Anda di halaman 1dari 13

Masalah keperawatan pasien dengan

gangguan sistem pernafasan

COLITIS
Di susun oleh :

- Devita Riska Hidayah


(P07220118075)
- Dhevi Kharisma
(P07220118077)
Apa itu colitis?
Kolitis berasal dari kata kolon ( usus besar ) dan itis
( peradangan ). Kolitis ulserativa adalah peradangan akut atau
kronik pada kolon ( usus besar). Tugas utama kolon ialah
untuk menyimpan sisa makanan yang nantinya harus
dikeluarkan, absorpsi air, elektrolit dan asam empedu.
Absorpsi terhadap air dan elektrolit terutama dilakukan di
kolon sebelah kanan, yaitu cecum dan kolon ascenden dan
sebagian kecil di bagian kolon lain.
Kolitis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain infeksi
akut atau kronik oleh virus, bakteri, dan amoeba, termasuk
keracunan makanan. Kolitis dapat juga disebabkan gangguan aliran
darah ke daerah kolon yang dikenal dengan kolitis iskemik. Adanya
penyakit autoimun dapat menyebabkan kolitis, yaitu kolitis ulseratif
dan penyakit Cohrn.

Kolitis limfositik dan kolitis kolagenus disebabkan beberapa


lapisan dinding kolon yang ditutupi oleh sel-sel limfosit dan
kolagen. Selain itu, kolitis dapat disebabkan zat kimia akibat
radiasi dengan barium enema yang merusak lapisan mukosa
kolon, dikenal dengan kolitis kemikal.
Faktor yang mempengaruhi
terjadinya colitis :

Faktor Biologi
Faktor Lingkungan

Faktor Perilaku

Faktor Pelayanan Kesehatan


Anatomi fisiologi
Usus besar memiliki berbagai fungsi, yang terpenting adalah absorbsi air
dan elektrolit. Ciri khas dari gerakan usus besar adalah pengadukan
haustral. Gerakan meremas dan tidak progresif ini menyebabkan isi usus
bergerak bolak balik, sehingga memberikan waktu untuk terjadinya
absorbsi.

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam kolon berfungsi mencerna


beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam
kolon juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri
ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta
antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri di dalam usus besar.
Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir
dan air sehingga terjadilah diare.
Absorpsi dalam kolon Kemampuan absorpsi mukos
usus besar sangat besar. Na secara aktif ditransport keluar
kolon, dan air mengikuti osmotik gradier yang ditimbulkan.
Terdapat sekresi K , dan HCO kedalam kolon. Kapasitas
absorpsi kolon membuat instalasi rektum merupakan suatu
jalan yang praktis untuk pemberian obat, khususnya anak-
anak.
Penyebab penyakit colitis
• Infeksi
• Faktor familial/genetik
• Trauma
• Polyps rektokolon
• Intususepsi ileokolon
• Inflamasi
• Neoplasia
Kolitis Ulseratif mempengaruhi mukosa superfisial kolon dan di
karakteristikkan dengan adanya ulserasi multiple, inflamasi menyebar, dan
deskuamasi atau pengelupasan epitelium kolonik. Pendarahan terjadi sebagai
akibat dari ulserasi. Lesi berlanjut, yang terjadi satu secara bergiliran, satu
lesi diikuti lesi lainnya. Proses penyakit mulai pada rectum dan akhirnya
dapat mengenai seluruh kolon. akhirnya usus menyempit, memendek dan
menebal akibat hipertrofi muskuler dan deposit lemak.
Tanda dan Gejala

1. Diare yang disertai darah, lendir, atau nanah.


2. Nyeri atau kram perut.
3. Sering ingin buang air besar, tapi tinja
cenderung tidak bisa keluar.
4. Kelelahan.
5. Nyeri pada rektum.
6. Penurunan berat badan.
7. Demam
Pemeriksaan penunjang :

1. Pemeriksaan darah
2. Pemeriksaan sampel tinja
3. Rontgen atau CT scan
4. Kolonoskopi
5. Sigmoidioskopi
Komplikasi yang terjadi akibat
penyakit colitis

1. Terbentuknya lubang pada usus besar


2. Pendarahan hebat
3. Osteoporosis
4. Pertumbuhan yang terhambat dan
terganggu
5. Konglangitis sklerosis primer
6. Megakolon toksik
7. Kanker kolorektal
Sekian, Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai