Anda di halaman 1dari 33

Anestetik lokal

Nurina Hasanatuludhhiyah
Introduksi--Anestetik lokal
– obat yang
 Hambat konduksi impuls secara reversibel
 Digunakan u/ mengeblok sensasi nyeri atau

impuls vasokonstriktor simpatik


 Diberikan secara lokal
 Berikatan dg reseptor spesifik di dalam pori

dari saluran Na+ pada saraf dan membran


eksitabel lainnya
 Menghambat perpindahan ion melalui saluran

tsb
Introduksi-- Anestetik lokal
 Dapat bekerja pada tiap bagian sistem saraf
dan tiap tipe serat saraf
 Bila Anestetik lokal berkontak dengan batang

saraf dapat menyebabkan paralisis sensoris


dan motoris pd area yang diinervasi
Anestetik lokal ideal
 Iritasi jaringan lokal rendah
 Toksisitas pada jantung dan SSP minimal
 Onset cepat
 Lama kerja panjang
 Tidak menyebabkan adiksi
Struktur kimia
Aspek kimia
 Gugus lipofilik (biasanya cincin aromatik)
yang dihubungkan dengan gugus ionizable
(biasanya amina tersier) dengan rantai
intermediet (ester atau amida)
 Konfigurasi strerokimia spesifik- terkait

dengan perbedaan potensi stereoisomer


 Ikatan ester lebih mudah terhidrolisis
Aspek kimia
 Basa lemah- formulasi sbg garam untuk ↑
kelarutan dan stabilitas
 pK 8.0–9.0, banyak terdapat dlm bentuk
a
kation yg bermuatan pada cairan tubuh pd
pH fisiologis
 Btk kation – ad btk paling aktif pada receptor

site
 Btk tdk bermuatan- penetrasi membran

biologis → menghasilkan efek klinis


Farmakokinetik
 Absorpsi tergantung pada :
 Dosis
 Tempat injeksi
 drug-tissue binding
 Aliran darah lokal
 Vasokonstriktor
 Sifat fisikokimia
Farmakokinetik

 Distribusi :
Gol Amida terdistribusi scr luas
Gol ester waktu paruh plasma rendah
 Metabolisme :

Gol amida o/ CyP450 hepar


Gol ester o/ pseudokolinesterase
Farmakodinamik
 Blokade voltage-gated sodium channels
 Me↑ nilai ambang eksitasi
 Melambatkan konduksi impuls
 Menurunkan laju peningkatan potensial aksi
 Menurunkan amplitudo potensial aksi
 Kemampuan u/ membangkitkan potensial aksi

dihambat
Structure and function of voltage-gated Na+ channels
Karakteristik struktur-aktivitas
Anestetik lokal
 Semakin kecil dan semakin lipofilik → interaksi
dengan reseptor kanal natrium lebih cepat
 Potensi berkorelasi positif dengan lipofilisitas selama

agen tsb masih mempertahankan sifat larut air


 tetracaine, bupivacaine, and ropivacaine (long-acting

local anesthetics) lebih poten dan durasinya lebih lama


daripada Lidocaine, procaine, mepivacaine
Karakteristik struktur-aktivitas
 Long acting – terikat secara luas dengan
protein plasma; dpt digeser obat lain yg
terikat protein plasma
 Stereoisomer –

co Bupivacaine: S(+)isomer lebih poten


daripada R(-) isomer
Mekanisme kerja An. Lokal pada saraf
 Blokade saraf sensorik; motorik; autonomik
 Sensitivitas nerve fiber terhadap An. Lokal –

B fiber & C fiber > sensasi lain > saraf motorik


 Saraf tdk bermielin > sensitif
 Diameter semakin kecil > sensitif
 Frekuensi depolarisasi tinggi > sensitif
 Posisi serat saraf pada nerve bundle

menentukan sensitivitas thd An. lokal


Farmakologi klinis
Cara pemberian :
 Topikal – cth mukosa hidung; tepi luka
 Infiltrasi- injeksi di sekitar ujung saraf tepi
 Blok-injeksi pada batang saraf utama
 Injeksi ke dalam ruang epidural atau ruang

subarachnoid
 Bier block-anestesia regional i.v pada lengan

atau tungkai
Cara
pemberian
Pemilihan cara pemberian
 Sesuai lama kerja yang dikehendaki
 Short acting : Procaine; chloroprocaine
 intermediate duration of action : lidocaine,

mepivacaine, prilocaine
 long-acting: tetracaine, bupivacaine,

levobupivacaine, ropivacaine
Farmakologi klinis
 DOA diperpanjang dengan peningkatan dosis
dan menambah vasokonstriktor
 Onset dpt dipercepat dengan pemberian

