Anda di halaman 1dari 11

HALITOSIS

Etiologi dari kelainan ini adalah factor fisiologis : Intra oral (Hiposalovasi, meningkatnya jumlah bakteri
gram negative anaerob, pH rongga mulut yang lebih bersifat alkali, meningkatnya jumlah sel-sel epitel
nekrotik dalam rongga mulut). Ekstra oral (Sinusitis, tonsillitis, kelainan metabolism, diabetes militus,
gangguan ginjal, penyakit hati). Terapi yang dapat dilakukan antara lain, menyikat gigi menggunakan
dental floss dan membersihkan lidah, berkumur dengan obat kumur antiseptic, diet yang sehat,
menghilangkan factor resiko penyebab halitosis (tumpat gigi berlubang, skeling, pencabutan gigi).
Diagnosa banding adalah ANUG (Acute Necrotizing Ulceration Ginggivitis).
HAND, FOOT AND
MOUTH DISEASE

Hand-foot-and-mouth Disease (HFMD) adalah suatu penyakit infeksi sistemik akut, ditandai adanya
lesi berbentuk ulkus pada mulut yang dirasakan sangat nyeri dan perih oleh penderitanya dan
eksantema berbentuk vesikel pada ekstremitas bagian distal yang tidak terasa sakit atau gatal. Anak-
anak kurang dari 10 tahun paling banyak terkena penyakit ini dan wabah dapat terjadi di antara
anggota keluarga dan kontak erat. Etiologi dari keadaan ini adalah Coxsackie Virus A16. Terapi yang
dapat dilakukan antara lain perawatan suportif, batasi kontak dengan orang lain. Diagnosis banding
yang paling dekat adalah enantema pada herpangina. Kedua panyakit ini disebabkan oleh enterovirus.
HEMANGIOMA

Hemangioma merupakan tumor vaskular jinak yang sering terjadi pada anak-anak. Pada rongga mulut sering ditemukan pada
bibir, lidah dan mukosa bukal. Etiologi dari keadaan ini adalah idiopatik. Terapi yang dapat dilakukan antara lain eksisi,
cryosurgery, embolisasi intravascular dengan silicon sphere, terapi radiasi tidak dianjurkan, Pembuluh darah tambahan yang
terbentuk karena adanya pertumbuhan yang abnormal akan berkumpul dan membentuk hemangioma. Penyebab terjadinya
pertumbuhan pembuluh darah yang tidak normal ini belum diketahui dengan pasti, diagnosis banding hemangioma adalah tumor
kulit lainnya. Ada beberapa faktor yang diduga membuat seseorang lebih berisiko menderita hemangioma, di antaranya:
• Genetika atau faktor keturunan
• Kelahiran prematur.
• Biasanya pada perempuan
HEMIFACIAL
HIPERTROFI

Etiologi dari keadaan ini belum diketahui, namun beberapa sumber


menyebutkan bahwa kelainan ini berkaitan dengan ketidakseimbangan endokrin,
kelainan neural, kelainan pada saat pembelahan sel, kelainan kromosom,
kelainan vascular serta kelainan limfatik. Terapi yang dapat dilakukan antara lain
penanganan koreksi oklusi, prostodontik untuk menangani hilangnya gigi,
pembedahan ketika pasien sudah dewasa.
HERPANGINA

Herpangina adalah infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak. Beberapa tanda dari herpangina
adalah sariawan kecil mirip bintil lepuhan pada langit-langit mulut/palatal dan dibawah lidah/lingual.
Infeksi ini juga dapat menyebabkan demam mendadak, radang tenggorokan, sakit kepala, dan nyeri leher.
Etiologi dari keadaan ini adalah Coxsackie Virus A1-6, A8, A10,A22. Terapi yang dapat dilakukan antara
lain self limiting > perawatan suportif. Diagnosis banding yang mirip adalah Hand, Foot and Mouth
Disease (HFMD).
HERPES
LABIALIS

Etiologi dari keadaan ini adalah infeksi virus herpes simpleks 1. Terapi yang dapat dilakukan antara lain terapi kausatif
disertai analgesik dan antipiretik, diikuti pemberian terapi suportif (multivitamin, obat kumur anastetik). Penyakit ini
ditandai dengan munculnya pembengkakan di sekitar mulut serta gusi lecet. Virus ini juga berasal dari keluarga yang sama
dengan virus yang menyebabkan cacar air, herpes zoster, luka mulut dan leukemia mononuklear. Kebanyakan infeksi
sekunder menyebar melalui kontak dengan penderita herpes oral, sebanyak 80% orang dewasa telah terinfeksi dengan
herpes virus tipe 1. Sementara, jenis lainnya adalah herpes tipe 2 yang menyebar melalui kontak seksual. Diagnosis
banding adalah herpes zoster.
HERPES ZOSTER

Etiologi dari keadaan ini adalah reaktivasi Varicella zoster, setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus Varicella Zoster menjadi tidak
aktif, namun bertahan dalam saraf selama bertahun-tahun, virus selanjutnya dapat aktif kembali dan menimbulkan herpes zoster (cacar
api/cacar ular). Lesi Herpes zoster dapat mengenai seluruh kulit tubuh maupun membran mukosa. Herpes zoster biasanya diawali dengan
gejala-gejala prodromal selama 2-4 hari, yaitu rasa gatal, sakit yang menusuk, parastesi dan gejala-gejala terbakar serta sensitivitas
muncul di sepanjang lintasan syaraf yang terkena. Terapi yang dapat dilakukan antara lain self limiting > control nyeri, perawatan
suportif, berikan medikasi farmakologi seperti obat antivirus, obat analgesik, obat anti-inflamasi nonsteroid.
HIPERPLASI GINGIVA
(LEUKIMIA)

Etiologinya adalah produksi leukosit yang berlebihan. Gejala klinisnya gingiva tampak merah, nyeri,
serta bersifat spongiosa. Dengan berkembangnya penyakit gingiva membengkak berwarna ungu
mengkilap, perdarahan spontan dari sulkus gingiva. Terapi yang dapat dilakukan yaitu biasanya
dilakukan eksisi jaringan gingiva atau biasa disebut gingivektomi selain itu dapat dilakukan dengan
menjaga kebersihan mulut yang cermat dan baik dikombinasikan dengan kumur-kumur antimikrobial.
Resep : 0,12% chlorexidine mouth rinses postoperative.
HIPERPLASI GINGIVA
(FARMAKOLOGI)

Etiologinya adalah efek dari penggunaan obat tertentu. 25-50% pasien yang
mengkonsumsi obat Fenitonin, dan siklosporin. 1-10% pada pasien yang
mengkonsumsi obat penyekat saluran kalsium (nifedipine, diltiazem dan amlodipine).
Gejala klinisnya pembesaran gingiva menyeluruh dimulai dari papilla interdental.
Pembesaran ini membentuk nodula yang lunak, merah, menonjol, serta mudah
berdarah. Terapi yang dapat dilakukan yaitu pemngambilan jaringan gingiva yang
membesar dengan cara eksisi (gingivektomi), perubahan terapi obat dan melakukan
kontrol plak.
Resep : Roxithromycinatau azithromycin
HIV/AIDS

Etiologi : Virus human immunodeficiency (HIV). Gejala klinis : Gejala prodromal : flu 2-6 minggu setelah infeksi,
selanjutnya akan terjadi limfadenopati menyeluruh yang persisten, diikuti fase laten. Fase laten pada awalnya tidak
bergejala nantinya akan timbul limfadenopati, infeksi pernapasan, penurunan berat badan, demam berat, diare kronis,
Lelah, alergi pada kulit, kandidiasis pada rongga mulut, hairy leukoplakia, pembesaran parotis dan infeksi virus herpes
reccurent. Diagnosis banding yaitu ginggivits ulcerative nekrotika, periodontitis ulseratif nekrotika, kandidiasis, eritema
gingiva linear, herpes zoster, herpes labialis recurrent, hairy leukoplakia, kondiluma akuminata, sarcoma Kaposi,
limfoma non-Hodgkin. Terapi yang dapat dilakukan yaitu menggunakan terapi antiretrovirus (ARV). Resep : Terapi
suportif (obat kumur iodine).
KANDIDAL
LEUKOPLAKIA

Etiologi dari penyakit ini adalah candida albicans, gejala klinis yaitu plak putih yang
tebal dan kasar, irregular dengan dasar eritema. Bila dikerok > hilang sebagian.
Diagnosa banding yaitu leukoplakia, candidiasis pseudo-membranosa, linchen planus.
Terapi yaitu eliminasi factor predisposisi, konsumsi buah dan sayuran, vitamin A, terapi
antifungi. Resep : Ketoconazole, Nystatin.

Anda mungkin juga menyukai