Anda di halaman 1dari 7

DELAPAN ALTERNTIF MODEL E-

BUSINESSS

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 8

1. AYU CAHYA TIKA (1820310167)


2. AWFA NIAMILLAH MABRUR (1820310177)
3. MUHAMMAD NAUFAL NAFI’ (1820310197)
A. PENGERTIAN E-BISNIS

E-Bisnis adalah perluasan dari e-Commerce, di mana tidak


hanya pembelian, pembayaran barang, dan pelayanan,
tetapi juga disertai pelayanan konsumen, kolaborasi
dengan partner bisnis dengan dukungan elektronik sebagai
alat transaksi atau organisasi, dalam penerapannya e-Bisnis
akan menggunakan seluruh mata rantai dalam proses
bisnisnya, seperti proses pembelian secara eletronik &
management rantai pasokan, pemrosesan pesanan secara
elektronik, mengatur pelayanan pelanggan hingga bekerja
sama dengan partner (mitra usaha).
B. PENGERTIAN MODEL E-BISNIS

Model e-Bisnis adalah sebuah pendekatan untuk melakukan bisnis


elektronik dengan model tertentu, agar perusahaan bisa
mempertahankan bisnisnya dan menghasilkan pertumbuhan pendapatan
yang menguntungkan. Model e-Bisnis menjelaskan bagaimana fungsi
suatu perusahaan, yaitu bagaimana perusahaan menyediakan produk
atau layanan, bagaimana menghasilkan pendapatan, dan bagaimana
beradaptasi dengan pasar baru dan teknologi yang baru. Model e-Bisnis
memiliki empat komponen tradisional, yaitu konsep e-Bisnis, nilai
proposisi, sumber pendapatan, dan kegiatan yang diperlukan, sumber
daya dan kemampuan. Kesuksesan dari model e-Bisnis merupakan kerja
sama komponen-komponen tersebut. (Johnston, 2006).
4 MODEL POKOK YANG BERKEMBANG
DALAM REVOLUSI INTERNET (THE NEW
ECONOMY):
1. Business-to-Business (B2B) Adalah model perusahaan yang menjual barang
atau jasa pada perusahaan lain. Ini diperkirakan sedang berkembang dengan
cepat dari segi volume dan nilai perdagangan, jauh melebihi model – model
yang lain.
2. Business-to-Cunsumer (B2C) Ini adalah model perusahaan yang menjual
barang atau jasa pada pasar atau publik. Contoh misalnya Amazon.com Inc.
(www.amazon.com) yang menjual buku, yang mempunyai koleksi tidak
kurang dari 4,5 juta judul buku.
3. Consumer-to-Consumer (C2C) Ini adalah model perorangan yang menjual
barang atau jasa kepada perorangan juga. Contoh adalah eBay Inc
(www.ebay.com), suatu perusahaan yang menyelenggarakan lelang melalui
internet. Melalui perusahaan ini, perorangan dapat menjual atau membeli dari
perorangan lain melalui internet.
4. Consumer-to-Business (C2B) Ini adalah model perorangan yang menjual
barang atau jasa kepada perusahaan. Contoh ialah Priceline
(www.priceline.com), dimana konsumen menawarkan harga tertentu dimana
ia menginginkan membeli berbagai barang dan jasa, termasuk tiket pesawat
terbang dan hotel.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
MANAJEMEN DALAM PEMILIHAN MODEL E-
BISNIS:
 Model E-Business yang dipilih harus sesuai dengan karakteristik dan
kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan (core competencies) agar yang
bersangkutan dapat benar-benar handal dalam menerapkan mekanisme
terkait.
 Seperti apapun tipe Model E-Business yang dipilih, polanya akan sangat
mudah ditiru oleh perusahaan lain sehingga perusahaan harus yakin bahwa
jika hal tersebut terjadi, perusahaan tetap menjadi yang terunggul dalam
menerapkannya (adanya unsur competitive advantage).
 Fokuskan pengembangan Model E-Business pada mekanisme perolehan
pendapatan (revenue stream generator) yang mungkin ditawarkan oleh
perusahaan kepada pelanggannya.
