Anda di halaman 1dari 18

Terumbu

Karang
Kelompok 2
1. Annisa Fitriahanani
17304241029
2. Soleh Saputra
17304241039
3. Fauziah Rahmawati
17304241040
4. Rizki Qonitati C. C.
17304244006
Kajian Awal Terumbu Karang

 Diawali oleh penelitian Charles Darwin


(1842) dan James D. Dana (1872)
mengenai terumbu karang pada
pertengahan abad 19
 Pada abad 20 penelitian terumbu
karang mulai dirintis kembali oleh
Stanley Gardiner, Alexander Agassiz,
Alfred Mayor, Thomas Vaughan,
Maurice Yonge, dan Cyrill Crossland.
 Penelitian terumbu karang bermula di
Bermuda, Great Barner Reef, Dry
Tortugas, dan Palau.
 Ekspedisi ke Funafuti, Tuvalu (1898)
dan Enewetak, Marshalls (1940-an &
Apa Itu
Terumbu
karang?
• Terumbu karang adalah
sisa biogen dari sisa
sekresi karbonat
organisme karang yang
terakumulasi, baik dari
tumbuhan maupun hewan
yang terbentuk di laut
tropis - semitropis hangat.
• Pembentukan karang
utamanya mengacu pada
karang hermatypic.
• Karang hidup bersimbiosis
Terumbu karang yang sehat dapat dilihat
dari pertumbuhannya. Biasanya terumbu
karang akan tumbuh ke arah permukaan
atau ke arah laut. Akan tetapi, apabila
perrtumbuhan sudah mencapai
permukaan air laut, terumbu karang hanya
akan tumbuh ke arah laut, karena
oganisme terumbu karang tidak dapat
hidup normal di atas arata-rata level surut.
berisi sekitar sepertiga dari terumbu
karang dunia. Ulasan terakhir tentang
status terumbu ini ditemukan dalam Mc-
Manus (1988) dan anonim (1995).
Meskipun mengherankan, karena hanya
sedikit yang diketahui tentang jumlah dan
distribusi dari sebagian besar spesies
terumbu karang, ada informasi yang
menunjukkan bahwa Asia Tenggara
mungkin memiliki empat hingga enam kali
lebih banyak spesies kelompok tertentu
(ikan, karang, gastropoda, bivalvia) seperti
di wilayah Karibia dan pinggiran Pasifik.
Contohnya, ada sekitar 48-70 spesies
karang pembentuk terumbu (tergantung
pada definisi) di Karibia, sedangkan di
Filipina ada> 90 genera dan> 400 spesies.
Perbedaan keanekaragaman antara Afrika
Timur dan Laut Merah cenderung lebih
sedikit apalagi jika dibandingkan dengan
Asia Tenggara yang boleh jadi memiliki
dua sampai empat kali lebih banyak
spesies dalam suatu kelompok. Wilayah
Pasifik sangat luas, sehingga sebagian
besar pulau dan terumbu karangnya
hampir tidak pernah dikunjungi ilmuwan
terumbu. Namun, beberapa ekosistem
terumbu karang Pasifik tropis yang
didokumentasikan mengandung > 1.300
spesies ikan karang (Kulbicki, 1992).
Sebagian besar penelitian mengenai
terumbu karang telah dilakukan di dekat
20 pusat kota di wilayah tersebut (Smith
1995; Maragos dan Holthus 1996).
Contoh Peranan Ekosistem
Terumbu Karang

Bioteknologi Biomedis
Ekstrak kimia yang berasal dari sepan Porites dan spesies terumbu karang
dan tunikat berasal dari terumbu kaledonia baru lainnya telah
karang, yang didindikasikan memiliki digunakan sebagai cangkok tulang
aktivitas anti virus. untuk orang yang membutuhkan
operasi maksilofasial dan kranial

Pariwisata Industri
Terumbu karang ditambang untuk
Terumbu karang memiliki warna yang dijadikan bahan batu baja dan material
begitu cantik, dan bentuk yang tidak bangunan
baku atau sama setiap karangnnya.
Karnanya dapat menari wisatawan
Ancaman Terumbu
Karang di Berbagai
Wilayah
Atlantik dan Karibia
• Bencana alam seperti banjir, badai
gempa bumi
• Penyakit (White-band disease)
• Limpasan sedimen dan nutrisi dari
deforestasi, pertanian dan
urbanisasi
• Pembangunan daerah pesisir
• Overfishing dan penggunaan alat
yang merusak
• Penambangan terumbu karang
Afrika Timur
• Polusi dari transportasi laut dan
wilayah darat
• Ekploitasi sumber daya hayati
• Penambangan karang dan pasir
untuk kontruksi
• kegiatan pariwisata
• Bencana alam terutama badai
Laut Timur Tengah
• Urbanisasi dan pariwisata
• Eksploitasi minyak dan
transportasi
• Limbah industri
• Eksploitasi terumbu karang untuk
dijadikan suvenir
Asia Selatan
• Kegiatan militer
• pembangunan daerah pesisir
pantai
• Eksploitasi dan penambangan
terumbu karang
• Berbagai polusi termasuk polusi
minyak dan limbah industri
• Sedimentasi
• Praktik penangkapan ikan yang
destruktif
Asia Tenggara/ Asia Timur
• Overfishing dan eksploitasi sumber
daya hayati
• Penggunaan alat yang destruktif
• Limbah dan polusi dari daratan
• Overgrowing algae
• Pembuangan sampah di pantai
atau laut terutama sampah plastik
• Praktik penangkapan illegal dari
negara asing
• Sedimentasi berlebih akibat
deforestasi, konstruksi dan
pengerukan pantai, dab
Pasifik
• Erosi tanah dan sedimentasi pulau-
pulau vulkanik
• Pembangunan pesisir pantai
• Limbah-limbah industri
• Overfishing dan eksploitasi
berlebih sumber daya hayati
• Peningkatan banjir
• Pembuangan bahan kimia beracun
• Teknik penangkapan ikan yang
destruktif terutama bahan peledak
• Kegiatan pelatihan dan pengujian
militer, misalnya ujicoba senjata
nuklir
• Penangkapan ikan secara illegal
• Bencana alam seperti topan, El
Organisasi yang Bergerak Di Bidang
Terumbu Karang
Kesimpulan dan Saran
• Ekosistem terumbu karang tersebar di
lebih dari 100 negara dunia, yang
mana kebanyakan berstatus terancam
dan terdegradasi.
• Informasi yang bisa diakses mengenai
terumbu karang berkembang pesat
sejak 1988 ketika Sue Wells
menerbitkan “Coral Reefs of the
World”.
• Untuk mengelola dan merawat
ekosistem terumbu karang, banyak
unit kerja yang dibentuk kemudian
saling bekerja sama.
• Evaluasi terhadap status terumbu
karang dunia dilakukan secara
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai