Anda di halaman 1dari 10

ENDAPAN EPITERMAL SULFIDA TINGGI

OLEH :

KELOMPOK 3
KELOMPOK 3 :
NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
1. KATHARINA BAPTISTI V. NGERE (1806100003)
2. GAUDENSIANA PRIMA SERAN (1806100063)
3. PEREGRINA MELANY PASI (1806100028)
4. ADVENSIA GABRIELA (1806100019)
5. YULIANTI BUBU (1806100014)
6. FRANSISKA B. MASAN (1806100016)
7. NUR AFNI ALI KASIM (1806100053)
8. MARIA GORETI TEFA (1806100048)
9. MARSELINO A. LERONG (1806100009)
10. EUGENIUS A.M. EMA(1806100050)
11. RACHMAT F. ABDULLAH (1806100021)
12. ALBERTUS MAROMON (1806100072)
13. EZFRAMEIN LENDE (1806100042)
14. YOHANES A. GAMPAR (1806100026)
15. MARIA ANGGARAENI MAUKARI (1806100029)
16. YOHANES MARTEN A. LIEM(1806100047)
17. OFNI D. OTTU(1806100061)
18. BLASIUS C.X. MAU (1806100056)
19. MATHILDIS CHANIA LAMBE (1806100038)
20. MARIA FRANSISKA TUTO (1806100030)
21. YANUARIUS SEMARA PURAB (1806100040)
PENGERTIAN EPITERMAL

• Endapan epitermal adalah endapan dari sistem hidrotermal yang terbentuk pada kedalaman
dangkal dan umumnya terletak pada busur vulkanik yang dekat dengan permukaan.
• Pada daerah vulkanik sistem epitermal sangat umum di temui dan seringkali mencapai
permukaan.
• Tekstur yang banyak dijumpai adalah berlapis (banded) atau berupa fissure vein. Sedangkan
struktur khasnya adalah berupa struktur pembungkusan (cockade structure).
• Asosiasi pada endapan ini berupa  mineral emas (Au) dan perak (Ag) dengan mineral
penyertanya berupa mineral kalsit, mineral zeolit dan mineral kwarsa.
• Dua tipe utama dari endapan ini adalah low sulphidation dan high sulphidation yang
dibedakan terutama berdasarkan pada sifat kimia fluidanya dan berdasarkan pada alterasi
dan mineraloginya.
KARAKTERISTIK ENDAPAN EPITERMAL

• Suhu relative rendah (50-250˚C) dengan salinitas bervariasi antara 0-5 wt %


• Terbentuk pada kedalaman dangkal (~1 km)
• Jenis air: air meteorik dengan sedikit air magmatic
• Pembentukan endapan epitermal terjadi pada batuan sedimen atau batuan beku, terutama yang berasosiasi dengan batuan
intrusif dekat permukaan atau ekstrusif, biasanya disertai oleh sesar turun dan kekar.
• Zona bijih berupa urat-urat yang simpel, beberapa tidak beraturan dengan pembentukan kantong-kantong bijih, seringkali
terdapat pada pipa dan stockwork. Jarang terbentuk sepanjang permukaan lapisan, dan sedikit kenampakan replacement
(penggantian).  
• Logam mulia terdiri dari Pb, Zn, Au, Ag, Hg, Sb, Cu, Se, Bi, U
• Mineral bijih berupa Native Au, Ag, elektrum, Cu, Bi, Pirit, markasit, sfalerit, galena, kalkopirit, Cinnabar, jamesonite,
stibnite, realgar, orpiment, ruby silvers, argentite, selenides, tellurides. ·     
• Mineral penyerta adalah kuarsa, chert, kalsedon, ametis, serisit, klorit rendahFe, epidot, karbonat, fluorit, barite, adularia,
alunit, dickite, rhodochrosite, zeolit · 
• Ubahan batuan samping terdiri dari  chertification (silisifikasi), kaolinisasi, piritisasi, dolomitisasi, kloritisasi
• Tekstur dan struktur yang terbentuk adalah Crustification (banding) yang sangat umum, sering sebagai fine banding, vugs,
urat terbreksikan.
EPITERMAL SULFIDA TINGGI

• Endapan ini dicirikan dengan host rock berupa batuan vulkanik bersifat asam hingga
intermediet dengan kontrol struktur berupa sesar secara regional atau intrusi vulkanik.
Kedalam formasi batuan 500-2000m dan temperaturnya 100-300˚C.
• Endapan ini dipengaruhi fluida hidrotermal dari intrusi magamatik yang cukup dalam, fluida
ini bergerak secara vertical dan horizontal menembus rekahan pada suhu relatif tinggi pada
suhu 200-300˚C. fluida ini didominasi oleh fluida magmatic dengan kandungan asam yang
tinggi berupa HCl, SO2,dan H2S.
GENESA DAN KARAKTERISTIK SULFIDA TINGGI

Endapan epitermal sulfida tinggi terbentuk dari reaksi batuan induk dengan fluida magma
asam yang panas, yang menghasilkan suatu karakteristik zona alterasi (ubahan) yang akhirnya
membentuk endapan Au+Cu+Ag. Sistem bijih menunjukkan kontrol permeabilitas yang
tergantung oleh faktor litologi, struktur, alterasi di batuan samping, mineralogi bijih dan
kedalaman formasi. High sulphidation berhubungan dengan pH asam, timbul dari
bercampurnya fluida yang
mendekati pH asam dengan larutan sisa magma yang bersifat encer sebagai hasil dari
diferensiasi magma, di kedalaman yang dekat dengan tipe endapan porfiri dan dicirikan oleh
jenis sulfur yang dioksidasi menjadi SO.
INTERAKSI FLUIDA
Epithermal High Sulphidation terbentuk dalam suatu sistem magmatic-hydrothermal yang
didominasi oleh fluida hidrothermal yang asam, dimana terdapat fluks larutan magmatik dan
vapor yang mengandung H2O, CO2, HCl, H2S, and SO2, dengan variabel input dari air
meteorik lokal.
MINERAL YANG DIHASILKAN
Mineral sulfida merupakan salah satu kelompok mineral yang tersusun dari kombinasi antara
logam atau semi logam dengan belerang, misalnya pirit, galena, kalkopirit, dan kalkosist.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai