Anda di halaman 1dari 41

ANALISA MASALAH

NURUL FATIMAH APRILIANI, SST.,M.Kes


TIK
• MEMBUAT ANALISA
MASALAH `
 Identifikasi masalah
 Membuat skala prioritas
 mencari akar masalah
(fishbone)
• Masalah (problem) adalah suatu deviasi antara
yang seharusnya (should) terjadi dengan suatu
yang nyata (actual) terjadi, sehingga
 penyebabnya perlu ditemukan dan diverifikasi
Angka kejadian Kematian Bayi
DBD meningkat meningkat

Angka kejadian Banyak bayi lahir


Diare meningkat dengan BBLR
Identifikasi Masalah

• Sebelum melakukan pemecahan masalah,


langkah awal yg diakukan adalah
mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan
masyarakat di wilayah kerja unit organisasi
yang bersangkutan.
Cara mengidentifikasi sumber masalah
kesehatan
• Laporan-laporan kegiatan dari program-
program kesehatan yang ada
• Survailance epidemiologi atau pemantauan
penyebaran penyakit.
• Survei kesehatan yang khusus diadakan untuk
memperoleh masukan perencanaan
kesehatan.
• Hasil kunjungan lapangan supervisi
Menetapkan Prioritas Masalah

• Kegiatan identifikasi masalah


menghasilkan segudang masalah
kesehatan yang menunggu untuk
ditangani. Oleh karena keterbatasan
sumber daya baik biaya, tenaga dan
teknologi maka tidak semua masalah
tersebut dapat dipecahkan sekaligus
(direncanakan pemecahannya). Untuk itu
harus dipilih masalah mana yg "feasible"
untuk dipecahkan.
• Proses memilih masalah disebut memilih atau
menetapkan prioritas masalah.
• Pemilihan prioritas dapat dilakukan melalui 2
cara, yakni :

TEKNIK SCORING

TEKNIK NON SCORING


Teknik Skoring
• Yakni memberikan nilai (score) terhadap masalah tersebut
dengan menggunakan ukuran (parameter) antara lain :

Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya masalah.


Berat ringannya akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut (severity).

Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate increase).


Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut (degree of unmeet need).

Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut diatasi (social benefit).

Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical feasiblity).


Sumber daya yang tersedia yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah (resources
availability), termasuk tenaga kesehatan.
Teknik Skoring
• Masing-masing ukuran tersebut diberi nilai
berdasarkan justifikasi kita, bila masalahnya
besar diberi 5 paling tinggi dan bila sangat
kecil diberi nilai 1.
• Kemudian nilai-nilai tersebut dijumlahkan.
• Masalah yang memperoleh nilai tertinggi
(terbesar) adalah yang diprioritaskan, masalah
yang memperoleh nilai terbesar kedua
memperoleh prioritas kedua dan selanjutnya.
Teknik Non Skoring
• Dengan menggunakan teknik ini masalah
dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab
itu juga disebut "nominal group tecnique
(NGT)". Ada 2 NGT yakni :
Delbeq
Delphi
Technique
1)      Delphi Technique
• Yaitu masalah-masalah didiskusikan oleh
sekelompok orang yang mempunyai keahlian
yang sama. Melalui diskusi tersebut akan
menghasilkan prioritas masalah yang
disepakati bersama.
2)      Delbeq Technique
• Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini adalah
juga melalui diskusi kelompok namun peserta diskusi terdiri
dari para peserta yg tidak sama keahliannya maka sebelumnya
dijelaskan dulu sehingga mereka mempunyai persepsi yg sama
terhadap masalah2 yg akan dibahas.
• Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yg disepakati
bersama.
Analisa Masalah menggunakan Fishbone
Fishbone
• Diagram sebab-akibat pertama kali digunakan
pada tahun 1940 oleh Profesor Kaoru Ishikawa
dari Universitas Tokyo untuk memecahkan
masalah kualitas.
• Diagram Ishikawa
• Alat sistematis untuk menganilisis persoalan &
faktor2 yg menimbulkan persoalan tsb
Penyebab Masalah
• Man (manusia/SDM/Naker)
• Material (barang/Bahan/Alat)
• Money (dana)
• Method (metode)
• Machine (mesin)
• Motivation (motivasi/self competency)
• Minute (waktu)
• I = Information
MAN Tenaga
Kerja
• lemahnya pengetahuan
• kurang ketrampilan
• Pengalaman
• Kelelahan
• kekuatan fisiK
• lambatnya kecepatan kerja
• banyak tekanan kerja
• stress
MACHINE Mesin, peralatan, Infrastruktur

• Segala masalah yg terkait dgn aspek peralatan, mesin


maupun physicaltools lainnya.
• Misalnya :
 perawatan mesin-mesin,
 fasilitas pendukung mesin
 ketidaklengkapan mesin/peralatan,
 pengkalibrasian mesin/tools yang tidak standar
 daya tahan mesin yang lemah
 kesulitan dalam penggunaan mesin
 mesin tidak user-operability
METHOD Metode & prosedur kerja

• Segala hal masalah terkait dengan metode dan


prosedur kerja.
• Misalnya :
 Prosedur kerja tidak ada,
 prosedur kerja tidak jelas,
 metode sulit dipahami,
 metode tidak standar,
 metode tidak cocok,
 metode yg bertentangan dgn metode lainnyadll.
material bahan baku utama,
MATERIALS bahan baku penolong

• Berkaitan Dengan Ketersediaan Bahan Baku


Utama Atau Bahan baku penolong yg terkait
dgn akar masalah,
• Dgn melihat aspek:
 Kualitas bahan baku tidak sesuai standar,
 Bahan baku tidak lengkap,
 kuantitas bahan baku tidak seragam,
 ukuran dan spesifikasi tidak standar dst.
media, lingkungan kerja,
MEDIA waktu kerja

• Melihat aspek tempat kerja, waktu, lingkungan yang


tidak mendukung.
• Biasanya yang termasuk kategori ini adalah :
 tempat yang kurang bersih,
 keselamatan dan kesehatan kerja,
 lingkungan kurang terang,
 ventilasi dan peredaran udara buruk,
 faktor kebisingan suara,
 faktor lantai yang licin/bergelombang/tidak rata dst
MOTIVATION Motivasi
soft competency

• Berkaitan
•  dengan sikap kerja, perilaku kerja, budaya
kerja yang tidak benar ataupuntidak kondusif.
Bisa digolongkan seperti :
 tidak kreatif,
 tidak proaktif,
 tidak mau bekerjasama
MONEY UANG / DANA

• Berkaitan dengan aspek keuangan & finansial


yg belum mendukung & mantap. Misalnya :
ketidaktersediaan anggaran
LANGKAH 2

• Dapatkan kesepakatan tentang masalah yang terjadi dan diungkapkan


masalahitu sebagai suatu pertanyaan masalah (problem question)

• Bangkitkan sekumpulan penyebab yang mungkin, dengan


menggunakan teknikbrainstorming atau membentuk anggota tim yang
memiliki ide-ideberkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi.

• Gambarkan diagram dengan pertanyaan masalah ditempatkan pada sisi


kanan(membentuk kepala ikan) dan kategori utama seperti: material,
metode, manusia, mesin, pengukuran dan lingkungan ditempatkan
pada cabang-cabangutama (membentuk tulang-tulang besar dari ikan).
Kategori utama ini bisa diubah sesuai dengan kebutuhan.
• Tetapkan setiap penyebab dalam kategori utama yang sesuai
denganmenempatkan pada cabang yang sesuai

• Untuk setiap penyebab yang mungkin, tanyakan ”mengapa?” untuk


menemukanakar penyebab, kemudian daftarkan akar-akar penyebab
masalah itu padacabang-cabang yang sesuai dengan kategori utama
(membentuk tulang-tulangkecil dari ikan). Interpretasikan diagram
sebab akibat itu dengan melihatpenyebab-penyebab yang muncul
secara berulang, kemudian dapatkankesepakatan melalui konsensus
tentang penyebab itu. Selanjutnya fokuskanperhatian pada penyebab
yang dipilih melalui consensus itu

• Terapkan hasil analisis dengan menggunakan diagram sebab-akibat


itu dengancara mengembangkan dan mengimplementasikan tindakan
korektif, sertamemonitor hasil-hasil untuk menjamin bahwa tindakan
korektif yang dilakukanitu efektif karena telah menghilangkan
penyebab dari masalah yang dihadapi.
CONTOH
Penjelasan
1) Bahan Baku
• Bahan baku utama dalam produksi AMDK SBQUA adalah
air yang berasal dari PDAM. Kualitas/mutu air dipengaruhi
oleh parameter mutu air, penyimpanan bahan baku air
dan cuaca. Parameter mutu air terdiri dari pH, suhu,
kekeruhan, TDS, chlorida dan mikrobiologi 
• Nilai pH dalam perairan mencirikan keseimbangan antara
asam danbasa dalam air. Penyimpangan dalam pH pada air
minum akan mempengaruhipertumbuhan mikroba
didalam air dan perubahan rasa pada air. Suhu dalam air
terlalu
• tinggi karena akan mempermudah munculnya bakteri –
bakteri pada air. Kekeruhan didalam air disebabkan oleh
adanya zat – zat tersuspensi seperti lumpur, zat organik,dan
zat – zat halus lainnya. Kekeruhan akan mengakibatkan
perubahan warna dari air.
• TDS (Total Dissolved Solid) merupakan zat yang terlarut
dalam air. Mikrobiologimerupakan suatu pengujian untuk
melihat kandungan unsur – unsur mikrobiologi seperti
bakteri E-coli, yang dilakukan setiap 2 minggu sekali.
• Pengujian mutu airselanjutnya yaitu pengujian chloride (cl)
yang terdiri dari total chlorine dan free chlorine,yang
dilakukan minimal 1 bulan sekali. Cuaca berpengaruh pada
bahan baku air,terutama jika musim hujan, kekeruhan air
akan meningkat. Penyimpanan bahan bakutidak boleh
terkena sinar matahari langsung oleh karena itu bahan yang
digunakanadalah bahan yang kedap cahaya, karena jika
suhu dari air meningkat maka akanmempermudah
munculnya bakteri – bakteri.
2) Mesin/AlatMesin
• Peralatan memiliki peranan penting agar dapat dihasilkan
produk yangbermutu. Mesin/peralatan yang dimiliki oleh PT
SBQUA antara lain adalah carbon activefilter I, resin filter,
carbon active filter II, filter cartridge, pump, ozon generator,
ozon reactor, Ultra Violet (UV), dan mesin filler (pengisi
kemasan). Mesin pendukung produksi AMDK yaitu alat
pencuci kemasan. Peralatan lain yang dimiliki oleh PT SBQUA
yaitu peralatan laboratorium yg mampu menganalisa
parameter uji mikrobiologi dan ujifisika-kimia yg minimal
dibutuhkan.
• Mesin/peralatan memerlukan perawatan agarkinerjanya
tetap terkontrol dan berada dalam standar, perawatan yang
dilakukan antara lain penggantian filter dan backwash pada
mesin produksi serta kalibrasi untukperalatan pengujian.
3) Kemasan
• Bahan kemasan, terdiri dari galon, tutup
galon, tissue, serta segel SBQUA.
Bahankemasan tersebut diperoleh dari
pemasok dan sesuai dengan standar mutu yg
telah ditetapkan. Galon dan tutup galon harus
melewati tahapan pencucian kemasan
daripemberian sabun khusus kemasan
(teepol), hingga pembilasan sesuai dengan
instruksikerja pencucian galon.
4) Lingkungan
• Kebersihan lingkungan meliputi ruang produksi dan
tempat penyimpanan produk jadi, serta laboratorium
harus diperhatikan, karena memiliki pengaruh
terhadap mutuair.
• Jika kebersihan tidak dijaga maka akan berpengaruh
terhadap bau dan rasa dari air tersebut. Kebersihan
dapat dijaga dgn menjauhkan tempat sampah dari
ruangproduksi, dan pembersihan ruangan produksi
setiap kali akan melakukan produksi.
• Sterilisasi ruangan harus dilakukan terutama pada
ruang filler dan juga laboratorium. Suhu ruangan
tidak boleh terlalu tinggi, agar mencegah timbulnya
bakteri – bakteri pada air.
5) Metode
• AMDK yang terjamin harus melewati tahap pengujian
parameter mutu air, agar air yg dihasilkan terbebas dari rasa,
bau, dan warna, serta bakteri-bakteri yg merugikan.
• Perawatan untuk mesin/alat yang dimiliki antara lain
dilakukan backwash atau penggantian filter, agar kinerja
mesin tetap stabil dalam menghasilkan air yangberkualitas.
Kalibrasi pada peralatan uji laboratorium, dilakukan sebelum
menguji air, hasil pengukuran air tersebut akurat. Kemasan yg
digunakan juga harus melewati tahapan pencucian kemasan
seperti yg telah dijelaskan sebelumnya.
6) Karyawan
• Karyawan memiliki pengaruh yg penting
terhadap mutu produk yang dihasilkan.
Karyawan produksi / operator bertugas menjaga
& mengendalikan mesin agar tetap berjalan
sesuai dgn fungsinya, serta melakukan pencucian
galon, pengisian galon,sampai pemberian seal
segel galon. Karyawan bagian QC
bertanggungjawab dalampengujian mutu air.
Pengetahuan terhadap mesin dapat ditingkatkan
dgn pelatihan,serta pengalaman yang mereka
dapatkan selama bekerja.
• Kebersihan dalam produksi sangat penting,
terutama pada bagian pengisian air kedalam
kemasan (filler), dimana ruangan serta pakaian
yg dikenakan oleh operator harus steril.
• Kedisiplinan karyawan dibutuhkan untuk
menjaga kestabilan mutu air, seperti pengecekan
mesin setiap akan berproduksi, pengecekan
sampel air, serta penggunaan pakaian khusus,
penutup kepala & penutup mulut pada ruang
filler.
Praktek
Melakukan analisa masalah

BAGI ANGGOTA MENJADI 4 KELOMPOK


- DIARE
- GIZI BURUK
- BBLR
- KEK
Contoh

Anda mungkin juga menyukai