Anda di halaman 1dari 16

ASKEP BRONKHITIS

KELOMPOK 8 :
MIFTAQUL KHOIRIYAH
MUHAMMAD TARMIZI
NOVA FITRIYANTI
PUTRI DWI HASMI
SRI WAHYUNI
ANFIS PARU - PARU
APA ITU BRONKHITIS ?
Bronkhitis adalah suatu infeksi akut saluran paru
( yaitu bronkus dan trakea) karena infeksi virus atau
bakteri (Catzel dan robert, 1998)
Bronkhitis adalah inflamasi pada saluran nafas yang
luas (trakea dan bronkus) yang kebanyakan selalu
berhubungan dengan infeksi respiratori atas (Wong,
2003)
KLASIFIKASI
BRONKHITIS
Bronkhitis akut
Tanda dan gejala
Bronkhitis akut merupakan inflamasi pada bronchitis
pada daerah bronkus yang ditandai akut :
dengan adanya batuk dan biasanya Batuk
terjadi setelah infeksi saluran
Terdengar
pernapasan atas. ronkhi
90% bronkhitis akut disebabkan oleh Suara yang
infeksi virus. merokok, asap rokok, berat dan
debu, riwayat alergi, paparan bahan kasar
kimia merupakan faktor resiko yang Wheezing
dapat meningkatkan kejadian
Demam
bronkhitis akut.
Bronkhitis kronis Gejala lainnya
pada bronkhitis
Bronkhitis kronis pada umunya di kronis :
Batuk yang parah di pagi
tandai dengan ciri khas yaitu hari dan pada kondisi
lembab
batuk setiap hari yang hilang
Sering mengalami
setelah tiga bulan dalam setahun infeksi saluran nafas (mis.
dalam dua tahun berturut Pilek atau flu) yang
dibarengi dengan batuk
Merokok adalah penyebab yang Gejala bronchitis akut
paling besar, tetapi polusi udara lebih dari 2-3minggu

dan debu atau gas beracun pada Demam tinggi

lingkungan atau tempat kerja Sesak nafas jika saluran


nafas tersumbat
juga dapat berkontribusi pada
Produksi dahak
penyakit ini. bertambah banyak
berwarna kuning / hijau
PATOFISIOLOGI
KOMPLIKASI
Otitis media akut .
Sinusitis maksilaris
Pneumonia
Bronkhietasis
PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronik)
Gagal napas
ASUHAN KEPERAWATAN
BRONKHITIS
PENGKAJIAN
Identitas pasien
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Pola fungsi kesehatan / Pola kebiasaan
Pemeriksaan fisik
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas bd mucus dalam
jumlah berlebihan
Ketidakefektifan pola nafas bd hiperventilasi paru
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh bd anoreksia
Hipertermia bd proses penyakit peradangan
Intoleransi aktifitas bd ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan O2
Intervensi Rasional
Kaji fungsi pernapasan Menunjukkan adanya

INTERVENSI contoh bunyi napas,


kecepatan, irama,
kelemahan, dan
atelektasis, ronchii,
menunjukkan akumulasi
secret / ketidakmampuan
penggunaan otot bantu untuk membersihkan jalan
napas
Bersihan jalan
napas tidak efektif
berhubungan Catat kemampuan klien Pengeluaran sulit bila
untuk mengeluarkan secret sangat tebal
dengan mucus mukosa batuk efektif,
karakter, jumlah sputum
dalam jumlah
berlebihan Berikan posisi semi fowler Posisi semi fowler
membantu
memaksimalkan ekspansi
paru dan menurunkan
upaya pernapasan

Bersihkan secret dari mulut Mencegah obstruksi


dan trachea menggunakan respirasi, suction sangat
suction diperlukan bila klien tidak
mampu mengeluarkan
sekret
Ketidakefektifan pola nafas bd hiperventilasi paru

Intervensi Rasional
Kaji kualitas dan kedalaman pernapasan, Mengetahui penurunan fungsi pernapasan
penggunaan otot bantu pernapasan

Kaji kualitas sputum : warna, konsistensi Mengetahui perubahan yang terjadi untuk
memudahkan perawatan selanjutnya

Auskultasi bunyi napas Beberapa derajat spasme bronkus terjadi


dengan obstruksi jalan nafas dan dapat/tidak
dimanifestasikan adanya bunyi nafas
adventisius, misalnya penyebaran, krekels
basah(bronkitis)

Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi : Merilekskan otot halus dan menurunkan
Bronkodilator, misalnya β-agonis: epinefrin kongesti lokal, menurunkan spasme jalan
(Adrenalin, Vaponefrin), albuterol (Proventil, nafas, mengi, dan produksi mukosa. Obat-
Ventolin), terbutalin (Brethine, Brethaire), isoetarin obat mungkin per oral, injeksi atau inhalasi
(Brokosol, Bronkometer).
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd anoreksia
Intervensi Rasional
Catat status nutrisi klien dari intake, kaji tirgor kulit, Berguna dalam mendefinisikanderajat
berat badan, riwayat mual atau muntah masalah dan pilihanintervensi yang tepat

Berikan perawatan oral, buang sekret, berikan wadah Rasa tidak enak, bau dan penampilan
khusus untuk sekali pakai dan tissue adalah pencegah utama terhadap nafsu
makan dan dapat membuat mual dan
muntah dengan peningkatan kesulitan
nafas.

Dorong periode istirahat selama 1 jam sebelum dan Membantu menurunkan kelemahan selama
sesudah makan. Berikan makan porsi kecil tapi sering waktu makan dan memberikan kesempatan
untuk meningkatkan masukan kalori total

Kolaborasi dengan ahli gizi/nutrisi pendukung tim Metode makan dan kebutuhan kalori
untuk memberikan makanan yang mudah cerna, secara didasarkan pada situasi/kebutuhan individu
nutrisi seimbang, misalnya nutrisi tambahan untuk memberikan nutrisi maksimal dengan
oral/selang, nutrisi parenteral upaya minimal pasien/penggunaan energi.
Hipertermia bd proses penyakit peradangan

Intervensi Rasional
Monitor suhu sesering mungkin Untuk mengetahui perubahan-
perubahan suhu pasien

Kompres pasien pada lipatan paha Untuk mengurangi panas pada


dan aksila suhu pasien
Intolerasi Aktivitas B/D KEtidakseimbangan Antara Suplai Dan Kebutuhan O2

Intervensi Rasional
Kaji respon pasien terhadap aktivitas. untuk mengetahui perubahan-perubahan aktivitas
yang dialami oleh klien.

Bantu klien untuk beraktivitas sehari-hari sesuai memberikan rasa nyaman, karena kebutuhan klien
dengan kebutuhan klien. dapat terpenuhi dengan dibantu oleh perawat
ataupun keluarga.

Berikan lingkungan yang tenang dan batasi agar klien tidak terganggu dalam beristirahat
pengunjung

Anjurkan klien untuk tetap istirahat Untuk mempercepat proses penyembuhan

Anda mungkin juga menyukai