sodium bikarbonat
 Injeksi berulang dpt mengakibatkan

penurunan aktivitas (takhifilaksis) akibat


asidosis ekstrasel
 Kehamilan meningkatkan kerentanan thd

toksisitas an. Lokal


Toksisitas
 Efek sistemik
 Neurotoksisitas langsung
Toksisitas saraf
 E.S CNS- mengantuk; ggn visual dan
auditorik; restlessness
 Toksisitas CNS – numbness (rasa tebal) pada

sirkumoral dan lidah; metalic tast →


nistagmus; muscular twitching; kejang tonik
klonik → depresi SSP
 Neurotoksisitas langsung -transient radicular

irritation (gejala neuropatik sementara)


Toksisitas kardiovaskular
 Efek langsung pada membran sel otot jantung dan
otot polos pembuluh darah; efek tidak langsung pada
SSO
 Blok kanal sodium →depresi aktivitas, eksitabilitas

dan konduksi pacemaker


 Blok kanal kalsium →depresi kontraksi jantung;

vasodilatasi
 Kokain-hipertensi; aritmia; gagal jantung
Toksisitas CNS
Toksisitas
 Efek hematologis – methemoglobinemia
(Prilocaine)
 Reaksi alergi- pada golongan ester karena

dimetabolisme membentuk PABA


Anestetik
Lokal
KOKAIN

Khasiat simpatomimetik dengan hambatan


re-uptake NE di ujung saraf simpatis
Euforia krn depresi pusat inhibisi
Penggunaan berulang menyebabkan adiksi,
toleransi
Absorpsi : segala tempat termasuk mukosa-
u/ anestesi topikal
Absorbsi lebih cepat dari detoksikasi &
ekskresi sangat toksik
Penggunaannya tergantikan o/ preparat baru
PROKAIN
 Termasuk golongan para amino benzoat
(PABA) yang menghambat kerja
sulfonamid.
 Anestesi Lokal sintetik pertama
 OOA lambat, DOA singkat, potensi rendah
 DOA pendek o.k vasodilatasi, ikatan prot
kecil, dihidrolisis oleh pseudocholinesterase
 Metabolit  PABA menyebabkan alergi

.
TETRAKAIN
Potensi & toksisitas 10Xprokain
OOA lambat
DOA > dari prokain: hidrolisis paling
lambat, ikatan dengan plasma protein
kuat
Derivat PABA
Penggunaan u/ anestesi spinal tergeser
oleh bupivakain
LIDOKAIN ( XILOKAIN )
 Dibanding prokain : mula kerja >cepat,
DOA > panjang & lebih poten
 Prototype dari An. Lokal golongan amida
 Cepat diabsorpsi
 Epinefrin menurunkan absorpsi
 Metabolisme di hepar o/ CYP
 Ekskresi melalui urin
LIDOKAIN ( XILOKAIN )
 E.S : drowsiness, tinitus, dysgeusia, pusing,
twitching
dx meningkat : kejang, koma,depresi napas;
depresi kadiovaskular
 Sediaan- injeksi; topikal; oftalmik; mukosa;

transdermal
 Penggunaan klinis: anestetik lokal u/ durasi

intermediet; antiaritmia
BUPIVAKAIN
 Penggunaan luas karena DOA panjang
 OOA lambat
 Keuntungan :
 masih terhindar dari rasa nyeri relatif lama
post operasi tanpa perlu analgesik;
blok sensorik>blok motorik (
 Potensi bupivakain >>lidokain
 Toksisitas : bupivakain > lidokain
(cardiotoxic)
meningkat pd asidosis, hiperkarbia,
hipoksemia
PRILOKAIN
 Potensi lbh besar dari prokain
 OOA dan DOA > lama dari prokain
 Toksisitas < dari lidokain (cepat

dimetabolisme di hepar)
 Efek vasodilator kecil
 Darah menyebabkan met-Hb (dosis besar)

sehingga tidak digunakan pada tindakan


obstetrik(neonatal met-Hb)
Mepivacaine
 Gol amida
 OOA hampir sama dg Lidocaine
 DOA lebih panjang daripada Lidocaine
 Lebih toksik u/ neonatus, tidak digunakan

untuk anestesia obstetrik


 Tidak efektif untuk anestetik topikal
Ropivacaine
 S-enantiomer dari 1-propyl-2',6'-
pipecoloxylidide
 Kurang poten daripada Bupivacaine
 Kurang kardiotoksik daripada Bupivacaine
 Lebih motor-sparing daripada Bupivacaine

Anda mungkin juga menyukai