Anda di halaman 1dari 27

PELAKSANAAN

ASUHAN KALA I
DAN PANTOGRAF
Nama kelompok :


Gusti Ayu Putu Sunari Asih
I

Kadek Windi Natria


Ida Ayu Putu Oka Santi Wulandari
Ni Putu Ayu Aprilia Citra Dewi
Ni Luh Putu Nanik Pratiwi
Kadek Sudari
1. Pengkajian
pengkajian dilakukan untuk mendapatkan data
tentang : kemajuan persalinan, kondisi ibu dan kondisi
janin serta komplikasi yang terjadi.
Data tentang kondisi ibu dilakukan dengan
mengkajikan catatan asuhan antenatal, pemeriksaan
umum, pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan
psikososial.
Data tentang kondisi janin diperoleh dari gerakan
janin, warna, kepekatan dan jumlah cairan ketuban,
letak janin, besar janin, tunggal/kembar, DJJ, posisi janin,
penurunan bagian terendah, molding/moulage.
Pengkajian pada asuhan
kebidanan ibu bersalin kala I
meliputi :
Data subjektif dengan anamnese
Anamnese dan pemeriksaan secara seksama
merupakan bagian dari asuhan sayang ibu yang
baik dan aman selama persalinan. Tujuan
anamnese untuk mengumpulkan informasi
tentang riwayat kesehatan, kehamilan,
persalinan.
Data objektif dengan pemeriksaan fisik
(pemeriksaan abdomen, pemeriksaan dalam)
2. Interpretasi Data Dasar
Identifikasimasalah atau diagnose
berdasar data yang terkumpul dan
interpretasi yang benar.
Merumuskan diagnose yang spesifik
Mengkaji riwayat kesehatan seperti,
riwayat kesehatan dini, riwayat
kesehatan saat kehamilan, riwayat
kesehatan yang lalu bila ada
 Menetapkan kebutuhan terhadap
tindakan segera baik oleh bidan maupun
dokter dan atau melakukan konsultasi,
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain
berdasarkan kondisi klien.
 Merencanakan asuhan kebidanan
persalinan kala I yang komprehensif/
menyeluruh
 Pada langkah ini direncanakan asuhan
yang menyeluruh ditentukan oleh
langkah sebelumnya. Langkah ini
merupakan kelanjutan manajemen
terhadapap diagnose atau masalah yang
telah diidentifikasi atau antisipasi, pada
langkah ini informasi/ data dasar yang
tidak lengkap dilengkapi.
 Perencanaan supaya terarah, dibuat pola
piker dengan langkah sebagai berikut:
tentukan tujuan tindakan yang dilakukan
yang berisi tentang sasaran/ target dan
hasil yang akan dicapai, selanjutnya
ditentukan rencana tindakan sesuai
dengan masalah/ diagnose dan tujuan
yang akan dicapai.
Contoh format perencanaan :

Melakukan deteksi dini komplikasi dan persiapan rujukan


Deteksi dini komplikasi dan persiapan merujuknya
(BAKSOKUDA). Indikasi melakukan rujukan atau tindakan
adalah :
Lihat :
 Tanda perdarahan, mekoneum, bagian organ yang
lahir
 Tanda bekas operasi sesar terdahulu
 Warna kulit kekuningan/pucat
Tanya :
 Kapan tanggal perkiraan kelahiran
 Sudah waktunya melahirkan atau belum
Periksa
 Tanda penting adanya hipertensi
 Djj (bradycardi)
Ingat resiko asuhan kebidanan
kala I adalah partus lama, gawat
janin, rupture uteri.
 Menyiapkan persalinan
Menyiapkan ruangan untuk bersalin
Persiapan perlengkapan, bahan dan
obat
Memberikan asuhan saying ibu
dalam kala I
 Mengupayakan PI yang direkomendasikan
 Memberikan teknik relaksasi kala I
Pernafasan
Posisi
Pijat

 Penapisanawal/ observasi kemajuan persalinan


dengan partograf saat melakukan asuhan pada
ibu penolong harus waspada terhadap masalah
dan penyulit yang mungkin terjadi.
Selama persalinan berlangsung perlu pemantauan
kondisi kesehatan ibu dan bayi dengan partograf

Pendahuluan

Salah satunya dengan deteksi awal


kegawatdaruratan pada ibu bersalin dengan
pemantauan melekat menggunakan partograf.
Sejarah

Pada tahun 1954 Friedman melakukan penelitian


pada sejumlah ibu bersalin di Amerika serikat
yang menghasilkan pola pembukaan serviks.
Pada tahun 1969 Hendrick dkk. Mendokumentasikan bahwa pada
fase aktif persalinan normal kecepatan pada primigravida dan
multipara tidak ditemukan fase deselerasi pada akhir kala I
persalinan. Philpott menciptaklan nomogram pembukaan serviks
yang mampu mengidentifikasi penyimpangan dari keadaan normal
yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk melakukan
suatu tindakan untuk mencegah persalinan lama dengan segala
akibatnya. Partograf dirancang oleh suatu kelompok kerja informal
yang meneliti hamper semua karya yang dipublikasikan tentang
partograf dan desainnya.
 Kegunaan dan Manfaat partograf
Kegunaan :
 Mencatat hasil observasi dan kemajuan
persalinan dengan menilai serviks melalui
pemeriksaan dalam
 Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan
normal
Manfaat :
 Mendeteksi apakah proses persalinan kala I berjalan normal,
dengan cara melihat kemajuan persalinan berdasarkan
pemeriksaan serviks. Jika digunakan secara tepat dan konsisten,
maka partograf akan membantu penolong persalinan untuk:
-Mencatat kemajuan persalinan
-Mencatat kondisi ibu dan janinnya
-Mencatat asuhan ynag diberikan selama persalinan dan
kelahiran
-Menggunakan informasi yang tercatat untuk secara dini
mengindetifikasi adanya penyulit
-Menggunakan informasi yang ada untuk membuat
keputusan klinik yang sesuai dan tepat waktu
 Pengertian
Partograf adalah alat bantu bantu yang digunakan pada fase aktif
persalinan yang berupa catatat grafik kemajuan persalinan untuk
memantau keadaan ibu dan janin.

 Evidence Based
Partograf telah terbukti efektif dalam mencegah persalinan lama,
menurunkan tidakan bedah kebidanan yang pada
gilirannyameningkatkan kesejahteraan janin secara efektif.
 Cara menggunakan partograf
 Untuk semua ibu dalam fase aktif kala I persalinan
sebagai elemen penting asuhan persalinan untuk
memantau, mengevaluasi dan membuat keputusan
klinis partus normal maupun dengan penyulit
 Selama persalinan dan kelahiran disemua tempat
 Secara rutin oleh semua penolong persalinan yang
memeberikan asuhan kepada ibu selama perslinan
dan kelahiran
Pencatatan Partograf
 Kemajuan persalinan
 Serviks
 Penurunan kepala janin
 Kontraksi uterus
Keadaan janin
 Djj
 Warna/jumlah cairan/air ketuban (AK)
 Molase tulang kepala janin
Keadaan Ibu
Informasi tentang ibu
Catat asuhan, pengamatan dan keputusan klinik di lembar
observasi mencakup :
 Jumlah cairan peroral yang diberikan
 Keluhan sakit kepala atau pandangan kabur
 Konsultasi dengan penolong persalinan lainnya
 Persiapan sebelum melakukan rujukan
 Upaya rujukan
Pelaksanaa Asuhan Yang Efisien
Dan Aman
Pada langkah diuraikan pada langkah perencanaan dilaksanakan
secara efisien dan aman. Perencanaan asuhan yang telah dibuat
bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh
bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan
lainnya. Jika bidan tidak melakukannya sendiri, ia tetap memikul
tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya (memastikan
langkah tersebut benar- benar terlaksana). Dalam situasi dimana
bidan berkolaborasi dengan dokter dan keterlibatannya dalam
manajemen asuhan bagi pasien yang mengalami komplikasi, bidan
juga bertanggungjawab terhadap terlaksananya rencana asuhan
bersama yang menyeluruh tersebut.
Evaluasi

S = Data subjektif
O = Data objektif
A = Analis dan Interpretasi Data
-Diagnose
-Antisipasi Diagnosa/masalah potensial
-Perlunya tindakan segera
P = planning/ Perencanaan
Evaluasi ini merupakan gambaran evaluasi dari asuhan yang sudah
dilakukan dan rencana tindak lanjutannya.

Anda mungkin juga menyukai