Anda di halaman 1dari 21

BANJIR RANCANGAN(DESIGN FLOOD)

BANJIR RANCANGAN adalah besaran debit yang


dipakai sebagai dasar perancangan bangunan air
(bendung, bendungan, pengendali banjir, pelimpah,
drainasi, dan bangunan sipil yang terkait dengan aliran
air) atau untuk mengontrol bangunan sipil terhadap
banjir.

Banjir rancangan ini diwakili oleh debit untuk


menghasilkan bangunan yang aman terhadap gaya-
gaya (statis dan dinamis~stabil) dan aman thd
kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aliran
banjir (Qp, QT)
PERBEDAAN
BANJIR
DAN
GENANGAN

Banjir meluapnya air


Sungai ke darat sedangkan
Genangnan tertahannya
Air yang akan mengalir
Menuju sungai/topografi rendah

a u
at ?
N
JIR GA
AN N
B NA
E
G
BANJIR DAN ROB
SISTEM DRAINASE KOTA SEMARANG

ROB genaganan yang dialibatkan oleh naiknya permukaan air laut


-Terjadi pada kawasan yang lebih rendah darai muka pasang air laut.
-Frekuensi kejadian umumnya tiap hari sesuai pasang air laut
-Bulan perbani rob paling besar.
Banjir Jakarta, apakah banjir:
- 100 tahun sekali ?
- 1000 tahun sekai,? Atau
- PMF (probability maxsimum flood)
Cara analisis debit banjir tergantung:

1. Data tersedia (pengukuran debit, hujan,


DAS, dll.),
2. Tingkat kepentingan bangunan
(bangunan sementara/tetap, keamanan),
3. Dana tersedia.
 Butir (1) dituangkan dalam
methode/cara analisis banjir
rancangan,
 Butir (2) dan (3) terkait dengan
ketidakpastian, dituangkan dalam kala
ulang, T tahun,
 dalam praktek analisis dilakukan
dengan mengkombinasikan ketiga
butir tersebut.
Cara-cara untuk menghitung Banjir
Rancangan:

1. Cara Empirik,
2. Cara Rasional,
3. Cara Hidrograf Satuan,
4. Cara Analisis Frekuensi,
5. Teknik Modeling dan
Simulasi.
1 Cara Empirik
Didasarkan pada data puncak banjir
yang pernah terjadi pada DAS-DAS
yang mempunyai luas berbeda 
dibuat persamaan sederhana [Q = f
(A)]  flood- peak-area relationships

Qp = n Am

n dan m adalah konstanta regresi.


Kalau ada metode lain sebaiknya cara
ini ditinggalkan! Karena sangat
kasuistik.
0.6559
y = 9.333x
2
R = 0.5949
Flood (cum) 3000

2500

2000

1500

1000

500

0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500
Area (sq-km)

Area versus 100 years Flood Curve


2. Cara Rasional

hujan

tr
debit

Waktu konsentrasi, tc

DAS

waktu
Hidrograf Debit limpasan Rasional
2. Cara Rasional
Rumus Dasar:
QP = c.it,.A
Rasionalterkoreksi/untuk kawasan
luas:
QP = Cs.β.C.it,.A
(untuk kawasan yang luas > 50 sq.mile)
dengan:
c = koefisien limpasan, it,T = intensitas
hujan durasi tc dengan kala ulang T
tahun, A = luas daerah.
Syarat berlakunya Rumus
Rasional:
1. Debit puncak tercapai apabila durasi hujan (t)
sama dengan waktu konsentrasi (tc),
2. Berlaku untuk luas DAS ≤ 50 sq-mills,
3. DAS tidak mengalami perubahan,
4. Hujan merata keseluruh DAS dengan
intensitas konstan,
5. DAS dianggap homogen.

Persamaan Rasional yg dikenal: der Weduwen,


Melchior, Hasper, dll (lihat: KP-01,
Perencanaan Irigasi, atau Banjir Rencana
untuk Bangunan Air)

Nilai koefisien aliran, c, dan waktu konsentrasi, tc,


dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Contoh intensitas hujan
untuk kampus Terpadu UII

140
Intensitas Hujan (mm/jam)

120

100
2 th
80
5 th
60 10 th

40 20 th
50 th
20
100 th
0
50 100 150 200 250 300 350 400
Lama Hujan (menit)
Waktu konsentrasi (tc):pengamatan debit di
titik 2
0
tcs tc = waktu dari titik 0 -1 - 2
1 = tcs + tcc

tcs = waktu dari titik 0 ke 1

tcc = waktu dari titik 1 ke 2


tcc
Rumus empiris: hanya untuk
saluran alam/tdk beraturan:

Melchior

2
CDH
L = panjang saluran (km)
qo=debit limpasan (m3/det.)
H= perbedaan tinggi elevasi hulu dgn hilir USC
Untuk USC: L d an H alam feet
Sumber: Chow et al, 1988
Sumber: Chow et al,
1988
n
Dalam hal DAS tidak homogen dipakai nilai c rerata. c   ω ι .c ι
ι 1
Sumber: Subramannya, 1986
Nilai C yang tidak homogen

Maka nilai koefisien limpasan adalah merupakan penjumlahan


dari masing-masing sub bagian kawasan, yaitu:

Cj = koef. Limpasan dalam sub-keluasan,


Aj = luasan koef. limpasan yang berbeda, dan
n = jumlah koef. limpasan yang berbeda.

Permukaan tanah: terdapat bangunan, pertanian, jalan, dll.

Bangunan: C = 0,70, luas = 5 Ha.


Lahan pertanian; C = 0,30, luas = 24 Ha.
Jalan aspal; C= 0,80, luas = 2 Ha.

C =((0,70 x 5) + (0,30 x 24) + (0,80 x 2))/31 = 0,397


Latihan
Daerah Aliran Sungai (sub-DAS) terdiri atas
pemukiman, sawah, kebun, ladang, dan hutan
berturutan seluas 18,6; 34,3; 6,3; 5,5; dan 3,6
km2. Koefisien aliran, c, berturutan: 0,87; 0,56;
0,48; 0,52; dan 0,35. Waktu konsentrasi (tc)
terhitung pada sub-DAS tersebut sebesar 35
menit. Data hujan harian maksimum sepanjang
15 tahun berturutan sebesar: 44,7; 59,6; 51,6;
48; 43,7; 42; 40,4; 81,2; 165; 198; 56,3; 39,4;
50,3; 98; dan 38,5 mm. Dengan cara rasional
hitung banjir rancangan kala ulang 50 tahun
untuk sub-DAS tersebut (intensitas hujan
dihitung berdasar cara Mononobe dengan m =
0,47). Sebaran data hujan dipakai cara Gumbel’s.
m
R  24 
Manonobe: I  24  
24  t 
1. Analisis Hujan Harian Maks 2. Analisis Koesien aliran

2
no r24 r24-rr (r24-rr) Jenis tutup luas ci ca
1 38.50 -31.95 1020.59 hunian 18.6 0.87 0.24
2 39.40 -31.05 963.90 sawah 34.3 0.56 0.28
3 40.40 -30.05 902.80 kebun 6.3 0.48 0.04
4 42.00 -28.45 809.21 ladang 5.5 0.52 0.04
5 43.70 -26.75 715.38 hutan 3.6 0.35 0.02
6 44.70 -25.75 662.89 ∑ 68.3 0.62
7 48.00 -22.45 503.85
8 50.30 -20.15 405.89
9 51.60 -18.85 355.20
10 56.30 -14.15 200.13 3. Analisis debit rancangan
11 59.60 -10.85 117.65
12 81.20 10.75 115.63 k50 = 0.982355
13 98.00 27.55 759.19 R24,50 = 117.954 mm
14 165.00 94.55 8940.33 i35,50 = 28.19809 mm/jam
3
15 198.00 127.55 16269.85 Q50 = 333.1605 m /det

∑= 1056.7 32742.5
rr = 70.44667
σ= 48.36062

Anda mungkin juga menyukai