dapat diperbaiki atau dengan kata lain ada
kerusakan DNA yang tetap “tertinggi”, mengakibatkan perubahan yang
akan bersifat menurun pada genom organisme bersangkutan.
Perubahan permanen tersebut disebut mutasi.

Mutasi yang disebabkan oleh penggantian satu basa dengan basa


yang salah dinamakan mutan substitusi. Mutasi tersebut akan
mengakibatkan perubahan ada hanya pada satu kodon gen yang
bersangkutan. Jadi hal ini dapat atau tidak mengakibatkan penggantian
asam amino oleh yang lain pada urutan polipeptida yang disandi oleh
gen ini.
Pengubahan Satu Pasang Basa menyebabkan Mutasi

Seringkali penggantian satu asam amino oleh yang lain tidak


menyebabkan perubahan dalam sifat-sifat biologik protein sebagai
produk proses translasi, mutasi seperti ini dinamakan mutasi diam.
Perubahan asam amino juga mungkin akan membiarkan produk
proteinnya tetap mampu berfungsi, tetapi dengan sifat-sifat yang
berbeda sehingga tidak seefisien produk protein normalnya. Sebagai
contoh, apabila protein mutan merupakan enzim, mungkin terjadi
peningkatan Km, penurunan Vmaks, atau keduanya. Mutan yang
membentuk protein yang sudah berubah tetapi masih sebagian
berfungsi dinamakan mutan kebobolan. Mutasi ini dapat menyebabkan
keturunan lebih mampu bertahan pada keadaan buruk. Bahkan,
serangkaian mutasi yang diinginkan dapat menimbulkan evolusi
spesies baru.
Substitusi satu basa terhadap basa lainnya hanya merupakan
sebagian kecil mutasi permanen yang terjadi pada bakteri. Yang lebih
Penyisipan dan Penghapusan Nukleotida menyebabkan Mut
Pergeseran Kerangka
Apabila suatu mutasi disebabkan oleh penyisipan atau penghapusan
satu pasang basa pada suatu gen, peristiwa ini dapat mengakibatkan
jenis kerusakan genetic yang lebih ekstensif. Konsekuensinya adalah
perusakan sifat kolinearitas normal diantara kodon-kodon pada urutan
DNA dan urutan asam amino polipeptida yang disandinya. Perusakan
ini akan dimulai pada tempat masuknya (tersisipnya) atau hilangnya
basa yang bersangkutan, karena akan terjadi pergeseran dalam
kerangka pembacaan DNA. Mutasi pergeseran kerangka seringkali
menimbulkan kodon terminasi internal yang mengakibatkan rantai
polipeptida yang lebih pendek dan belum sempurna dibuat terpaksa
dilepaskan. Sebagian besar mutasi pergeseran kerangka satu basa
menghasilkan produk gen yang tidak aktif secara biologik.
Penyisipan dan Penghapusan Nukleotida menyebabkan Mut
Pergeseran Kerangka
Kadang-kadang mutasi pergeseran kerangka dapat diatasi oleh mutasi
kedua. Jika mutasi pergeseran kerangka gen tertentu disebabkan oleh
hilangnya satu pasangan basa, mutasi kedua gen yang sama, yang
melibatkan penambahan satu pasangan setelah pasangan pertama,
dapat mengembalikan kerangka bacaan normal setelah titik tempat
terjadinya mutasi yang kedua. Oleh sebab itu mutasi kedua dinamakan
mutasi penekanan. Dalam hal ini, produk polipeptida yang dibentuk
akan kehilangan satu (atau mendapatkan satu) asam amino pada titik
tertentu, tetapi asam amino yang lain tetap berada pada urutan yang
benar. Mutasi pergeseran kerangka, mutasi penekanan dan mutasi tiga
basa, mula-mula penting dalam menerangkan bahwa sandi genetik
terdiri dari triplet nukleotida.
Penyisipan dan Penghapusan Nukleotida menyebabkan Mut
Pergeseran Kerangka
Mutasi peregeseran kerangka dapat dirangsang oleh molekul basa,
berbentuk pipih dan berukuran relative besar, yang menyerupai basa
atau pasangan basa normal. Molekul ini cenderung melakukan
penyisipan (interkalasi) diantara dua pasangan basa yang terletak
beraturan, dan sebagai akibatnya menambah kelebihan basa pada
DNA. Bilamana untai yang telah berubah ini melakukan replikasi,
kelebihan basa ini dapat masuk ke dalam untai anak melalui pasangan
basa yang salah dengan molekul penyusup ini. Contoh mutagen serupa
ini adalah akridin
Isolasi Gen dan Persiapan cDNA