 Perusahaan harus mampu mengidentifikasikan kunci keberhasilan (critical
success factors) dari Model E-Business yang dipilih agar alokasi berbagai
sumber daya yang dimiliki dapat dilakukan secara tepat, efisien, dan efektif.
C. DELAPAN ALTERNTIF MODEL E- BUSINESSS
1. Direct to Customer, yaitu melakukan penjualan melalui hubungan yang terjalin
secara langsung antara perusahaan dengan pelanggannya;
2. Full-Service Provider, yaitu menyediakan berbagai fasilitas dan jasa (sumber
daya) yang dibutuhkan oleh perusahaan lain dalam menjalankan operasi
bisnisnya;
3. Whole of Enterprise, yaitu menawarkan fasilitas satu pintu (single point of
contact) kepada pelanggan yang membutuhkan pelayanan tertentu yang
melibatkan banyak pihak (perusahaan);
4. Intermediaries, yaitu menjadi perantara (broker) dari berbagai jenis keperluan
(berdasarkan data, informasi, segmen industri, komunitas, dsb.);
5. Shared Infrastructure, yaitu menawarkan penyewaan terhadap berbagai
instrastuktur teknologi informasi, meliputi database, aplikasi, perangkat keras,
and jaringan;
6. Virtual Community, yaitu memanfaatkan komunitas yang ada di dunia maya
untuk berbagai keperluan seperti penawaran berbagai produk dan jasa digital
7. Value Net Integrator, yaitu mengintegrasikan berbagai entiti atau sumber daya
yang ada di internet agar produk-produk atau jasa-jasa baru yang belum pernah
ada sebelumnya dapat ditawarkan kepada pasar dan calon pelanggan; dan
8. Content Provider, yaitu menawarkan pelayanan pembentukan dan distribusi data,
informasi, knowledge (content) yang bernilai tinggi kepada pelanggan.
Adapun model-model E-Business dapat
dikategorikan menjadi Sembilan Model bisnis yaitu :
1. Virtual Storefront yang menjual produk fisik atau jasa secara online, sedangkan pengirimannya
menggunakan sarana – sarana tradisional, seperti jasa posdan kurir. Misalnya, Amazon.com, Virtual
vineyards, Security first, Network bank, dll. 
2. Marketplace Concentrator yaitu yang memusatkan mengenai informasi produk dan jasa dari
beberapa produsen pada satu titik sentral. Pembeli dapat mencari, membanding – bandingkan dan
kadangkala juga melakukan transaksi pembelian. Misalnya, Internet mall, DealerNet, Industrial
marketplace, Insuremarket, dll. 
3. Information Brokerme yaitu menyediakan informasi mengenai produk, harga dan ketersediaannya
dan terkadang menyediakan fasilitas transaksi. Namun nilai utamanya adalah informasi yang
disediakan. Misalnya : Partnet, Travelocity, Auto by Tei, dll. 
4. Transaction Broker yaitu pembeli dapat mengamati berbagai tarif dan syarat pembelian, namun
aktifitas bisnis utamanya adalah memfasilitasi transaksi. Misalnya : etrade, ameritrade, dll. 
5. Electronic Clearinghouses yaitu menyediakan suasana seperti tempat lelang produk, dimana harga
dan ketersediaan selalu berubah tergantung pada reaksi konsumen. Misalnya : Bid.com, Onsile, dll. 
6. Reverse auction yaitu konsumen mengajukan tawaran kepada berbagai penjual untuk membeli
barang atau jasa dengan harga yang disfesifikasi oleh pembeli. 
7. Digital Product Delivery yaitu menjual dan mengirim perangkat lunak, multimedia, dan produk
digital lainnya lewat internet. 
8. Content Provider yaitu yang memperoleh pendapatan melalui penyediaan kontan, pendapatan dapat
dihasilkan dari biaya langganan atau biaya akses. 
9. Online Service Provider yaitu menyediakan layanan dan dukungan bagi para pemakai perangkat
lunak dan perangkat keras. Misalnya, Telkomnet speedy, Indosat m2, dll.

Anda mungkin juga menyukai