Anda di halaman 1dari 23

Pendahuluan OHSAS 18001

Azir Alfanan, S.KM., M.Sc


Latar Belakang
UU No. 13 2003 Pasal 87
Setiap perusahaan wajib
menerapkan sistem manajemen
K3 yang terintegrasi dengan
manajemen perusahaan
Sejarah OHSAS 18001

ISO 9001: 2000 dan ISO 14001: 2004


diterbitkan oleh lembaga standardisasi dunia
(ISO), tetapi OHSAS 18001: 1999 diterbitkan
melalui kesepakatan badan-badan sertifikasi
yang ada di beberapa negara.
British Standards Institution (BSI) sebagai
anggota lembaga ISO bersama dengan badan-
badan sertifikasi dunia, pada akhir tahun 1999
meluncurkan sebuah standar Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) yang diberi nama: Occupational Health
and Safety Assesment Series (OHSAS 18001).
OHSAS 18001 : 2007
Pengertian SMK3
Kepmenaker 05 1996
SMK3 adalah bagian dari sistem
manajemen secara
keseluruhan dalam
pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja
yang aman efisien dan produktif
Manajemen Keseluruhan

struktur
organisasi, pengembangan,
perencanaan, penerapan,
tanggung jawab, pencapaian,
pelaksanaan, pengkajian, dan
prosedur, pemeliharaan
proses,dan kebijakan K3
sumberdaya
Pengertian SMK3
OHSAS 18001 : 2007
OHSMS : part of an organization’s
management system used to
develop and implement its OH&S
policy and manage OH&S risks
Tujuan SMK3
Sebagai alat ukur kinerja K3 dalam
organisasi

Sebagai pedoman implementasi K3

Sebagai dasar penghargaan

Sebagai sertifikasi
Elemen Standar SMK3

Tanggung jawab.
Kebijakan K3.
Tujuan dan perencanaan.
Penilaian risiko.
Pengendalian risiko.
Kesiapan emergency.
Dokumentasi dan rekaman.
Audit.
Perbaikan berkelanjutan.
Tinjauan manajemen.
Perusahaan telah
menerapkan SMK3, tapi
kenapa kecelakaan masih
terjadi?
SMK3 Virtual
Elemen SMK3 : Langkah SMK3 Acak
pencegahan dan Program pengendalian tepat
pengamanan Elemen SMK3 : Tidak ada
Tidak memiliki sistem
pengendalian

SMK3 Salah arah SMK3 Komprehensif


Sistem baik namun salah
Elemen SMK3 : Baik
arah dalam pencegahan dan
Sistem baik
pengamanan
OHSAS 18000 memiliki struktur yang mirip
dengan ISO 14001: 1996. OHSAS 18001
lebih mudah diintegrasikan dengan ISO
14000, meskipun dapat juga diintegrasikan
dengan ISO 9000.
Meskipun OHSAS 18001 dan Permenaker
Nomor 05/Men/1996 memiliki sistem
penilaian yang berbeda, tetapi sistem
penerapan, dokumentasi, dan tujuannya
memiliki kesamaan. Beberapa industri di
Indonesia mencoba mengintegrasikan
penerapan keduanya.
Kegunaan OHSAS 18001

1. Untuk membuat sebuah Sistem


Manajemen K3 (SMK3) yang berguna
untuk mengurangi atau menghilangkan
tingkat risiko yang menimpa karyawan
atau pihak terkait yang terkena
dampak aktivitas organisasi.
2. Untuk menerapkan, memelihara, dan
melakukan perbaikan berkelanjutan
sebuah SMK3.
3. Untuk melakukan sertifikasi atau
melakukan penilaian sendiri.
Langkah-langkah Penerapan SMK3

1. Menyatakan komitmen.
2. Menetapkan cara penetapan.
3. Membentuk kelompok kerja penerapan.
4. Menetapkan sumber daya yang diperlukan.
5. Kegiatan penyuluhan.
6. Peninjauan sistem.
7. Penyusunan jadwal kegiatan.
8. Pengembangan SMK3.
9. Penerapan sistem.
10. Proses sertifikasi.
Manfaat Penerapan SMK3

Perlindungan karyawan.
Memperlihatkan kepatuhan pada
peraturan dan undang-undang.
Mengurangi biaya.
Membuat sistem manajemen yang
efektif.
Meningkatkan kepercayaan dan
kepuasan pelanggan.
Lingkup dan Bentuk SMK3 untuk
Organisasi

SMK3 SMK3
Risiko Sederhana Komprehensif
Tinggi Kelas dunia dengan
Dengan pemantauan
pemantauan dan audit
lebih intensif
intensif

SMK3 SMK3
Risiko Komprehensif
Renda Sederhana Kelas dunia dengan
Dengan pemantauan
h rendah
pemantauan sedang

Besar,
Kecil, Sederhana Skala dengan
Rumit kompleksitas
kegiatan
Kunci Keberhasilan
Penerapan
SMK3 harus komprehensif dan
terintegrasi
SMK3 harus dijalankan secara konsisten
Konsisten dengan hasil identifikasi
bahaya dan risk assesment
Berlandaskan siklus proses manajemen
PDCA
Adanya dukungan dan komitmen
Terintegrasi dengan sistem manajemen
lainnya
Tinjau Awal
Sebelum mulai mengembangkan
SMK3, Organisasi perlu
melakukan tinjau awal sebagai
bese line assesment
Untuk mengetahui kondisi K3
dalam organisasi kemudian
dikomparasikan dengan OHSAS
18001 atau persyaratan lainnya
Cara Melakukan Tinjau
Awal
Observasi
Daftarperiksa
Wawancara
Inspeksi lapangan atau kajian
dokumen yang ada
Faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam Tinjau Awal
Persyaratan perundangan dan
persyaratan lainnya yang relevan
dengan kegiatan organisasi
Hasil identifikasi bahaya dan risiko
yang telah dilaksanakan
Hasil analisa terhadap kegiatan atau
operasi perusahaan
Informasi kejadian kecelakaan atau
kejadian lainnya yang pernah terjadi
Kebjakan K3
Kebijakan merupakan
persyaratan utama dalam semua
sistem (SML, Mutu, SMK3 dll.)
OHSAS 18001 mensyaratkan
ditetapkannya kebijakan K3
dalam organisasi oleh
manajemen puncak
Kebijakan K3 (OH & S policy)
merupakan perwujudan dari
komitmen pucuk pimpinan yang
memuat visi dan tujuan
organisasi, komitmen dan tekad
untuk melaksanakan K3,
kerangka dan program kerja.
Kriteria kebijakan K3
Sesuai dengan sifat dan skala risiko K3
Mencakup komitmen untuk
peningkatan berkelnjutan
Memberikan kerangka untuk
menetapkan dan meninjau ulang
obyektif K3
Didokumentasikan,
diimplementasikan, dan dipelihara
Dikomunikasikan ke seluruh pekerja
Ditinjau ulang secara berkala
Faktor Pengembangan Kebijakan
K3
Kebijakan dan objektif orgaisasi secara
korporat
Risiko dan potensi bahaya yang ada dalam
organisasi
Peraturan dan standard K3 yang berlaku
Kinerja K3
Persyaratan pihak luar
Peningkatan berkelanjutan
Ketersediaan sumber daya
Peran pekerja
Partisipasi semua pihak

Anda mungkin juga menyukai