Terdapat dua pendekatan umum untuk memperoleh suatu gen


spesifik untuk direkombinasikan dan di klon. Pada pendekatan
“tembak” keseluruhan DNA sel diperlukan dengan restriksi
endonuclease, yaitu enzim yang membentuk ujung tidak rata.
Potongan DNA yang dihasilkan lalu dipersatukan ke plasmid E. coli
yang dibuka oleh restriksi endonuclease yang sama. Produknya adalah
campuran dari ribuan jenis plasmid rekombinan yang sangat kompleks,
dan diantaranya mungkin hanya satu yang mengandung gen yang
diinginkan.
Isolasi Gen dan Persiapan cDNA
mRNA spesifik bagi protein yang gennya sedang diteliti sekarang
digunakan sebagai cetakan bagi sintesis enzimatik DNA
komplementernya (cDNA) dengan transkriptase kebalikan sebagai
katalisator. Pertama-tama kita perlu menyusun DNA-primer yang
diperlukan oleh transkriptase kebalikan. Kita ingat bahwa mRNA
mengandung suatu ujung poli A pada bagian ujung 3’. Kepada mRNA
ini ditambahkan poli T, yang berpasangan basa dengan ujung poli A
mRNA (Gambar 30.21), sehingga dihasilkan untaiganda cDNA sintetik,
yang spesifik bagi protein yang gennya sedang kita teliti. Untuk
menyederhanakan prosedur terakhir ini, cDNA biasanya dibuat bersifat
radioaktif dengan menggunakan deoksiribonukleotida 5’-trifosfat
berlabel 32P sebagai prekusor pada reaksi transkriptase kebalikan.
Sekarang kita memiliki cDNA sintetik yang dapat menentukan
urutan asam amino protein tertentu. Perlu diperhatikan bahwa apabila
cDNA sintetik ini telah diperoleh dari mRNA eukaryotic, DNAini tidak
identic dengan gen alamiah bagi protein tersebut karena molekul DNA
Isolasi Gen dan Persiapan cDNA
mRNA spesifik bagi protein yang gennya sedang diteliti sekarang
digunakan sebagai cetakan bagi sintesis enzimatik DNA
komplementernya (cDNA) dengan transkriptase kebalikan sebagai
katalisator. Pertama-tama kita perlu menyusun DNA-primer yang
diperlukan oleh transkriptase kebalikan. Kita ingat bahwa mRNA
mengandung suatu ujung poli A pada bagian ujung 3’. Kepada mRNA
ini ditambahkan poli T, yang berpasangan basa dengan ujung poli A
mRNA (Gambar 30.21), sehingga dihasilkan untaiganda cDNA sintetik,
yang spesifik bagi protein yang gennya sedang kita teliti. Untuk
menyederhanakan prosedur terakhir ini, cDNA biasanya dibuat bersifat
radioaktif dengan menggunakan deoksiribonukleotida 5’-trifosfat
berlabel 32P sebagai prekusor pada reaksi transkriptase kebalikan.
Sekarang kita memiliki cDNA sintetik yang dapat menentukan
urutan asam amino protein tertentu. Perlu diperhatikan bahwa apabila
cDNA sintetik ini telah diperoleh dari mRNA eukaryotic, DNAini tidak
identic dengan gen alamiah bagi protein tersebut karena molekul DNA
Konstruksi Vektor Pembawa Gen
`cDNA yang dipersiapkan dengan cara di atas sekarang disisipkan ke dalam
plasmid atau vector virus. Apabila cDNA yang akan dimasukkan ke dalam
plasmid, molekul ini harus diberi “ekor” atau ujung kohesif yang sesuai
(Gambar 30.21). Hal ini paling baik dilakukan dengan menambahkan
serangkaian residu deoksiribonukleotida dari jenis yang sama (contoh residu
A) kepada ujung 3’ yang terletak berlawanan, pada ke dua untai dupleks
cDNA. cDNA baru yang berekor ini sekarang siap untuk dimasukkan dalam
vector plasmid.

Sekarang, plasmid dibuka pada satu titik untuk menghasilkan bentuk


linearnya, dengan aktivitas enzim restriksi endonuclease yang menyebabkan
terbentuknya ujung yang rata. Ujung 3’ plasmid linear sekarang diberikan
ekor yang bersifat komplementer dengan ekor yang diletakkan pada cDNA
yang akan disisipkan. Karena ekor poli Aditambahkan ke cDNA, plasmid akan
diperlengkapi dengan ujung 3’ poli T. Plasmid linear berekor dan cDNA berekor
sekarang dicampurkan dan dibiarkan berpasangan. Di antara produk yang
dihasilkan, terdapat plasmid hanya melalui perpasangan basa ujungnya.
Gen Seringkali mengalami Rekombinasi
Pergantian atau penambahan gen dari berbagai sumber untuk membentuk
kromoson yang berbeda dari semula, yang kemudian dapat direplikasi,
ditranskripsi dan ditranslasi, dinamakan rekombinasi genetik. Salah satu
rekombinasi genetik yaitu transformasi bakteri oleh DNA asing, seperti pada
percobaan Avery-Mcleod-McCarty. Bahwa DNA dari galurvirulen pneumococus
dapat masuk ke dalam sel galurnonvirulen dan mengubah secara permanen
galur ini menjadi galur virulen. Rekombenasi genetik lainnya adalah proses
lisogeni. DNA jenis fage tertentu, bilamana organisme ini menginfeksikan sel
bakteri, dapat tergabung ke dalam kromosom melingkar selinang secara
kovalen, dan bukan melanjutkan pengadaan langsung partikel virus anak.
Seringkali genon virus bergabung menyebabkan sellisis. Hal inilah biasanya
terjadi infeksi virus, seringkali genom virus bergabung dengan kromosom
inang, gen ini akan direplikasikan sampai beberapa generasi, tanpa
diekspresikan dalam bentuk partikel virus anak. Akan tetapi selanjutnya
mungkin terjadi hal yang memicu ekspresi gen virus dorman ini, sehingga
menyebabkan pembentukan virus progeni dan lisis pada selinang. Fage yang
dapat menggabungkan DNAnya ke dalam kromosom selinang dalam bentuk
Gen Seringkali mengalami Rekombinasi

Anda mungkin juga menyukai