Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

DM tipe II
RAHMI ARIANTI RAHMAN
N 111 16 035

PEMBIMBING KLINIK
d r. S u m a r n i , M . K e s . , S p . G K
d r. I k e t u t S u j a n a
ICON ICON ICON ICON
Pendahuluan
 Prevalensi DM dari tahun ke tahun semakin
meningkat terutama pada kelompok yang
berisiko tinggi : kelompok usia dewasa tua
(>40 tahun), kegemukan, tekanan darah
tinggi, riwayat keluarga DM, dan
dislipidemia.

2
Pendahuluan
 Menurut WHO, Indonesia menempati urutan
ke-4 dengan jumlah penderita Diabetes
Melitus (DM) terbesar di dunia setelah India,
Cina dan Amerika Serikat.

 Dengan prevalensi 8,6% dari total penduduk,


diperkirakan pada tahun 2025 terdapat 12,4
juta pengidap diabetes.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 3
 Prevalensi kejadian DM di Sulawesi Tengah
 2014 :16.330 kasus
 2015 meningkat menjadi 16.456.

4
DESKRIPSI KASUS

 N a m a : n y. s
 Tanggal Pemeriksaan  Identitas Pasien
 13 januari 2018

 J K : p e re m p u a n
 Umur : 61 tahun

 Agama : Islam
 Alamat : pantoloan boya

5
DESKRIPSI KASUS
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Ny S 61 tahun dengan keluhan adanya benjolan di belakang kepala yang
sudah bernanah. Keluhan tersebut mulanya dirasakannya sejak 2 minggu
yang lalu yang makin membesar. Selain itu pasien juga mengeluh badan
terasa lemas dan kepala pening.
 Pertama kali diketahui bahwa pasien mengalami Diabetes Melitus adalah
10 tahun yang lalu. Lalu pasien disarankan untuk mengubah pola makan
dan gaya hidup serta selalu cek gula darah dan kontrol berobat setiap
bulannya. Kemudian diberikan pengobatan untuk menurunkan kadar gula
darahnya karena tidak ada perubahan dan malah meningkat.
 Terakhir kali pasien kontrol penyakitnya sekitar dua bulan yang lalu.
Pemeriksaan gula darah terakhir 270 mg/dl. Tidak didapatkan keluhan lain
seperi keram pada tangan, pandangan kabur dan lainnya.

6
 Riwayat penyakit dahulu 
Riwayat penyakit keluarga
 Sebelumnya pasien pernah
menderita keluhan yang sama  Menurut pasien ada keluarga
sejak 10 tahun yang lalu dan yang mengalami hal serupa
mengkonsumsi obat sejak yaitu bapak pasien.
saat itu.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 7


RIWAYAT SOSIAL DAN LINGKUNGAN

 Pasien tinggal dengan anggota keluarga lainnya yang berjumlah 12


orang.
Add an image
Rumah tinggal pasien terdiri dari satu ruang tamu, satu ruang keluarga,
empat kamar tidur, satu dapur dan satu kamar mandi. Luas rumah
pasien ± 10 x 14 . Jarak rumah pasien dengan rumah tetangga cukup
dekat sekitar 3-4 meter. Terdapat jendela di ruang tamu, namun di
ruangan lain termasuk kamar pasien hanya berupa ventilasi kecil.
Rumah pasien memiliki ventilasi dan memiliki langit-langit namun hanya
di ruang tamu, selain itu tidak memiliki langit-langit. Lantai rumah
terbuat dari semen, dinding rumah terbuat dari dinding bata pada ruang
tamu, ruang makan dan 2 kamar, selain itu tersusun dari kayu. Kondisi
rumah pasien bagian ruang tamu cukup bersih sementara pada bagian
ruang keluarga, kamar tidur, dapur kurang bersih, dan halaman rumah
cukup bersih dan tertata dengan baik.
8
RIWAYAT
SOSIAL DAN LINGKUNGAN

 Sumber air minum berasal dari sumur dap dan pasien sekeluarga
mengkonsumsinya setelah dimasak untuk kebutuhan sehari-hari.
 Pasien makan teratur 3 kali dalam sehari namun pasien kadang
terbangun dimalam hari untuk makan. Pasien makan di rumah
dengan masakan di rumah nasi atau ubi, sayur-mayur, lauk-pauk
berupa tahu, tempe, dan terkadang telur maupun ikan. Pasien
mengaku kadang tidak dapat mengontrol pola makannya karena
selalu adanya keinginan untuk makan sesuai dengan kemauan
pasien. Pasien mengaku cepat haus dan minum air putih ± 10
gelas besar per hari.
 Aktivitas sehari hari pasien adalah di rumah menjaga cucu dan
aktivitas rumah tangga lainnnya.

9
Pemeriksaan fisik
 Keadaan umum
 Keadaanumum : Sakit sedang
 Kesadaran /GCS : Compos mentis/E4V5M6

 Tanda vital
 Tekanan darah : 130/70 mmHg
 Nadi : 84 kali/menit, reguler
 Respirasi : 20 kali/menit
 Suhu : 36,60C

The Power of PowerPoint | thepopp.com 10


P e m e r i k s a a n fi s i k
 Kepala : normocephal, tampak
abses pada regio occipital ukuran
5x5x1 cm
 Mata : anemis (-/-), ikterus (-/-),
visus 6/6
 Telinga : deformitas (-/-)
 Hidung : deformitas (-)
 Mulut : sianosis bibir (-)
 Leher : pembesaran kelenjar getah
bening (-)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 11


PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
 Inspeksi : tampak datar, distensi (-)
 Thorax
 Auskultasi : peristaltik (+) kesan
 Inspeksi : simetris, tarikan
normal
dinding dada (-/-)
 Perkusi : timpani 4 kuadran
 Palpasi : simetris bilateral
abdomen
 Perkusi : sonor (+/+)
 Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-)
 Auskultasi: vesikular (+/+),
Ekstremitas atas
rhonkibasal (-/-), wheezing (-/-),
BJ I/II reguler  Edema (-/-), akral hangat (+/+)
Ekstremitas bawah
 Edema (-/-), akral hangat (+/+)
The Power of PowerPoint | thepopp.com 12
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Tidak dilakukan pemeriksaan

 Riw. Pemeriksaan gds rterakhir 270 mg/dl

13
DIAGNOSIS
 Diabetes Mellitus Tipe 2 + abses

The Power of PowerPoint | thepopp.com 14


P E N ATA L A K S A N A A N K A S U S

 Medikamentosa  Nonmedikamentosa
 Metformin 500 mg 3x1 sehari  Edukasi :
 Perawatan luka : kompres dengan kasa dan
cairan infus (Nacl
 Pengaturan cara dan pola makan dengan
menyesuaikan Jadwal makan, jenis makanan dan
jumlahya
 Mulai membiasakan diri membatasi memakan
makanan tinggi karbohidrat, menghindari sumber
protein hewani dan perbanyak konsumsi
makanan tinggi serat
 Edukasi untuk minum obat secara teratur
 Olahraga teratur minimal tiap minggu sekali
 Kontrol setiap bulan ke puskesmas untuk cek
gula darah
PEMBAHASAN
 Suatu penyakit dapat terjadi oleh karena adanya
ketidakseimbangan faktor-faktor utama yang dapat
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Paradigma
hidup sehat yang diperkenalkan oleh H. L. Bloom
mencakup 4 faktor yaitu :
 Faktor genetik (keturunan)
 Perilaku (gaya hidup) individu atau masyarakat
 Faktor lingkungan (sosial ekonomi, fisik, politik)
 Faktor pelayanan kesehatan (jenis, cakupan dan
kualitasnya).
The Power of PowerPoint | thepopp.com 16
PEMBAHASAN KASUS
 Faktor Genetik
 Pada genetik/keturunan merupakan faktor yang telah ada dalam diri manusia
yang sudah dibawa sejak lahir, misalnya golongan penyakit keturunan salah
satunya yaitu Diabetes Mellitus. DM tipe 2 berasal dari interaksi genetis dan
berbagai faktor mental Penyakit ini sudah lama dianggap berhubungan dengan
agregasi familial. Risiko emperis dalam hal terjadinya DM tipe 2 akan meningkat
dua sampai enam kali lipat jika orang tua atau saudara kandung mengalami
penyakit ini. Pada pasien ini terdapat riwayat keturunan yang memiliki DM yaitu
bapak pasien.

17
PEMBAHASAN KASUS
 Faktor Perilaku

 Sedangkan pada faktor perilaku pada kasus ini yaitu pasien memiliki
pola makan yang teratur 3 kali dalam sehari, namun kadang pasien
bangun tengah malam untuk makan. Pasien juga mengaku sering tidak
dapat mengontrol makanan yang dikonsumsi dikarenakan pasien
selalu ingin makan makanan yang diinginkan. Selain itu pasien juga
tidak kontrol dan berobat secara teratur

18
KESIMPULAN

 Diabetes Mellitus merupakan penyakit metabolik yang dapat


meningkatkan kadar gula didalam darah yang disebabkan karena
kerusakan dalam produksi insulin dan kerja dari insulin tidak optimal. Di
puskesmas Pantoloan, DM merupakan salahsatu dari 10 penyakit terbesar.
 Penyebab penyakit kasus ini di sebabkan oleh genetik dan faktor perilaku.
Terdapat riwayat keturunan yang memiliki DM yaitu bapak pasien, yang
mana memiliki resiko 2 sampai 6 kali untuk tekena.

19
SARAN
 Promosi kesehatan (health promotion)
 Penyuluhan pada lansia yang memiliki faktor resiko penyakit DM tipe 2.
 Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu
(general and specific protection)
 Mengurangi makanan yang banyak mengandung gula atau mengonsumsi
cemilan yang manis
 Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan
tepat (early diagnosis and prompt treatment)
 Petugas kesehatan diharapkan dapat mendiagnosis secara dini dan
memberikan pengobatan segera tentang DM
 Pembatasan kecacatan (dissability limitation)
 Petugas kesehatan diharapkan dapat mencegah terjadinya komplikasi yang
buruk seperti kaki diabetic.
 Pemulihan kesehatan (rehabilitation)
 Pada tingkat ini, pasien diberikan konseling tentang pola hidup pasien DM
terutama pola makan.
The Power of PowerPoint | thepopp.com 20
The Power of PowerPoint | thepopp.com 21
The Power of PowerPoint | thepopp.com 22
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai