Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
tingkatan pendarahan
DEFINISI
Secara patofisiologis syok merupakan gangguan hemodinamik
yang menyebabkan tidak adekuatnya hantaran oksigen dan
perfusi jaringan Gangguan hemodinamik tersebut dapat berupa
penurunan tahanan vaskuler sitemik terutama di arteri,
berkurangnya darah balik, penurunan pengisian ventrikel dan
sangat kecilnya curah jantung.
SYOK HIPOVOLEMIK
peritonitis)
Luka bakar (grade II-III & luas luka bakar >30%)
Perdarahan (trauma dengan perdarahan, non-trauma (perdarahan post partum
Jangan memberi cairan apapun pada mulut penderita contoh
Berikut Hal Atau Langkah Untuk Memberi Pertolongan Pertama Pada Penderita:
memberi minum
Periksa ABC (airway, breathing, circulation)
Buat pasien merasa nyaman dan hangat, hal ini dilakulan agar
lakukan CPR
Berikan terapi oksigen sesuai order. Monitor saturasi oksigen dan hasil AGD untuk
mengetahui adanya hypoxemia dan mengantisipasi diperlukannya intubasi dan
perdarahan berasal dari gastrointestinal maka cek feses, muntahan, dan gastric
drainase Jika output kuranng dari 30 ml/jam pada pasien dewasa pasang infuse,
tetapi awasi adnya tanda kelebihan cairan seperti peningkatan PAWP. Lapor dokter
jika urin output tidak meningkat
Berikan transfuse sesuai lorder, monitor
Hb secara serial dan HCT
Berikan Dopamin atau norepineprin I.V.,
sesuai order untuk meningkatkan
kontraktilitas jantung dan perfusi renal
Awasi tanda-tanda adanya koagulopati
seperti petekie, perdarahan, catat segera
Berikan support emosional
Siapkan pasien untuk dilakukan
pembedahan, jika perlu.
Pengkajian syok
1. Pengkajian primer
a. Airway : jalan nafas dan pernafasan tetap
merupakan prioritas utama
b. Breathing : frekuensi nafas apakah ada
penggunaan otot bantu pernafasan, retraksi
dinding dada, adanya sesak nafas.
Palpasi : pengembangan paru
Auskultasi : suara nafas, kaji adanya suara
nafas tambahan seperti ronchi, weezing dan
kaji adanya trauma pada dada
c. Sirkulasi dan kontrol perdarahan :
prioritas adalah : kontrol perdarahan luar,
dapatkan akses vena yang cukup besar
dan nilai perfusi jaringan. Perdarahan
eksternal biasanya dapat dikontrol
dengan melakukan balut tekan pada
daerah luka, seperti dikepala, leher dan
ekstremitas. Perdarahan internal dalam
rongga thorak dan abdomen biasanya
dilakukan di rumah sakit.
d. Disability : pemeriksaan neurologis
adalah menentukan tingkat kesadaran,
pergerakan bola mata dan reaksi pupil,
fungsi motorik dan sensorik.
2. Pengkajian sekunder
a. Identitas pasien
b. Keluhan utama
c. Riwayat kesehatan sekarang
d. Riwayat kesehatan dahulu
e. Riwayat kesehatan keluarga
f. Pemeriksaaan fisik
1) Kulit : suhu raba dingin
2) Tekanan darah
3) Status jantung
4) Status respirasi
5) Status mental
6) Fungsi ginjal
7) Fungsi metabolik
8) Sirkulasi
9) Keseimbangan asam-basa
DIAGNOSA
Penurunan curah jantung b/d
gangguan irama jantung
Perfusi jaringan tidak efektif b/d
gangguan hipoventilasi
Defisit volume cairan b/d kehilangan
volume cairan
TINGKATAN PERDARAHAN
KLASIFIKASI KLINIS PENGELOLAAN
KELAS 1 : kehilangan Takikardi min <100x/i Tidak perlu
volume darah <15% penggantian volume
cairan
KELAS 2 : kehilangan -Takikardi (100-120x/i) Penggantian volume
volume darah 15-30% -Penurunan pulse darah yang hilang
presure dengan cairan
-Penurunan produksi kristaloid sejumlah 2-
urine (20-30cc/jam) 4x volume darah
yang hilang
KELAS 3 : kehilangan -Takipnea (30-40x/i) Penggantian volume
volume darah 30-40% -Penurunan produksi darah yang hilang
urine (5-15cc/jam) dengan cairan
kristaloid dan darah
KELAS 4 : kehilangan -Takipnea (>35x/i) Penggantian volume
volume darah >40% -Takikardi (>140x/i) darah yang hilang
-Perfusi pucat, dingin, dengan cairan
basah kristaloid dan darah
TERIMAKASIH.......!!