Anda di halaman 1dari 12

TAX HEAVEN

Lintang Sasi Panggayuh (041711333013) YUSUF DANISWARA (041711333020)


Alvira Ratitya Kumalasari (041711333016) Luh Dewiyanti (041711333022)
Safira Nuansa Bening K. M (041711333017) Desisca Ajeng Anjassari (041711333041)
Fadhillah Alfi Pradityani (041711333018) Ida Bagus Gde Adhista A. (041711333043)
Pengertian Tax Heaven

● Tax haven (suaka pajak atau surga pajak) adalah suatu wilayah atau
negara yang menawarkan pajak rendah atau bahkan tidak sama
sekali kepada individu atau perusahaan yang berasal dari luar
negeri.
● Tax haven kerap disebut juga sebagai tax heaven atau surga pajak,
karena mengacu pada kenikmatan yang dirasakan pelaku dari pajak
yang rendah atau ketiadaan beban pajak yang seharusnya dibayar.
Tax Heaven
● Maksud dari kebijakan tax haven yang dilakukan oleh suatu negara atau
wilayah adalah untuk menarik modal masuk dari luar negeri dengan
cara mengalihkan pendapatan dari wajib pajak negara lain ke negara
atau wilayah tersebut.
● Individu atau perusahaan mendapatkan manfaat dari adanya kebijakan
ini dengan melakukan penghematan pajak atau efisiensi dari beban
pajak yang seharusnya dibayar. Dengan menyimpan dana di negara
atau wilayah yang menerapkan beban pajak yang rendah atau sama
sekali tidak ada kepada wajib pajak luar negeri. Individu atau
perusahaan akan mendapatkan keuntungan karena tidak perlu
membayar beban pajak yang tinggi di negara asalnya.
Tax Heaven
Investor dari luar negeri ini akan memilih untuk menyimpan dan mengedarkan
uangnya ke negara-negara tax haven ketimbang kehilangan uang karena pajak
yang tinggi apabila menyimpang uang tersebut di negara asalnya.

Untuk menjalankan skema tersebut, negara tax havens memiliki beberapa cara:

● corporate profit-shifting
● Individu > tinggal/berdomisili di negara tax heaven country(untuk pejkerja
tertentu seperti selebritas)
● menginvestasikan aset mereka ke trustee

Akan kami jelaskan di slides berikutnya


corporate profit-shifting

Cara ini dilakukan ketika sebuah perusahaan multinasional


mendaftarkan perusahaan pusatnya di negara-negara tax haven yang
yurisdiksinya menetapkan suku pajak rendah. Perusahaan tersebut akan
mencatatkan keuntungannya di negara tersebut, dan tak membawa
uang untung ke negara asal --meskipun banyak produksinya dilakukan
di negara yang bukan tax haven tersebut.
Individu

Sementara itu, individu juga punya cara untuk melakukan tax


avoidance. Seseorang hanya perlu tinggal dan berdomisili di sebuah
negara tax haven untuk menghindari pajak tinggi di negaranya.
Biasanya, skema ini dilakukan oleh selebriti dan atlet kelas dunia.
menginvestasikan aset perusahaan ke
trustee

● Trustee atau pihak ketiga independen yang dipercaya pemilik aset


untuk mengelola aset mereka. Aset ini bisa dikembalikan secara
bertahap dalam jangka waktu yang ditentukan, ke beneficiary
(penerima) --yang bisa saja merupakan pihak yang memberikan
aset ke trustee pada awalnya.
● Atau, trustee ini akan menggunakan aset tersebut sebagai modal
untuk melakukan kegiatan usaha lain --biasanya lewat perusahaan
cangkang (shell corporation). Skema ini akan membuat aset awal
menghasilkan untung, dan keuntungan dari bisnis oleh trustee ini
tak terkena pajak
manfaat tax heaven

1. Peluang diversifikasi investasi


2. Strategi menangguhkan beban pajak
3. Perlindungan aset yang kuat
4. Hasil investasi bebas pajak
5. Offshore banding dengan keleluasaan dan privasi
6. Imbal hasil yang lebih besar
7. Mengurangi beban pajak
8. Menghindari restriksi mata uang
9. Peluang mengembangkan bisnis
Bahaya penggunaan tax heaven

Bahaya penggunaan tax havens antara lain

● money laundering,
● penyalahgunaan perusahaan cangkang (shell companies),
● pendanaan yang keliru,
● penggelapan pajak,
● dan ancaman pada stabilitas sistem keuangan.
Tax Heaven menurut UU Perpajakan
Indonesia

1. Di Indonesia, tax haven diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor


36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Padal 18 ayat 3c
disebutkan bahwa tax haven adalah negara yang memberikan
perlindungan pajak.
2. Sementara dalam Surat Edaran (SE) Dirjen Pajak Nomor SE-
04/PJ.7/1993 menyebutkan ada dua kriteria tax haven, yaitu
negara yang tidak memungut pajak atau memungut pajak
lebih rendah dari Indonesia.
kriteria tax haven

Dalam laporan OECD (Organisation for Economic Co-operation and


Development), kriteria tax heaven sbb:

1. tidak memungut pajak atau memungut pajak dalam nominal


tertentu saja (tidak berdasarkan presentase)
2. tidak ada atau tidak efektifnya mekanisme exchange of information
3. tidak adanya transparansi dalam administrasi pajak,
4. atau adanya kebijakan ring fencing (adanya perbedaan perlakuan
perpajakan bagi residen dan non-residen)
Contoh sederhana

● Swiss menyimpan 2.300 miliar dollar AS dana asing.


● Akibatnya, AS kehilangan potensi pajak sebesar Rp 6.000 triliun, karena Rp 30
triliun laba perusahaan diparkir di luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai