Anda di halaman 1dari 23

DENTAL CERAMICS

BAHAN KEDOKTERAN
GIGI
Hana fauziyah
040001500079
Komposisi utama
• Kaolin
• feldspar
• Quartz atau silika
Kaolin
• sebagai bahan pengikat
• Kaolin juga memberi opacity pada restorasi porselen.
• Kaolin merupakan silikat aluminium terhidrasi (Al2O.2
SiO2.2H2O)
• meningkatkan kemampuan untuk membentuk porselen,
pada saat temperature tinggi dapat melebur dan bereaksi
dengan bahan keramik lainnya
Quartz/ Silika
• sebagai zat penguat dan menunrunkan titik leleh,
mencegah deformasi saat proses sintering dan bertindak
sebagai pengisi dalam restorasi porselen
Feldspars
• campuran kalium alumino-silikat (K2O.Al2O3.6SiO2) ,
natrium alumino-silikat (Na2O.Al2O3.6SiO2), soda
(Na2O) dan potas(K2O)
• bertanggung jawab untuk membentuk glass matrix.
• memberikan sifat tembus cahaya atau translusent pada
restorasi
Sifat keramik
• Mekanis
kemampuan suatu bahan untuk menahan tekanan yang
diberikan pada saat digunakan maupun dalam proses
pembuatannya. Adapun sifat mekanis dari ceramic adalah
• Fisis
merupakan sifat yang berhubungan dengan sifat-sifat
material yang ada dalam ceramic tersebut. Berikut ini
merupakan sifat fisis dari keramik
• Biologis
Sifat mekanis
• Strength
adalah stress maksimum yang dapat dikeluarkan benda pada saat benda itu patah
atau rusak total, biasa juga disebut Ultimate strength. Bila benda tersebut memberikan
stress sebelum putus oleh karena suatu tension disebut sebagai Ultimate Tensile
Strength, sedangkan bila memberikan stress sebelum hancur di bawah tekanan
disebut sebagai Ultimate Compressive Strength.
• Shrinkage
Penyebab shrinkage selama pembakaran adalah adanya hambatan pada saat
kondensasi. Makin sedikit air yang tinggal sewaktu pembakaran dimulai, maka akan
sedikit terjadi shrinkage. Selama proses pembakaran ceramic gigi akan mengalami
penyusutan sebanyak 30%-40% dari volume awal. Oleh karena itu, mahkota ceramic
harus dibuat lebih besar dari ukuran sebelum pembakaran.
• Hardness
Hardness atau kekerasan bahan ceramic dapat diartikan sebagai suatu karekteristik
yang dihubungkan dengan kemampuan bahan tersebut untuk bertahan terhadap
penetrasi pada permukaan yang dapat menyebabkan retak atau fraktur serta abrasi
akibat aliran yang plastis.
Sifat fisis
• Thermal ekspansi
Thermal ekspansi merupakan kemampuan suatu bahan untuk
ekspansi atau memuai bila dipanaskan atau menyusut bila
bila didinginkan.
• Warna
Translusensi merupakan karakteristik penting pada ceramic
gigi. Keopakan translusensi pada bagian email dan dentin
dari keramik gigi adalah berbeda. Ceramic gigi yang opak
memiliki translusensi yang sangat rendah sehingga dapat
menutupi koping logam. Ukuran translusensi bagian dentin
dari ceramic gigi berkisar antara 18%-38%. Bagian email dari
ceramic gigi memiliki ukuran translusensi palin tinggi ,
berkisar antara 45%-50%.
Sifat biologis
• Biokompatibilitas
biokompatibilitas dapat diartikan sebagai kemampuan
suatu bahan dapat bertahan terhadap korosi, perubahan
selama pemakaian serta tidak menimbulkan reaksi
penolakan terhadap jaringan tubuh. Tidak ditemukan
bahwa reaksi gigi dapat menyebabkan reaksi, kecuali untuk
pemakaian pada dentin dan restorasi yang terlibat.
Ceramic gigi dapat beradaptasi dengan baik terhadap
perubahan temperatur mulut, tidak larut dalam saliva, dan
tidak mengiritasi jaringan mulut.
Manipulasi
• Kondensasi
Bubuk porselen dicampur dengan air sehingga konsistensi
menjadi pasta, dapat dilkakukan pada glass slab. Pasta
dioleskan pad mahkota dan air yang berlebih dapat
dibuang dengan tissue atau vibrator. Semakin banyak air
yang menguap saat pembakaran semakin kecil kontraksi
nya.
• Ketika porselen mulai melebur, kontinuitas hanya dicapai
pada titik-titik kontak antara partikel bubuk. Bahan nya
masih keropos dan biasa disebut low bisque stage. Ketika
paparan suhu tinggi terus berlanjut, lebih banyak fusi
terjadi sehingga menarik partikel lebih dekat dan mengisi
kekosongan. Oleh karena itu penyusutan tinggi pada
lempeng-lempengan pada serat keramik disebabkan oleh
penggabungan partikel selama proses sintering
• Selanjuutnya, laju pendinginan yang lambat sangat
penting untuk menghindari kemungkinan retaknya
keramik. Akan selalu ada beberapa porositas dalam
porselen dengan rongga udara kecil yang terbuka di
permukaan sehingga memungkinkan masuknya bakteri
dan cairan oral dan bertindak sebagai tempat potensial
untuk penumpukan plak
• Untuk menghindarinya, permukaanperlu melalui tahap
glazing untuk menghasilkan lapisan luar yang halus,
mengkilap dan tahan air.
Indikasi
• Pada gigi anterior yang sudah hancur, patah, diskolorisasi, ataupun
malposisi.
• Pada keadaan oklusi yang tidak baik, ceramic sebenarnya dapat
digunakan untuk memperbaiki gigi posterior tetapi tidak dapat
untuk jangka waktu yang lama, melihat dari sifat-sifat bahan itu
sendiri.
Kontraindikasi

• Preparasi yang terlalu conical (mengerucut).


• Deep bite.
• Mahkota klinis yang terlalu pendek sehingga hanya akan
memberikan retensi yang sedikit atau kurang.
• Pasien dengan bruxism  
Kelebihan
• Estetis keramik sangat baik karena dapat disesuaikan
dengan warna gigi asli.
• Keramik gigi mempunyai nilai hardness yang tinggi
yang menyebabkan ketahanan terhadap abrasi atau keausan.
• Biokompatibilitas yang baik dimana tidak menunjukkan efek yang
membahayakan pada rongga mulut.
• Keramik gigi dapat beradaptasi dengan baik terhadap temperatur
rongga mulut dan tidak larut terhadap saliva.
• Mempunyai permukaan yang lebih mengkilap.
• Keramik gigi mempunyai termal konduktifitas yang rendah sehingga
keramik gigi merupakan isolator yang baik dimana sensitivitas
terhadap perubahan emperatur dalam jangka waktu panjang tidak
terjadi.
• Merupakan satu-satunya jenis gigi tiruan yang dapat  di-rebasing
(penggantian semua basis protesa akrilik)
Kekurangan
• Tensile strength rendah sehingga menyebabkan kerapuhan, retak,
dan bunyi kliking yang berbunyi sewaktu gigi berkontak dengan
gigi antagonisnya
• Adaptasi margin kurang baik
• Harga relative mahal
Klasifikasi
Klasifikasi mikrostuktur Kategori 1: Sistem berbasis
kaca (terutama silika)
Kategori 2: Sistem berbasis
kaca (terutama silika) dengan
pengisi biasanya kristal
(biasanya leucite atau kaca
pelebur tinggi yang berbeda)
Kategori 3: Sistem berbasis
kristal dengan kaca pengisi
(terutama alumina)
Kategori 4: Padatan
polikristalin (alumina dan
zirkonia)
Berdasarkan teknik pengolahan
• 1) berbasis bubuk / cair kaca
• 2)berbasis kaca yang dapat ditekan (Pressable blocks of
glass-based systems)
Berdasarkan komposisi
• Silikat
• Keramik oksida
• Zirkonia
• Glass ceramic
Berdasarkan tipe
• Feldspathic porcelain. Leucite – reinforced porcelain
• Aluminous porcelain. Glass infiltrated alumina
• Glass infiltrated zirconia. Glass ceramics
Berdasarkan suhu
• Ultra-low fusing < 850°C
• Low fusing 850°C - 1100°C
• Medium Fusing 1101°C - 1300°C
• High fusing >1300°C
Berdasarkan sub-struktur metal
• Cast Metal, Swaged metal, Glass Ceramics.
Berdasarkan metode penguatan (reinforce)
• Reinforced ceramic core systems
• Resin-bonded ceramics
• Metal–ceramics

Anda mungkin juga menyukai