secara menetap disertai dengan kecenderungan terjadinya infeksi yang berulang dan penyempitan saluran nafas, batuk produktif selama 3 bulan, dalam jangka waktu 2 tahun berturut-turut. KLASIFIKASI Asma Bronchiale Bronchitis Emfisima ASMA BRONCHIAL Penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea dan bronki berespon secara hiperaktif terhadap stimulasi tertentu. ETIOLOGI Ekstrinsik (alergi) Intrinsik (flu, latihan fisik, emosi) Campuran MEKANISME KLINIS Batuk Dipsnea Mengi Sianosis Berkeringat Takikardia PENATALAKSANAAN Pencegahan : hindari faktor pencetus dan obat Terapi a. Bronchodilator b. Antikolinergik c. Kortikosteroid d. Mukolitin ASUHAN KEPERAWATAN Inefektif bersihan jalan nafas b/d bronkospasme Kerusakan pertukaran gas b/d ganggua suplai oksigen Perubahan nutrisi b/d dipsnea BRONKHITIS Penyakit pernapasan obstruktif yang sering dijumpai yang disebabkan oleh peradangan bronkus, berkaitan dengan infeksi virus atau bakteri atau inhalasi iritan misalnya asap rokok dan zat-zat kimia yang terdapat dalam polusi udara. Ditandai oleh produksi mukus berlebihan di saluran napas bawah selama paling kurang 3 bulan berturut-turut dalam setahun untuk 2 tahun berturut-turut. ETIOLOGI AKUT : cedera bahan kimia secara langsung dari polutan udara, seperti asap, sulfur dioksida dan klorin. KRONIS : infeksi, merokok dan polusi udara MANIFESTASI KLINIK Batuk produktif dengan dahak purulen. Dispneu Demam Suara serak Ronki (bunyi paru diskontinyu yang halus atau kasar) terutama sewaktu inspirasi. Nyeri dada kadang-kadang timbul. PENATALAKSANAAN Bronkitis akut (Antibiotik, peningkatan asupan cairan dan ekspektoran) dan istirahat untuk mengurangi kebutuhan oksigen. Bronkitis kronik (Penyuluhan agar pasien menghindari pajanan iritan lebih lanjut, terutama asap rokok, AB, bronkodilator, ekspektoran, peningkatan asupan cairan dan terapi oksigen) EMFISEMA Penyakit paru kronis yang dicirikan oleh kerusakan pada jaringan paru, sehingga paru kehilangan keelastisannya ETIOLOGI Genetik Rokok Infeksi Polusi Sosial ekonomi Usia MANIFESTASI KLINIS Mulai pada pasien perokok berumur 15-25 tahun Umur 25-35 tahun mulai timbul perubahan pada saluran nafas kecil dan fungsi paru. Umur 35-45 tahun timbul batuk yang produktif Umur 45-55 tahun terjadi sesak nafas, hipoksemia dan perubahan spirometri. Umur 55-60 tahun sudah ada kor-pulmonal, yang dapat menyebabkan kegagalan nafas dan meninggal dunia. PENATALAKSANAAN Penyuluhan Pencegahan (Rokok, menghindari lingkungan polusi, vaksin) Terapi Farmakologi (bronkodilator, kortikosteroid, mengurangi sekresi mukus) Fisioterapi dan Rehabilitasi Pemberian O2 COR PULMONALE Suatu keadaan di mana terdapat hipertrofi atau dilatasi dari ventrikel kanan sebagai akibat dari hipertensi (arteri) pulmonal yang disebabkan oleh penyakit intrinsik dari parenkim paru, didinding toraks maupun vaskuler paru. Cor Pulmonal dapat bersifat akut akibat adanya emboli paru yang pasif, dan dapat juga bersifat kronis ETIOLOGI Penyakit Parenkim Paru, Penyakit Paru Obstruktif Menahun (merupakan penyebab tersrang CP kronis), Bronki ektasis, Sistik Fibrosis, pneumoconiosis. Kelainan dinding thoraks dan otot pernapasan Penyakit Vaskuler Paru Hipoventilasi alveolar menahun Penebalan pleura bilateral MANIFESTASI KLINIS Umum (batuk-batuk dengan dahak, sesak nafas, bengek, pembesaran jantung, dan gagal jantung) CP akibat emboli paru: sesak tiba-tiba pada saat istirahat, batuk-batuk dan hemoptisis. CP dengan PPOM: sesak nafas disertai batuk yang produktif. CP dengan hipertensi Pulmonal Primer: sesak nafas dan sering pingsan jika beraktifitas CP dengan kelainan jantung kiri: sesak nafas ortopnea, dyspnea. CP dengan kelaina jantung kanan: bengkak pada perut dan kaki serta cepat lelah. Tambahan (sianosis, vena leher distensi, ventrikel kana menonjol, clubbing fingers) PENATALAKSANAAN Oksigen Deuritik EFUSI PLEURA
Pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang
terletak antara permukaan viceral dan parietal, dapat berupa pus atau darah. ETIOLOGI Virus dan mikroplasma Bakteri piogenik TB Fungi Parasit Kelainan intra abdominal Penyakit kolagen Gangguan sirkulasi Neoplasma Sebab lain (trauma, uremia, miksedema, reaksi obat dll) MANIFESTASI KLINIS Sesak nafas Berat pada dada Bising jantung Lemas BB menurun Batuk berdarah Demam Asites PENATALAKSANAAN Tujuan umum : a. Menemukan penyebab dasar b. Mencegah penumpukan kembali cairan c. Menghilangkan ketidaknyaman (dipsnea) TERAPI Torakosintesis WSD Obat-obatan Penatalaksanaan cairan ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian : a. Sesak nafas, batuk, riwayat trauma, penyakit infeksi, keganasan dll. b. Pernafasan meningkat, penggunaan otot aksesoris pernafasan, retraksi, ekspirasi abdominal, bunyi nafas abnormal, fremitus menurun, gerakan paradoksik, penurunan pengembangan paru, pucat, sianosis dan berkeringat. DIAGNOSA KEPERAWATAN Pola nafas tidak efektif b/d penurunan ekspansi paru (akumulasi cairan). Resiko tinggi trauma/ penghentian nafas b/d proses cidera, drainage, kurang pendidikan keamanan Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d inflamasi trakeobronchial, edema, peningkatan produksi sputum Nyeri (akut) b/d inflamasi parenkim paru CAD (CORONARY ARTERY DISEASE) Penyempitan atau penyumbatan arteri coroner Faktor-faktor yang meningkatkan CAD : a. Berusia >45 tahun b. Riwayat keluarga c. Diabetes d. Merokok e. Hipertensi f. Obesitas g. Gaya hidup buruk h. Stress MANIFESTASI KLINIS Nyeri Sesak nafas Kelelahan Palpitasi Pusing Pingsan PENATALAKSANAAN Perubahan gaya hidup Pengendalian faktor resiko Terapi Obat pengencer darah Beta-bloker Nitrates Obat penurun lemak Operasi