Anda di halaman 1dari 46

GANGGUAN KEBUTUHAN

OKSIGEN AKIBAT
PATOLOGIS SYSTEM
PERNAFASAN DAN
KARDIOVASKULER

Ary Astuti, S.Kep.,Ners.,M.Kep


PEMBAHASAN :
 Anamnesa gangguan pernafasan
dan kardiovaskuler
 COPD
 Cor Pulmonale
 Efusi Pleura
 CAD
ANAMNESA
GANGGUAN PERNAFASAN :
 Masalah Pernafasan  Nyeri Dada
 Riwayat Penyakit  Faktor Resiko
Pernafasan  Riwayat Pengobatan
 Masalah-masalah  Tanggapan dan
kardiovaskuler Tingkah Laku
 Kebiasaan Hidup  Riwayat Kesehatan
 Batuk Keluarga
 Sputum  IPPA
ANAMNESA
GANGGUAN KARDIOVASKULER :
1. Sesak nafas
2. Nyari dada
3. Palpitasi
4. Syncope
5. Pekerjaan dan riwayat keluarga
6. Pemeriksaan fisik (tangan, denyut nadi,
TD, JVP, palpasi pericardium, auskultasi
jantung)
COPD
(CHRONIC OBSTRUCTIVE PULMONAL DISEASE)

Sekresi mukoid bronchial yang bertambah


secara menetap disertai dengan
kecenderungan terjadinya infeksi yang
berulang dan penyempitan saluran nafas,
batuk produktif selama 3 bulan, dalam
jangka waktu 2 tahun berturut-turut.
KLASIFIKASI
 Asma Bronchiale
 Bronchitis
 Emfisima
ASMA BRONCHIAL
Penyakit jalan nafas obstruktif
intermiten, reversibel dimana trakea
dan bronki berespon secara
hiperaktif terhadap stimulasi
tertentu.
ETIOLOGI
 Ekstrinsik (alergi)
 Intrinsik (flu, latihan fisik, emosi)
 Campuran
MEKANISME KLINIS
 Batuk
 Dipsnea
 Mengi
 Sianosis
 Berkeringat
 Takikardia
PENATALAKSANAAN
 Pencegahan : hindari faktor
pencetus dan obat
 Terapi
a. Bronchodilator
b. Antikolinergik
c. Kortikosteroid
d. Mukolitin
ASUHAN KEPERAWATAN
 Inefektif bersihan jalan nafas b/d
bronkospasme
 Kerusakan pertukaran gas b/d
ganggua suplai oksigen
 Perubahan nutrisi b/d dipsnea
BRONKHITIS
 Penyakit pernapasan obstruktif yang sering
dijumpai yang disebabkan oleh peradangan
bronkus, berkaitan dengan infeksi virus atau
bakteri atau inhalasi iritan misalnya asap
rokok dan zat-zat kimia yang terdapat dalam
polusi udara.
 Ditandai oleh produksi mukus berlebihan di
saluran napas bawah selama paling kurang 3
bulan berturut-turut dalam setahun untuk 2
tahun berturut-turut.
ETIOLOGI
 AKUT : cedera bahan kimia secara langsung
dari polutan udara, seperti asap, sulfur
dioksida dan klorin.
 KRONIS : infeksi, merokok dan polusi udara
MANIFESTASI KLINIK
 Batuk produktif dengan dahak purulen.
 Dispneu
 Demam
 Suara serak
 Ronki (bunyi paru diskontinyu yang halus
atau kasar) terutama sewaktu inspirasi.
 Nyeri dada kadang-kadang timbul.
PENATALAKSANAAN
 Bronkitis akut (Antibiotik, peningkatan
asupan cairan dan ekspektoran) dan istirahat
untuk mengurangi kebutuhan oksigen.
 Bronkitis kronik (Penyuluhan agar pasien
menghindari pajanan iritan lebih lanjut,
terutama asap rokok, AB, bronkodilator,
ekspektoran, peningkatan asupan cairan dan
terapi oksigen)
EMFISEMA
Penyakit paru kronis yang dicirikan oleh
kerusakan pada jaringan paru, sehingga paru
kehilangan keelastisannya
ETIOLOGI
 Genetik
 Rokok
 Infeksi
 Polusi
 Sosial ekonomi
 Usia
MANIFESTASI KLINIS
 Mulai pada pasien perokok berumur 15-25
tahun
 Umur 25-35 tahun mulai timbul perubahan
pada saluran nafas kecil dan fungsi paru.
 Umur 35-45 tahun timbul batuk yang
produktif
 Umur 45-55 tahun terjadi sesak nafas,
hipoksemia dan perubahan spirometri.
 Umur 55-60 tahun sudah ada kor-pulmonal,
yang dapat menyebabkan kegagalan nafas
dan meninggal dunia.
PENATALAKSANAAN
 Penyuluhan
 Pencegahan (Rokok, menghindari lingkungan
polusi, vaksin)
 Terapi Farmakologi (bronkodilator,
kortikosteroid, mengurangi sekresi mukus)
 Fisioterapi dan Rehabilitasi
 Pemberian O2
COR PULMONALE
Suatu keadaan di mana terdapat hipertrofi
atau dilatasi dari ventrikel kanan sebagai
akibat dari hipertensi (arteri) pulmonal yang
disebabkan oleh penyakit intrinsik dari
parenkim paru, didinding toraks maupun
vaskuler paru. Cor Pulmonal dapat bersifat
akut akibat adanya emboli paru yang pasif,
dan dapat juga bersifat kronis
ETIOLOGI
 Penyakit Parenkim Paru, Penyakit Paru
Obstruktif Menahun (merupakan penyebab 
tersrang CP kronis), Bronki ektasis, Sistik
Fibrosis, pneumoconiosis.
 Kelainan dinding thoraks dan otot
pernapasan
 Penyakit Vaskuler Paru
 Hipoventilasi alveolar menahun
 Penebalan pleura bilateral
MANIFESTASI KLINIS
 Umum (batuk-batuk dengan dahak, sesak nafas, bengek,
pembesaran jantung, dan gagal jantung)
 CP akibat emboli paru: sesak tiba-tiba pada saat istirahat,
batuk-batuk dan hemoptisis.
 CP dengan PPOM: sesak nafas disertai batuk yang
produktif.
 CP dengan hipertensi Pulmonal Primer: sesak nafas dan
sering pingsan jika beraktifitas
 CP dengan kelainan jantung kiri: sesak nafas ortopnea,
dyspnea.
 CP dengan kelaina jantung kanan: bengkak pada perut
dan kaki serta cepat lelah.
 Tambahan (sianosis, vena leher distensi, ventrikel kana
menonjol, clubbing fingers)
PENATALAKSANAAN
 Oksigen
 Deuritik
EFUSI PLEURA

Pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang


terletak antara permukaan viceral dan
parietal, dapat berupa pus atau darah.
ETIOLOGI
 Virus dan mikroplasma
 Bakteri piogenik
 TB
 Fungi
 Parasit
 Kelainan intra abdominal
 Penyakit kolagen
 Gangguan sirkulasi
 Neoplasma
 Sebab lain (trauma, uremia, miksedema, reaksi
obat dll)
MANIFESTASI KLINIS
 Sesak nafas
 Berat pada dada
 Bising jantung
 Lemas
 BB menurun
 Batuk berdarah
 Demam
 Asites
PENATALAKSANAAN
Tujuan umum :
a. Menemukan penyebab dasar
b. Mencegah penumpukan kembali cairan
c. Menghilangkan ketidaknyaman (dipsnea)
TERAPI
 Torakosintesis
 WSD
 Obat-obatan
 Penatalaksanaan cairan
ASUHAN KEPERAWATAN
 Pengkajian :
a. Sesak nafas, batuk, riwayat trauma,
penyakit infeksi, keganasan dll.
b. Pernafasan meningkat, penggunaan otot
aksesoris pernafasan, retraksi, ekspirasi
abdominal, bunyi nafas abnormal,
fremitus menurun, gerakan paradoksik,
penurunan pengembangan paru, pucat,
sianosis dan berkeringat.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Pola nafas tidak efektif b/d penurunan
ekspansi paru (akumulasi cairan).
 Resiko tinggi trauma/ penghentian nafas b/d
proses cidera, drainage, kurang pendidikan
keamanan
 Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d
inflamasi trakeobronchial, edema,
peningkatan produksi sputum
 Nyeri (akut) b/d inflamasi parenkim paru
CAD (CORONARY ARTERY DISEASE)
 Penyempitan atau penyumbatan arteri coroner
 Faktor-faktor yang meningkatkan CAD :
a. Berusia >45 tahun
b. Riwayat keluarga
c. Diabetes
d. Merokok
e. Hipertensi
f. Obesitas
g. Gaya hidup buruk
h. Stress
MANIFESTASI KLINIS
 Nyeri
 Sesak nafas
 Kelelahan
 Palpitasi
 Pusing
 Pingsan
PENATALAKSANAAN
 Perubahan gaya hidup
 Pengendalian faktor resiko
 Terapi
 Obat pengencer darah
 Beta-bloker
 Nitrates
 Obat penurun lemak
 Operasi

Anda mungkin juga menyukai