Anda di halaman 1dari 24

Audit Kecurangan

Kelompok 9 :

- Nida Mufidah (1710313320055)


- Andini Musthaqima
(1810313120001)
- Rahma Dewi Utami
(1810313120051)
- Salsabila Firdausi (1810313320007)
- Ananda Putri Rahmiati (1810313320053)
JENIS-JENIS KECURANGAN

1. Pelaporan Keuangan yang Curang

Pelaporan keuangan yang curang adalah salah saji atau pengabadian


jumlah atau pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu
para pemakai laporan itu. Sebagian besar kasus melibatkan salah
saji jumlah yang disengaja, bukan pengungkapan.
2. Penyalahgunaan
Aset
o Penyalahgunaan (misappropriation) aset adalah kecurangan yang melibatkan
pencurian aset entitas.
o Dalam banyak kasus, tetapi tidak semua, jumlah yang terlibat tidak material
terhadap laporan keuangan.
o Istilah penyalahgunaan atau misaproprisasi aset biasanya digunakan untuk
mengacu pada pencurian yang melibatkan pegawai dan orang lain dalam
organisasi.
o Penyalahgunaan aset biasanya dilakukan pada tingkat hierarki organisasi
yang lebih rendah. Namun, dalam beberapa kasus yang heboh, manajemen
puncak terlibat dalam pencurian aktiva perusahaan. Karena manajemen
memiliki kewenangan dan kendali yang lebih besar atas aktivitas
organisasi, penyelewengan yang melibatkan manajemen puncak dapat
menyangkut jumlah yang signifikan.
KONDISI-KONDISI PENYEBAB
KECURANGAN

Terdapat tiga kondisi yang menyebabkan


terjadinya pelaporan keuangan yang curang dan
 penyalahgunaan aset sebagaimana dijelaskan
dalam SAS 99 (AU 316).

Tiga kondisi tersebut disebut dengan segitiga


kecurangan (fraud triangle).
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by Freepik
.
KONDISI-KONDISI
PENYEBAB KECURANGAN (LANJUTAN)
KONDISI-KONDISI PENYEBAB KECURANGAN
(LANJUTAN)

1. Insentif atau Tekanan


Manajemen ataupun pegawai lainnya mempunyai insentif ataupun tekanan untuk
melakukan tindakan kecurangan.

2. Kesempatan
Situasi yang membuka ataupun memberikan kesempatan bagi manajemen ataupun
pegawai untuk melakukan tindakan kecurangan.
3. Sikap atau
Rasionalisasi
Adanya sikap, karakter, ataupun seperangkat nilai-nilai etika yang membolehkan
manajemen atau pegawai untuk melakukan suatu tindakan yang tidak jujur, atau dapat
dikatakan bahwa merekaberada dalam lingkungan yang dapat memberikan tekanan yang
cukup besar yang menyebabkan mereka membenarkan diri mereka untuk melakukan
tindakan yang tidak jujur tersebut.
FAKTOR RISIKO UNTUK PELAPORAN KEUANGAN
YANG CURANG
1.
Insentif/Tekanan
Insentif yang umum bagi sebuah perusahaan untuk melakukan manipulasi laporan
keuangan adalah adanya suatu penurunan dalam prospek keuangan dalam perusahaan

2. Kesempatan
Meskipun laporan keuangan dari seluruh perusahaan kemungkinan dapat terjadi
manipulasi, risiko akan menjadi lebih besar dalam perusahaan yang bergerak dalam
industri yang melibatkan penilaian atau pertimbangan subjektif dan juga estimasi yang
cukup signifikan jauh lebih besar.
3.
Sikap/Rasionalisasi
Sikap dari manajemen puncak dalam laporan keuangan merupakan faktor risiko yang
penting dalam menilai kemungkinan adanya suatu kecurangan dalam laporan keuangan
perusahaan
FAKTOR RISIKO UNTUK PENYALAHGUNAAN ASET
1.
Insentif/Tekanan
Tekanan keuangan merupakan insentif atau dorongan yang sifatnya umum bagi pegawai
yang melakukan penyalahgunakan aset. Contohnya seperti pegawai yang mempunyai
utang yang sangat banyak, mereka yang memilik masalah kecanduan narkotika dan juga
perjudian, dll.
2. Kesempatan
Kesempatan dalam melakukan pencurian ada pada seluruh perusahaan. Kelemahandalam
hal pengendalian internal dapat menciptakan kesempatan terjadinya tindakan
pencurian.Pemisahan tugas yang kurang memadai hampir dapat dipastikan menjadi
suatu lisensi bagi parapegawai guna melakukan tindakan pencurian
3.
Sikap/Rasionalisasi
Sikap manajemen dalam pengendalian dan juga kode etik ataupun perilaku etis dapat
menyebabkan parapegawai dan juga manajer membenarkan pencurian aset perusahaan.
MENILAI RISIKO KECURANGAN

a. Skeptisme Profesional

Standar auditing menyatakan bahwa, dalam melakukan skeptisisme


profesional, seorang auditor “tidak mengasumsikan bahwa manajemen tidak
jujur namun juga tidak mengansumsikan kejujuran absolut.”

Selain itu, melalui prosedur evaluasi atas penerimaan dan juga kelanjutan
klien, auditor menolak sebagian besar dari calon klien yang dianggap tidak
mempunyai kejujuran dan integritas.
2. Evaluasi kritis atas bukti audit
Dalam melakukan pengungkapan atas
informasi ataupun kondisi yang ditemukan
ataupun kondisi lainnya yang
mengidentifikasikan atau mengindikasikan
1. Pikiran yang Selalu Mempertanyakan adanya salah saji material yang disebabkan

Standar auditing menekankan untuk oleh kecurangan kemungkinan telah terjadi,

melakukan pertimbangan atas auditor haruslahmelakukan penyelidikan

kecenderungan klien dalam melakukan masalah-masalah yang ada secara


kecurangan, tanpa mempertimbangkan mendalam, mendapatkan bukti-bukti
bagaimana keyakinan auditor tentang suatu tambahan apabila diperlukan dan juga
kemungkinan terjadinya tindakan melakukan konsultasi dengan anggota tim
kecurangan serta kejujuran dan juga lainnya
intergritas manajemen.
SUMBER INFORMASI
UNTUK
MELAKUKAN PENILAIAN
ATAS RISIKO
1. Komunikasi di antara Tim Audit
KECURANGAN
2. Pengajuan pertanyaan kepada
Manajemen
3. Faktor-faktor risiko
4. Prosedur analitis
5. Informasi lain
Mendokumentasikan Penilaian Kecurangan
Standar auditing mengharuskan auditor mendokumentasikan hal-hal berikut ini yang
berhubungan dengan pertimbangan auditor mengenai salah saji yang material akibat
kecurangan:
• Diskusi antara personil tim penugasan selama tahap perencanaan audit tentang
kerentanan laporan keuangan entitas terhadap kecurangan yang material.
• Prosedur yang ditempuh untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk
mengidentifikasi dan menilai risiko kecurangan yang material.
• Risiko khusus tentang kecurangan yang material yang sudah teridentifikasi, serta
uraian tentang respons auditor terhadap risiko tersebut.
• Alasan yang mendukung kesimpulan bahwa tidak ada risiko yang signifikan atas
pengakuan pendapatan yang tidak tepat secara material.
• Hasil dari prosedur yang ditempuh untuk menghadapi risiko pengabaian
pengendalian oleh manajemen.
• Kondisi dan hubungan analitis lainnya yang menunjukkan bahwa diperlukan
prosedur auditing tambahan atau respons lainnya, serta tindakan yang diambil oleh
auditor.
• Sifat komunikasi tentang kecurangan yang disampaikan kepada manajemen,
komite audit, atau pihak lainnya.
MENGAWASI TATA KELOLA KORPORASI
UNTUK MENGURANGI RISIKO KECURANGAN

Dengan mengomunikasikan kebijakan pendeteksian kecurangan dan


hukuman, manajemen dapat menghalangi karyawan untuk melakukan
kecurangan.

Pedoman yang dikembangkan oleh AICPA mengidentifikasi tiga unsur untuk


mencegah, menghalangi, dan mendeteksi kecurangan, yakni:

1. Budaya jujur dan etika yang tinggi.

2. Tanggung jawab manajemen untuk mengevaluasi risiko kecurangan.

3. Pengawasan oleh komite audit.


BUDAYA JUJUR DAN ETIKA YANG TINGGI

Penciptaan budaya jujur dan etika yang tinggi meliputi enam unsur:
1. Menetapkan Tone at the Top
2. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif
3. Mempekerjakan dan Mempromosikan Pegawai yang Tepat
4. Pelatihan
5. Konfirmasi
6. Disiplin
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
UNTUK MENGEVALUASI RISIKO
KECURANGAN
1. Mengidentifikasi dan Mengukur Risiko Kecurangan
2. Mengurangi Risiko Kecurangan
3. Memantau Program dan Pengendalian Pencegahan
Kecurangan
PENGAWASAN OLEH KOMITE AUDIT

Komite audit mengemban tanggung jawab utama mengawasi pelaporan keuangan

serta proses pengendalian internal organisasi.

Dalam memenuhi tanggung jawab ini, komite audit memperhitungkan potensi

diabaikannya pengendalian internal oleh manajemen serta mengawasi proses

penilaian risiko kecurangan oleh manajemen, dan program serta pengendalian anti

kecurangan. Komite audit juga membantu menciptakan “tone at the top” yang

efektif tentang pentingnya kejujuran dan perilaku etis dengan mendukung toleransi

nol manajemen terhadap kecurangan.


MERESPONS RISIKO
KECURANGAN

Respon auditor terhadap risiko kecurangan meliputi hal-hal berikut:

1. Mengubah pelaksanaan prosedur audit secara keseluruhan.

2. Merancang dan melaksanakan prosedur audit untuk


merancang risiko kecurangan.

3. Merancang dan melaksanakan prosedur untuk menangani


pengabaian pengendalian oleh manajemen.
MEMUTAKHIRKAN
PROSES PENILAIAN
RISIKO

Adapun beberapa hal yang harus diwaspadai oleh auditor dalam melakukan
proses audit antara lain:

• Perbedaan dalam catatan akuntansi


• Bukti audit yang bertentangan atau hilang
• Hubungan yang serba salah atau tidak biasa antara auditor dan manajemen
• Hasil dari prosedur substantif atau prosedur analitis pada tahap review akhir
yang mengindikasikan risiko kecurangan yang sebelumnya tidak diketahui
• Jawaban yang tidak jelas atau tidak masuk akal atas pernyataan yang
diajukan selama audit atau yang menghasilkan bukti yang tidak konsisten
dengan informasi lainnya
BIDANG – BIDANG RISIKO
KECURANGAN YANG
SPESIFIK
A. Risiko Kecurangan dalam Pendapatan dan Piutang
Usaha

1. Risiko Pelaporan Keuangan yang Curang atas Pendapatan


Dalam manipulasi pendapatan, ada tiga jenis utama manipulasi
pendapatan, yaitu:
• Pendapatan fiktif
• Pengakuan pendapatan prematur
• Manipulasi atas penyesuaian pendapatan

2. Tanda – Tanda Peringatan Kecurangan Pendapatan


• Prosedur analitis
• Perbedaan dokumenter
• Penyalahgunaan penerimaan yang melibatkan pendapatan
• Kelalaian mencatat penjualan
• Pencurian penerimaan kas setelah penjualan dicatat
BIDANG – BIDANG RISIKO
KECURANGAN YANG SPESIFIK
(LANJUTAN)
3. Tanda – Tanda Peringatan atas Penyalahgunaan Pendapatan dan
Penerimaan Kas
Pencurian penjualan dan penerimaan kas terkait yang nilainya relatif
kecil dapat dicegah dan dideteksi dengan baik oleh pengendalian
internal yang dirancang untuk meminimalkan kesempatan melakukan
kecurangan.

B. Risiko Kecurangan Persediaan


1. Risiko pelaporan keuangan yang curang untuk persediaan
2. Tanda – tanda peringatan kecurangan persediaan
3. Prosedur analitis
BIDANG – BIDANG RISIKO KECURANGAN YANG
SPESIFIK (LANJUTAN)

C. Risiko Kecurangan dalam Pembelian dan Utang Usaha


1. Risiko pelaporan keuangan yang curang untuk utang usaha
2. Penyalahgunaan dalam siklus akuisisi dan pembayaran

D. Bidang – Bidang Risiko Kecurangan Lainnya


1. Aset tetap
2. Beban penggajian
TANGGUNG JAWAB BILA DICURIGAI ADA
KECURANGANMerespons Salah Saji yang Mungkin Ditimbulkan oleh
Kecurangan

1. Penggunaan pengajuan pertanyaan


2. Kategori pengajuan pertanyaan
3. Mengevaluasi respons atas pengajuan
pertanyaan
4. Teknik menyimak
5. Mengamati petunjuk perilaku
6. Tanggung jawab lain apabila dicurigai ada
kecurangan
7. Analisis perangkat lunak audit
8. Pengujian substantif yang diperluas
9. Implikasi audit lainnya
THANK
YOU!
SUMBER
REFERENSI:
Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark
S. Beasley. 2008. Auditing dan Jasa
Assurance: Pendekatan Integrasi Jilid 1.
Jakarta: Penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai