Anda di halaman 1dari 7

RISIKO & HAZARD

DALAM EVALUASI ASKEP, SERTA


UPAYA MENCEGAH DAN
MEMINIMALKAN
RISIKO & HAZARD
• Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematis dan terencaan tentang kesehatan
klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara bersinambungan dengan melibatkan
klien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya.
Sumber: Setiadi (2012), Konsep & Penulisan Asuhan Keperawatan, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan yang merupakan perbandingan yang sistematis dan
terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap
perencanaan.
Sumber: Asmadi (2008), Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta: EGC.
• Pengertian Evaluasi
Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan
yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara bersinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.
Dalam melakukan tindakan keperawatan, perlu dilakukan evaluasi keperawatan. Evaluasi keperawatan merupakan tahap
akhir dari rangkaian proses keperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan
tercapai atau perlu pendekatan lain.

• Tujuan evaluasi:
1) Melihat dan menilai kemampuan klien dalam mencapai tujuan.
2) Menentukan apakah tujuan keperawatan telah tercapai atau belum.Mengkaji penyebab jika tujuan asuhan keperawatan
belum tercapai.
Sumber: Asmadi (2008), Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta: EGC.
Macam Evaluasi:

·         Evaluasi formatif


Evaluasi formatif berfokus pada aktivitas proses keperawatan dan hasil tindakan keperawatan. Evaluasi formatif ini dilakukan
segera setelah perawat mengimplementasikan rencana keperawatan guna menilai keefektifan tindakan keperawaatan yang
telah dilaksanakan. Perumusan evaluasi formatif ini meliputi empat komponen yang dikenal dengan istilah SOAP, yakni subjektif
(data berupa keluhan klien), objektif (data hasil pemeriksaan), analisis data (perbandingan data denagn teori), dan
perencanaan.

·         Evaluasi sumatif


Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan setelah semua aktivitas proses kepwrawatan seelsai dilakukan. Evalusi sumatif
ini bertujuan menilai dan memonitor kualitas asuhan keperawatan yang telah diberikan. Metode yang dapat digunakan pada
evaluasi jenis ini adalah melakukan wawancara pada akhir layanan, menanyakan respon klien dan keluarga terkait layanan
keperawatan, mengadakan pertemuan pada akhir layanan.
Ada tiga kemungkinan hasil evaluasi yang terkait dengan pencapaian tujuan keperawatan.
Tujuan tercapai jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
1) Tujuan tercapai sebagian atau klien masih dalam proses pencapaian tujuan jika klien menunjukkan perubahan pada
sebagian kriteria yang telah ditetapkan.
2) Tujuan tidak tercapai jika klien hanya menunjukkan sedikit perubahan dan tidak ada kemajauan sama sekali serta dapat
timbul masalah baru.
            Sumber: Asmadi (2008), Konsep Dasar Keperawatan, Jakarta: EGC.
• Tahapan-Tahapan Evaluasi:
1) Mengidentifikasi kriteria dan standar evaluasi
2) Mengumpulkan data untuk menentukan apakah kriteria dan standar telah terpenuhi
3) Menginterpretasi dan meringkas data
4) Mendokumentasikan temuan dan setiap pertimbangan klinis
5) Menghentikan, meneruskan, atau merevisi rencana perawatan.
Sumber: Potter & Perry. (2009). Fundamental of Nursing 7 th Edition.

Resiko yang terjadi pada tahap evaluasi


Dengan mempertimbangan criteria risiko masing-masing bahaya kerja, dapat ditetapkan prioritas risiko
bahya kerja sebagai berikut:
6) Risiko ringan : kemungkinannya kecil untuk terjadi serta akibat yang ditimbulkannya ringan maka
bahaya kerja ini dapat diabaikan.
7) Risiko sedang : kemungkinannya kecil untuk terjadi akan tetapi akibat yang ditimbulkannya cukp berat,
atau sebaliknya, maka perlu pelaksanaan manajemen risiko khusus.
8) Risiko berat : sangat mungkin terjadi dan akan berakibat sangat buruk, maka harus dilaksanakan
penganggulangan sesegara mungkin.
 
KASUS 1
SERING DIKRITIK, PERAWAT INI MASUK RSJ
• tribuananews.com. (Sragen 28 April 2009)
Kejadian mengenaskan menimpa seorang perawat berinisial NN, salah satu perawat di RS Negeri di Sragen. Sekarang
dia harus melakukan rehabilitasi di RSJ Menur agar dapat kembali ke kondisinya semula. Kejadian ini bermula ketika dia
mendapat pasien yang sering mengeritik pekerjaannya. Setiap dia selesai melakukan tindakan seperti pemasangan infus
dan ketika dia akan mengkaji respon pasien, pasien selalu marah – marah kepadanya. Padahal dia sudah bekerja 7 tahun
sebagai perawat dan pekerjaannya selalu rapi ujar salah satu teman perawat tersebut. Pasien tersebut selalu marah –
marah kepadanya, dan selalu mengeritik setiap pearwat akan melakukan evaluasi pada dirinya. Dia NN selalu mengeluh
kepada saya ketika dia selesai melakukan tindakan kepada pasien tersebut dan dia (NN) itu orangnya gampang kepikiran,
jadi tiap ada orang yang ngomong ngak enak tentang dia, dia akan mikir terus ungkap GH teman perawat tersebut. Dan
kini NN harus masuk k RSJ karena dia mengalami gangguan jiwa setelah kejadian tersebut.
Pihak RS sudah melakukan penyelidikan untuk kasus ini, dan ternyata pasien tersebut pernah tersinggung karena
ucapan perawat NN sehingga dia tidak menyukai NN dan terus mengkritik tindakan yang dilakukan NN kepada dirinya.

Anda mungkin juga menyukai