Anda di halaman 1dari 15

Pestisida dan herbi

sida
Agustina
Andini juniarti
Eka novita sari
Erra retta
Findo
Pelsa ade elvina
Priandani
Suci puji hadianti
Pengertian pestisida
• Berdasarkan asal katanya pestisida berasal dari bah
asa inggris yaitu pest berarti hama dan cida berarti
pembunuh.
• Yang dimaksud dengan hama bagi petani sangat lua
s yaitu : tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit ta
naman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteri
a dan virus,nematoda (cacing yang merusak akar), s
iput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap m
erugikan.
Menurut peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 Pengert
ian pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain
serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :

• Memberantas atau mencegah hama-hama dan pen


yakit-penyakit yang merusak tanaman atau hasil-ha
sil pertanian.
• Memberantas rerumputan.
• Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tana
man atau bagia-bagian tanaman, tidak termasuk pu
puk.
Lanjutan
• Memberantas atau mencegah hama-hama luar pad
a hewan-hewan peliharaan dan ternak.
• Memberantas dan mencegah hama-hama air.
• Memberikan atau mencegah binatang-binatang dan
jasad-jasad renik dalam rumah tangga, bangunan d
an alat-alat pengangkutan, memberantas atau men
cegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dil
indungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah
dan air.
Jenis pestisida
• Pestisida oleh para ahli dikelompokan untuk mempermu
dah pengenalanya. Pestisida dapat dikelompokkan berda
sarkan jenis sasaran, bentuk fisik, bentuk formulasi, cara
kerjanya, cara masuk, golongan senyawa, dan asal bahan
aktifnya

Ditinjau dari jenis organisme yang menjadi sasaran pengg


unaan pestisida dapat dibedakan menjadi beberapa jenis
antara lain:
Insektisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimi
a yang bisa mematikan semua jenis serangga.
Lanjutan
• Fungisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia bera
cun dan bisa digunakan untuk memberantas dan mencegah fu
ngsi/cendawan.
• Disebut bakterisida karena senyawa ini mengandung bahan ak
tif beracun yang bisa membunuh bakteri.
• Nermatisida, digunakan untuk mengendalikan nematoda.
• Akarisida atau mitisida adalah bahan yang mengandung senya
wa kimia yang digunakan untuk membunuh tungau, caplak dan
laba-laba.
• Rodenstisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia b
eracun yang digunakan untuk mematikan berbagai jenis binata
ng pengerat, misalnya tikus.
Lanjutan
• Moluskisida adalah pestisida untuk membunuh moluska, yaitu :
siput,bekicot serta tripisan yang banyak dijumpai di tambak.
• Herbisida adalah senyawa kimia beracun yang dimanfaatka
n untuk membunuh tumbuhan pengganggu yang disebut g
ulma.
• Ovisida, berasal dari kata latin ovum berarti telur, berfungsi unt
uk merusak telur. Pedukulisida, berasal dari kata latin pedis, ber
arti kutu, tuma, berfungsi untuk membunuh kutu atau tuma.
• Piscisida, berasal dari kata Yunani Piscis, berarti ikan, berfungsi
untuk membunuh ikan.
• Termisida, berasal dari kata Yunani termes, artinya serangga pel
ubang kayu berfungsi untuk membunuh rayap.
Berdasarkan Sifat dan Cara
Kerja Racun Pestisida
• Racun Kontak, Pestisida jenis ini bekerja dengan ma
suk ke dalam tubuh serangga sasaran lewat kulit (ku
tikula) dan di transportasikan ke bagian tubuh seran
gga tempat pestisida aktif bekerja.
• Racun Pernafasan (Fumigan), Pestisida jenis ini dap
at membunuh serangga dengan bekerja lewat siste
m pernapasan.
• Racun Lambung, Jenis pestisida yang membunuh se
rangga sasaran jika termakan serta masuk ke dalam
organ pencernaannya
Lanjutan
• Racun Sistemik, Cara kerja seperti ini dapat memiliki oleh in
sektisida, fungisida dan herbisida. Racun sistemik setelah di
semprotkan atau ditebarkan pada bagian tanaman akan ter
serap ke dalam jaringan tanaman melalui akar atau daun, se
hingga dapat membunuh hama yang berada di dalam jaring
an tanaman seperti jamur dan bakteri. Pada insektisida siste
mik, serangga akan mati setelah memakan atau menghisap
cairan tanaman yang telah disemprot.
• Racun Metabolisme, Pestisida ini membunuh serangga deng
an mengintervensi proses metabolismenya.
• Racun Protoplasma, Ini akan mengganggu fungsi sel karena
protoplasma sel menjadi rusak.
Berdasarkan Bentuk Fisiknya Pestisida da
pat berupa
Cair.
Padat
Aerosol
Berdasarkan asal bahan aktif, pesti
sida dapat digolongkan menjadi :
• Sintetik Anorganik : garam-garam beracun seperti a
rsenat, flourida, tembaga sulfat dan garam merkuri
• Organik Organo khlorin : DDT, SHC, endrin, dieldrin,
dll.
• Heterosiklik : Kepone, mirexOrganofosfat : klorpirifo
s, prefonofos, dll.
• Karbamat : karbofuran, SPMC, dll. Dinitrofenol : Din
ex, dll.
Dampak positif

• Dapat diaplikasikan dengan mudah


• Dapat diaplikasikan dalam areal yang luas dalam wa
ktu singkat
• Mudah diperoleh dan memberikan keuntungan eko
nomi terutama jangka pendek.
• dapat diaplikasikan hampir di setiap waktu dan seti
ap tempat.
• Hasilnya dapat dirasakan dalam waktu singkat
Dampak Negatif Pestisida.
• Kematian musuh alami organisme pengganggu
• Kenaikan populasi pengganggu
• Dapat menyebabkan timbulnya resistensi
• Keracunan pestisida
• Keracunan terhadap ternak dan hewan peliharaan.
• Keracunan pada ikan dan biota lainnya.
• Keracunan terhadap satwa liar.
• Keracunan terhadap makanan
• Residu
• Pencemaran Lingkungan
• Menghambat Perdagangan

Cara penanggulangan pestisi
da
• #1. Penggunaan varietas yang tahan. ...
• #2. Pemilihan waktu tanam yang tepat. ...
• #3. Pemilihan lokasi yang tepat. ...
• #4. Melakukan rotasi tanaman atau pergiliran tanaman. ..
.
• #5. Pengaturan jarak tanam. ...
• #6. Penyiangan gulma. ...
• #7. Melakukan pengamatan rutin terhadap hama penyaki
t. ...
• #8. Pemanfaatan musuh alami.
Sekian

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai