MODUL 2
SKENARIO 2
KELOMPOK 14
Seorang anak laki - laki diantar oleh gurunya ke IGD dengan keluhan
perdarahan dari anus. Menurut pasien, kejadian tersebut disebabkan karena
pamannya memaksa memasukkan alat kelaminnya ke dalam anus pasien.
Pasien tinggal serumah dengan paman dan bibinya karena sudah tidak
memiliki orangtua. Sebelum dipaksa melakukan hubungan seksual, pasien
mengaku dijanjikan uang jajan dan diancam agar tidak memberitahukan
kejadian tersebut kepada siapapun.
Kata Kunci :
1. Anak laki-laki
2. Perdarahan dari anus
3. Alat kelamin di paksa masuk Anus
4. Pemaksaan hubungan seksual
DESKRIPSI LUKA
■ Ukuran luka : 5x5 cm
■ Jenis luka :
a. Berdasarkan struktur lapisan kulit :
Luka superficial
b. Berdasarkan integritas jaringan :
Luka tertutup
c. Berdasarkan macamnya :
Luka gigitan (Vulnus morsum)
■ Lokasi Luka : 1 luka pada punggung sisi kiri
■ Bentuk luka : Bulat beraturan mengikuti bentuk gigi
■ Karakteristik luka : Luka lecet yang berbentuk garis putus-putus; Hematoma
dan/atau luka robek dengan tepi rata
■ Absis ordinat : - Absis X di sisi punggung kiri
- Absis Y tidak dapat ditentukan
■ Ukuran luka : Tidak ada pembanding / alat ukut
■ Jenis luka :
a. Berdasarkan struktur lapisan kulit :
Luka superficial
b. Berdasarkan integritas jaringan :
Luka tertutup
c. Berdasarkan macamnya :
Luka lecet (Vulnus excoriasum)
■ Lokasi Luka : 1 luka pada paha kanan sisi belakang
■ Bentuk luka : Menyerupai persegi panjang dengan tepi ireguler
■ Karakteristik luka : Adanya gesekan pada kulit superficial akibat persentuhan
dengan benda tumpul
■ Absis ordinat : - Absis X tidak dapat ditentukan
- Absis Y diatas lutut belakang
■ Ukuran luka : Tidak ada pembanding / alat ukut
■ Jenis luka :
a. Berdasarkan struktur lapisan kulit :
Luka superficial
b. Berdasarkan integritas jaringan :
Luka tertutup
c. Berdasarkan macamnya :
Luka lecet (Vulnus excoriasum)
■ Lokasi Luka : 1 luka pada anus
■ Bentuk luka : Melingkar mengikuti bentuk anus
■ Karakteristik luka : Adanya gesekan pada kulit superficial akibat persentuhan
dengan benda tumpul
■ Absis ordinat : - Absis X tepat di anus
- Absis Y tepat di anus
■ Derajat luka : Luka derajat ringan
MCOD
Current Luka lecet pada anus & paha sisi
finding kanan
Erosi pada epidermis dan
A-1 dermis
Gesekan benda merusak
A-2 kulit
B -
PERILAKU
PENYIMPANGAN SEKSUAL
PENYIMPANGAN SEKSUAL
PEDOFILIA INCEST
DEFINISI PEDOFILIA:
[Davidson, Gerald C. (2006). Psikologi abnormal. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.]
KLASIFIKASI PEDOFILIA
TIPE 1
TIPE 2
TIPE 3
- Incest adalah hubungan seksual yang terjadi antar anggota keluarga, karena adanya
perasaan saling suka atau saling cinta. Tetapi, dapat terjadi karena adanya paksaan.
- Incest dalam bentuk kedua, biasanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah
dewasa (lebih berkuasa) terhadap anak- anak.
- Incest adalah hubungan seksual antara dua orang saudara kandung atau yang masih
terkait hubungan darah
Tim Penyusunan Diknas RI, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1990),
hal. 435.
DEFINISI DAN
JENIS-JENIS KDRT
Definisi KDRT :
KEKERASAN KEKERASAN
FISIK PSIKIS
KEKERASAN KEKERASAN
SEKSUAL EKONOMI
DASAR-DASAR HUKUM
■ Undang- Undang Republik Indonesia No 23 Tahun 2004 Tentang Kekerasan
Dalam Rumah Tangga Pasal 2 Ayat 1 bagian b :
Yuwono, I. d. (2015). Penerapan hokum dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak. Yogyakarta
: Penerbit Medpress Digital
■ Undang- Undang Republik Indonesia No 23 Tahun 2004 Tentang Kekerasan
Dalam Rumah Tangga Pasal 5 :
Setiap orang dilarang melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap orang
dalam rumah tangganya, dengan cara:
a. Kekerasan fisik;
b. Kekerasan psikis;
c. Kekerasan seksual; atau
d. Penelataran rumah tangga
Yuwono, I. d. (2015). Penerapan hokum dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak.
Yogyakarta : Penerbit Medpress Digital
■ Undang- Undang Republik Indonesia No 23 Tahun 2004 Tentang Kekerasan
Dalam Rumah Tangga Pasal 8 :
Yuwono, I. d. (2015). Penerapan hokum dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak.
Yogyakarta : Penerbit Medpress Digital
■ Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak Pasal 1 ayat 15a :
Yuwono, I. d. (2015). Penerapan hokum dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak.
Yogyakarta : Penerbit Medpress Digital
■ Kitab Undang- Undang Hukum Pidana Pasal 290 :
Yuwono, I. d. (2015). Penerapan hokum dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak. Yogyakarta :
Penerbit Medpress Digital
■ Kitab Undang- Undang Hukum Pidana Pasal 292 KUHP :
“Orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan orang yang belum
dewasa dari jenis kelamin yang sama, sedang diketahuinya atau patut harus
disangkanya hal belum dewasa itu, dihukum penjara selama-lamanya lima
tahun.”
Yuwono, I. d. (2015). Penerapan hokum dalam kasus kekerasan seksual terhadap anak. Yogyakarta
: Penerbit Medpress Digital
PENANGANAN
TERHADAP KORBAN
PSIKOLOGIS
PENANGANAN :
FISIK
PENATALAKSANAAN FISIK
Pencegahan
Pencegahan kehamilan Pencegahan
penularan HIV (pada korban Hepatitis B
perempuan)
Perawatan
Perawatan luka
kesehatan jiwa
Emilia O. 2015. Penanganan Medis dan Non Medis untuk Korban Kekerasan. Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada. 4-22 p.
MANAJEMEN MEMAR
• Kompres dingin jika memar berlangsung <24 jam
• Kompres hangat jika memar berlangsung >24 jam
• Aplikasi topical arnica
• Vitamin K8
• Kepentingan estetika: camouflage makeup
King M. The management of bruising following nonsurgical cosmetic treatment. Journal of Clinical and
Aesthetic Dermatology. 2017; 10(2). E1-E4.