PENGERTIAN
Nilai normal :
Bilirubin indirek 0,3 – 1,1 mg/dl (blm berkonyugasi)
Bilirubin direk 0,1 – 0,4 mg/dl (sdh berkonyugasi)
Metabolisme bilirubin
2 Ditransporta ke hepar
3
80% : dikonyugasi dengan asam
glukoronida Bilirubin terkonyugasi
Penyebab
Penyebab Fungsi hepatic imatur + Masukan susu yg buruk b.d Faktor2 yg mungkin Ketidak cocokan antigen
peningkatan beban sedikitnya kalori yg terdapat dalam ASI yang darah menyebabkan
bilirubin dari hemolisis sel dikonsumsi oleh bayi sebelum memecahkan bilirubin mjd hemolisis sejumlah besar sel
darah merah ASI terbentuk bentuk lemak yg dpt larut, darah merah.
yg direabsorbsi dari usus. Hati tidak mampu
Defekasi kurang sering. mengkonyugasi dan
mengeksekresokan
kelebihan bilirubin dari
hemolisis.
7. Keamanan
Riwayat sepsis neonatus.
Dapat mengalami ekimosis berlebihan,
petekie (perdarahan bawah kulit),
perdarahan intra kranial. Dapat tampak
ikterik pada wajah dan
berlanjut pada bagian distal tubuh. : kulit
hitam kecoklatan sebagai efek foto terapi.
Pengkajian
Lanjutan
4. Hitung Darah Lengkap :
Hb mungkin rendah (kurang dari 12 g/dl, n : 12-24 g/dl)
karena hemolisis.
Ht mungkin meningkat (lebih besar 65%) pada polisitemia,
penurunan (kurang dari 45%) dengan hemolisis
dan anemia berlebihan.
5. Glukosa: glukosa darah lengkap kurang dari 30 mg/dl atau
tes glukosa serum kurang dari 40 mg/dl bila BBL
hipoglikemi dan mulai menggunakan simpanan
lemak dan melepaskan asam lemak.
6. Daya ikat karbon dioksida : penurunan kadar
menunjukkan hemolisis.
7. Smear darah Perifer : dapat menunjukkan SDM abnormal
Penatalaksanaan
Ikterus yang timbul . Ikterus yang timbul 24 – 72 Ikterus yang timbul
pada 24 jam pertama jam setelah lahir: sesudah 72 jam pertama
sampai minggu pertama
Globin Heme
Biliverdir Fe.co
Peningkatan destruksi eritrosit ( Gangguan konjungasi bilirubin / gangguan
transport bilirubin / peningkatan siklus enterohepatik ) Hb dan eritrosit abnormal
Pemecahan bilirubin berlebih / bilirubin yang tidak berikan dengan albumin meningkat
Peningkatan bilirubin unconjugne dalam darah →pengeluaran mekonium terlambat /obstruksi usus →
tinja berwarna pucat
Gangguan
Integritas
kulit
Ikrerus pada sclera leher dan badan peningkatan
bilirubin indirex > 12 mg/dl
Indikasi fototerapi
Diagnosa Keperawatan
1. Risiko tinggi cedera b.d fungsi hepar yang immatur,
ketidak mampuan hati mengkonyugasikan bilirubin
Tujuan : Tidak terjadi cedera jaringan akibat
dari kern ikterus
Kriteria : Warna seluruh permukaan kulit
merah muda
Urin berwarna normal
Kulit elastis, tidak ada tanda-tanda
dehidrasi
Tidak ada iritasi pada mata
Intervensi Rasional
-Berikan makanan secara dini (ASI). - Makanan mendorong gerakan usus dan
mekonium lebih cepat keluar.
- Bayi baru lahir dipajankan sinar - Dengan penyinaran bilirbin dipecah
matahari. menjadi dipyrole kemudian dikeluarkan
Pada bayi yang akan diberi fototerapi lewat urin.
- Untuk mencegah iritasi kornea.
-Kelopak mata bayi diberi penutup. - Dgn terapi sinar maka bilirubin diubah
- Tempatkan bayi dibawah sinar dgn menjadi suatu fotoisomer yang mudah
kekuatan 420-480 nannometer. larut dalam air.
- Meningkatkan pemajanan permukaan
- Ubah posisi sesering mungkin terutama Tubuh.
beberapa jam pertama pengobatan - Mencegah luka dera dan luka bakar
- Hindari penggunaan bhn minyak pada - Mencegah dehidrasi.
kulit .
- Pertahankan keseimbangan cairan.
- Buat grafik durasi terapi, jenis sinar,
jarak
sinar dari bayi.
Pada bayi yang dilakukan transfusi
tukar - Mencegah aspirasi
- Puasakan bayi sebelum prosedur (2-4
jam). -Mencegah reaksi transfusi
- Cek kesesuain darah donor - Mencegah infeksi
- Terapkan prinsip aseptik dan - Mencegah hipotermi/stres dingin atau
antiseptik Hipertermi
- Pertahankan suhu tubuh optimal - Untuk tindakan segera
(36,5-
37,5°C)
- Observasi adanya tanda-tanda reaksi
transfusi tukar (takikardi,bradikardi, - Untuk persiapan penanganan gawat
gawat nafas, perubahan TD, ketidak darurat
stabilan suhu) - untuk memantau perdarahan
- Sediakan alat resusitasi oksigen, bag, atau infeksi.
endotraheal tube, laringoskop)
-Periksa area umbilikus
-- Observasi TTV
2. Gangguan Integritas kulit berhubungan dengan
jounndice
• Tujuan :
• Keadaan kulit bayi membaik
• Kriteria hasil :
• - Kadar bilirubin dalam batas normal
• - Kulit tidak berwarna kuning
• - Daya isap bayi meningkat
• - Pola BAB dan BAK normal
Intervensi Rasional