Anda di halaman 1dari 10

TINGKAT PENGETAHUAN PENATA RIAS SALON TENTANG BAHAYA

KOSMETIK BLUSH ON YANG MENGANDUNG RHODAMIN B

OLEH :
ANA ISTIKHOMAH (17.71.018051)
LATAR BELAKANG
Rhodamin B sangat berbahaya jika terhirup karena dapat
menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan yang
mempunyai gejala seperti batuk, sakit tenggorokan,
sulit bernafas dan sakit dada. Disamping itu, jika
terkena kulit dapat menimbulkan iritasi pada kulit,
iritasi pada mata dan pipi, kemerahan pada mata dan
pipi. Mata yang terkena rhodamin B juga akan
mengalami iritasi yang ditandai dengan mata
kemerahan dan timbunan cairan atau udem pada
mata. Jika terpapar pada bibir dapat menyebabkan
bibir akan pecah-pecah, ering, dan gatal. Bahkan, kulit
bibir terkelupas (Sumarningsih, 2009).
Berdasarkan daftar lampiran Public Warming No. B-
HM.01.01.1.44.11.18.5410 tanggal 14 November 2018
oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan, terdapat
beberapa sediaan kosmetik diantaranya lipstick, toner,
krim malam dan siang, pewarna rambut, concealer,
eye shadow, blush on, lotion. Kosmetika tersebut
mengandung bahan berbahaya seperti logam timbal,
merkuri, pewarna merah K3 dan bahan berbahaya
lainnya. Kosmestika yang termasuk kedalam public
warming mengandung bahan berbahaya tersebut
terdiri dari 98 kosmestika yang tidak ternotifikasi dan
15 kosmestika yang dipalsukan.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui tingkat pengetahuan penata rias
Salon Kecantikan Kota Palangka Raya tentang
bahaya penggunaan kosmetik Blush On yang
mengandung Rhodamin B.
BATASAN MASALAH
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini
adalah bahaya penggunaan blush on yang
mengandung Rhodamin B yang digunakan
dalam jangka waktu pendek dan panjang pada
penata rias di salon kecantikan yang terdata di
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu dan di Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Palangka Raya.
TINJAUAN PUSTAKA
Salon kecantikan adalah sarana pelayanan umum
untuk kesehatan kulit rambut dan tubuh
dengan perawatan kosmetik secara manual,
preparatif, aparatif, dan dekoratif, yang modern
maupun tradisional tanpa tindakan operasi atau
bedah.
Perona pipi (Blush On) atau rouge adalah sediaan
kosmetik yang digunakan untuk mewarnai pipi
dengan sentuhan artistik sehingga dapat
meningkatkan kesan segar dalam tata rias
wajah. Blush On tersedia dalam berbagai pilihan
wana, yaitu merah, jingga, pink dan juga
kecoklatan
Rhodamin B sangat berbahay jika terhirup karena
dapat menimbulkan iritasi pada saluran
pernafasan yang mempunyai gejala seperti
batuk, sakit tenggorokan, sulit bernafas dan
sakit dada.
METODELOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di salon kecantikan
Kota Palangka Raya pada bulan November 2019
– Maret 2020.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode dengan pendekatan kuantitatif
deskriptif. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui gambaran tingkat pengetahuan
penata rias di salon kecantikan yang terdata di
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu dan di Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Palangka Raya tentang bahaya
penggunaan kosmetik Blush On yang
mengandung Rhodamin B yang digunakan
dalam jangka waktu panjang.
POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti
(Notoatmodjo, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah 48
penata rias di salon kecantikan yang terdata di Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan di Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Kota Palangka Raya.
Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel yang diambil dalam
penelitian ini adalah penata rias di salon kecantikan yang terdata
di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu pintu dan
di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya.yang
dianggap mewakili jumlah populasi yang ada.
Teknik sampling pada penelitian ini yaitu menggunakan purposive
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel penelitian berdasarkan
karakteristik yang sudah ditentukan atau diinginkan oleh peneliti
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan
data penelitian ini adalah kuesioner yaitu lembar
pernyataan.
Skala pengukuran data yang digunakan dalam
kuesioner ini adalah skala Guttman yaitu skala
yang bersifat tegas dan konsisten dengan
memberikan jawaban yang tegas.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner tertutup dimana sudah
terdapat pilihan jawabannya, sehingga penata
rias tinggal memilih jawaban yang tersedia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai