Anda di halaman 1dari 52

OAINS

Oleh:
MEISY HANDAYANI 17.181
CHARLOTTE GRACE 17.409
YORRI ANANTO 19.009
TONGGO MARIA 19.052
ANNA MARIA 19.071
Inflamasi

Mediator inflamasi
• Histamin
• Kinin (bradikinin)
• Neuropeptida (subsantsi-P, calcitonin gene-
peptide)
• Sitokin (cth, interleukin (IL))
• Metabolit asam arakidonat (eikosanoid)
Fosfolipid (dari
membran sel)
Kortikosteroid _ Fosfolipase A2 Bradikinin
+
Angiotensin

Asam Arakhidonat _ NSAID


5-lipooksigenase siklooksigenase

PGG2
Leukotrien Prostasiklin (PGI2)

PGE2 PGH2
_ Dipiridamol
Tromboxan A2
Obat anti-
inflamasi
• Obat anti-inflamasi non-steroid
(AINS)
• Obat anti-inflamasi steroid
(glukokortikoid)
Mekanisme kerja eikosanoid pada
Eikosanoid
Prostanoid
reaksi inflamasi
Mekanisme Kerja pd Inflamasi

Prostaglandin klasik, contoh Menghasilkan peningkatan vasodilatasi,


PGD2, PGE2, PGF2 permeabilitas vascular dan edema pada reaksi
inflamasi; prostaglandin juga mensensitisasi serat
nosiseptif thd stimulasi oleh mediator inflamasi
lainnya
Tromboxan A2 (TXA2) Agregrasi platelet dan vasokonstriksi
Prostasiklin (PGI2) Inhibisi agregasi trombosit dan vasodilatasi
Leukotrien
Contoh LTB4, LTC4 Peningkatan permeabilitas vascular, meningkatkan
kemotaksis leukosit (dan menyebabkan kontraksi
otot polos bronkus)
Terdapat 2 isoform enzim
siklooksigenase
• COX-1: trombosit, mukosa lambung, dan pembuluh darah ginjal
• COX-2: pd empat inflamasi
Penghambat COX-2 spesifik menurunkan insiden efek samping pd lambung. Namun, obat2 ini
berhubungan dg peningkatan efek samping CV (spt infark miokard)
Efek klinis AINS

• Bekerja dg cara menghambat


sikooksigenase
• Efek terapeutik utama: analgesia,
anti-inflmasi dan antipiretik
Indikasi AINS
• penyakit muskuloskleletal dan sendi (tegang
otot, keseleo, masalah reumatik, artritis, gout,
dll)
• Analgesia untuk meredakan nyeri ringan hingga
sedang
• Pengobatan simptomatik demam
Kontraindikasi AINS
• Ulkus atau perdarahan GIT atau
riwayat hipersensitivitas pd AINS
• Hati2 pd asma dan gangguan fungsi
ginjal
Efek samping umum anti-
Sistem
inflamasi non-steroid (AINS)
Efek samping Penyebab
Gastrointestinal Dispepsia, mual, muntah Penghambatan efek proteksi normal
Pemebentukan ulkus dan potensi resiko prostaglandin pd mukosa lambung
perdarahan pada pengguna kronik PGE2 dan PGI2 normalnya menghambat
sekresi asam lambung, meningkatkan aliran
darah mukosa dan memiliki efek sitoproteksi

Ginjal Kerusakan ginjal/nefrotoksisitas Penghambatan vasodilatasi yg diperantarai


Gagal ginjal dapat terjadi tahunan PGE2 dan PGI2 pd medula dan glomerulus
setelah penggunaan kronik ginjal

Lain-lain Bronkospasme, ruam kulit, tipe alergi Reaksi hipersensitivitas/alergi


lain
Asam salisilat

• Contoh: aspirin
• Murah shg digunakan utk berbagai jenis
nyeri ringan
• Digunakan jg sbg antiplatelet
• ES GIT cukup tinggi
• Menyebabkan tinnitus pd dosis toksik
Asam propionat
• Cth: ibuprofen
• ES: rendah
Asam asetat
• Contoh indometasin
• Penghambat COX yg poten & efektif
namun insiden efek samping cukup tinggi
• ES neurologi spt pusing dan kebingungan,
& gangguan GIT
Oksikam
• Cth piroksikam
• Obat yg poten dan digunakan luas utk kondisi
inflamasi kronik
Pirazolon
• Cth fenilbutazon
• Obat yg sangat poten namun dpt menyebabkan
aplasia sumsum tulang yg fatal
• Hanya diberikan pada nyeri berat pada
ankilosing spondilitis
Fenemat
• Cth asam mefenamat
• Obat dg kekuatan sedang
• Dpt menyebabkan gangguan GIT dan ruam kulit
para-Aminofenol

• Cth parasetamol
• Sbg analgesic dan antipiretik ttp tdk sbg anti-
inflamasi
Inhibitor spesifik COX-2

• Cth lumirakoksib dan selekoksib


• Indikasi: terapi simptomatik pd osteoartriris dan
rheumatoid artritis
• Obat2 ini dikontraindikasikan pd inflammatory
bowel disease, penyakit jantung iskemik atau
penyakit serebrovaskular
OBAT GOUT
ARTHRITIS
•Asam urat adalah produk
akhir dari metabolisme purin
yang diekskresikan melalui
ginjal
Hiperuresemia
Kondisi kadar asam urat dalam darah
lebih dari 7,0 mg/dl pada pria dan pada
wanita 6 mg/dl. Hiperurisemia dapat
terjadi akibat meningkatnya produksi
ataupun menurunnya pembuangan
asam urat, atau kombinasi dari
keduanya.
Hiperuresemia & Gout

Hiperuresmia

Gout Arthritis
Gout Arthritis

• Gout adalah radang sendi yang diakibatkan


deposisi kristal monosodium urat pada
jaringan sekitar sendi, yang menyebabkan
episode akut dari arthritis, pembentukkan
tophi, nefrolitiasis, dan nefropati urat.
Faktor Risiko

• Usia
• Jenis Kelamin
• Obesitas
• Alkohol
• Hipertensi
• Gangguan fungsi ginjal
• Pola diet
Gambaran Klinis Hiperuresemia
1. Hiperurisemia asimptomatis
• Keadaan hiperurisemia tanpa manifestasi klinis berarti.
Serangan arthritis biasanya muncul setelah 20 tahun fase ini.

2. Gout arthritis, terdiri dari 3 stadium, yaitu:


a. Stadium akut
b. Stadium interkritikal
c. Stadium kronis
Hiperuresemia Primer

• Idiopatik ekstraseluler supersaturasi dari asam urat


• Tidak terdapat riwayat penyulit atau pengobatan yang memengaruhi
pembentukkan atau ekskresi asam urat
• Hiperuresemia primer disebabkan oleh kebiasaan diet yang buruk
Hiperuresemia Sekunder
• Penurunan ekskresi asam urat (paling sering)
▪Obat – obatan (pirazinamid, aspirin, loop diuretic, thiazide, niasin)
▪Gangguan ginjal kronis
▪Ketoasidosis (kelaparan, diabetes mellitus) dan asidosis laktat
• Peningkatan produksi asam urat
• Pegantian sel yang tinggi (tumor lysis syndrome, hemolytic anemia , psoriasis,
myeloproliferative neoplasms, chemotherapy, or radiation)
• Enzyme defects (e.g., Lesch-Nyhan syndrome, phosphoribosyl pyrophosphate
synthetase overactivity, von Gierke disease)
• Diet tinggi protein
• Obesitas
Patofisiologi

• Asam urat memiliki daya kelarutan dalam air yang jelek. Faktor yang
mencetuskan tertumpuknya asam urat menjadi endapa Kristal adalah:
• Kadar asam urat yang tinggi
• Asidosis
• Suhu yang rendah (persendian di perifer)
• Supersaturasi asam urat di cairan ekstrasel → presipitasi kristal urat intra
artikular (dilapisi oleh IgGs) → difagosit oleh sel polimorfonukelar → pelepasan
mediator peradangan dan enzim → inflamasi local di persendian
• Efek kronik: serangan berulang → agregasi Kristal asam urat dan sel giant (tophi)
→ kerusakan kartilago dan tulang pada persendian → deformitas dan arthritis
Manifestasi Klinis

• Asymptomatic stage
• Acute gouty arthritis
• Intercritical stage
• Chronic gouty arthritis
Asymptomatic stage

• Hyperuricemia with no symptoms
• May last up to 20 years or even longer
Acute gouty arthritis

• Triggers: anything that leads to hyperuricem


• Arthritis: usually monoarticular during first attacks
• Acute severe pain with overlying erythema, decreased range of motion, swelling,
and warmth; possible fever
• More likely to occur at night, typically waking the patient
• Symptoms peak after 12-24 hours; regression may take days to weeks.
• The recovering joint may present with desquamation of the overlying skin.
• Locations: Peripheral small joints in the lower extremities are especially
affected. 
• Podagra: metatarsophalangeal joint (MTPJ) inflammation of the big toe is the most
common site )
• Gonagra: inflammation of the knee
• Chiragra: inflammation of finger joints, esp. metacarpophalangeal joint of the thumb
• Others: ankle and tarsus, other toe joints, wrist, elbow
Intercritical stage

• Asymptomatic
• May also last up to several years
Chronic gouty arthritis

• No longer common 
• Progressive joint destruction 
• Tophi formation 
• Multiple painless hard nodules with possible joint deformities 
• Bone tophi: urate crystal deposition in bones (e.g., elbows, knees, extensor surfaces
of forearms)
• Soft tissue tophi: urate crystal deposition in the pinna of the external ear, subcutis,
tendon sheaths, or synovial bursas
• Renal manifestations with uric acid nephrolithiasis and uric acid nephropathy
DIAGNOSIS
Menurut criteria ACR ( American Collage of Rheumatology ) diagnosis
dapat ditegakkan jika:
1. Menemukan monosodium urat dalam cairan sinovial atau
2. Ditemukan tofus yang mengandung kristal MSU atau
3. Ditemukan 6 dari 12 kriteria dibawah ini:
- inflamasi maksimal hari pertama
- Kista subkortikal tanpa erosi pada foto rontgen
- Kultur cairan sendi selama serangan inflamasi negative
- Pembengkakan sebuah sendi asimetrik pada foto rontgen
- arthritis monoartikuler
- kulit diatas sendi kemerahan
- bengkak + nyeri pada MTP1
- dicurigai tofi
- Hiperurisemia
PEMERIKSAAN FISIK

• Edema

• Eritema

• Lunak sendi terkena (jari tangan/


metatarso-phalangeal (podagra),
pergelangan kaki (ankle), tarsal, lutut.

• Demam.

• Tophi
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Pemeriksaan
Lab: Radiologi:
- Serum asam - Asimetris,
urat Bengkak
- Leukosit disekitar
- Urin spesimen sendi yang
24 jam terkena,
- Analisis bengkak pada
cairan gambaranfoto
sinovial polos
OBAT PIRAI

Ada 2 kelompok obat penyakit pirai yaitu :


1. Obat yang menghentikan proses inflamasi akut
misalnya kolkisin, fenilbutazon, oksifentabutazon dan
indometasin
2. Obat yang mempengaruhi kadar asam urat misalnya
probenesid, allopurinol dan sulfinpirazon
Mengatasi Serangan Akut
a. Kolkisin (efektif pada 24 jam pertama setelah
serangan nyeri sendi timbul. Dosis oral 0,5-0.6 mg
per hari dengan dosis maksimal 6 mg.
b. Kortikosteroid sistemik jangka pendek (bila
NSAID dan kolkisin tidak berespon baik) seperti
prednisone 2-3x5 mg/hari selama 3 hari
c. NSAID seperti natrium diklofenak 25-50 mg
selama 3-5 hari
Program Pengobatan untuk Mencegah Serangan
Berulang

•Analgetik
• Kolkisin dosis rendah
Mengelola Hiperurisemia
a. Obat-obat penurun asam urat
Agen penurun asam urat (tidak digunakan selama serangan akut). Pemberian Allupurinol dimulai dari dosis
terendah 100 mg, kemudian bertahap dinaikkan bila diperlukan, dengan dosis maksimal 800 mg/hari. Target
terapi adalah kadar asam urat < 6 mg/dl.

b. Modifikasi gaya hidup


• Minum cukup (8-10 gelas/hari).
• Mengelola obesitas dan menjaga berat badan ideal.
• Hindari konsumsi alkohol
• Pola diet sehat (rendah purin)
KOLKISIN

Anti inflamasi spesifik utk gout →


mengurangi nyeri.
• Berikatan dengan protein mikrotubuler
intrasel, terjadi depolimerisasi sel
Moa: granulosit shg menghambat migrasinya
ke tempat inflamasi → pelepasan
mediator inflamasi dihambat.
Farmakokinetik
•Absorbi melalui saluran cerna baik
•Di distribusi secara luas dalam
jaringan tubuh, volume distribusi
49,5 ±9,5L.
•Kadar tertinggi di ginjal, hati, limpa
dan saluran cerna, tetapi tidak
terdapat di otot rangka, jantung dan
otak
• artritis Gout akut
Indikasi • profilaksis pada episode
rekuren Gout artritis.

Efek • diare ( sering ), terutama dosis

samping
besar → hrs di stop
• nausea, vomitus, nyeri abdominal
• rambut rontok ( kadang2 )
• depresi SST
• neuritis perifer, miopati
Dosis :
• profilaksis : 0,5 :– 0,5
• profilaksis 0,6 mg 1 – mg
3x /hari
– 0,6 1 – 3x /hari
• serangan : mulai 1,2 mg, diikuti 0,5 – 0,6 mg tiap 2 jam
• serangan
sampai : mulai
gejala hilang atau 1,2
smp mg,
gejaladiikuti 0,5 –timbul.
pencernaan 0,6
mg tiap 2 jam sampai gejala hilang atau
smp
• Dosis gejala
max 7 – 8 pencernaan
mg sehari. timbul.
• Pemberian IV : 17– –
• Dosis max 28mg,
mg dilanjutkan
sehari. tiap 12- 24 jam, max 4
mg, diencerkan dgn NaCl 0,9% smp 10 ml.
• Pemberian IV : 1 – 2 mg, dilanjutkan tiap
12- 24 jam, max 4 mg, diencerkan dgn NaCl
0,9% smp 10 ml.
ALLOPURINOL
MOA :
• menurunkan kadar asam urat dengan hambatan pada enzim
xantin oksidase pd reaksi hipoxantin menjadi xantin.
Purin→ hipoxantin → xantin→ asam urat.
Efek samping :
• Reaksi kulit (bila kemerahan timbul, obat hrs di stop)
• Gangguan saluran cerna
• Dapat meningkatkan frekuensi serangan (tahap awal diberi
juga kolkisin)
Dosis (serangan menghilang
setelah terapi beberapa
bulan ) .
• ringan : 200-400 mg/hari
• berat : 400-600 mg/hari
• bila ada gangguan fs ginjal,100 -
200 mg/hari.
PROBENESID
• Menurunkan kadar asam urat dengan cara menghambat reabsorbsi
MOA : asam urat di tubulus renal.

• 2 x 250 mg/hari selama seminggu, kemudian 2 x 500 mg/hari .


Dosis :

• gangguan pencernaan
Efek • nyeri kepala
samping • Reaksi alergi

• menghambat eksresi sulfinpirazon, indometazin, penisilin, PAS,


Interaksi sulfonamid ,
SULFINPIRAZON
MOA Efek samping
• mengurangi , • Anemia, Kontraindikasi :
mencegah agranulositosis, ulkus peptikum
gangguan sendi leukopenia
dengan
menghambat
reabsorbsi asam
Interaksi
urat di tubuli ginjal . : Dosis :
meningkatkan • - 2 x 100-200
insulin dan obat mg/hari,
hipoglikemik oral ditingkatkan
sampai 400-800 mg
kemudian dikurangi

Anda mungkin juga menyukai