Metabolisme di dalam tubuh yang berkaitan dengan daya tahan tubuh juga
dipengaruhi oleh konsumsi vitamin A.
ZAT BESI (FE)
Asupan lain yang juga dibutuhkan anak pada masa tumbuh
kembangnya adalah zat Besi (Fe).
Kekurangan zat besi pada anak bisa menyebabkan berbagai
gangguan kesehatan, salah satunya yang paling serius
adalah anemia.
Selain itu beberapa penelitian menyimpulkan bahwa
kekurangan zat besi berhubungan dengan rendahnya
kemampuan memusatkan perhatian dan mengingat pada
anak.
Untuk menghindari kemungkinan terjadinya akibat yang tak
diinginkan tersebut, para ibu harus rajin menyediakan
berbagai jenis makanan yang banyak mengandung zat besi
terutama sayur-sayuran yang berdaun hijau gelap, kacang-
kacangan dan daging.
ZAT YODIUM
Masalah gizi pada anak usia dini juga bisa terjadi
karena kurangnya mendapatkan masukan zat
Yodium.
Akibatnya adalah terjadinya pembengkakan pada
kelenjar gondok, gangguan perkembangan fisik dan
fungsi mental.
Agar anak mendapat asupan zat Yodium yang
memadai, para ibu bisa mengolah makanan untuk
anak dari bahan-bahan udang atau lobster, keju,
stroberi dan kentang.
Masalah kesehatan gizi. Pada umumnya yang sering
muncul, dan timbul di berbagai golongan tertentu
adalah penyakit kurang gizi.
Terutama golongan anak usia dini yang berada pada
masa peka akan kecukupan gizi bagi tumbuh
kembangnya.
Apabila gizi yang diperlukan anak sehari-hari tidak
terpenuhi, maka anak akan rentan terhadap suatu
penyakit, terutama penyakit kurang gizi. Jadi, orang
tua harus mengusahakan agar anaknya selalu
berkecukupan gizi setiap harinya.
PADA STATUS GIZI DIBAGI
MENJADI EMPAT YAITU :
A. Gizi Lebih/ Over Weight.
Ciri-cirinya:
1) Kegemukan atau obesitas,
2) Berat badan lebih dari umurnya,
3) Nafsu makan tinggi,
4) Tidak terlalu bebas bergerak aktif.
B. GIZI BAIK/ WELL
NOURISHED.
Ciri-cirinya:
1) Bertambah umur, bertambah berat, bertambah
tinggi
2) Postur tubuh tegap dan otot padat
3) Rambut berkilau dan kuat
4) Kuku dan kulit bersih, tidak pucat, tidak bersisik,
dan tidak kering
5) Wajah ceria, mata bening, dan bibir segar
6) Gigi bersih dan gusi merah muda
7) Nafsu makan baik dan BAB teratur
8) Bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umurnya
9) Penuh perhatian dan bereaksi aktif
10) Tidur nyenyak
C. GIZI KURANG UNTUK UNDER
WEIGHT .
Ciri-cirinya:
1) Kurus (berat badan tidak dibawah rata-rata
pada usia seharusnya),
2) Sulit mengalami kenaikan berat badan selama
3 bulan berturut-turut,
3) Mudah terkena penyakit (diare, demam dll),
4) Mata yang cekung,
5) Rambut tipis,
6) Tubuh mengalami pembengkakan terutama
pada kaki dan punggung sementara ototnya
mengalami pengecilan,
7) Wajah tampak keriput dan mata sayu,
D. GIZI BURUK, TERMASUK MARASMUS,
KWASIORKOR DAN MARASMUS-KWASIORKOR.
Ciri-cirinya (Marasmus):
1) Badannya kurus,
2) Wajahnya yang berubah menjadi tua disebabkan
karena daging daerah wajah yang menyusut,
3) Cenderung rewel dan mudah menangis,
4) Kulit menjadi keriput, karena lapisan lemak
yang semakin terkikis,
5) Jaringan lemak berkurang,
6) Perut anak menjadi buncit dan terlihat tulang
iga yang memprihatinkan,
7) Sering mengalami penyakit infeksi,
8) Mengalami diare yang akut.
CIRI-CIRINYA (KWASIORKOR):
1) Tubuh membengkak, terutama didaerah kaki dan
wajah
2) Pandangan mata berubah menjadi sayu
3) Rambut berubah menjadi kemerahan, mudah rontok
tnpa menimbulkan rasa sakit pada anak
4) Anak cenderung rewel dan bersikap apatis
5) Hati mereka membesar
6) Otot mengecil
7) Pada kulitnya terdapat bercak merah yang berubah
menjadi hitam lalu mengelupas
8) Menderita anemia dan diare
9) Sering menderita penyakit infeksi
PENTINGNYA PEMELIHARAAN
KESEHATAN UNTUK ANAK USIA DINI
Anak usia dini merupakan masa dimana anak
akan mengeksplor dan menggali segala
kemampuannya terutama dengan kegiatan
yang melibatkan fisik motoriknya.
Telah dijelaskan bahwa karakteristik anak
adalah aktif, tidak mau diam, penjelajah
tanguh, memiliki keingintahuan yang besar,
dan lain sebagainya
anak sehat biasanya akan mampu belajar
dengan baik. ia banyak berkomunikasi
dengan teman-temannya, saudara, orangtua
dan orang lain di lingkungannya.
anak yang banyak bergaul, ia akan banyak
pengetahuan dan pengalaman. anak tidak
akan puas atas sesuatu yang kurang dipahami
dan ingin mendapat contoh”.
PERMASALAHAN KESEHATAN YANG SERING
TERJADI PADA ANAK USIA DINI
A. Kurang Gizi/ Malnutrisi
B. Diare dan Disentri
C. Demam
D. Kejang
E. Meningitis
F. Anemia
G. Cacing dan Parasit lain
H. Pink Eye (Conjunctivitis)
I. Pilek dan Flu
J. Sakit Telinga dan Infeksi Telinga
DALAM PERMASALAHAN KESEHATAN YANG KERAP TERJADI
PADA ANAK USIA DINI AKAN MENIMBULKAN DAMPAK YANG
NEGATIF PADA DIRI ANAK, SEPERTI:
1. Dilingkungan Rumah
2. Dilingkungan Sekolah
DILINGKUNGAN RUMAH
1. Membiasakan anak untuk mencuci tangan,
2. Membiasakan hidup bersih pada anak,
3. Biasakan anak untuk Mandi minimal satu hari sekali dengan
sabun. Gunakan sabun untuk menghilangkan kotoran dan
kuman yang menyebabkan bau badan, biang keringat dan
lecet
4. Berikan makanan yang baik,
5. Memperbanyak minum cairan sehat,
6. Batasi memberikan uang saku,
7. Menjelaskan bahaya jajan sembarang,
8. Membawa anak ke Posyandu
9. Berikan vitamin secukupnya,
10. Biasakan anak untuk tidur yang cukup setiap hari,
11. Batasi waktu bermain,
DI LINGKUNGAN SEKOLAH
1) Cuci tangan
Cara untuk menjaga kesehatan anak yang pertama adalah dengan
mengajarkan pentingnya mencuci tangan.
Di sekolah anak akan lebih banyak bertemu sumber penyakit dan kotoran
ketimbang di rumah.
Di sekolah ada berbagai benda yang telah terkontaminasi dan telah
dipegang dari satu tangan ke tangan lain sehingga bakteri menjadi lebih
banyak dan berkembang cepat.
Cara yang paling mudah untuk dapat menghambat
penularan beberapapenyakit dan bakteri adalah dengan seringnya mencuci
tangan.
Ajarkan anak-anak agar dapatmencuci tangan dengan bersih dan beritahu
pada anak kapan saja waktu yang perlu untuk mencuci tangan. Ini sangat
penting terutama setelah anak-anak beranjak dari waktu istirahat ketika
bermain dan sebelum makan. Untuk dapat membunuh kuman,
tangan anak perlu untukdigosok dengan sabun
2) Jangan berbagi botol atau sendok
Kita seringkali melihat anak-anak di sekolah memakan
makanan dari sendok, garpu dan minum dari alat yang
sama dengan teman-temannya, terkadang anak-anak
senang bertukar alat makan mereka. Itu adalah cara
termudah anak-anak bisa jatuh sakit.
Untuk memastikan anak-anak tetap sehat di sekolah,
beritahu mereka untuk tidak berbagi sendok atau
minum dari botol yang sama dengan teman mereka.
Guru sebaiknya mengontrol aktivitas anak selama di
sekolah termasuk dalam kegiatan makan demi
menghindari kemungkinan tertularnya penyakit.
3) Jangan makan junkfood
Membawa bekal sehat dari rumah adalah salah satu cara
yang bisa dilakukan untuk menghindari makanan luar yang
mungkin mengandung bahan membahayakan kesehatan anak.
Guru dapat menugaskan anak dan orang tua untuk
membawakan bekal anak dengan menu yang sehat,
bukan junkfood.
Selain itu, pihak sekolah sebaiknya dapat menyediakan
kantin sehat yang kualitas makanan dan minumannya
terkontrol baik.
Meski demikian tak perlu risau. Asalkan memperhatikan
beberapa hal untuk menjaga daya tahan tubuh si kecil,
tentulah kesehatannya tetap baik.
4) Menjelaskan bahaya jajan sembarang
Kita tahu, anak zaman sekarang seringkali tidak bisa
menerima begitu saja larangan yang diberikan orang
tua atau gurunya.
Oleh sebab itu orang tua atau guru perlu memberikan
penjelasan yang bisa dimengerti oleh anak alasan
mengapa mereka dilarang membeli jajanan atau
makanan sembarangan.
Guru dapat menyampaikan nasehat melalui film, cerita
pendek, dongeng, berbagi cerita dengan menarik, serta
dilakukan pengulangan agar anak benar-benar paham.
5) Gerak aktif
Riset yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa anak
yang giat dalam menggerakkan tubuh lebih dapat
tahan terhadap berbagai serangan virus yang menjadi
penyebab pilek pada anak.
Ketimbang duduk berlama-lama dan terpaku di depan
TV, lebih baik ajaklah anak untukberolah raga.
Kemas semua gerak fisik dalam berbagai bentuk
permainan yang menyenangkan bagi anak.
Sebelum kegiatan belajar, rencanakan untuk
berolahraga kecil bersama-sama, atau guru dapat
menyelipkan ice breaking sebagai hiburan disela
kegiatan pembelajaran.
6) Hindari menyentuh wajah
Terdapat banyak sekali virus dan kuman yang
menempel di tangan anak ketika mereka
berada di luar rumah.
Virus pilek dapat masuk
ke dalam tubuh anak melalui
hidung, melalui mata, dan juga
melalui mulut.
Biasakan anak untuk tidak
menyentuh sekitar area tersebut.
7) Nutrisi yang seimbang
Biasakan anak untuk selalu mengkonsumsi buah-
buahan dan juga sayuran untuk membantu
menguatkan sistem imun tubuh anak.
Guru dapat memanfaatkan waktu makan di sekolah
sebagai upaya pemenuhan gizi anak.
Sebaiknya makanan yang disajikan dimasak oleh
guru atau pihak sekolah agar guru dapat
memberikan makanan dan minuman yang bergizi
dan diolah dengan baik sesuai rencana.
Dalam menyediakan makanan untuk anak, carilah
makanan yang kaya dengan
vitamin C, misalnya seperti brokoli, buah stroberi,
dan juga jeruk.
vitamin D semacam ikantuna, susu dan juga sereal.
Yogurt juga sangat bagus karena mengandung Zat-zat
imun yang dapat membantu untuk membangun
sistem kekebalan tubuh anak.
8) Memperhatikan kesehatan mata
Dalam pemeliharaan kesehatan tidak hanya fokus pada kondisi
tubuh saja, namun salah satu panca indera seperti mata juga
perlu diperhatikan.
Dari sedini mungkin guru dan orang tua mempunyai kewajiban
untuk menjaga mata
karena mata adalah salah satu panca indera manusia yang sangat
penting yang akan terus digunakan hingga meninggal dunia.
Apabila mata anak sudah rusak atau cacat permanen, maka anak
tidak akan bisa melakukan banyak hal di masa depan, termasuk
dalam hal karir atau pekerjaan.
Ada beberapa cara menjaga kesehatan mata, yaitu atur jarak
ketika anak-anak menonton televisi, komputer, dan membaca.
9) Memperhatikan kesehatan gigi
Masalah kesehatan yang paling sering dialami oleh anak-
anak adalah kesehatan gigi.
Kebiasaan-kebiasaan yang buruk seperti memasukkan benda-
benda asing ke mulut, kondisi gigi anak yang mudah rapuh,
dan kebiasaan memakan makanan yang dapat merusak gigi
yang diiringi dengan pemeliharaan yang tidak baik menjadi
faktor penyebab timbulnya masalah gigi pada anak.
Di sekolah, anak perlu diajarkan teknik menyikat gigi dengan
benar dan penanaman kecintaan anak terhadap
pemeliharaan kesehatan gigi agar selanjutnya anak dapat
menerapkannya di rumah.
Selain melakukan berbagai upaya perilaku sehat di sekolah,
alangkah baiknya sekolah juga mampu
menciptakan sanitasi yang baik, sebab
lingkungan yang bersih akan menciptakan
kondisi yang sehat bagi penghuninya.
Guru dan semua orang yang ada di
lingkungan sekolah juga perlu menciptakan
kondisi lingkungan yang sehat dan bersih agar
anak tidak mudah terserang virus dan
penyakit.
BEBERAPA CARA YANG DAPAT DILAKUKAN
UNTUK MEMELIHARA LINGKUNGAN
SEKOLAH,
misalnya
mengatur mekanisme pembuangan sampah di sekolah,
menyediakan tempat sampah di setiap kelas dan setiap sudut
sekolah,
membangun apotek hidup di sekolah, dan sebagainya. Sebagai
salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak,
sekolah juga dapat memberikan pemahaman dan pengenalan
mengenai lingkungan, seperti pentingnya menjaga lingkungan
agar tetap bersih dan terhindar dari kuman, atau mengajak
anak untuk membuang sampah pada tempatnya, sehingga
anak-anak memiliki kebiasaan hidup bersih.
PEMELIHARAAN KESEHATAN ANAK AGAR TIDAK TERJADI
PENYAKIT YANG DAPAT MENGGANGGU BELAJAR SERTA
KECERDASAN ANAK ADALAH DENGAN