Anda di halaman 1dari 10

STANDAR PARAMETER-

PARAMETER KUALITAS DAYA


LISTRIK
Nama TIM 3 :
Arieansyah
M. Adi Gumelar
Firda Ayu A.N.
Windi J
UNDER VOLTAGE
 Dikenal juga dengan istilah BrownOut terjadi saat
tegangan turun / berkuraang dalam waktu beberapa
lama bisa hitungan menit, sampai hitungan hari.
 Penyebabnya beban listrik yang berlebihan sehingga pasokan
listrik berkurang atau adanya beban pada saat bbeban puncak
misal malam hari
 Kekurangan tegangan adalah penurunan tegangan ac rms
menjadi kurang dari 90 persen pada frekuensi daya untuk
durasi lebih lama dari 1 menit.
 Standar di PLN -10% dari Vrms
 Standar ANSI C 84.1 -10% dalam keadaan normal dan -13%
dalam keadaan darurat.
OVER VOLTAGE

 Kebalikan dari undervoltage, over voltage terjadi saat


tegangan naik / bertambah dalam waktu beberapa
lama bisa hitungan menit, sampai hitungan hari.
 Tegangan lebih adalah peningkatan tegangan ac rms
lebih besar dari 110 persen pada frekuensi daya untuk
durasi lebih lama dari 1 menit.
 Standar di PLN +5% dari Vrms
 Standar ANSI C 84.1 +4% dalam keadaan normal dan
+6% dalam keadaan darurat.
HARMONISA
 Harmonik tegangan atau arus diukur dari besarnya
masing-masing komponen harmonik terhadap
komponen dasarnya dinyatakan dalam besaran
prosennya.
 Parameter yang dipakai untuk menilai cacat
harmonik tersebut dipakai cacat harmonik total
(total harmonic distortion- THD).
 Untuk sistem tegangan nominal 20 KV dan
dibawahnya, termasuk tegangan rendah 220 Volt,
THD maksimum 5 %, untuk sistem 66 KV keatas THD
maksimum 3%.
KETIDAKSEIMBANGAN
TEGANGAN
 Unbalance (Imbalance) voltage didefiniskan oleh Institute of Electrical
and Electronics Engineers (IEEE) perbandingan komponen urutan negatif
atau urutan nol terhadap komponen positif. Dengan istilah yang lebih
sederhana, ketidakseimbangan tegangan merupakan perubahan nilai
tegangan dalam sistem tenaga listrik di mana besar tegangan atau beda
sudut tegangan diantara tegangan tiga fase tidak sama.
 Standar ANSI C84.1 < 3,00% pada saat diukur pada terminal sumber dan
dalam keadaan tanpa beban.
 Standar PLN membatasi ketidakseimbangan tegangan pada nilai
mencapai 2,00%.
 National Equipment Manufacture Association (NEMA), hanya mengijinkan
ketidakseimbangan sebesar 1% pada motor listrik untuk menghasilkan
output sesuai ratingnya (NEMA MG-1). NEMA MG-1 menyatakan bahwa 1%
ketidakseimbangan tegangan dapat menghasilkan 6 - 10%
ketidakseimbangan arus.
 Selain itu, beberapa perusahaan pembuah motor listrik telah mencoba
batasan ketidakseimbangan arus 5% sebagai jaminan.
FLUKTUASI FREKUENSI

 Frekuensi adalah salah satu besaran listrik yang


merupakan gelombang sinusoidal dari tegangan atau arus
listrik dalam satu detik dan diukur dengan besaran
Hertz.
 Frekuensi dalam batas kisaran operasi normal (50 ± 0,2
Hz), kecuali penyimpangan dalam waktu singkat
diperkenankan pada kisaran (50 ± 0,5 Hz)
 Frekuensi nominal 50 Hz, diusahakan untuk tidak lebih
rendah dari 49,5 Hz. atau lebih tinggi dari 50,5 Hz, dan
selama waktu keadaan darurat (emergency) dan
gangguan frekuensi Sistem diizinkan turun hingga 47.5
Hz atau naik hingga 52.0 Hz sebelum unit pembangkit
diizinkan keluar dari operasi
FLUKTUANSI DAN KEDIP
TEGANGAN
 Perubahan arus beban yang cepat mengakibatkan
fluktuasi tegangan yang pada akhirnya menyebabkan
kedip pada lampu. 
 Fluktuasi tegangan didefinisikan oleh IEEE sebagai
perubahan sistematis dari bentuk gelombang atau
perubahan seri yang acak dari tegangan yang
menghasilkan perubahan besar tegangan turun di luar
batas yang telah ditentukan oleh ANSI C84.1. Standar
interval perubahan tegangan sebesar 0,1% - 7% dari
tegangan nominal pada frekuensi kurang dari 25 Hz.
 perubahan tegangan 0,5% dapat menghasilkan kedip yang
dapat dirasakan oleh mata jika frekuensi kedip berada di
interval 6 sampai 8 Hz.
TRANSIENT

 Transient merupakan perubahan variabel (tegangan, arus) yang


berlangsung saat peralihan dari satu kondisi stabil ke kondisi yang
lain.
 Parameter keadaan peralihan diukur berdasarkan lamanya
gangguan yang terjadi ( duration of disturbance ),digolongkan
menjadi 3 kelompok, yaitu :
a. Tegangan lebih peralihan yang tajam dan bergetar : Tegangan
paku (spike) positip atau negatip 0,5 – 200 mikrodetik dan bergetar
sampai sekitar 16,7 milidetik dengan frekwensi 0,2 – 5 KHz atau
lebih. Gangguan ini misalnya surge , spike, notch.
b. Tegangan lebih diatas 110 % nominal dan tegangan rendah
kurang 80% , berlangsung dalam waktu 80 milidetik ( 4 cycle )
sampai 1 detik. Gangguan ini misalnya sag, dips, depression,
interuption, flicker, fluctuation.
c. Tegangan rendah dibawah 80 – 85 % nominal selama 2 detik.
Gangguan seperti ini disebut outage, blackout, interuption.
Terimakasih
pertanyaan

 Surya : pengaruh undervotage/overvoltage terhadap


PLTMH?
 Okis : Perlatan apa yg sensitiv/berpengaruh terhadap
perubahan frekuensi?
 Hikam : apakah transient dan harmonisa berkaitan?
 Tegar : Standar tegangan nominal under/over voltage di
PLN?

Anda mungkin juga menyukai