Masuknya Bangsa
Eropa
Sejarah Perekonomian Indonesia
Oleh: Ikhsan Rosyid,S.S.
Periode awal kedatangan bangsa
Eropa: pendorong ke Nusantara
Periode akhir abad pertengahan di Eropa merubah
sistem manorial ke perniagaan (1500-an)
jalur laut dari Eropa ke Asia pada periode
sebelumnya terutama melalui L Merah dan
Iskandariah
Namun pendudukan Kosntantinopel oleh Turki
tahun 1453 (termasuk Yunani dan Asia Minor)
menyebabkan jalur niaga Eropa ke Asia terputus.
-- menyebabkan perlunya jalur lain ke Asia
Dengan bantuan penemuan kompas, Portugis mulai
melakukan ekspedisi menyusuri pantai barat benua
Afrika.
Wacana tentang adanya kerajaan Timur yang
rahasia dan ingin ditemukan oleh Portugis.
Tahap berikutnya muncul perhitungan komersial
ketika Afrika Barat menghasilkan: emas pasir, kera,
burung nuri, singa.
Harapan menemukan jalan ke Asia melalui Afrika
Motivasi Utama Ekspedisi
Portugis
Sebagai kelanjutan gerakan imbas dari perang salib
Pemimpin-pemimpin ekspedisi merupakan golongan
bangsawan (bukan pedagang)
Kedatangan di suatu daerah selain perniagaan juga
usaha misi penyebaran agama Katolik
Melawan agama Islam atau menghindari hubungan
dengannya
Oleh sebab itu di Jawa lebih suka berhubungan
dengan Blambangan (Hindu) daripada pelabuhan-
pelabuhan pantura Jawa
Pengorganisasian daerah yang diduduki baik
Portugis maupun Spanyol mirip Eropa abad
Pertengahan
Sesuai dengan sistem feodal
Tanah-tanah luas beserta penduduknya
diserahkan pada perseorangan bangsanya
sendiri (sama seperti di Amerika Latin)
Penemuan tempat dalam
ekspedisi: Kaledeiskop
Madeira tahun 1419
Kepualauan Azores 1432
Teluk Verdi tahun 1456
Bartolomeus Diaz sampai di ujung selatan
benua Afrika tahun 1487
Vasco da Gama sampai di India tahun 1497
Tahun 1509 pertama kali sampai ke
Nusantara
Flashback jaringan
perdagangan Nusantara
Pada perdagangan kuno, komoditi diangkut antar tempat
berdekatan, dipedagangkan di daerah tersbeut kemudian
dikapalkan dipindah ke daerah berikutnya, begitu
seterusnya.
Sebelum tahun 1500-an tak ada kapal dengan rute
Maluku sampai L Merah
Bangsa Tionghoa hanya berlayar sampai Nusantara atau
India
Jawa hanya berniaga dengan Maluku dan Malaka
Sumatera berdagang dengan India
Jadi barang dagangan rata-rata tidak diambil langsung di
daerah produksi, melainkan melalui perantara
ALUR KOMODITI KUNO
Produsen(penghasil komoditi)
Perantara
konsumen
Perantara
perantara
Kenapa jalur
perdagangan kuno
hanya pada tempat
yang berdekatan? Apa
kelemahan dan
kelebihannya?
Mahalnya komoditi Asia di
Pasar Eropa
Jalur perantara yang panjang dan mahalnya bea
pajak di pelabuhan-pelabuhan menjadikan komoditi
menjadi mahal ketika sampai Eropa
Perpindahan barang antar penjual, bongkar muat,
lama perjalanan, pergantian alat pengangkut
merupakan faktor penyebab mahalnya komoditi
Contoh Lada sangat mahla di Eropa, malah smapai
ada ungkapan untuk menyebut mahalnya barang
diumpamakan “mahal seperti lada”
Hasil ekspedisi
Setelah dapat menemukan Maluku, Portugis
mengetahui bahwa harag rempah-rempah di
Malaka lima sampai 7 kali lipat harga di
Maluku.
Oleh sebab itu Portugis membeli sendiri di
Maluku dan membawanya ke Eropa.
Ditemukan cara perniagaan baru
mengubungkan daerah produksi dengan
daerah konsumsi
ALUR KOMODITI PORTUGIS
Penghasil Komoditi
Portugis
Konsumen Eropa
Konflik dengan antar
pedagang
Sistem perdagangan baru yang lebih murah dan
efisien sebenarnya menguntungkan Portugis
melawan pedagang Asia
Namun persaingan perdagangan diwarnai dengan
pertikaian sec militer
POrtugis menganggap saingan mereka terutama
suadagar-saudagar Islam sebagai musuh, sehingga
memicu peperangan-peperangan di Nusantara
Perlu diingat---motivasi awal ekspedisi Portugis
adalah perang melawan Islam sebagai dampak
pernag salib
Dampak penguasaan Malaka
oleh Portugis
Portugis lebih suka pada pedagang Hindu, sehingga
ketika Malaka diduduki banyak pedagang Islam
(juga karena pelarangan) beralih ke daerah lain
Aceh kemudian berperan penting menggantikan
perdagangan saudagar-saudagar Islam
Perubahan jalur laut yang semula melalui Malaka
kemudian melalui pantai Barat Sumatera, sehingga
Jawa Barat mulai dikenal, sebelumnya pedagang
dari Jawa Timur langsung menuju Malaka
Portugis di Maluku
Pada saat kedatangan Portugis di Maluku (1511)
sedang terjadi perang antara Ternate dan Tidore
Mereka menganggap kedatangan sebagai sekutu
Selain itu juga dapat mengambil keuntungan atas
penjualan cengkeh yang tinggi kepada Portugis.
Tahun 1512 Portugis berkedudukan di Ternate,
mereka memonopoli perdagangan cengkeh dan
diperbolehkan mendirikan benteng, namun tahun
1574 diusir dari Ternate akibat menimbulkan
kesukaran-kesukaran bagi kerajaan tersebut,
kemudian dismabut Tidore.
Mendekati runtuhnya kejayaan
Jawa (dan Nusantara)
Akhir abad XVI Portugis telah menguasai Ambon, dan
Nusa Tenggara Timur untuk berdagang kayu cendana
Tahun 1600-an monopoli atas cengkeh melemah
Sebenarnya yang memegang kendali pada
perdagangan cengkeh adalah pedagang-pedagang
Jawa
Akibat persaingan ini menyebabkan pertempuran militer,
terutama oleh kerajaan2 Islam Jawa
Sehingga ketika kedatangan Belanda tahun 1600,
kondisi kerajaan Jawa (dan Nusantara) sudah lemah
akibat melawan Portugis.Tidak setanggung satu abad
sebelumnya
Kedatangan Pedagang
Belanda
Sebelum sampai di Nusantara, Belanda telah
berkembang dalam dunia pelayaran
Mengambil rempah-rempah dari Portugal untuk diangkut
ke Eropa Timur dan Utara
Namun terjadinya perang 80 tahun antara Spanyol dan
Belanda menyebabkan penaklukan Portugal oleh
Spanyol sehingga perdagangan Belanda dilarang (1580)
Maka Belanda mencari sendiri jalan ke Asia.
Karena POrtugis menguasai Lautan Hindia, Persia
hingga Malaka, maka Belanda tidak melalui India, dan
Malaka, akana tetapi melalui pantai Barat Sumatera dan
selat Sunda dan berlabuh di Banten (1589)
Perniagaan Jawa Saat
Kedatangan Belanda
Jawa masih sebatas transito
perdagangan antara Timur ke Barat
atau sebaliknya
Hanya Banten sajalah yang memiliki
komoditi yang dihasilkan sendiri yakni
lada.
Beras meskipun diperdagangkan hanya
untuk pasar Maluku dan Malaka
Alasan terbentuknya VOC
awal pendirian VOC berusaha mendapatkan
komoditas utama dari Maluku karena disana
terdapat cengkeh dan pala
Menentang bersama-sama kekuasaan Spanyol-
Portugis (terjadinya perang sehingga alat Belanda di
Nusantara adalah VOC)
Perlu adanya kerjasama akibat perjalanan yang
berbahaya dan jauh
Kerjasama antar pedagang untuk menghindari
persaingan antar orang Belanda sendiri.
Hak-hak istimewa yang tercantum
dalam Oktrooi 20 Maret 1602
a. Hak monopoli untuk berdagang dan berlayar di wilayah sebelah
timur Tanjung Harapan dan sebelah barat Selat Magelhaens
serta menguasai perdagangan untuk kepentingan sendiri;
b. Hak kedaulatan (soevereiniteit) sehingga dapat bertindak
layaknya suatu negara untuk:
1. memelihara angkatan perang,
2. memaklumkan perang dan mengadakan perdamaian,
3. merebut dan menduduki daerah-daerah asing di luar Negeri
Belanda,
4. memerintah daerah-daerah tersebut,
5. menetapkan/mengeluarkan mata-uang sendiri, dan
6. memungut pajak.
Gubernur General yang
bertugas dan berkewajiban
melakukan perundingan dan transaksi dagang
menjalin hubungan dengan raja-raja di Asia
menjamin keamanan pedagang Bataaf
tiap tahun wajib mengirimkan produk-produk yang
penting ke Belanda
juga menjalankan administrasi politik untuk
memperlancar kegiatan dagangnya, maka dengan
kekuatan politik dan militernya dalam membantu
kerajaan ternate mengusir Portugis dan Spanyol,
VOC dapat diterima di kepulauan Maluku
kontrak VOC dengan Maluku
yang diantaranya berisi
penyerahan rempah-rempah kepada
Compagnie berdasarkan hak monopoli
saling membantu
kebebasan beragama
penyerahan orang-orang pelarian
Ada dua tipologi perekonomian
Jawa berdasarkan kondisi
geografis dan persinggungan
dengan dunia luar
ekonomi tertutup yaitu ekonomi daerah
pedalaman yang bersifat agraris.
ekonomi terbuka yang ditunjukan oleh
daerah pesisir dimana mereka melakukan
kontak dengan bangsa lain, dan unsur
pedagangan menjai aspek penting bagi
daerah ini
Dalam masyarakat yang agraris, memang
telah ada pasar-pasar kecil sebagai tempat
penukaran barang. Namun pasar disini bukan
berfungsi sebagai tempat menjual produksi
yang dibutuhkan oleh pasaran, atau tempat
penjualan komoditi, tetapi sebatas menjual
apa saja yang bisa dijual untuk mendapatkan
apa saja yang dapat dimanfaatkan lebih baik.
Sifat ekonomi tertutup masyarakat pedalaman ini merupakan
dampak dari monopoli raja, dimana rakyat tidak diberikan
kebebasan melakukan perdagangan beras sebagai komoditi
utama karena lebih dimonopoli raja.
Organisasi kerajaan bersifat absolut dan mutlak, menuntut
kepatuhan dan ketundukan dari bawahan dan rakyatnya secara
penuh. Segala aktifitas manusia dan segala isi dalam kerajan
menjadi hak tunggal raja. Maka sangat jarang ditemui adanya
aliran manusia dan modal ke luar wilayah. Raja memiliki
kekuasan yang absolut terhadap hidup dan hak milik semua
kaumnya, dari yang berpangkat paling tinggi sampai yang paling
rendah. Tiap-tiap pegawai juga memiliki kekuasaan yang mutlak
terhadap bawahanya sampai tingkat yang paling rendah
Kondisi global dunia dengan munculnya pemberontakan
orang-orang negro di San Domingo (1791) yang
menguasai 2/3 dari produksi kopi dunia, maka semua
ekspor dari pulau tersebut terhenti.
Dampaknya harga kopi mengalami kenaikan yang
sangat tinggi, peluang ini kemudian dimanfaatkan oleh
VOC untuk mensuplai kopi untuk pasar dunia.
Maka Heren XVII menghendaki penyerahan kopi
sebanyak-banyaknya.
Akibatnya rakyat di Cianjur dipaksa mengerahkan
tenaga untuk mengelola kebun kopi, dan membebaskan
dari penyerahan indigo dan kapas
Makalah VOC dan Tanam Paksa