Oktober 2014
PEMBELAJARAN PENGADAAN
BARANG/JASA APLN
KEPDIR 0620.K/2013
DAN SE. 0003.E/2014
PT PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
TATACARA
PENGADAAN BARANG/JASA
APLN
BERPEDOMAN PADA
KEPUTUSAN DIREKSI No.: 0620.K/DIR/2013
TENTANG
PEDOMAN UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PT. PLN
DAN
EDARAN DIREKSI No.: 003.E/DIR/2014
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENGADAAN BARANG/JASA PT.
PLN
3
Edisi. Oktober 2014
DASAR PEMIKIRAN
1. Direksi berkeinginan, dalam proses pengadaan barang/jasa
menerapkan Konsep Value for Money (VfM) yaitu
mengutamakan hasil terbaik untuk PLN dalam jangka
panjang dengan menempatkan unsur 6 Right : tepat kualitas,
tepat kuantitas, tepat waktu, tepat tempat, tepat sosial-ekonomi
dan tepat harga.
1.
Kualitas
6. 2.
Konsep VfM :
Harga Kuantitas
Dalam merencanakan
pengadaan, unsur mana yg
VfM sangat dibutuhkan: apakah
5. 3. kualitas, apakah waktu, apakah
Sosial- Ekonomi Tempat
harga,
4.
Waktu
4
Edisi. Oktober 2014
DASAR PEMIKIRAN
2. Direksi berkeinginan, memberikan keluasaan kepada
Pengguna untuk menyelenggarakan pengadaan yang lebih:
cepat, fleksibel tanpa kehilangan momentum bisnis dengan
mengendalikan kemungkinan risiko yang terjadi serta
mengkuti best practice yang ada dalam proses pengadaan
barang/jasa.
Target
Lelang agar efektip tidak gagal, maka berapapun jumlah peserta
yang menyampaikan penawaran harga tidak menggagalkan
pelelangan.
Pola Lama
Pelelangan gagal Jml Peserta < 3 ; Semua Penawaran > HPS
Pola Yang akan Dilaksanakan
Lelang Setiap lelang dilakukan negosiasi dan jika tidak dicapai
kesepakatan maka gagal
5
Edisi. Oktober 2014
KEBIJAKAN STRATEGIS
1. Memperkuat struktur organisasi penyelenggara pengadaan
barang/jasa , semula ditangani secara “fungsional
ditingkatkan menjadi struktural “
2. Mengidentifikasi dan merumuskan kebutuhan barang / jasa
sesuai dengan “Supply positioning matrix “
3. Mempersiapkan “ Daftar Penyedia Barang/Jasa Terseleksi
(DPT) “ sebagai Calon Penyedia Barang/Jasa
4. Menyederhanakan “metode pemilihan Penyedia barang/jasa
melalui pengendaliaan risiko”
6
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN UMUM
7
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN UMUM
1. Pengertian
1.1 APLN adalah anggaran PLN yang ditetapkan dalam RKAP yang
telah disahkan oleh RUPS, termasuk anggaran untuk pekerjaan
mendesak / keadaan darurat yang belum ditetapkaan di dalam
RKAP
1.2 Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan pengadaan barang,
pengadaan jasa konstruksi termasuk supply & erect, pengadaan
jasa konsultansi, pengadaan khusus dan pengadaan jasa lainnya
di PLN yang dibiayai dengan APLN atau yang dibiayai dengan
sumber dana dari pinjaman / hibah luar negri dan/atau
pinjaman dalam negeri (non APBN), sepanjang tidak diatur
dalam naskah pemberi pinjaman (guide line)
1.3. ...........
8
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN UMUM
9
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN UMUM
11
12
Edisi. Oktober 2014
ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA
13
Edisi. Oktober 2014
ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA
PEJABAT PEJABAT
PERENC PELAKSN PENGAWAS
PB/J PB/J PENGGUNA
COMMITTEE
VALUE FOR
MONEY
WAKIL DIREKSI
PENGGUNA PEKERJAAN
COMMITTEE
VALUE FOR
MONEY
WAKIL DIREKSI
PENGGUNA PEKERJAAN
1. PENGGUNA B/J
Tugas Pokok :
1) Menentukan dan memastikan volume kebutuhan barang/jasa
2) Memastikan ketersediaan anggaran
3) Menetapkan dan/atau mengesahkan:
a) Dokumen rencana pengadaan
b) Jadwal pengadaan
c) Spesifikasi teknik atau Kerangka Acuan Kerja (KAK)
d) Dokumen pelelangan / RKS
e) HPS
f) Pemenang Pelelangan pengadaan barang/jasa
g) DPT , setelah direview oleh VfM. (butir 3.2)
4) Menyiapkan biaya-biaya untuk kegiatan pengadaan barang/jasa
5) Menetapkan biaya penggandaan RKS dan biaya-biaya lainnya
6) Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
7) Menandatangani kontrak sesuai dengan kewenangannya
8) Menunjuk Direksi pekerjaan dan/atau Pengawas pekerjaan dan/atau Direksi
teknis (jika diperlukan)
9) Melakukan pemeriksaan dan penerimaan hasil pelaksanaan kontrak
15
Edisi. Oktober 2014
ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA
Tugas Pokok :
1. Membantu menyiapkan tugas Pengguna barang/jasa
2. Bersama dengan Pejabat perencana pengadaan, Pejabat pelaksana
pengadaan, bertanggungjawab untuk menyiapkan informasi yang
diperlukan selama tahap perencanaan pengadaan, persiapan pengadaan,
pelaksanaan memilih penyedia barang/jasa, dan tahap proses finalisasi
kontrak
3. Membuat laporan kepada Pengguna barang/jasa
16
Edisi. Oktober 2014
ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA
Tugas Pokok :
1. Menyusun dan mengelola Daftar Penyedia Terseleksi (DPT)
2. Menyusun dan mengelola dokumen rencana pengadaan barang/jasa
3. Melaporkan hasil proses rencana pengadaan kepada atasaan langsung
untuk disampaikan kepada VFM Komite dan disahkan oleh Pengguna
4. Menyusun Dokumen Pelelangan / RKS untuk diusulkan kepada Pengguna
untuk mendapatkan pengesahan
5. Menyusun dan mengelola HPE
6. Melakukan evaluasi dan mengukur kinerja Penyedia barang/jasa
7. Membantu wakil pengguna dalam pelaksanaan manajemen kontrak
17
Edisi. Oktober 2014
ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA
18
Edisi. Oktober 2014
ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA
Tugas Pokok :
1. Melakukan analisis terhadap lingkup pengadaan yang akan dilakukan
2. Menyusun jadwal pelaksanaan pengadaan barang/jasa
3. Membuat HPS untuk diusulkan penetapannya kepada Pengguna
4. Melakukan proses pengumuman / undangan kepada calon penyedia
barang/jasa ----- minimum 3 hri kerja
5. Memastikan calon penyedia yang akan diundang tidak masuk black-list
PLN
6. Menilai kualitas calon penyedia yang dalam hal pengadaan melalui
metode prakualifikasi atau pasca kualifikasi yang tidak memiliki DPT
7. Memberikan penjelasan pengadaan (aanwijzing)
8. ………….
19
Edisi. Oktober 2014
ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA
Lanjutan …………
8. Melakukan evaluasi terhadap dokumen Penawaran
9. Melakukan klarifikasi calon penyedia baik yg di DPT maupun non-DPT,
jika ada data yg tidak jelas atau meragukan
10. Melakukan negosiasi untuk pengadaan barang/jasa dengan metode
pelelangan terbatas, pelelangan terbuka dan penunjukan langsung.
11. Melaporkan hasil proses pengadaan kepada atasan langsung , untuk
disampaikan kepada VFM Committee (jika memerlukan rekomendasi
dari VFM Committee)
12. Setelah mendapat rekomendasi dari VFM Committee, mengusulkan
calon pemenang kepada Pengguna
13. Mengumumkan pemenang pelelangan
14. ……………
20
Edisi. Oktober 2014
ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA
Lanjutan ……….
14. Menjawab sanggah peserta (jika ada)
15. Menyiapkan surat penunjukan penyedia barang/jasa (SPPBJ)
16. Melakukan Contract Discussion Agreement (CDA)
17. Menyiapkan draft kontrak dan membahas kontrak
18. Mendokumentasikan proses pengadaan barang/jasa dengan tertib.
21
Edisi. Oktober 2014
ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA
22
Edisi. Oktober 2014
ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA
5. VALUE for MONEY COMMITTEE (VfM)
Tugas Pokok :
1. Sebelum Proses Pengadaan Barang/jasa
Melakukan review untuk memastikan bahwa strategi pengadaan
barang/jasa yang disiapkan oleh Pejabat Perencana pengadaan telah
memenuhi prinsip value for money dan memberikan rekomendasi
tindaklanjutnya.
2. Setelah Proses Pengadaan Barang/Jasa
Melakukan review untuk memastikan bahwa proses pelaksanaan
pengadaan barang/jasa yang lakukan oleh Pejabat Pelaksana pengadaan
telah memenuhi prinsip value for money dan memberikan rekomendasi
tindaklanjutnya.
23
Edisi. Oktober 2014
ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA
Untuk menghindari benturan kepentingan, maka anggota VFM Committee yang terkait langsung
dengan proses pengadaan barang/jasa, tidak ikut mengambil keputusan.
24
Edisi. Oktober 2014
ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA
6. PROCUREMENT AGENT
26
Edisi. Oktober 2014
TAHAPAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA
RKAP
Analiasi s
Dokumen HPS
ANALISIS
PENETAPAN
PASAR PEMENANG
MEMILIH
PENYEDIA
ANALISIS BARANG/JASA PENGUMUMAN
KEBUTUHAN Dokumen Rencana pengadaan PEMENANG
PELELANGAN
TERBATAS
(3 Dok) PELELANGAN
TERBUKA
PENGECUALIAN DARI
RENCANA
KOMPETISI PENUNJUKAN
PENGADAAN
BARANG/JASA PEMENAG
DPT
KLARIFIKASI
DOKUMEN DAN
PELELANGAN / NEGOSISIASI CDA
RKS
USULAN
HPE KE Draft Final KONTRAK
PENGGUNA
28
Edisi. Oktober 2014
DAFTAR PENYEDIA BARANG/JASA TERSELEKSI (DPT)
1. Ketentuan DPT
29
Edisi. Oktober 2014
DAFTAR PENYEDIA BARANG/JASA TERSELEKSI (DPT)
2. Dokumen Kualifikasi
1. Dokumen kualifikasi disusun oleh Pejabat Perencana pengadaan dan
disahkan oleh Pengguna Barang/Jasa.
2. Dokumen kualifikasi berisi sekurang-kurangnya:
a) Surat pernyataan minat untuk mengikuti kualifikasi
b) Penjelasan singkat ruang lingkup pekerjaan yg akan dilaksanakan
(scope of work), persyaratan kualifikasi minimum, batas akhir waktu
penyerahan dokumen aplikasi dan metode evaluasi kualifikasi
c) Formulir isian kualifikasi Penyedia barang/jasa, terdiri dari :
(1) Persyaratan administrasi
(2) Persyaratan teknis
(3) Persyaratan keuangan
d) surat pernyataan bahwa seluruh dokumen yang disampaikan di dalam
dokumen aplikasi adalah benar
30
Edisi. Oktober 2014
DAFTAR PENYEDIA BARANG/JASA TERSELEKSI (DPT)
3. Persyaratan Kualifikasi
31
Edisi. Oktober 2014
DAFTAR PENYEDIA BARANG/JASA TERSELEKSI (DPT)
3. Persyaratan Kualifikasi
3.2 Persyaratan Teknis :
1) Untuk kontraktor: telah memiliki pengalaman kerja, kecuali untuk
pekerjaan sederhana yang tidak memerlukan pengalaman
2) Mampu menyediakan peralatan kerja dan tenaga kerja sesuai yg
dipersyaratkan
3) Jika pekerjaan khusus dapat ditambahkan persyaratan lain yang
sesuai.
32
Edisi. Oktober 2014
DAFTAR PENYEDIA BARANG/JASA TERSELEKSI (DPT)
4. Pelaksanaan Kualifikasi
1) Pengumuman kualifikasi melalui papan pengumuman atau surat kabar
atau portal e-procurement PLN
2) Pendaftaran calon peserta dan menyerahkan dokumen kualifikasi
3) Penyedia menyerahkan dokumen aplikasi kualifikasi kepada Pejabat
perencana
4) Evaluasi dokumen aplikasi kualifikasi oleh Pejabat perencana dan dapat
dibantu oleh Wakil Pengguna dan Pihak Lain yg memiliki kompetensi
5) Jika diperlukan Pejabat perencana dapat melakukan due diligence melalui
wawancara, kunjungan ke lokasi, konfirmasi silang
6) Melaporkan hasil evaluasi kepada Atasan langsung untuk disampaikan ke
VFM Committee untuk mendapat rekomendasi
7) Berdasarkan rekomendasi VFM Commt. Pejabat perencana
mengumumkan hasil kualifikasi kepada Peserta
8) ……………..
33
Edisi. Oktober 2014
DAFTAR PENYEDIA BARANG/JASA TERSELEKSI (DPT)
4. Pelaksanaan Kualifikasi
Lanjutan ……….
8) Menerima sanggahan dan menjawab sanggahan (jika ada)
9) Menyusun DPT dari hasil kualifikasi yang disyahkan oleh Pengguna
34
Edisi. Oktober 2014
DAFTAR PENYEDIA BARANG/JASA TERSELEKSI (DPT)
35
Edisi. Oktober 2014
ANALISIS KEBUTUHAN BARANG
SUPPLY POSITIONING MATRIX
Tinggi
CRITICAL STRATEGIS
Penyedia : terbatas Penyedia : Terbatas
Jenis barang/jasa : spesifik Jenis barang/jasa : Spesifik
Part khusus Kompetisi harga : rendah Kompetisi harga : rendah
Nilai kebutuhan : sedang Nilai kebutuhan : Tinggi Pembanguan
Pembangkit, IPP
Tingkat Risiko
RUTIN LEVERAGE
Penyedia : Banyak Penyedia : Sedang
Jenis barang/jasa : Umum Jenis barang/jasa : Umum
Kompetisi harga : Tinggi Kompetisi harga : Tinggi
Nilai kebutuhan : rendah Nilai kebutuhan : Tinggi
38
Edisi. Oktober 2014
SUPPLY POSITIONING MATRIX
CRITICAL / STRATEGIS
BOTTLENECK Pengeluaran belanja Tinggi,
Pengeluaran belanja rendah keberadaan barang/jasa
tapi keberadaan Barang/Jasa terbatas di pasar
terbatas di pasar
RUTIN LEVERAGE
Pengeluaran belanja rendah, Pengeluaran belanja tinggi,
keberadaan barang dipasar keberadaan barang cukup
banyak banyak di pasar
39
Edisi. Oktober 2014
SUPPLY POSITIONING MATRIX
CRITICAL / STRATEGIS
BOTTLENECK EPC . IPP
SPARE PART , barang stock Barang / jasa risiko tinggi,
terbatas, risiko tinggi, pengeluaran relatif tinggi
pengeluaran relatif rendah (60-70)% dana operasi
RUTIN LEVERAGE
Barang habis pakai, pek MDU, MTU
sederhana, risiko rendah, Barang / jasa risiko rendah,
pengeluaran rendah (5%) pengeluaran relatif tinggi
dana operasi (10-15)% dana operasi
40
Edisi. Oktober 2014
DOKUMEN RENCANA PENGADAAN
BARANG/JASA
45
Edisi. Oktober 2014
DOKUMEN RENCANA PENGADAAN BARANG/JASA
46
Edisi. Oktober 2014
DOKUMEN RENCANA PENGADAAN BARANG/JASA
50
Edisi. Oktober 2014
DOKUMEN RENCANA PENGADAAN BARANG/JASA
51
Edisi. Oktober 2014
MENGENAL PELAKU USAHA
53
Peta Penyedia Barang/Jasa
BULN
BHMN BUMD
BUMN PT
Suplayer
CV
Pabrik Kontraktor Koperasi
Konsultan
PLN
Agen
Anak
perusahaan
Distrib
utor
Perse
Toko Grosir Koperasi
orangan
Sales
54
Edisi. Oktober 2014
Kualifikasi Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi
55
Edisi. Oktober 2014
DOKUMEN PELELANGAN / RKS
60
Edisi. Oktober 2014
DOKUMEN PELELANGAN / RKS
ASOSIASI
PP 45/2005 (BSN/LPJK/KADIN)
Kep Dir
Rencana Kerja dan
Rencana Kerja dan
No.620.K/DIR/2013 Syarat-syarat (RKS)
Dan SE 003.E/DIR/2014 Syarat-syarat (RKS)
Dok. Renc.
Pengadaan 62
DOKUMEN PELELANGAN / RKS
SUMBER PERATURAN PERUNDANGAN
UU NO.20/2008 UU NO. 18 TH 1999 UU NO.5/99
TENTANG TENTANG JASA KONSTRUKSI LARANGAN PRAKTEK
UMKM MONOPOLI
PERATURAN PEMERINTAH
PEMBENTUKAN BUMN PP NO.28,29,30 TH 2000
NO.45/2005 TENTANG JASA KONSTRUKSI
Peraturan LPJK
PERPRES NO.54/2010 No.11a/2008 ttg JK
TENTANG No.12a/2008 ttg Konsl
PENGADAAN BARANG/JASA Juknis SBU No: 08/2011, tgl 20 PER.MEN PERINDUSTR.
dan Perubahannya Januari 2011 48/2010 tentang
SE LPJK No.: 02/2012 Produk Dlm Negri Pek
KEP.MEN BUMN NO.5/2008 PER.MEN PERDAGANGAN Tgl.22 Maret 2012 Infrastruktur
(15/2012) NO. 39/2011 Per LPJK No.: 10/2013 PER.MEN PERINDUSTRIAN NO.
PEDOMAN UMUM TENTANG SIUP Tgl. 15 Jan 2013 16/M-IND/PER/2/2011
PBJ TENTANG TKDN
SE LPJK No.: 02/2014
Tgl. 11 Apr 2014
64
Edisi. Oktober 2014
DOKUMEN PELELANGAN / RKS
ISI DOKUMEN PELELANGAN / RKS
MENYUSUN DOKUMEN PELELANGAN / RKS
I. Dokumen Pelelangan Jasa Konsultansi
65
Edisi. Oktober 2014
HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)
DEFINISI
DEFINISI HPS
HPS // OE
OE
HPS / OE adalah perkiraan biaya atas pekerjaan barang /
jasa sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam
dokumen pengadaan yang dikalkulasikan menggunakan
keahlian dan dihitung berdasarkan data yang dapat
dipertanggungjawabkan.
70
Edisi. Oktober 2014
HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)
KETENTUAN HPS / OE
1) HPS disusun oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan
Barang/Jasa dan disahkan oleh Pengguna
barang/jasa.
2) Nilai maksimum HPS ≤ Pagu anggaran dan tidak
wajib diumumkan.
3) HPS merupakan alat utk melihat kewajaran
harga, bukan sebagai alat untuk menggugurkan
penawaran.
4) HPS batas atas dalam melaksanakan
negosiasi harga penawaran sehingga nilai
Kontrak ≤ HPS
71
Edisi. Oktober 2014
HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)
73
Edisi. Oktober 2014
HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)
Pengguna
HPS Mengesahkan
HPS
y
N
Setuju
Dokumen
Rencana
Pengadaan
Informasi data
HPE
harga yang
lengkap dan
akurat
74
Edisi. Oktober 2014
METODE
PENGADAAN BARANG/JASA
1) Pelelangan Terbatas
2) Pelelangan Terbuka
3) Pengecualian dari Kompetisi
75
Edisi. Oktober 2014
PELELANGAN TERBATAS
1. Pelelangan Terbatas
Pelelangan terbatas merupakan strategi utama pengadaan
barang/jasa
Ketentuan:
1) Pelelangan terbatas dilaksanakan oleh Pejabat pelaksana
pengadaan
2) Mengundang penyedia b/j yg terdapat di DPT
3) Pelelangan terbatas dapat berupa pelelangan internasional,
nasional, lokal
77
Edisi. Oktober 2014
PELELANGAN TERBATAS
Tahapan Pelelangan Terbatas
a) Undangan penyedia b/j yang ada di DPT
b) Pengambilan dokumen pelelangan / RKS
c) Pemberian penjelasan
d) Pemasukan dokumen penawaran
e) Pembukaan dokumen penawaran
f) Evaluasi dokumen penawaran
g) Klarifikasi dan negosiasi
h) Usulan penetapan pemenang lelang
i) Penetapan pemenang lelang
j) Pengumuman pemenang lelang
k) Sanggah dan jawaban sanggah (jika ada)
l) Sanggah banding dan jawaban sanggah banding (jika ada)
m) Penunjukan pemenang
n) Contract discussed agreement (CDA)
o) Penyerahan jaminan pelaksanaan (jika ada)
p) Penandatangan kontrak
78
Edisi. Oktober 2014
PELELANGAN TERBUKA
2. Pelelangan Terbuka
1) Pelelangan terbuka dilaksanakan oleh Pejabat pelaksana
pengadaan
2) Pelelangan terbuka dapat dilakukan melalui prakualifikasi
ataupun pascakualifikasi, diumumkan.
3) Pelelangan terbuka dapat berupa pelelangan internasional,
nasional, lokal
80
Edisi. Oktober 2014
PELELANGAN TERBUKA
Pengumuman
Pelelangan
Pengambilan Dok
PQ
Penetapan Hasil PQ
satu Pembuk
tahap Evaluasi Pe
Pengumuman Hasil aan n
PQ Sampul I g
Dua SPH
Sampul u
Sanggahan Kualifikasi
m
u
m P
a e
S
n n
Klarifi a
Satu u
Daftar Pembu kasi P n
Undang Aanwij tahap Eval Usulan Penetapa n
Calon kaan dan e g
an zing Satu uasi Pmn n Pmn m j
Peserta SPH negos g
Sampul e u
iasi a
n k
a h
a
Jaminan n n
g
Dok
(RKS) Dua Pembuk
Eval Undan Penawaran
TAHAP aan Harga
uasi gan
SPH I CDA
Tatacara
Penilaian SPH
Klarifi
Keterangan: Pembuk kasi
Eval Usulan Penetapa
aan dan
uasi Pmng n Pmn
SPH II negos
iasi
= Kemungkinan Gagal
Tahapan Pelelangan Terbuka, Pra-kualifikasi
1) Pengumuman terbuka
2) Pendaftaran dan pengambilan dokumen kualifikasi
3) Pemasukan dan evaluasi dokumen Aplikasi
4) Pembuktian kualifikasi
5) Penetapan hasil kualifikasi
6) Pengumuman hasil kualfikasi
7) Sanggahan kualifikasi (jika ada)
8) Undangan Calon Penyedia B/J yg lulus kualifikasi
9) Pengambilan dokumen lelang (RKS)
10) Pemberian penjelasan
11) Pemasukan dokumen penawaran
12) Pembukaan dokumen penawaran
13) Evaluasi dokumen penawaran
14) Klarifikasi dan negosiasi
15) Usulan calon pemenang lelang
16) Penetapan pemenang lelang
17) Pengumuman pemenang lelang
18) Sanggah dan jawaban sanggah (jika ada)
19) Sanggah banding dan jawaban sanggah banding (jika ada)
20) Penunjukan pemenang
21) Contract discussed agreement (CDA)
22) Penyerahan jaminan pelaksanaan (jika ada)
23) Penandatangan kontrak
82
Edisi. Oktober 2014
PELELANGAN TERBUKA
Pengumuman ALUR PELELANGAN TERBUKA - PASKA KUALIFIKASI
Pelelangan
Pasca
Kualifikasi
Klarifi
kasi
Evaluasi Usulan Penetapa
Penyerahan SPH dan
Sampul II Pmn n Pmn
negos
iasi
Pendaftaran
satu
Pembuk Evaluasi P
Pengambilan tahap
aan Sampul I e
Dok.
Dua SPH n
Pelelangan /
RKS
Sampul g
u
m P
u e
S
m n
satu Klarifi a
a u
tahap Pembuk kasi n
Undang Aanwij Eval Usulan Penetapa n n
aan dan g
an zing Satu uasi Pmn n Pmn P j
SPH negos g
Sampul e u
iasi a
m k
h
e a
n n
a
Dok Klarifi
n
(RKS) Dua Pembuk kasi
Eval Penawaran g
TAHAP aan dan Harga
uasi negos
SPH I CDA
iasi
Tatacara
Penilaian SPH
Pembuk
Eval Klarifi Usulan Penetapa
Keterangan: aan
uasi kasi Pmng n Pmn
SPH II
= Kemungkinan Gagal
Tahapan Pelelangan Terbuka, Pasca kualifikasi
1) Pengumuman terbuka
2) Pendaftaran dan pengambilan dokumen lelang / RKS
3) Pemberian penjelasan RKS
4) Pemasukan dokumen penawaran
5) Pembukaan dokumen penawaran
6) Evaluasi dokumen penawaran
7) Klarifikasi dan negosiasi
8) Usulan calon pemenang lelang
9) Penetapan pemenang lelang
10) Pengumuman pemenang lelang
11) Sanggah dan jawaban sanggah (jika ada)
12) Sanggah banding dan jawaban sanggah banding (jika ada)
13) Penunjukan pemenang
14) Contract discussed agreement (CDA)
15) Penyerahan jaminan pelaksanaan (jika ada)
16) Penandatangan kontrak
84
Edisi. Oktober 2014
PENGECUALIAN DARI KOMPETISI
Penunjukan Langsung
Penunjukan langsung dengan menunjuk 1 Penyedia B/J berdasarkan hasil
riset pasar dan due diligence dari DPT
1) Kriteria penunjukan langsung pengadaan barang / jasa konstruksi / jasa lainnya
sbb.:
(1) Bersifat spesific, penggunaan teknologi khusus / pemegang HAKI dan/atau
hanya ada satu penyedia (agen tunggal)
(2) Pengadaan yg spesific yg tidak dapat digantikan oleh produk llain atau tidak
kompatibel. Penyedia harus berbentuk pabrikan / agen tunggal dan bukan
broker / distributor.
(3) Pekerjaan keadaan darurat dan/atau pemberian bantuan bencana alam
dan/atau untuk Corporate Social Responbility (CSR)
(4) …….
(9) ……...
2) Apabila belum diatur dalam kriteria penunjukan langsung maka harus melalui
persetujuan Direksi terlebih dahulu.
85
Edisi. Oktober 2014
PENUNJUKAN LANGSUNG JASA KONSULTANSI
(9) …………
2) Apabila belum diatur dalam kriteria penunjukan langsung maka harus melalui
persetujuan Direksi terlebih dahulu
3) Pihak yang memberikan jasa konsultansi tidak boleh terlibat menjadi pelaksana dari
pekerjaan yg menjadi obyek konsultansi
89
Edisi. Oktober 2014
PENUNJUKAN LANGSUNG JASA KONSULTANSI
90
Edisi. Oktober 2014
PENUNJUKAN LANGSUNG OPEN BOOK SYSTEM
91
Edisi. Oktober 2014
Tahap Penunjukan Langsung Pola Open Book
1) Pejabat perencana menyusun dokumen pengadaan open book untuk ditetapkan oleh Pengguna
2) Pejabat perencana mengusulkan calon Penyedia b/j untuk ditetapkan oleh Pengguna
3) Mengirimkan surat kepada calon Penyedia b/j perihal Pernyataan Berminat (letter of interest).
4) Pejabat perencana menyusun kontrak kerahasiaan (Non Disclosure Agreement) untuk
ditandatangani Pengguna dengan calon Penyedia b/j yang berminat
5) Pejabat perencana mengirimkan dokumen penunjukan langsung pola open book kepada calon
Penyedia
6) Pejabat perencana menerima Penawaran yg diserahkan oleh calon Penyedia
7) Pejabat perencana menganalisis penawaran terhadap spesifikasi teknis dan struktur biaya
produksi faktual serta menyusun perkiraan biaya pokok produksi
8) Pejabat pelaksana menyusun HPS berdasarkan perkiraan biaya produksi untuk ditetapkan oleh
Pengguna
9) Pejabat pelaksana melakukan klarifikasi, negosiasi biaya dan strategi alokasi, kemudian diajukan
ke Pengguna untuk mendapatkan persetujuan.
10) Pejabat pelaksana, menyiapkan surat penunjukan (SPPBJ) atau letter of intent (LoI)
11) Pejabat pelaksana, menyiapkan draft kontrak dan difinalkan oleh Wakil Pengguna
12) Penandatangan kontrak
93
Edisi. Oktober 2014
PENGECUALIAN DARI KOMPETISI
Pembelian Langsung
1) Pembelian langsung dilakukan oleh Pejabat pelaksana pengadaan
2) Pembelian barang yg ada di pasar dengan nilai mak Rp.500,- juta.
3) Pembelian sd Rp.100,- juta, dapat dengan bukti kwitansi tanpa SPK.
Pembelian diatas Rp.100,- juta s.d. Rp.500,- juta harus dengan SPK
4) Dalam menetapkan Penyedia barang/jasa, Pejabat pelaksana
pengadaan telah memiliki data pembanding, baik teknis maupun
harga.
94
Edisi. Oktober 2014
PEMBELIAN LANGSUNG
95
Edisi. Oktober 2014
PEMBELIAN LANGSUNG
ALUR PEMBELIAN LANGSUNG
Tanpa SPK Dengan SPK
Memastikan Jenis Memastikan Jenis
Barang Yg akan Barang Yg akan
dibeli dibeli
Memastikan
Memastikan Ketersediaan
Ketersediaan Anggaran
Anggaran
Usulan Penerbitan
SPK kepada
Proses Pembelian Pengguna
Barang
N
Setuju
Pengguna
Menerbitkan SPK
Pelaksanaan SPK
96
Edisi. Oktober 2014
Joint Procurement:
D. Pengadaan Joint Procurement
1. Dilakukan dengan metode Pelelangan terbatas atau
Pelelangan Terbuka, dilaksanakan oleh satu Pengguna B/J,
yang mewakili beberapa Pengguna B/J lainnya.
2. Proses Pelaksanaan Joint Procurement (Jproc) :
1. Beberapa Pengguna B/J menunjuk salah satu Penggna
untuk mewakili Pengguna B/J lainnya.
2. Pengguna B/J yg mewakili tsb menunjuk Pejabat
Perencana Pengadaan dan Pejabat Pelaksana
Pengadaan utk melaksanakan pross Jproc.
3. Pengguna B/J yg mewakili menerbitkan Perjanjian/kontrak
dengan Penyedia B/J.
4. Pengguna B/J yg mewakili menyampaikan
Perjanjian/Konrak kepada Pengguna B/J yg terwakili dan
ditindaklanjuti dengan penerbitan Surat Pesanan B/J
97
Edisi. Oktober 2014
Metode Penawaran
1) Request for Quotations (RFQ) : digunakan untuk pengadaan b/j
yg bersifat kecil atau rutin, dengan spesifikasi yg mudah ditemui
di pasar
2) Invitation to Bid (ITB) : digunakan untuk pengadaan b/j yg masuk
katagori leverage atau critical/botlle neck, dimana spesifikasi,
mutu dan jumlah dapat dibuat secara jelas dan lengkap dan
pemenang dipilih berdasarkan pemenuhan persyaratan dan
harga terendah
3) Request fo Proposal (RFP) : digunakan untuk pengadaan b/j yg
masuk katagori Strategis ( pembangkit IPP/EPC) atau jasa
konsultansi yang memerlukan inovasi dan keahlian tertentu
98
Edisi. Oktober 2014
PROSES PENGADAAN
99
Edisi. Oktober 2014
PROSES PENGADAAN
100
Edisi. Oktober 2014
PROSES PENGADAAN
back
PROSES PENGADAAN
ADA 3 CARA
1) SATU TAHAP SATU SAMPUL.
2) SATU TAHAP DUA SAMPUL
3) DUA TAHAP
114
Edisi. Oktober 2014
PROSES PENGADAAN
115
Edisi. Oktober 2014
PROSES PENGADAAN
Dokumen
SAMPUL PENUTUP penawaran sampul 1
dan sampul 2,
Diserahkan sekaligus
116
Edisi. Oktober 2014
PROSES PENGADAAN
3. Dua Tahap
Kepada :
Pejabat Pelaksana Pengadaan Barang/Jasa Diserahkan Tahap I
PTPLN (Persero) Wil.Kalsel dan Kalteng
Jl. Panglima Batur Barat No. 1 Banjarbaru
TAHAP II
pu
m
118
Edisi. Oktober 2014
PROSES PENGADAAN
PEMBUKAAN SPH
120
Edisi. Oktober 2014
PROSES PENGADAAN
121
Edisi. Oktober 2014
PROSES PENGADAAN
122
Edisi. Oktober 2014
PROSES PENGADAAN
123
Edisi. Oktober 2014
JAMINAN PENGADAAN BARANG/JASA
1. Jaminan Penawaran
2. Jaminan Pelaksanaan
3. Jaminan Uang Muka
126
Edisi. Oktober 2014
JAMINAN PENGADAAN BARANG/JASA
1. Jaminan penawaran
Jaminan penawaran nominal 1% dari penawaran, kecuali:
1.1 Pembelian tenaga listrik / IPP sbb.:
- Melalui pelelangan jaminan penawaran 1% x perkiraan
nilai transaksi penjualan kWh selama 1 th
- Melalui penunjukan langsung, non PLTP :
(a) Minimal 1% dari perkiraan transi penjualan kWh
selama 1 th sejak negosiasi s.d terbit LoI
(b) Minimal 1% dari perkiraan transi penjualan kWh
selama 1 th sejak LoI s.d tandatangan PPA
(c) ……….
127
Edisi. Oktober 2014
JAMINAN PENGADAAN BARANG/JASA
128
Edisi. Oktober 2014
JAMINAN PENGADAAN BARANG/JASA
129
Edisi. Oktober 2014
JAMINAN PENGADAAN BARANG/JASA
Lanjutan….
1.4 Jaminan penawaran tidak dipersyaratkan untuk :
(1) Pengadaan jasa konsultansi
(2) Pengadaan jasa asuransi
(3) Pengadaan melalui metode penunjukan langsung,
kecuali penunjukan langsung non PLTP
(4) Nilai pekerjaan sampai dengan Rp.500,- juta
(5) Pengadaan Gas Bumi / LNG / CNG / Gas bumi lainnya
130
Edisi. Oktober 2014
JAMINAN PENGADAAN BARANG/JASA
2. Jaminan pelaksanaan
Jaminan pelaksanaan minimal sebesar 5% dari kontrak, kecuali:
2.1 Pembelian tenaga listrik / IPP sbb.:
i. Melalui pelelangan pelelangan terbatas atau terbuka :
(a) Minimal 2% dari perkiraan transaksi penjualan kWh
selama 1 th sejak penandatangan PPA s.d Financial
Date
(b) Minimal 5% dari perkiraan transaksi penjualan kWh
selama 1 th sejak FD s.d CoD dengan maksimun US
$ 50 juta.
131
Edisi. Oktober 2014
JAMINAN PENGADAAN BARANG/JASA
132
Edisi. Oktober 2014
JAMINAN PENGADAAN BARANG/JASA
133
Edisi. Oktober 2014
JAMINAN PENGADAAN BARANG/JASA
2. Jaminan pelaksanaan. Lanjutan ……
2.2 Pengadaan BBM adalah minimal sebesar 5% dari kontrak
selama 4 bulan
2.3 Pengadaan Batubara minimal 5% dari nilai estimasi
pembelian selama 2 tahun
2.4 Kontrak jangka panjang untuk barang saja atau jasa saja
selain jasa kontruksi, jasa konsultansi dan alih daya sebesar
minimal 5% nilai kontrak dan dapat berkurang secara
proposional setiap tahunnya
2.5 Kontrak jangka panjang alih daya sebesar minimal 5% nilai
kontrak per tahun
2.6 Kesepakatan harga satuan minimal 1% terhadap
penandatanganan kontrak KHS total dan 4% dikenakan
pada saat penerbitan surat pada saat penerbitan surat
pesanan barang/jasa
2.7 Dalam keadaan khusus nilai jaminan pelaksanaan dapat
ditetapkan oleh Direksi 134
Edisi. Oktober 2014 3. ……..
JAMINAN PENGADAAN BARANG/JASA
135
Edisi. Oktober 2014
JAMINAN PENGADAAN BARANG/JASA
136
Edisi. Oktober 2014
JAMINAN PENGADAAN BARANG/JASA
137
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
138
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
139
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
140
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
KLARIFIKASI PENAWARAN
Ketentuan :
(1) Dalam pengadaan barang katagori strategis / komplek,
Pejabat pelaksana pengadaan melakukan klarifikasi secara
tertulis, jika diperlukan calon Penyedia diminta untuk
presentasi, baik di kantor PLN atau tele conference di
hadapan Pengguna, Wakil pengguna dan dapat
mengundang pihak lain sesuai keahliannya.
(2) Klarifikasi tidak mengubah substansi penawaran atau harga
dan bersifat rahasia
(3) Dalam pengadaan barang katagori strategis / komplek,
dapat dilakukan site visit ke lokasi calon penyedia yang
memenuhi syarat.
141
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
142
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
143
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
144
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
NEGOSIASI HARGA
1) Tujuan negosiasi adalah untuk meningkatkan kualitas teknik,
waktu pelaksanaan dan harga terbaik.
2) Negosiasi teknis dan harga digunakan pada metode
penawaran RFP, termasuk jika penawaran melampaui HPS.
3) Untuk metode ITB negosiasi harga dilakukan setelah
mendapat persetujuan Pengguna, jika penawaran melampaui
HPS
4) Untuk metode Penunjukan langsung, maka dilakukan
negosiasi teknik dan harga
149
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
LAPORAN EVALUASI
1) Pejabat pelaksana pengadaan menyusun laporan hasil
evaluasi sebagai dasar usulan penetapan pemenang
2) Laporan hasil evaluasi antara lain terdiri:
(1) Nama calon pemenang dan rangkingnya serta nilai
penawaran awal dan harga terkoreksi
(2) Metode evaluasi yg digunakan
(3) Unsur-unsur yg dievaluasi
(4) Rumus yg digunakan
(5) Keterangan-keterangan lain yg perlu terkait dengan
pelaksanaan pengadaan
(6) Berita acara selama proses tahapan pelaksanaan
pengadaan
3) Laporan hasil evaluasi dibuat dan ditandatangani oleh pejabat
pelaksana pengadaan.
150
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
HASIL EVALUASI
MEMBUAT REKAPITULASI KEGIATAN PELELANGAN SEJAK DARI
UNDANGAN SAMPAI DENGAN EVALUASI, DITUANGKAN
DALAM BERITA ACARA DAN TABEL PENJELASAN MELIPUTI:
1) Peserta yang diundang sebagai peserta
2) Peserta yang ambil RKS
3) Peserta yang ikut aanwijzing
4) Peserta yang menyampaikan SPH
5) Hasil evaluasi SPH
151
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
155
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
PENETAPAN PEMENANG
1) Penetapan pemenang ditetapkan oleh Pengguna berdasarkan
laporan evaluasi Pejabat pelaksana pengadaan
2) Dalam hal proses penetapan masuk kriteria rekomendasi value for
money committee, maka penetapan pemenang dilakukan setelah
melalui review dan rekomendasi VFM Committee
3) Data pendukung yg diperlukan untuk menetapkan pemenang
pengadaan adalah:
(1) Dokumen pelelangan / RKS beserta addendumnya (jika ada)
(2) Berita acara pembukaan penawaran
(3) Berita acara laporan hasil evaluasi
(4) Dokumen penawaran dari calon pemenang dan cadangan calon
pemenang
(5) Jaminan penawaran harus masih berlaku
160
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
PENGUMUMAN PEMENANG
Setelah Pengguna menetapkan pemenang maka Pejabat pelaksana
pengadaan mengumumkan pemenang pengadaan kepada peserta
lain yang tidak memenangkan pengadaan. Sekaligus memberi
kesempatan bagi peserta yang keberatan atas penetapan
pemenang dapat mengajukan sanggah
161
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
SANGGAHAN
1) Untuk menjamin adanya transparansi dalam proses pengadaan, yang
terkait dengan prosedur yang dimaksud dalam RKS
2) Waktu sanggah 3 hari sejak diumumkan dan waktu jawab sanggah
selambat-lambatnya 7 hari setelah menerima sanggahan
3) Jika sanggahan ditolak oleh Pejabat Pelaksana Pengadaan maka
Calon Penyedia Barang/Jasa dapat mengajukan sanggah banding
kepada Pengguna Barang/Jasa
4) Waktu sanggah banding 3 hari sejak diterimanya jawaban sanggah.
Jawaban sanggah banding selambat-lambatnya 7 hari sejak diterima
sanggah banding.
5) Jawaban sanggah banding bersifat final
6) Sanggah dan sanggah banding tidak menghentikan proses pengadaan
7) Penyanggah yg tidak benar dimasukan DPT dengan catatan tidak
beritikad baik.
163
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
PENUNJUKAN PEMENANG
1) Surat penunjukan diterbitkan apabila:
(1) Tidak ada sanggahan atau sanggah banding
(2) Sanggahan dan sanggah banding ternyata tidak benar
(3) Sanggahan yang diterima melewati waktu masa sanggah
2) Calon penyedia yg ditunjuk sebagai pemenang wajib menerima
penetapan sebagai pemenang
3) Jika Pemenang ke-1 yang ditunjuk mengundurkan diri maka calon
pemenang urutan ke-2 diusulkan sebagai pemenang setelah disetujui
Pengguna.
4) Jika Pemenang ke-2 yang ditunjuk mengundurkan diri maka calon
pemenang urutan ke-3 diusulkan sebagai pemenang setelah disetujui
Pengguna
5) Jika Pemenang ke-3 tidak bersedia ditunjuk dan mengundurkan diri maka
pengadaan dinyatakan GAGAL.
6) Peserta yg ditunjuk kemudian mengundurkan diri maka di black list dan
jaminan penawarannya dicairkan dan menjadi milik PLN
164
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
PENGADAAN GAGAL
Pengadaan diusulkan GAGAL oleh Pejabat Pelaksana
Pengadaan jika :
(1) Tidak ada penawaran yang memenuhi spek teknis
(2) Tidak dicapai kesepakatan dalam negosiasi
Pejabat pelaksana pengadaan melaporkan hasil pengadaan
kepada atasan langsung dan untuk disampaikan kepada
VfM Committee
VfM Committee akan memberikan rekomendasi tindak
lanjut pelelangan. Apakah diulang atau dibatalkan.
165
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
166
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
PENGADAAN ULANG
1) Menugaskan Pejabat Pelaksana Pengadaan untuk
melakukan pengadaan ulang tanpa merevisi
dokumen pelelangan / RKS dan tidak merubah HPS;
atau
2) Menugaskan Pejabat Perencana Pengadaan untuk
merevisi dokumen pelelangan / RKS dan menugaskan
Pejabat pelaksanan pengadaan untuk melakukan
pelelangan ulang dengan merevisi HPS; atau
3) Membatalkan proses pengadaan.
167
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
168
Edisi. Oktober 2014
KETENTUAN PELELANGAN
LINGKUP CDA
1) Aspek teknis : garansi, layanan purna jual, life cycle support
maintenace agreement, quality output issues
2) Syarat khusus: jenis jaminan, asuransi, jadwal pembayaran
3) Manajemen informasi : frekuensi dan isi laporan, kriteria
penerimaan suatu kemajuan
4) Jadwal / time frames : durasi kontrak, delivery dates, response
times
5) Isentif kinerja : cost icentives, delivery icentives, quality icentives
6) Personalia : key team members, subcontracting arrangements
169
Edisi. Oktober 2014
SURAT PERJANJIAN / KONTRAK
1) Jenis Kontrak
(1) Kontrak Harga Borongan (lumpsum)
(2) Kontrak harga satuan (Unit Price)
(3) Gabungan lumpsum dan harga satuan
(4) Terima Jadi (turn key)
(5) Kesepakatan harga satuan (KHS)
170
Edisi. Oktober 2014
SURAT PERJANJIAN / KONTRAK
171
Edisi. Oktober 2014
SURAT PERJANJIAN / KONTRAK
172
Edisi. Oktober 2014
SURAT PERJANJIAN / KONTRAK
173
Edisi. Oktober 2014
SURAT PERJANJIAN / KONTRAK
174
Edisi. Oktober 2014
SURAT PERJANJIAN / KONTRAK
175
Edisi. Oktober 2014
SURAT PERJANJIAN / KONTRAK
176
Edisi. Oktober 2014
SURAT PERJANJIAN / KONTRAK
177
Edisi. Oktober 2014
SURAT PERJANJIAN / KONTRAK
178
Edisi. Oktober 2014
PENGADAAN KHUSUS
179
Edisi. Oktober 2014
PENGADAAN KHUSUS
180
Edisi. Oktober 2014
Pengadaan khusus
181
Edisi. Oktober 2014
PENGADAAN KHUSUS
182
Edisi. Oktober 2014
PENGADAAN KHUSUS
183
Edisi. Oktober 2014
PENGADAAN KHUSUS
184
Edisi. Oktober 2014
PENGADAAN KHUSUS
185
Edisi. Oktober 2014
PENGADAAN KHUSUS
186
Edisi. Oktober 2014
PENGADAAN KHUSUS
7. PENGADAAN ASURANSI
1) Pengadaan dilakukan dengan pelelangan terbatas / pelelangan
terbuka / penunjukan langsung
2) Jenis Asuransi :
(1) Asuransi masa pembangunan,
(2) Asuransi masa operasi ,
(3) Asuransi lainnya
3) Ketentuan pelaksanaan pengadaan penyedia jasa asuransi
mengikuti perundangan yang berlaku
187
Edisi. Oktober 2014
PENGADAAN KHUSUS
188
Edisi. Oktober 2014
PENDAYAGUNAAN PRODUK
DALAM NEGERI
189
Edisi. Oktober 2014
PENDAYAGUNAAN PRODUK DLM NEGERI
190
Edisi. Oktober 2014
PENDAYAGUNAAN PRODUK DLM NEGERI
3. Isentif TKDN
1) Isentif dpt diberikan sebagai bagian dari strategi pengadaan,
dengan mempertimbangkan dan mengakui bahwa pabrikan
dalam negri telah berinvestasi cukup besar untuk memenuhi
syarat bermitra dengan PLN
2) Bentuk isentif :
(1) Hak penyesuaian harga penawaran internasional
(2) Perjanjian suplai jangka panjang / LTSA
(3) Preferensi Harga
(4) Perusahaan dalam negeri yg masuk DPT, dapat ditawarkan
isentif sebagai calon penyedia jasa.
191
Edisi. Oktober 2014
PENDAYAGUNAAN PRODUK DLM NEGERI
192
Edisi. Oktober 2014
MANAJEMEN KONTRAK
193
Edisi. Oktober 2014
MANAJEMEN KONTRAK
194
Edisi. Oktober 2014
MANAJEMEN KONTRAK
196
Edisi. Oktober 2014
MANAJEMEN KONTRAK
3. Mobilisasi
1) Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam waktu 30
(tiga puluh) hari sejak penandatanganan Perjanjian/Kontrak atau serah
terima lokasi pekerjaan sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian/Kontrak
2) Mobilisasi meliputi antara lain:
• Mendatangkan peralatan-peralatan berat dan kendaraan-kendaraan.
• Mendatangkan alat-alat laboratorium, alat-alat ukur dan peralatan
lainnya.
• Mempersiapkan fasilitas lapangan untuk Penyedia Barang/Jasa
meliputi kantor, rumah, gedung laboratorium, bengkel, gudang, dan
fasilitas lainnya yang telah ditentukan dalam dokumen
Perjanjian/Kontrak
• Mendatangkan personil pelaksana
• Mobilisasi peralatan dan personil pelaksana dapat dilakukan secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan di lapangan.
197
Edisi. Oktober 2014
MANAJEMEN
MANAJEMEN KONTRAK
KONTRAK
198
Edisi. Oktober 2014
MANAJEMEN KONTRAK
199
Edisi. Oktober 2014
MANAJEMEN KONTRAK
200
Edisi. Oktober 2014
MANAJEMEN KONTRAK
5. Manajemen Perjanjian/Kontrak
1) Perubahan Perjanjian/Kontrak
a) Perubahan Perjanjian/Kontrak dapat dilakukan atas kesepakatan bersama antara
Pengguna Barang/Jasa dan Penyedia Barang/Jasa, namun tidak boleh bertentangan
dengan ketentuan yang telah diatur dalam Edaran ini.
b) Perubahan Perjanjian/Kontrak, bila dianggap perlu dapat dilakukan melalui
persetujuan Value for Money Committee.
c) Semua perubahan Perjanjian/Kontrak dituangkan dalam Addendum/Amandemen
Perjanjian/Kontrak yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian/Kontrak
5. Manajemen Perjanjian/Kontrak
2) Penghentian atau Pemutusan Perjanjian/Kontrak
a) Penghentian Perjanjian/Kontrak (suspension of contract) dapat dilakukan dalam hal
terjadi peristiwa yang berada di luar kekuasaan para pihak yang mengakibatkan para
pihak tidak mungkin melaksanakan kewajiban yang ditentukan dalam
Perjanjian/Kontrak yang disebabkan oleh Keadaan Kahar (Force Majeure) atau
keadaan yang ditetapkan dalam Perjanjian/Kontrak
b) Pemutusan Perjanjian/Kontrak (termination of contract) dapat dilakukan dalam hal
para pihak tidak memenuhi kewajiban dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur di
dalam Perjanjian/Kontrak.
c) Pengguna Barang/Jasa dapat memutuskan Perjanjian/Kontrak secara sepihak, apabila
denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan Penyedia Barang/Jasa
sudah melampaui besarnya Jaminan Pelaksanaan atau maksimum denda
keterlambatan, setelah memberikan peringatan ketiga atas keterlambatan
pelaksanaan Perjanjian/Kontrak atau apabila Penyedia Barang/Jasa tidak bersedia
memperpanjang jaminan pelaksanaan.
d) ……….
202
Edisi. Oktober 2014
MANAJEMEN KONTRAK
5. Manajemen Perjanjian/Kontrak
2) Penghentian atau Pemutusan Perjanjian/Kontrak
Lanjutan ………
d) Pemutusan Perjanjian/Kontrak yang disebabkan oleh kesalahan Pengguna
Barang/Jasa, dikenakan sanksi berupa kewajiban mengganti kerugian yang menimpa
Penyedia Barang/Jasa sesuai yang ditetapkan dalam Perjanjian/Kontrak dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
e) Dalam hal terbukti adanya praktek persekongkolan, korupsi, kecurangan dan
pemalsuan dalam proses pengadaan/pelaksanaan Perjanjian/Kontrak, Pengguna
Barang/Jasa wajib membatalkan proses pengadaan / memutuskan pelaksanaan
Perjanjian/Kontrak.
3) Penyesuaian Harga
a) dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian/Kontrak.
b) Dalam hal penyesuaian harga belum dicantumkan dalam Perjanjian/Kontrak, maka
dapat dilakukan kesepakatan penyesuaian harga yang hasilnya dituangkan dalam
Addendum/Amandemen Perjanjian/Kontrak, yang pelaksanaannya didasarkan pada
justifikasi dan dapat dipertanggungjawabkan secara professional.
c) ……….
203
Edisi. Oktober 2014
MANAJEMEN KONTRAK
5. Manajemen Perjanjian/Kontrak
3) Penyesuaian Harga
Lanjutan ……..
c) Penyesuaian harga dapat diberlakukan bagi Perjanjian/Kontrak yang masa
pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan
d) Penyesuaian harga dapat diberlakukan untuk harga satuan dan/atau harga
Perjanjian/Kontrak kecuali komponen risiko, overhead dan keuntungan sebagaimana
tercantum dalam penawaran
e) Penyesuaian harga satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang
tercantum dalam Perjanjian/Kontrak atau Addendum/Amandemen. Bagian
Perjanjian/Kontrak atau pekerjaan yang terlambat dilaksanakan karena kesalahan
Penyedia Barang/jasa, penyesuaian harga satuan dan nilai Perjanjian/Kontrak
menggunakan indeks harga sesuai jadwal pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan
pada Perjanjian/Kontrak awal.
f) Penyesuaian harga satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal dari luar negeri
dan dibayar dengan valuta asing menggunakan indeks penyesuaian harga dari negara
asal barang tersebut.
g) Perhitungan penyesuaian harga menggunakan Rumusan penyesuaian harga
204
Edisi. Oktober 2014
MANAJEMEN KONTRAK
5. Manajemen Perjanjian/Kontrak
4) Perubahan Perjanjian/Kontrak
a) Perubahan Perjanjian/Kontrak dapat dilakukan meliputi; menambah
dan/atau mengurangi volume/jenis pekerjaan, mengubah spesifikasi teknis,
mengubah jadwal pelaksanaan, adanya perubahan ketentuan /peraturan
yang berlaku, adanya penyesuaian harga.
b) Prosedur pembuatan Addendum /Amandemen/ Memorandum
Perjanjian/Kontrak dilakukan sebagai berikut;
• Pengguna Barang/Jasa segera memberikan perintah tertulis kepada Penyedia Barang/Jasa
untuk melaksanakan perubahan Perjanjian/Kontrak, atau Penyedia Barang/Jasa
mengusulkan perubahan Perjanjian/Kontrak;
• Penyedia Barang/Jasa harus memberikan tanggapan atas perintah perubahan dari
Pengguna Barang/Jasa dan mengusulkan perubahan harga (bila ada) selambat-¬lambatnya
dalam waktu 7 (tujuh) hari. Pengguna Barang/Jasa harus memberikan tanggapan atas
usulan perubahan Perjanjian/Kontrak dari Penyedia Barang/Jasa selambat--lambatnya
dalam waktu 7 (tujuh) hari.
• Atas usulan perubahan Perjanjian/Kontrak, dilakukan negosiasi teknis dan harga dan
dibuat berita acara hasil negosiasi.
• Berdasarkan berita acara hasil negosiasi dibuat Addendum/Amandemen
Perjanjian/Kontrak
205
Edisi. Oktober 2014
MANAJEMEN KONTRAK
5. Manajemen Perjanjian/Kontrak
5. Perpanjangan Waktu Pelaksanaan.
a) Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh Pengguna
barang/jasa atas pertimbangan yang layak dan wajar; Pekerjaan tambah,
Perubahan disain, Keterlambatan yang disebabkan oleh pihak Pengguna
Barang/Jasa, Masalah yang timbul di luar kendali Penyedia Barang/Jasa,
Keadaan kahar (force majeur).
b) Pengguna Barang/Jasa dapat menyetujui perpanjangan waktu
pelaksanaan atas Perjanjian/Kontrak setelah melakukan penelitian dan
evaluasi terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh Penyedia
Barang/Jasa.
c) Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan di dalam
Addendum/Amandemen Perjanjian/Kontrak
206
Edisi. Oktober 2014
MANAJEMEN KONTRAK
9. Garansi
1) Garansi harus dimasukkan secara eksplisit di dalam Perjanjian/Kontrak.
2) Garansi memberikan perlindungan kepada PLN jika terdapat kerusakan yang
diketemukan setelah dilakukan Serah Terima Pekerjaan
3) Tanggung jawab memastikan garansi ada di Pengguna Barang/Jasa beserta Wakil
Pengguna Barang/Jasa.
4) Ketika suatu masalah diketemukan, sebelum Penyedia Barang/Jasa diberi
notifikasi, Pengguna Barang/Jasa beserta Wakil Pengguna harus :
(1) Mengkaji hak PLN dalam hal garansi
(2) Memverifikasi bahwa kerusakan memang ditanggung dalam klausul garansi
5) Setelah diketahui kerusakan termasuk dalam klausul garansi, maka Wakil
Pengguna melakukan notifikasi kepada Penyedia Barang/Jasa, membahas
kewajiban Penyedia Barang/Jasa dan melakukan kesepakatan bagaimana garansi
dapat diaplikasikan.
10. Klaim
1) Klaim adalah permintaan dari para pihak berdasarkan klausul yang ada di
Perjanjian/Kontrak, jika ada yang tidak dipenuhi.
2) Klaim dapat berasal dari; Unforeseen costs, Ketidaksepakatan mengenai
interpretasi klausul Perjanjian/Kontrak, Ketidaksepakatan mengenai apa yang
masuk dalam harga Perjanjian/Kontrak, Pelanggaran Perjanjian/Kontrak
(Breaches of contract).
3) Klaim dapat diajukan oleh PLN atau Penyedia Barang/Jasa, dan harus diberikan
secara tertulis antara lain :
a) Penjelasan mengenai permasalahan
b) Klausul Perjanjian/Kontrak yang mengatur klaim tersebut
c) Klaim hanya akan dilayani dari Penyedia Barang/jasa yang mempunyai
Perjanjian/Kontrak langsung dengan PLN. Klaim yang dilakukan oleh
subvendor atau subkontraktor dan ditujukan langsung ke PLN akan ditolak
karena tidak ada Perjanjian/Kontrak langsung dengan PLN.
d) Perjanjian/Kontrak tidak bisa ditutup sampai semua klaim diselesaikan
215
Edisi. Oktober 2014
PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI MEDIA ELEKTRONIK PLN (e-PROC PLN)
221
Edisi. Oktober 2014
PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN
227
Edisi. Oktober 2014