Anda di halaman 1dari 22

Pemeriksaan diagnostic

dan laboratorium pada


Sistem Hematologi
By : Rosmini Rasimin, S.Kep. Ns
Pemeriksaan Hematologi
• Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keadaan darah
dan komponen-komponennya. Darah terdiri dari bagian padat
yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit),
trombosit dan bagian cairan yang berwarna kekuningan yang
disebut plasma.
Pemeriksaan Diagnostik
• Pemeriksaan diagnostik adalah penilaian klinis tentang respon individu, keluarga dan
komunikan terhadap suatu masalah kesehatan dan proses kehidupan actual maupun
potensial.
• Faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium yaitu :
1. Pra instrumentasi
- Pemahaman instruksi dan pengisian formulir
- Persiapan penderita (puasa, obat, waktu pengambilan, posisi
pengambilan)
- Cara pengambilan sampel
- Penanganan awal sampel dan transportasi
2. Interpretasi Data
- Menentukan aspek positif klien
- Menentukan masalah klien
- Menentukan masalah klien yang pernah dialami
- Menentukan keputusan
- Masalah yang akan muncul
- Masalah kolaboratif
3. Validasi Data
Jenis-jenis Pemeriksaan Diagnostik
• USG
• Rontgen
• Pap Smear
• Endoskopi
• Colonoskopi
• CT Scan
• Mamografi
• EEG
• EKG
PERSIAPAN UNTUK PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

• Persiapan alat
Dalam mempersiapkan alat yang akan digunakan selalu diperhatikan instruksi dokter sehingga
tidak salah persiapan dan berkesan profesional dalam bekerja

• Pengambilan darah
Yang harus dipersiapkan antara lain : - kapas alkohol 70 %, karet pembendung (torniket) semprit
sekali pakai umumnya 2.5 ml atau 5 ml, penampung kering bertutup dan berlabel. Penampung
dapat tanpa anti koagulan atau mengandung anti koagulan tergantung pemeriksaan yang diminta
oleh dokter. Kadang-kadang diperlukan pula tabung kapiler polos atau mengandung antikoagulan.

• Penampungan urin
Digunakan botol penampung urin yang bermulut lebar, berlabel, kering, bersih, bertutup rapat
dapat steril (untuk biakan) atau tidak steril. Untuk urin kumpulan dipakai botol besar kira-kira 2
liter dengan memakai pengawet urin. 

• Penampung khusus
Biasanya diperlukan pada pemeriksaan mikrobiologi atau pemeriksaan khusus yang lain. Yang
penting diingat adalah label harus ditulis lengkap identitas penderita seperti pada formulir
termasuk jenis pemeriksaan sehingga tidak tertukar.
PERSIAPAN PENGAMBILAN SPESIMEN

1. Darah
Tempat pengambilan darah untuk berbagai macam pemeriksaan laboratorium,
- Perifer (pembuluh darah tepi)
- Vena
- Arteri
•Pada orang dewasa diambil pada ujung jari atau daun telinga bagian bawah
•Pada bayi dan anak kecil dapat diambil pada ibu jari kaki atau tumit
Bentuk pemeriksaan
- Jenis/golongan darah
- HB untuk mendeteksi adanya penyakit anemia dan ginjal
- Hematokrit untuk mengukur konsentrasi sel darah merah dalam darah
- Trombosit untuk mendeteksi adanya trombositopenia dan trombosis
- SGPT (serum Glumatik Piruvik Transaminase) untuk mendeteksi adanya kerusakan
hepatoseluler
- Albumin untuk mendeteksi adanya gangguan hepar seperti luka bakar dan gangguan ginjal
- Asam urat untuk mendeteksi penyakit pada ginjal, luka bakar
- Billirubin (Direct : deteksi ikterik, Indirect : anemia & malaria)
- Gula darah untuk mendeteksi diabetes
Next
Persiapan alat
1. Lanset darah atau jarum khusus
2. Kapas alcohol
3. Kapas kering
4. Alat pengukur Hb/kaca objek/botol pemeriksaan,
tergantung macam pemeriksaan
5. Bengkok
6. Hand scoon
7. Perlak dan pengalas
Next
Prosedur kerja
• Mendekatkan alat
• Memberitahu klien dan menyampaikan tujuan serta langkah
prosedur
• Memasang perlak dan pengalas
• Memakai hand scoon
• Mempersiapkan bagian yang akan ditusuk, tergantung jenis
pemeriksaan
• Kulit diberi kapas alcohol
• Bekas tusukan ditekan dengan kapas alcohol
• Merapikan alat
• Melepaskan hand scoon
Next…
Urine
Kegunaan
• Menafsirkan proses-proses metabolisme
• Mengetahui kadar gula pada tiap-tiap waktu makan (pada pasien DM)
Jenis pemeriksaan
• Urine sewaktu
Urine yang dikeluarkan sewaktu-waktu bilamana diperlukan
pemeriksaan
• Urine pagi
Urine yang pertama dikeluarkan sewaktu pasien bangun tidur.
• Urine pasca prandial
Urine yang pertama kali dikeluarkan setelah pasien makan (1,5-3 jam
sesudah makan)
• Urine 24 jam
Urine yang dikumpulkan dalam waktu 24 jam.
Next…
Persiapan alat
• Formulir khusus untuk pemeriksaan urine
• Wadah urine dengan tutupnya
• Hand scoon
• Kertas etiket
• Bengkok
• Buku ekspedisi untuk pemeriksaan laboratorium
Prosedur tindakan
• Mencuci tangan
• Mengisi formulir
• Memberi etiket pada wadah
• Memakai hand scoon
• Menuangkan 100 cc urine dari bengkok ke dalam wadah kemudian ditutup rapat.
• Menyesuaikan data formulir dengan data pada etiket
• Menuliskan data dari formulir ke dalam buku ekspedisi
• Meletakkan wadah ke dalam bengkok atau tempat khusus bertutup.
• Membereskan dan merapikan alat
• Melepas hand scoon
• Mencuci tangan
Next …
Faeces
• Pengertian
Menyiapkan feses untuk pemeriksaan laboratorium dengan
cara pengambilan yang tertentu
• Tujuan
- Untuk menegakkan diagnosa
Pemeriksaan tinja untuk pasien dewasa
Untuk pemeriksaan lengkap meliputi warna, bau, konsistensi,
lendir, darah, dan telur cacing. Tinja yang diambil adalah tinja
segar.
Next…
Persiapan alat
• Hand scoon bersih
• Vasseline
• Botol bersih dengan penutup
• Lidi dengan kapas lembab dalam tempatnya
• Bengkok
• Perlak pengalas
• Tissue
• Tempat bahan pemeriksaan
• Sampiran
Next…
Prosedur tindakan
• Mendekatkan alat
• Memberitahu pasien
• Mencuci tangan
• Memasang perlak pengalas dan sampiran
• Melepas pakaian bawah pasien
• Mengatur posisi dorsal recumbent
• Memakan hand scoon
• Telunjuk diberi vaselin lalu dimasukkan ke dalam anus dengan arah keatas kemudian
diputar kekiri dan kekanan sampai teraba tinja
• Setelah dapat dikeluarkan perlahan-lahan lalu dimasukkan ke dalam tempatnya.
• Anus dibersihkan dengan kapas lembab dan keringkan dengan tissue.
• Melepas hand scoon
• Merapikan pasien
• Mencuci tangan
Untuk pemeriksaan kultur (pembiakan) pengambilan tinja dengan cara steril. Caranya sama
dengan cara thoucer, tetapi alat-alat yang digunakan dalam keadaan steril.
Intervensi Keperawatan pada sistem
Hematologi
• Interpretasi Analisa Gas Darah
• Pengertian
• Kegiatan untuk menginterpretasi hasil analisa sampel darah
arteri melalui komponen-komponen gas yang terdapat pada
sampel darah arteri
• Tujuan
1. Untuk mengetahui kondisi keseimbangan komponen-
komponen gas dalam arteri
2. Evaluasi diagnostik pada pemberian terapi oksigen
Gambaran Interpretasi
Gas-gas darah normal dari sampel arteri
No Parameter Sampel arteri

1 pH 7,35 – 7,45

2 PaCO2 35-45 mmHg

3 PaO2 80-100 mmHg

4 Saturasi Oksigen 95-100%

5 HCO3 22-26 mEq/L


Gangguan-gangguan Asam Basa

No Gangguan PaCO2 HCO3 pH

1 Asidosis respiratorik ↑ Normal atau ↑ ↓

2 Alkalosis respiratorik ↓ Normal atau ↓ ↑

3 Asidosis metabolik Normal atau ↓ ↓ ↓

4 Alkalosis metabolik Normal atau ↑ ↑ ↑


Gangguan keseimbangan Asam-
Basa
Gangguan keseimbangan asam-basa ada 4 macam, yaitu:
1. Asidosis respiratorik ( PPOK )
2. Alkalosis respiratorik ( asthma bronchial )
3. Asidosis metabolik (Diare)
4. Alkalosis respiratorik (muntah-muntah)
Rentang nilai normal dan interpretasi
dari tiap komponen
1. pH 

• Rentang nilai normal        : 7,35 – 7,45


• Asidosis                           : <7,35
• Alkalosis                         : >7,45

2. PaO2 

• Rentang nilai normal       : 80 – 100 mmHg


• Hipoksemia ringan          : 70 – 80 mmHg
• Hipoksemia sedang         : 60 – 70 mmHg
• Hipoksemia  berat           : <60 mmHg
Next…
3. SaO2
• Rentang nilai normal       : 93% – 98%
• Bila nilai SaO2 >80% sudah dapat dipastikan bahwa darah
diambil dari arteri, kecuali pada gagal napas.

4. PaCO2 

• Rentang nilai normal       : 35 – 45 mmHg


• Asidosis respiratorik       : >45 mmHg (pH turun)
• Alkalosis respiratorik      : <35 mmHg (pH naik)
Next…
5. HCO3 

• Rentang nilai normal      : 22 – 26 mEq/L


• Asidosis metabolik          : <22 mEq/L (pH turun)
• Alkalosis metabolik         : >26 mEq/L (pH naik)
6. BE 
• Rentang nilai normal       : -2 s/d +2 mEq/L
• Nilai – (negative)              : asidosis
• Nilai + (positif)                  : alkalosis
• BE dilihat saat pH normal.
Next…
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai