Anda di halaman 1dari 28

PENYAKIT

KEGANASAN PADA
ANAK

Ns. Dwi Christina Rahayuningrum,


M.Kep
PENGERTIAN
 Merupakan penyakit akibat proliferasi sel
yang tidak terkontrol yang dapat
mengganggu jaringan setempat dan
menyebar ke bagian lain di dalam tubuh.
 Anak-anak juga bisa memiliki penyakit
keganasan
ETIOLOGI KEGANASAN PADA ANAK

Lingkun
gan &
Genet makana
n
ik

Radia
si

MUTASI
DIAGNOSTIK
 Dengan CT Scan, atau MRI
Masalah Keperawatan Yang Mungkin
Muncul

 Tergantung sistem mana yang terganggu


 Dan berat keganasan yang terjadi
 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
 Hipertermi
 Resiko Infeksi
RHABDOMIOSARCOMA
PADA ANAK
Ns. Dwi Christina Rahayuningrum,
M.Kep
Pengertian
 Sel kanker yang tumbuh dari jaringan lunak tubuh,
seperti di jaringan otot, tendon.
 Kanker ini umumnya terbentuk di kepala, leher,
testis, prostat, vagina, kandung kemih, lengan dan
tungkai, dan biasanya paling sering terjadi bagian
kepala.
 Rabdomiosarkoma merupakan keganasan yang
sering didapatkan pada anak-anak dengan umur
rata-rata 6 tahun.
 Ditandai dengan tampak adanya massa tumor,
tumor ini dapat tumbuh dimana saja di dalam
tubuh.
 Rabdomiosarkoma adalah jenis sarkoma
(tumor jaringan lunak) dan sarkoma ini
berasal dari otot skeletal.
Rabdomiosarkoma juga bisa menyerang
jaringan otot, sepanjang intestinal atau
dimana saja termasuk leher. Umumnya
terjadi pada anak-anak usia 1-5 tahun
dan bisa ditemukan pada usia 15-19
tahun walaupun insidennya sangat
jarang.
ETIOLOGI
 Idiopatik.
 Genetik.
 Gaya Hidup (Mengkonsumsi makanan
yang mengandung zat kimia yang
berbahaya).
 Terpapar Radiasi Gelombang
Elektromagnetik.
Manifestasi Klinik
 Terdapat berbagai macam tanda dan gejala pada
rabdomyosarkoma, perlu disadari bahwa penderita
rhabdomyosarkoma terutama anak-anak mungkin
mendapat gejala-gejala yang berbeda satu dengan yang
lain tergantung dari lokasi tumor itu sendiri.

 Gejala sering kali tidak muncul sebelum tumor mencapai


ukuran yang besar, jika tumor terletak pada jaringan otot
yang dalam pada perut yang paling sering adalah :
1. Massa dari rabdomyosarkoma yang dapat dilihat dan
dirasakan, bisa dirasakan nyeri maupun tidak.
2. Pada area hidung dapat berupa gangguan nafas.
3. Pada orbita dapat berupa gangguan penglihatan.
4. Penonjolan serta kelopak mata yang layu, dapat
mengindikasikan suatu tumor dibelakang area ini.
Penatalaksanaan
 Pembedahan.
Paling efektif jika tumor terjadi secara kompleks jika bukan biopsy
therapy, diikuti kemoterapi dan radio terapi, diikuti dengan sisa bagian
tumor.
 Penghilangan tumor yang utama dilakukan dengan cukup dari jaringan
normal. Pendekatan dengan pembedahan ini dikerjakan pada lokasi
utama di mana kepindahan lengkap tidak akan impairment fungsional.
Karena tumor yang utama timbul pada garis edar, kepala dan leher dan
ekstremitas dan tempat-tempat tertentu. Kemoterapi dangan atau tanpa
radioterapi harus dipercayakan ke atas mengendalikan tumor bersifat
residu di lokasi utama.
 Aturan pada limpa pada pembagian seperti bagian utama pembedahan
dan pendekatan pada posisi tumor pada area di mana ada suatu
keterlibatan getah bening regional, pembedahan harus dilakukan pada
area ini meliputi :
Ekstremitas (15%)
Genitourinary (20%)
Perirectal (33%)
Paratesticular (40%)
RadioTerapi
Radiasi terapi pada lokasi
direkomendasikan untuk pasien, kecuali
penggolongan kelompok histopatologi
(melengkapi kekurangan mokropik).
Dosis radiasi yang dianjurkan berdasar
pada group klinis. Bila memungkinkan
batasan harus meliputi 4-5 cm dari garis
tepi jaringan normal, lokasi metastasik
harus dihindarkan dari radiasi jika
mungkin.
Kemoterapi

 Semua pasien tidak bergantung dengan


pengelompokan kinis mereka, menerima
kombinasi kemoterapi, sejak
penggunaanya mengakibatkan suatu
peningkatan penting di dalam penyakit
bebaskan survival ketika ditambahkan
keperawatan dan radiasi . (Rudolph,
2006)
ASKEP LIMFOMA
HODGKIN
Pengertian
 Limfoma merupakan istilah umum untuk
keganasan dari sistem limfatik (kelenjar
getah bening, limpa, kelenjar timus di le
her, dan sumsum tulang). Kelenjar getah
 bening merupakansuatu kumpulan
limfosit berukuran sebesar kacang yang
tersebar di seluruh tubuh.
Limfoma Hodgkin
 Pada limfoma Hodgkin sel-sel dari sistem limfatik
bertumbuh secaraabnormal dan dapat menyebar
ke luar sistem limfatik.
 Jika penyakit ini semakin berkembang,maka akan
mempengaruhi fungsi pertahanan tubuh
penderitanya. Pada penyakit ini
ditemukan perkembangan sel B abnormal
atau dinamakan sel Reed-Sternberg (sel B
adalah salah satu jenissel limfe yang berfungsi
dalam sistem pertahanan tubuh yang
memproduksi antibodi).
 NamaHodgkin diambil dari nama penemu penyakit
ini pada tahun 1832, yaitu Thomas Hodgkin
ETIOLOGI
 Penyebab dari penyakit limfoma masih
belum diketahui dengan pasti. Empat
kemungkinan penyebabnya adalah: faktor
keturunan, kelainan sistem kekebalan, infeksi
virusatau bakteria (HIV, virus human T-cell
leukemia/lymphoma (HTLV), Epstein-Barr virus
(EBV),Helicobacter Sp) dan toksin lingkungan
(herbisida, pengawet dan pewarna kimia). .
 Namundiperkirakan aktivasi gen abnormal
tertentu mempunyai peran dalam timbulnya
semua jeniskanker, termasuk limfoma.
GEJALA KLINIS
 Pada anak-anak, gejala awalnya adalah masuknya sel-sel
limfoma ke dalam sumsum tulang,darah, kulit, usus, otak dan
tulang belakang; bukan pembesaran kelenjar getah bening.
Masuknya sel limfoma ini menyebabkan anemia, ruam kulit
dan gejala neurologis (misalnya kelemahan dan sensasi yang
abnormal). 

 Biasanya yang membesar adalah kelenjar getah beningdi


dalam, yang menyebabkan:
1. pengumpulan cairan di sekitar paru-paru sehingga timbul
sesak nafas
2. penekanan usus sehingga terjadi penurunan nafsu makan
atau muntah
3. penyumbatan kelenjar getah bening sehingga terjadi
penumpukan cairan.
GEJALA LAIN
 Malam berkeringat 
 Pembesaran KGB

 Splenomegali: pembesaran limpa terjadi pada sekitar 30% orang dengan

limfomaHodgkin.
  Hepatomegali: pembesaran hati, karena keterlibatan hati, hadir dalam sekitar 5%

kasus.
 Hepatosplenomegali: pembesaran baik hati dan limpa disebabkan oleh penyakit

yangsama.f.
 Nyeri

 Tambalan berwarna merah pada kulit, perdarahan yang mudah dan petechiae

karena jumlah platelet rendah (sebagai akibat infiltrasi sumsum


tulang, meningkatkan menjebakdalam limpa dll - yaitu penurunan produksi,
penghapusan meningkat).h.
 Sistemik gejala: sekitar sepertiga pasien dengan penyakit Hodgkin juga dapat

hadirdengan gejala sistemik, termasuk demam, berkeringat di malam hari; berat


badan yangtidak dapat dijelaskan setidaknya 10% dari total massa tubuh pasien
dalam enam bulanatau kurang, kulit gatal (pruritus) karena meningkatnya kadar
eosinofil dalam alirandarah, atau kelelahan (kelesuan)
PATOFISIOLOGI
 Proliferasi abnormal tumor dapat memberi kerusakan
penekanan atau penyumbatan organ tubuh yang diserang.
Tumor dapat mulai di kelenjar getah bening (nodal) atau
diluar kelenjar getah bening (ekstra nodal). Gejala pada
Limfoma secara fisik dapat timbul benjolan yang kenyal,
mudah digerakkan (pada leher, ketiak atau pangkal paha).
 Pembesaran kelenjar tadi dapat dimulai dengan gejala
penurunan berat badan, demam, keringat malam. Hal ini
dapatsegera dicurigai sebagai Limfoma. Namun tidak
semua benjolan yang terjadi di sistem limfatik merupakan
Limfoma. Bisa saja benjolan tersebut hasil perlawanan
kelenjar limfa dengan sejenisvirus atau mungkin
tuberkulosis limfa.
 Beberapa penderita mengalami demam
Pel-Ebstein, dimana suhu tubuh
meninggi
selama beberapa hari yang diselingi den
gan suhu normal atau di bawah normal s
elama beberapa hariatau beberapa
minggu. Gejala lainnya timbul
berdasarkan lokasi pertumbuhan sel-sel
limfoma
KLASIFIKASI
Stadi Penyebaran penyakit Kemungkin untuk
um sembuh (angka
  harapan hidup
  selama 15 tahun
tanpa penyakit
lebih lanjut)
I Terbatas ke kelenjar getah bening dari satu  95% 
bagian tubuh(misalnya leher bagian
kanan) Lebih dari
II Mengenai kelenjar getah bening dari 2 atau 90%
   lebih daerah pada sisi yang sama dari
diafragma
, diatas ataudibawahnya (misalnya
pembesaran kelenjar getah beningdi leher
dan ketiak)
III Mengenai kelenjar getah bening diatas 80% 
  &dibawah
diafragma
 (misalnya pembesaran kelenjar getah bening
di leher danselangkangan) 
IV Mengenai kelenjar getah bening dan bagian  60-70%
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIKA
 Pemeriksaan rontgen dada membantu menemukan
adanya pembesaran kelenjar di dekatJantung. 
  Limfangiogram-> bisa menggambarkan kelenjar getah
bening yang jauh di dalam perut dan panggul.c.
  CT scan-> lebih akurat dalam menemukan pembesaran
kelenjar getah bening atau penyebaran limfoma ke hati
dan organ lainnya.d.
  Skening gallium ->bisa digunakan untuk menentukan
stadium dan menilai efek dari pengobatan.e. 
  Laparatomi ->(pembedahan ntuk memeriksa
perut) kadang diperlukan untuk melihat penyebaran
limfoma ke perut.
PENATALAKSANAAN
 Terapi
 Radioterapi
 Khemoterapi
PROGNOSIS
 Prognosis penyakit Hodgkin ini relatif baik. Penyakit ini dapat
sembuh atau hidup lamadengan pengobatan, meskipun tidak
100%. Tetapi oleh karena dapat hidup lama,
kemungkinanmendapatkan late complication makin besar. Late
complicationitu antara lain:
1. Timbulnya keganasan kedua/sekunder

2. Disfungsi endokrin yang kebanyakan adalah tiroid dan gonade

3. Penyulit kardiovaskuler terutama mereka yang medapat

kombinasi radiasi dan pemberian antrasiklin terutama yang


dosisnya banyak (dose related)
4. Penyulit pada paru. Pada mereka yang mendapat radiasi dan

bleomisin yang juga doserelated.


5. Pada anak-anak dapat terjadi gangguan pertumbuhan

6. Sepsis
Komplikasi
 Penyakit Hodgkin dapat menyerang sistem syaraf dan menyebabkan
lesi di mediastinumyang dapat mengakibatkan sindrom vena cava
superior.
 infeksi herper zooster sering
menyerang penderita penyakit hodgkin ini 
 Sindrom Vena cava superioradalah sekumpulan gejala akibat
pelebaran pembuluh darah vena yang membawa darah dari bagian
tubuh atas menuju ke jantung, Penghambatan aliran darah ini
(oklusis) melewati vena inidapat menyebabkan sindrom vena cava
superior (SVCS).
 Penderita biasanya mengeluh sesak nafas bila berbaring, dirasanya
leher dan muka serta dada bagian atas membengkak, kadang-
kadang juga lengan atas. Pada pemeriksaan selain edema dari
bagian-bagian tersebut, juga tampak dilatasi dari vena-vena di leher,
dinding serta lengan atas dengan gradasi yang berbedatergantung
derajat penyumbatan.
 Faktor risiko meliputi:
1. Jenis Kelamin: laki-laki
2. Usia: 15-40 dan lebih dari 55
3. Riwayat keluarga
4. Sejarah mononukleosis menular atau infeksi
dengan virus Epstein-Barr, agen penyebab
mononucleosis
5. Sistim imun yang melemah, termasuk infeksi HIV
atau adanya AID
6. Penggunaan hormon pertumbuhan dalam jangka
panjang

Anda mungkin juga menyukai