Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS CROSS-SECTION

Kelompok 1:

1. Bonefentura Soa (2017017050)


2. Sherliana Bunga Luon (2017017061)
3. Hana Herlina (2017017164)
4. Sintiya Arum Sari (2017107165)
5. Alit Prabowo (2017017208)
Analisis keuangan akan lebih
tajam apabila angka-angka
keuangan di bandingkan dengan
standar tertentu. Standar tersebut
bisa berupa :

Perbandingan
Standar internal historis atau
Perbandingan
yang ditetapkan membandingka
dengan
oleh manajemen n angka-angka
perusahaan
seperti target keuangan
atau industry
yang telah di dengan angka-
yang sejenis.
tetapkan angka masa
sebelumnya.
Perbandingan cross section
Analisis cross section (perbandingan dengan
perusahaan atau industry yang sejenis) akan
bermanfaat untuk melihat prestasi perusahaan relative
terhadap industry dan juga bermanfaat dalam kasus
khusus seperti untuk menentukan bonus bagi
manajemen perusahaan.
• Bonus bagi manajemen perusahaan pada beberapa
perusahaan ditentukan perusahaan keuntungan
perusahaan relative terhadap industry.
• Apabila perusahaan memperoleh untung di atas
industry, manajemen perusahaan akan memperoleh
bonus, dan tidak memperoleh bonus apabila yang
terjadi sebaliknya.
Industry yang bisa diperbandingkan pada
dasarnya mempunyai satu atau beberapa elemen
yang sama dengan perusahaan. Kesamaan
tersebut antara lain :

Kesamaan dalam jenis


bahan baku atau supplier

Kesamaan dari sisi


permintaan

Kesamaan dalam atribut


keuangan
Kebanyakan laporan keuangan perusahaan
tidak melaporkan per segmen. Perhatikan urut-
urutan semacam ini :

A. Perusahaan dengan kegiatan tunggal pada sector yang


relevan. Laporan keuangan tersedia.
B. Perusahaan dengan beberapa aktivitas, tetapi mempunyai
kegiatan yang dominan pada sector yang relevan. Laporan
keuangan tersedia
C. Perusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada akivitas
yang paling dominan. Sulit menemukan sector usaha yang
relevan. Laporan keuangan persegmen tersedia.
D. Perusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada aktivitas
yang paling dominan. Sulit menentukan sektor usaha yang
relevan. Laporan keuangan hanya berupa laporan
konsolidasi.
E. Perusahaan private, tidak ada laporan keuangan yang
dipublikasikan.
Perbandingan Rasio-rasio Keuangan
Internasional
Jepang Korea Amerika
Serikat
Rasio Lancar 1.15 1,13 1,94
Total Hutang ke
Total Aset 0,84 0,78 0,47
Times Interest
Earned 1,60 1,80 6,50
Perputaran
Persediaan 5,00 6,60 6,80
Rata-rata
Umur Piutang 86 Hari 33 hari 43 hari
Profit Margin 0,013 0,023 0,054
Return On Total
Asset 0,012 0,028 0,074
PERHITUNGAN RATA-RATA INDUSTRI

1. Menghitung 2. Menghitung
nilai tunggal nilai tunggal
sebagai dengan
perbandingan dispersinya

Menghitung rata-rata
aritmatika

Menghitung rata-rata
3. Menghitung
tertimbang nilai untuk
percentile
Menggunakan median tertentu

Menggunakan modus
Perusahaan

A B C D E F G H

ROA 10% 12% 12% 13% 9% 12% 8% 9%

Nilai Buku 300 420 250 200 250 210 310 335
Saham

Nilai Pasar 350 400 420 450 460 350 340 400
Saham

Perhitungan rata-rata aritmatika, ROA industri bisa dihitung


sebagai berikut:
1/8 (10+12+12+13+9+12+8+9) = 10,625%

Menghitung rata-rata tertimbang, misalkan analisis


menggunakan nilai buku saham sebagai pembobotnya, rata-
rata ROA bisa dihitung sebagai berikut:

300/2.275(10%) + 420/2.275(12%) + 250/2.275(12%) +


200/2.275(13%) + 250/2.275(9%) + 210/2.275(12%) +
310/2.275(8%) +335/2.275(9%) = 1,31 + 2,21 + 1,32 + 1,14
+ 0,98 + 1,11 + 1,09 + 1,33 = 10,625%
Misal analisis akan menggunakan nilai pasar saham sebagai
pembobotnya, rata-rata industri bisa dihitung sebagai berikut:

350/3.170(10%)+400/3.170(12%)+420/3.170(12%)
+450/3.170(13%)+460/3.170(9%)+350/3.170(12%)
+340/3.170(8%)+400/3.170(9%) =
1,1+1,51+1,59+1,84+1,31+1,32+0,86+1,14 = 10,67%

Cara untuk menghilangkan pengaruh nilai estrem adalah


dengan menggunakan angka median dan modus.

. Dengan median ROA


perusahaan diurutkan Menggunakan modus
(nilai yang paling sering
sebagai berikut: 8%,
keluar) maka angka rata-
9%, 9%, 10%, 12%, rata industri adalah 12%
12%, 12%, 13% nilai
tengahnya adalah 11%
Ringkasan hasil perhitungan dengan metode yang berbeda
tersebut.

ROA Rata-rata Industri

Rata-rata Aritmatik 10,63%

Rata-rata tertimbang 10,5%


(dengan bobot nilai buku saham)

Rata-rata Tertimbang 10,67%


(dengan bobot nilai pasar saham)

Median 11,00%

Modus 12,00%
Perbedaan AntarIndustri
Perbandingan antarindustri secara implisit juga mengakui
bahwa ada perbandingan resiko bisnis antarindustri. Apabila
asumsi tentang perbedaan antarindustri benar, maka
perbandingan dengan perusahaan-perusahaan dalam industri
relevan dilakukan karena perusahaan dibandingkan dengan
perusahaan lain yang mempunyai kelas resiko bisnis yang sama.
penelitian yang dilakukan oleh David F.Scott Jr.
dan John D.Martin (1975) menunjukkan bahwa
memang ada perbedaan yang berarti dalam angka
industri. Berikut ini hasil penelitian yang dilakukan
oleh keduanya.
Tabel rata-rata Rasio Modal Saham (Data Amerika Serikat,dalam %)

INDUSTRI Tahun

1972 1971 1970 1969 1968

Luar angkasa (Aerospace) 39,1 39,8 38,5 36,3 42,8


(15,3) (12,6) (14,1) (13,6) (12,9)
KOMPONEN DAN 51,2 51,0 52,1 51,8 51,4K
AKSESORI OTOMOTIF (15,5) (17,4) (16,4) (16,5) (16,0)

KIMIA 47,6 50,7 48,8 50,0 48,8


(11,8) (14,7) (12,5) (13,1) 14,4)

OBAT 63,3 64,0 61,1 61,9 57,6


(12,3) (13,3) (13,5) (14,0) (14,3)

PRODUK GELAS DAN 51,5 52,1 51,7 51,3 52,2


KONTAINER (11,0) (10,8) (11,1) (11,1) (13,0)

55,1 55,7 53,3 54,5 57,5


MESIN DAN PERALATAN MESIN
(12,9) (14,0) (13,6) (10,2) (9,3)

PERTAMBANGAN 63,0 63,5 62,4 65,3 60,5


(20,5) (20,1) (22,7) (17,9) (15,9)

BESI 44,4 42,0 44,6 44,2 46,1


(15,1) (7,6) (10,3) (8,3) (12,5)

MINYK 58,7 60,3 58,4 57,8 76,0


(20,3) ( 22,1) (21,2) (25,7) (15,9)

KERTAS PRODUK KEHUTANAN 46,1 47,2 46,4 47,7 47,1


(10,4) (9,4) (9,4) (12,0) (15,1)

RETAIL 43,3 45,4 45,5 46,5 50,3


(14,0) (12,6) (14,0) (13,6) (13,4)

54,9 55,0 55,0 56,3 59,6


BAJA
(3,6) (3,5) (2,9) (3,1) (3,3)
F-RASIO YG DI PEROLEH 6,34 5,54 4,29 4,75 3,40
DEGREE OF FREEDOM 11,265 11,265 11,240 11,219 11,153
NILAI F-KRITIS
1,83 1,83 1,83 1,83 1,83
1%
2,34 2,34 2,34 2,34 2,37
5%
Kesimpulan :
Dari tabel di atas nampak bahwa F-rasio yang
diperoleh untuk setiap tahun, mulai tahun 1968-
1972, selalu lebih besar dibandingkan dengan F-
kritis. Dengan demikian bisa diperoleh
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan rasio
modal saham antarindustry yang signifikan.
TABEL 6.4. RASIO UTANG/MODAL SAHAM PER INDUSTRI (DATA KANADA)

INDUSTRI 1968 1969 1970 1971 1972


KIMIA 2,77518 2,74996 2,72450 2,09404 2,17406

KONSTRUKSI DAN MATERIAL 1,70373 1,69152 1,52544 1,54469 1,51655

PEMEROSESAN MAKANAN 1,44119 1,45475 1,36952 1,40465 1,39697

AUTOMOBIL 3,11478 3,26718 3,20768 3,20768 3,05236

ELEKTRONIK 1,42243 1,414400 1,40583 1,58551 1,82703

PERTAMBANGAN 2,26345 2,23318 2,17862 2,07911 1,88028

PERDAGANGAN 2,35166 2,32300 2,83477 2,83144 2,95082

MINYAK 2,48330 2,39289 2,40433 3,09860 3,33442

KERTAS PRODUK KEHUTANAN 2,70900 2,71590 3,08647 2,56404 2,71255

BAJA 2,64414 2,62368 2,56113 2,37480 2,30351

TRANSPORTASI 0,13400 0,13480 0,13500 0,25600 0,25575

UTILITAS 3,38133 3,43300 3,33228 3,66126 2,98386

MANUFACTURING 1,94973 1,95253 2,12091 2,12809 2,12809

NILAI F RASIO 1,1980 1,1967 1,3487 1,4162 1,4979

NILAI F KRITIS 1,83 UNTUK TINGKAT SIGNIFIKANSI 5%


Kesimpulan :
Dari tabel diatas nampak bahwa tidak ada
perbedaan rasio utang/modal saham
antarindustri. Nilai F hitung untuk setiap tahun
lebih kecil dari nilai F-kritis dengan tingkat
signifikansi 5%.
Berikut ini data rasio keuangan indonesia untuk
beberapa industri yang dipilih secara acak :
Industri DER ROI ROE NPM
Semen 0,74 2,85 5,20 9,75
Keramik, Plastik 0,66 5,00 7,70 13,80
Kimia 1,13 3,00 2,80 6,54
Kertas 1,32 3,48 8,90 14,08
Ban Karet 0,36 5,65 7,70 15,80
Otomotif 1,13 4,31 7,85 8,20
Elektronik 1,16 2,72 5,30 3,98
Tekstil 1,39 3,18 5,14 8,02
Garmen 1,30 3,50 7,55 5,98
Farmasi 1,85 9,16 18,9 11,70
Makanan, minuman, 0,71 9,17 15,22 13,75
tembakau
Barang konsumsi 1,16 9,66 18,6 10,45
Bank 8,90 1,58 14,19 14,10
Agribisnis 0,79 8,20 14,4 9,97
pertambangan 1,05 3,60 6,72 16,90
Penjelasan :
DER : Debt Equity Ratio
ROI : Return on investment
ROE : Return on equity
NPM :net profit margin
Rata- rata diatas dihitung dengan aritmatika. Analisis
diatas memasukkan data outlier seperti kerugian pada
beberapa perusahaan. Analisis barangkali ingin
menghilangkan data outlier tersebut dari analisis.
Nampak dari tabel diatas rata-rata keuangan cukup
bervariasi, meskipun pengujian empiris untuk data di
Indonesia untuk menguji apakah ada perbedaan resiko
antarbisnis belum dilakukan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai