Anda di halaman 1dari 48

Critical Appraisal

“Consumption of anthocyanin-rich cherry juice for 12


weeks improves memory and cognition in older
adults with mild‐to‐moderate dementia”

Pembimbing : Disusun oleh :


Dr. dr. Meilani Kumala, Sp.GK (K) Dheasitta Andini Putri (406172015)
Brandon Nick Kristianto (406172070)
Jessica Djaja Saputera (406172062)
KEPANITERAAN KLINIK ILMU GERIATRI Agustina Cynthia Cesari (406172064)
PANTI WERDHA SALAM SEJAHTERA
Josephine Angelia S. (406172114)
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
PERIODE 05 AGUSTUS – 08 SEPTEMBER 2019 Arrum Anggraeni (406172124)
PENDAHULUA
N
• Baru-baru ini, ada perhatian terhadap potensi polifenol untuk
memberikan perlindungan terhadap penyakit neurodegeneratif
dan meningkatkan kinerja kognitif pada lansia.
• Subkelompok flavanol, anthocyanin dan flavanon telah terbukti
menjadi yang paling bermanfaat dari keluarga flavonoid dalam
hal neuroproteksi.
• Buah ceri, baik varietas manis dan asam, adalah sumber kaya
anthocyanin.
• Namun, potensi flavonoid buah ceri untuk mempengaruhi
fungsi kognitif belum diteliti, meskipun mereka menjadi buah
yang biasa dikonsumsi di Australia dan negara-negara lain.
GAMBARAN UMUM PENELITIAN
• Penelitian ini merupakan penelitian randomized
controlled trial, yang membandingkan efek dari
suplementasi jus ceri (200 ml) per hari dengan
suplementasi jus apel (200 ml) per hari.
• Hipotesa pada penelitian ini adalah adanya peningkatan
fungsi kognitif pada lansia dengan demensia ringan
hingga sedang setelah konsumsi harian dari jus ceri
yang kaya akan anthocyanin selama 12 minggu
dibandingkan jus apel yang diketahui memiliki jumlah
anthocyanin yang dapat diabaikan.
PENILAIAN VALIDITAS
• Penelitian merupakan jenis randomized controlled trial, yang
dilaksanakan di 2 tempat (klinik demensia rawat jalan
geriatrik dan fasilitas perumahan perawatan lansia di
wilayah Illawarra New South Wales, Australia).
• Studi telah disetujui oleh komite etik terkait.
• Randomisasi metode pengacakan blok dengan bantuan
komputer yang dilakukan oleh ahli statistik yang independen
terhadap proses penelitian (MB), dimana peserta dibagi
menjadi kelompok intervensi (jus ceri) dan kontrol (jus apel).
• Dilakukan blinding kepada semua peneliti.
INKLUSI & EKSKLUSI
• Terdapat kriteri inklusi yang dinyatakan dalam penelitian :
• Lansia berusia ≥ 70 tahun
• Telah didiagnosis memiliki demensia Alzheimer ringan hingga sedang

• Kriteria eksklusi yang dinyatakan dalam penelitian :


• Tidak berbahasa Inggris
• Hipertensi yang tidak terkontrol
• Diabetes yang tidak terkontrol
• Kondisi kesehatan fisik atau mental yang tidak stabil
• Disfagia lainnya
• Persetujuan tertulis tidak diperoleh
DAT
A
Data yang dikur adalah :

• Data diukur pada baseline, minggu ke 6 dan minggu ke 12


• Data baseline  umur, IMT, status merokok saat ini, riwayat
merokok dimasa lampau, kekuatan genggaman, lingkar lengan
atas, lingkar betis, edukasi, mini nutritional assestment (MNA),
instrumental activities of daily living (IADL), total asupan
flavonoid (mg/hari), asupan flavonol (mg/hari), asupan flavone
(mg/hari), asupan flavavone (mg/hari), asupan flavon-3-ols
(mg/hari), asupan anthocyanin (mg/hari).
• Status gizi dinilai menggunakan Mini Nutritional Assessment
(MNA) oleh pewawancara
DAT
A
Data yang dikur adalah :

• Asupan makanan, termasuk asupan flavonoid, dinilai


menggunakan metode dietary recall 24 jam yang dimasukkan ke
dalam program penilaian diet FoodWorks untuk menilai parameter
gizi (Xyris Software, Highgate Hill, QLD, Australia, versi 5, 2007).
• Untuk memperkirakan asupan flavonoid, catatan diet
direferensikan silang dengan database USDA 2013 untuk
kandungan flavonoid dari makanan yang dipilih yang dirilis 3.1.
• BP istirahat dan detak jantung diukur menggunakan Omron
HEM7200 Deluxe Automatic BP Monitor, saat duduk, dalam tiga
kali pengukuran yang hasilnya dirata-ratakan.
DAT
A
Data yang dikur adalah :

• Pengukuran antropometrik meliputi tinggi, berat, dan lingkar


lengan tengah dan betis tengah  untuk memantau luaran fisik
selama 12 minggu.
• IADL digunakan untuk menentukan kemampuan fungsional
• Kekuatan genggaman tangan dinilai dengan menggunakan
digital handgrip dynamometer Jamar (Lafayette Instruments,
Indiana, USA)
• Sampel darah menilai perubahan penanda inflamasi [protein C-
reaktif (CRP) dan interleukin-6 (IL-6)] dan kadar vitamin C
plasma. IL-6 diukur dengan panel sitokin sensitivitas tinggi
(Millipore), CRP oleh hsCRP (Kamiya) dan vitamin C dengan
INTERVENSI
Intervensi yang dilakukan dalam penelitian adalah :

1. Suplementasi nutrisi
Suplementasi diberikan sekali sehari selama 12 minggu yang
dikomsumsi kapan saja. Suplemen nutrisi dapat berupa :

• Produk intervensi : jus ceri bing 200 ml, dengan kandungan


anthocyanin 69 g, berisi 790 kkal/sajian. Oleh perusahaan riset
(Agritechnology) yang berbasis di Orange, NSW, Australia.
• Produk kontrol: jus apel 200 ml, dengan kandungan
anthocyanin 0,02 g, berisi 360 kkal/sajian. Oleh Appledale,
berbasis di Orange, NSW, Australia.
INTERVENSI
• Outcome yang diingikan dalam penelitian adalah :

1. Fungsi Kognitif
• Fungsi kognitif dinilai menggunakan sekelompok
tujuh tes kognitif, termasuk Rey Auditory Verbal
Learning Test (RAVLT), self-ordered pointing task
(SOPT), Boston naming test, trail making test (TMT),
kemampuan mengingat angka mundur serta
kefasihan dalam kategori dan kata verbal.
2. Kondisi Mood
• Dilakukan pemeriksaan geriatric deppresion scale
METODE ANALISIS
Metode analisis penelitian ini adalah sebagai berikut :

• Perbedaan dasar antara intervensi dan karakteristik


kelompok kontrol dan informasi gizi dianalisis dengan uji
t tidak berpasangan untuk variabel kontinu.
• Uji two-way repeated-measures ANOVA menganalisis
pengaruh dari waktu, pengobatan, dan interaksi waktu x
pengobatan untuk pengukuran tekanan darah pada 6
dan 12 minggu.
METODE ANALISIS
Metode analisis penelitian ini adalah sebagai berikut :

• Analisis kovarians (ANCOVA) menggunakan data awal


sebagai kovariat digunakan untuk menganalisis efek
kelompok pada 6 dan 12 minggu untuk semua tugas
kognitif, untuk mengisolasi efek intervensi sambil
mengendalikan perbedaan kelompok pada awal.
• Repeated-measures ANOVA menilai perbedaan
penanda inflamasi dan vitamin C pada awal dan 12
minggu.
• Nilai p kurang dari atau sama dengan 0,05 dianggap
mengindikasikan signifikansi statistik.
METODE ANALISIS
Metode analisis penelitian ini adalah sebagai
berikut :

• Nilai Eta-squared (η2) dihitung untuk


menunjukkan kekuatan efek utama.
• Perkiraan ukuran efek f Cohen ditandai sebagai
kecil (0,10), sedang (0,25) dan besar (0,40).
PENILAIAN KEPENTINGAN
Karakteristik subjek

• Didapatkan 49 peserta (24 perempuan, 25 laki-laki). 7


peserta menarik diri dari penelitian (2 dirawat inap, 4
karena beban penelitian dan 1 pindah).
• Peserta diacak ke dalam kelompok kontrol (n = 25) dan
kelompok intervensi (n = 24).
PENILAIAN KEPENTINGAN
Pada baseline
• Tidak ada perbedaan antara kelompok untuk usia, IMT dan
antropometrik, tahun pendidikan atau asupan flavonoid total
pada awal.
• Tidak ada perbaikan signifikan dari baseline yang ditemukan
untuk tugas kinerja kognitif pada kelompok kontrol.
• Terdapat perbedaan signifikan pada awal ditemukan antara
kelompok untuk mengukur malnutrisi, aktivitas kehidupan
sehari-hari, dan kekuatan genggaman.
• Kelompok intervensi mengkonsumsi lebih banyak flavonoid
daripada kelompok kontrol.
• Pada awal, satu-satunya perbedaan yang signifikan antara
kelompok untuk asupan gizi adalah untuk karbohidrat (p =
0,023) dan asupan kafein (p = 0,03), dengan kelompok
intervensi dengan asupan yang lebih tinggi daripada kontrol.
PENILAIAN KEPENTINGAN
Pasca intervensi
• Kelompok intervensi memiliki kecenderungan untuk
mengalami peningkatan sebagian besar tugas
kognitif.
PENILAIAN KEPENTINGAN
Pasca intervensi
• Analisis kovarians menunjukkan peningkatan yang
signifikan dalam kinerja kognitif pada kelompok
intervensi saja, pada 6 dan 12 minggu untuk
kategori tugas kefasihan verbal (p = 0,014), total
RAVLT (p = 0,014), RAVLT delayed recall (p = 0,005)
dan RAVLT delayed recall 20-menit (p ≤ 0,001).
PENILAIAN KEPENTINGAN
Pasca intervensi
• Ukuran efek untuk kelancaran kategori (η2 = 0,711), total RAVLT (η2
= 0,713), penarikan tertunda RAVLT (η2 = 0,433) adalah besar, dan
ukuran efek untuk RAVLT delayed recall 20 menit (η2 = 0,242) adalah
moderat.
• Repeated-measures ANOVA, dengan baseline sebagai kovariat,
menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam tekanan darah
sistolik (p = 0,038) pada 6 dan 12 minggu dari titik awal, dengan
tren yang serupa terbukti untuk tekanan darah diastolik (p = 0,160)
di kelompok intervensi.
PENILAIAN KEPENTINGAN
Pasca intervensi
• Tidak ada perbedaan signifikan dalam tekanan darah.
• Pada follow-up, tidak ada perbedaan yang signifikan antara
kelompok dalam asupan gizi atau untuk perubahan asupan gizi
dari awal.
• Repeated-measures ANOVA menunjukkan tidak ada perbedaan
yang signifikan antara intervensi dan kelompok kontrol untuk
serum vitamin C, IL-6 atau CRP pada awal atau 12 minggu.
PENILAIAN KEPENTINGAN
Pasca intervensi
• Tidak ada peningkatan kadar vitamin C serum setelah 12 minggu
pada kedua kelompok. Tingkat rata-rata CRP plasma dan IL-6 tidak
berbeda secara signifikan setelah intervensi.

Komposisi tubuh dan tungkai atas dengan CSA

• Tidak terdapat perbedaan pada data baseline komposisi tubuh pada


kedua kelompok

• Tidak terdapat perbedaan hasil pada analisis ITT dan per protokol

• Penurunan massa tubuh, massa lemak, dan lemak subkutan sama


pada kedua grup  tidak ada perbedaan bermakna pada
kedua kelompok (p>0,05)
PENILAIAN KEMAMPUAN TERAPAN
Penelitian ini ingin melihat apakah terdapat perubahan
pada fungsi kognitif pada orang dewasa yang lebih tua
dengan demensia ringan hingga sedang setelah
konsumsi harian dari jus ceri yang kaya anthocyanin
selama 12 minggu.

Di Indonesia, jumlah penduduk usia lanjut di Indonesia


mencapai peringkat lima besar terbanyak di dunia, yakni
18,1 juta pada tahun 2010 dan akan meningkat dua kali
lipat menjadi 36 juta pada tahun 2025. Angka harapan
hidup penduduk Indonesia mencapai 67,8 tahun pada
tahun 2000-2005 dan menjadi 73,6 tahun pada tahun
PENILAIAN KEMAMPUAN TERAPAN
Penelitian mengenai pengaruh intervensi nutrisi telah dilakukan
sebelumnya di Indonesia. Intervensi nutrisi dapat berupa buah-
buahan, teh, coklat, sayuran yang diketahui memiliki berbagai
kandungan zat bioaktif fungsional dan juga dapat berperan
sebagai antioksidan yang dikaitkan dengan berbagai efek
menguntungkan salah satunya neuroproteksi.

Hasil peneltian menunjukkan pemberian suplementasi nutrisi


(jus ceri yang kaya anthocyanin) memberikan efek perbaikan
fungsi kognitif yang lebih baik daripada kelompok kontrol (jus
apel yang kurang anthocyanin). Subjek yang diteliti memiliki
kemiriipan dengan subjek di Indonesia, dimana lansia yang
direkrut adalah yang memiliki asupan flavonoid total yang cukup
tinggi, dan hal ini berbeda dengan lansia di Indonesia (asupan
PENILAIAN KEMAMPUAN TERAPAN
Penelitian dapat diulang kembali di Indoensia dengan
metodelogi yang lebih baik, Compliance pada penelitian
adalah baik yang ditunjukkan dengan >70% subjek
mengikuti follow up sampai dengan selesai, sehingga dapat
diterapkan pada sampel terpilih karena instrument
penelitian yang mudah. Masih terdapat perbedaan
signifikan pada beberapa karakteristik diantara kedua
kelompok meski telah dilakukan randomisasi. Blinding
dilakukan hanya pada peneliti karena tidak mungkin bagi
peserta untuk tidak dapat membedakan bagaimana rasa
dari jus ceri (intervensi) dengan jus apel (kontrol).
Generabilitas jurnal dapat diterima di Indonesia.
KETERBATASAN PENELITIAN
• Ukuran sampel yang relatif kecil dan panjang intervensi yang pendek
(12 minggu)
• Kemampuan kognitif dan fisik kelompok intervensi yang secara umum
lebih baik
• Suplementasi kontrol tidak memiliki kalori dan kandungan nutrisi yang
sama dengan suplementasi pada intervensi
• Suplementasi nutrisi dalam bentuk jus, dimana diketahui dalam proses
pengolahan jus dapat terjadi degradasi dari kandungan nutrisi dan zat
bioaktif buah
• Tidak disertakan perhitungan sampel berdasarkan penelitian
sebelumnya yang menjadi acuan
• Tidak dijelaskan apakah staff peneliti diberikan pelatihan terlebih
dahulu, yang beresiko untuk menjadi bias
KEKUATAN PENELITIAN
• Kriteria inklusi dan eksklusi dipaparkan dengan jelas
dalam penelitian, serta rekrutmen subjek cukup
jelas
• Metode analisis statistic tidak dijabarkan dengan
jelas oleh peneliti
• Jumlah follow-up yang hilang minimal dan
compliance baik
• Dilakukannnya blinding dalam penelitian, yang
menurunkan resiko bias
• Semua outcome yang diinginkan oleh peneliti
dijelaskan secara jelas dan gamblang, dengan
PERBANDINGAN DENGAN PENELITIAN LAIN
Penelitian oleh Krikorian et al, Shukitt-Hale et al, Galle et al 
penelitian pada manusia dan hewan baru-baru ini yang
menunjukkan peningkatan dalam kinerja kognitif dalam domain ini
dengan suplemen makanan dengan sumber makanan kaya
antosianin lainnya

Penelitian oleh Caldwell et al  asupan jus ceri tidak mempengaruhi


kognisi akut selama 6 jam

Penelitian oleh Williams et al  menyatakan bahwa Kemampuan


flavonoid untuk memodulasi perkembangan penyakit Alzheimer
masih kurang dipahami
PERBANDINGAN DENGAN PENELITIAN LAIN
Penelitian oleh Krikorian et al menyatakan bahwa
mekanisme yang berkaitan dengan peningkatan kinerja
kognitif setelah suplementasi makanan kaya antosianin
adalah karena penurunan penanda inflamasi yang
menghasilkan efek penurun tekanan darah

Penelitian oleh Egert et al  menyatakan bahwa


flavonoid dosis tinggi dapat menghambat penyerapan
askorbat
KESIMPULAN
Sebagai kesimpulan, jurnal ini termasuk jurnal
yang baik karena rancangan metodelogi
penelitian yang baik, alur pengambilan subjek
yang kurang jelas, dan pemaparan hasil
penelitian yang baik. Penelitian ini
menunjukkan bahwa pemberian suplementasi
jus ceri setiap hari merupakan strategi untuk
meningkatkan kualitas hidup pada lansia.
Generabilitas penelitian umumnya dapat
diterima di Indonesia.
PICO
Patients/Population
• Lansia dengan demensia alzheimer ringan sedang

Intervention
• Jus ceri tinggi akan anthocyanin

Comparison
• Jus apel dengan kandungan anthocyanin yang dapat diabaikan

Outcome
• Perbaikan fungsi kognitif lansia
CHECK LIST UMUM STRUKTUR
DAN ISI MAKALAH (Sudigdo, 2014)

No Kriteria Ya (Ya)
Tidak ada (Tidak)
TR (Tidak relevan)
Judul Makalah
1 Tidak terlalu panjang atau terlalu pendek Ya
2 Menggambarkan isi utama penelitian Ya

3 Cukup menarik Ya

4 Tanpa singkatan, selain yang baku Ya


Pengarang dan Institusi
5 Nama-nama dituliskan sesuai dengan aturan Ya
jurnal
No Kriteria Ya (Ya) / Tdk (Tidak) / TR
Abstrak
6 Abstrak satu paragraf atau terstruktur Ya
7 Mencakup komponen IMRAD Ya
8 Secara keseluruhan informatif Ya
9 Tanpa singkatan, selain yang baku Ya
10 <250 kata Ya
Pendahuluan
11 Ringkas, terdiri atas 2-3 paragraf Ya
12 Paragraf I mengemukakan alasan Ya
dilakukan penelitian
13 Paragraf berikut menyatakan hipotesis Ya
atau tujuan penelitian
14 Didukung oleh pustaka yang relevan Ya
15 <1 halaman Ya
No Kriteria Ya (Ya) / Tdk (Tidak) / TR

Metode
16 Disebutkan desain, tempat dan waktu penelitian Ya

17 Disebutkan populasi sumber Ya


18 Dijelaskan kriteria inklusi dan eksklusi Ya
19 Disebutkan cara pemilihan subyek (teknik sampling) Tidak

20 Disebutkan perkiraan besar sampel dan alasannya Tidak

21 Besar sampel dihitung dengan rumus yang sesuai Tidak

22 Komponen-komponen rumus besar sampel dan Tidak


alasannya
23 Observasi, pengukuran, serta intervensi dirinci Ya
sehingga orang lain dapat mengulanginya
24 Ditulis rujukan bila teknik pengukuran tidak dirinci Tidak

25 Pengukuran dilakukan secara tersamar Ya


26 Dilakukan uji keandalan pengukuran (kappa) Tidak
No Kriteria Ya (Ya) / Tdk
(Tidak), / TR
Metode
27 Definisi istilah dan variabel penting dikemukakan Ya
28 Ethical clearance diperoleh Ya
29 Persetujuan subyek diperoleh Ya
30 Disebut rencana analisis, batas kemaknaan dan Ya
power penelitian
31 Disebutkan program komputer yang dipakai Tidak
Hasil
32 Disertakan tabel karakteristik subyek penelitian Ya
33 Karakteristik subyek sebelum intervensi Ya
dideskripsikan
34 Dilakukan uji hipotesis untuk kesetaraan pra- Tidak
intervensi
35 Disebutkan jumlah subyek yang diteliti Ya
36 Dijelaskan subyek yang drop out dengan alasannya Tidak
No Kriteria Ya (Ya) / Tdk (Tidak), / TR

Hasil
37 Ketepatan numerik dinyatakan dengan benar Ya
38 Penulisan tabel dilakukan dengan tepat Ya
39 Tabel dan ilustrasi informatif dan memang diperlukan Ya

40 Tidak semua hasil di dalam tabel disebutkan pada Ya


naskah
41 Semua outcome yang penting disebutkan dalam hasil Ya

42 Subyek yang drop out diikutkan dalam analisis Ya


43 Analisis dilakukan dengan uji yang sesuai Ya
44 Ditulis hasil uji statistika, degree of freedom, & nilai p Ya

45 Tidak dilakukan analisis yang semula tidak Ya


direncanakan
46 Disertakan interval kepercayaan Ya
47 Dalam hasil tidak disertakan komentar atau pendapat Ya
No Kriteria Ya (Ya) / Tdk
(Tidak), / TR
DISKUSI
48 Semua hal yang relevan dibahas Ya
49 Tidak sering diulang hal yang dikemukakan pada hasil Ya
50 Dibahas keterbatasan penelitian dan dampaknya Ya
terhadap hasil
51 Disebut penyimpangan protokol dan dampaknya Tidak
terhadap hasil
52 Diskusi dihubungkan dengan pertanyaan penelitian Ya
53 Dibahas hubungan antara hasil dengan teori / penelitian Ya
terdahulu
54 Dibahas hubungan antara hasil dengan praktek klinis Ya
55 Efek samping dikemukakan dan dibahas Ya
56 Disebutkan hasil tambahan selama observasi Tidak
57 Hasil tambahan tersebut tidak dianalisis secara statistika Tidak

58 Disertakan simpulan utama penelitian Ya


No Kriteria Ya (Ya) / Tdk (Tidak),
/ TR
DISKUSI
59 Simpulan didasarkan pada data penelitian Ya
60 Simpulan tersebut sahih TR
61 Disebutkan generalisasi hasil penelitian Tidak
62 Disertakan saran penelitian selanjutnya Ya
UCAPAN TERIMA KASIH
63 Ucapan terima kasih ditujukan kepada orang Ya
yang tepat
64 Ucapan terima kasih dinyatakan secara wajar Ya
DAFTAR PUSTAKA
65 Daftar pustaka disusun sesuai dengan aturan Ya
jurnal
66 Kesesuaian sitasi pada naskah dan daftar Ya
pustaka
No Kriteria Ya (Ya) / Tdk (Tidak), / TR

LAIN-LAIN
67 Bahasa yang baik dan benar, enak dibaca, Ya
informatif dan efektif
68 Makalah ditulis dengan ejaan yang taat Ya
azas
CHECKLIST OXFORD
1a. R- Was the assignment of patients to treatments randomised?
What is best? Where do I find the information?
Centralised computer The Methods should tell you how
randomisation is ideal and often patients were allocated to groups
used in multi-centred trials. and whether or not randomisation
Smaller trials may use an was concealed.
independent person (e.g, the
hospital pharmacy) to “police” the
randomization.
This paper: Yes √ No  Unclear 
Comment: Dilakukan dilakukan dengan metode pengacakan blok
dengan bantuan computer yang dilakukan oleh ahli statistik yang
independen terhadap proses penelitian (MB). Meski dilakukan
randomisasi beberapa karakteristik pasien tidak tersebar dengan baik
dan merata, yang ditunjukkan adanya perbedaan signifikan data
baseline antar kedua kelompok.
CHECKLIST OXFORD
1b. R- Were the groups similar at the start of the trial?
What is best? Where do I find the information?
If the randomisation process worked The Results should have a table of
(that is, achieved comparable groups) "Baseline Characteristics" comparing
the groups should be similar. The more the randomized groups on a number of
similar the groups the better it is. variables that could affect the outcome
There should be some indication of (ie. age, risk factors etc). If not, there
whether differences between groups may be a description of group similarity
are statistically significant (ie. p in the first paragraphs of the Results
values). section.
This paper: Yes  No √ Unclear 
Comment: Terdapat perbedaan signifikan pada kedua kelompok pada baseline
CHECKLIST OXFORD
2a. A – Aside from the allocated treatment, were groups treated equally?
What is best? Where do I find the information?
Apart from the intervention the Look in the Methods section for the
patients in the different groups should follow-up schedule, and permitted
be treated the same, eg., additional additional treatments, etc and in
treatments or tests. Results for actual use.

This paper: Yes √ No  Unclear 


Comment: Selain intervensi penelitian diberikan perlakukan/intervensi yang
sama pada kedua kelompok
CHECKLIST OXFORD
2b. A – Were all patients who entered the trial accounted for? – and were
they analysed in the groups to which they were randomised?
What is best? Where do I find the information?
Losses to follow-up should be minimal The Results section should say how
– preferably less than 20%. However, many patients were randomised (eg.,
if few patients have the outcome of Baseline Characteristics table) and
interest, then even small losses to how many patients were actually
follow-up can bias the results. Patients included in the analysis. You will need
should also be analysed in the groups to read the results section to clarify the
to which they were randomised – number and reason for losses to
‘intention-to-treat analysis’. follow-up.
This paper: Yes √ No  Unclear 
Comment: Dijelaskan secara detail kenapa subjek tidak di follow up, namun
tidak dilakukan analisis yang lebih lanjut pada pasien dengan loss to follow up
CHECKLIST OXFORD
3. M - Were measures objective or were the patients and clinicians kept
“blind” to which treatment was being received?
What is best? Where do I find the information?
It is ideal if the study is ‘double- First, look in the Methods section to
blinded’ – that is, both patients and see if there is some mention of
investigators are unaware of masking of treatments, eg., placebos
treatment allocation. If the outcome with the same appearance or sham
is objective (eg., death) then blinding therapy. Second, the Methods section
is less critical. If the outcome is should describe how the outcome was
subjective (eg., symptoms or assessed and whether the assessor/s
function) then blinding of the were aware of the patients'
outcome assessor is critical. treatment.
This paper: Yes √ No  Unclear 
Comment: Telah dilakukan upaya untuk mencegah klinisi untuk mengetahui
alokasi terapi, namun tidak dijelaskan adanya upaya blinding pada peserta,
dan merupakan hal yang sulit untuk membuat peserta tidak dapat
membedakan jus ceri dan jus apel
CHECKLIST OXFORD
1. How large was the treatment effect?
 
• Didapatkan 49 peserta (24 perempuan, 25 laki-laki). 7 peserta menarik diri dari
penelitian (2 dirawat inap, 4 karena beban penelitian dan 1 pindah). Peserta diacak
ke dalam kelompok kontrol (n = 25) dan kelompok intervensi (n = 24).
• Pada baseline
• Tidak ada perbedaan antara kelompok untuk usia, IMT dan antropometrik, tahun
pendidikan atau asupan flavonoid total pada awal.
• Tidak ada perbaikan signifikan dari baseline yang ditemukan untuk tugas kinerja
kognitif pada kelompok kontrol.
• Terdapat perbedaan signifikan pada awal ditemukan antara kelompok untuk
mengukur malnutrisi, aktivitas kehidupan sehari-hari, dan kekuatan genggaman.
• Kelompok intervensi mengkonsumsi lebih banyak flavonoid daripada kelompok
kontrol.
• Pada awal, satu-satunya perbedaan yang signifikan antara kelompok untuk
asupan gizi adalah untuk karbohidrat (p = 0,023) dan asupan kafein (p = 0,03),
dengan kelompok intervensi dengan asupan yang lebih tinggi daripada kontrol.
• Kelompok intervensi memiliki kecenderungan untuk mengalami peningkatan
sebagian besar tugas kognitif.
CHECKLIST OXFORD
1. How large was the treatment effect?
 
• Analisis kovarians menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kinerja kognitif
pada kelompok intervensi saja, pada 6 dan 12 minggu untuk kategori tugas
kefasihan verbal (p = 0,014), total RAVLT (p = 0,014), RAVLT delayed recall (p =
0,005) dan RAVLT delayed recall 20-menit (p ≤ 0,001).
• Ukuran efek untuk kelancaran kategori (η2 = 0,711), total RAVLT (η2 = 0,713),
penarikan tertunda RAVLT (η2 = 0,433) adalah besar, dan ukuran efek untuk RAVLT
delayed recall 20 menit (η2 = 0,242) adalah moderat.
• Repeated-measures ANOVA, dengan baseline sebagai kovariat, menunjukkan
perbedaan yang signifikan dalam tekanan darah sistolik (p = 0,038) pada 6 dan
12 minggu dari titik awal, dengan tren yang serupa terbukti untuk tekanan darah
diastolik (p = 0,160) di kelompok intervensi.
• Tidak ada perbedaan signifikan dalam tekanan darah.
• Pada follow-up, tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok dalam asupan
gizi atau untuk perubahan asupan gizi dari awal.
CHECKLIST OXFORD
What is the measure? What does it mean?
Perubahan setelah dengan sebelum intervensi.
Penurunan signifkan pada massa otot, massa lemak pada kedua kelompok, namun tidak terdapat
bermakna antar kedua kelompok
Penurunan pada kadar lemak intermuskular di CSA, yang lebih tinggi pada kelompok intervensi
Peningkatan otot densitas normal dan rendah di CSA, yang lebih tinggi pada kelompok intervensi
Absolute Risk Reduction (ARR) = risk of the The absolute risk reduction tells us the absolute difference in
outcome in the control group - risk of the outcome the rates of events between the two groups and gives an
in the treatment group. This is also known as the indication of the baseline risk and treatment effect. An ARR of
absolute risk difference. 0 means that there is no difference between the two groups
thus, the treatment had no effect.
Tidak dinyatakan dalam peneltiian Tidak dinyatakan dalam peneltiian
Relative Risk Reduction (RRR) = absolute risk Relative Risk Reduction (RRR) adalah komplemen dari RR dan
reduction / risk of the outcome in the control mungkin merupakan ukuran efek pengobatan yang paling
group. An alternative way to calculate the RRR is sering dilaporkan. Ini memberi tahu kita pengurangan tingkat
to subtract the RR from 1 (eg. RRR = 1 - RR) hasil pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan
kelompok kontrol.
Pada jurnal ini : Pada jurnal ini :

Tidak dinyatakan dalam peneltiian Tidak dinyatakan dalam peneltiian


Number Needed to Treat (NNT) = inverse of the The number needed to treat represents the number of patients
ARR and is calculated as 1 / ARR. we need to treat with the experimental therapy in order to
prevent 1 bad outcome and incorporates the duration of
treatment. Clinical significance can be determined to some
extent by looking at the NNTs, but also by weighing the NNTs
against any harms or adverse effects (NNHs) of therapy.
CHECKLIST OXFORD
2. How precise was the estimate of the treatment effect?
Hasil penelitian ini kurang dapat dipercaya, karena metodelogi penelitian yang kurang
bai, dan pemaparan hasil penelitia yang kurang jelas

Will the results help me in caring for my patient? (External


Validity/Applicability
The questions that you should ask before you decide to apply the results of the study to
your patient are:
 Is my patient so different to those in the study that the results cannot apply? Yes
(Karakteristik subjek berbeda dengan kondisi di Indonesia)
 Is the treatment feasible in my setting? Yes (Dapat laksana, karena compliance
penelitian baik)
 Will the potential benefits of treatment outweigh the potential harms of treatment for my
patient? Yes (Studi ini sejalan dengan penatalaksanan komprehensif lansia di Indonesia)

Anda mungkin juga menyukai