DIseminasi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 14

Hubungan Asupan Kafein

Terhadap Kadar Hemoglobin


Remaja Putri di SMA Negeri 5 di
Kota Malang

Atika Mayrizka Adellia-145070300111017


LATAR BELAKANG
TIDAK BERISIKO
12 g/dL ANEMIA

KADAR HB
Asupan zat besi ↓
Konsumsi pada
remaja ↑ (97%)

<12 g/dL
Asupan penghambat Kafein
zat besi ↑
Biasanya untuk
mengusir kantuk dan
meningkatkan semangat
Sering terjadi pada remaja putri daripada
remaja putra (Riskesdas, 2013)
METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian Populasi dan Sampel


- Desain penelitian  observasional analitik POPULASI
- Waktu penelitian  Cross sectional, karena Remaja putri yang bersekolah di SMA Negeri 5 Malang
pengambilan hanya dilakukan satu kali
- Sumber data  primer, mengambil data langsung SAMPEL
dengan responden
- Siswa putri di SMA Negeri 5 Kota Malang, berusia
- Menggunakan Purposive sampling 15-16 tahun, kelas 10

z 2
1 / 2 P (1  P )
n 
d2

- Berdasarkan perhitungan menggunakan Rumus


Lemeshow (1997) = 58 orang
SLIDE 4
Kriteria Responden Variabel, Lokasi, Waktu, Alat Bahan Penelitian
Inklusi
Variabel
• Responden adalah remaja putri berusia 15-16
tahun yang sedang menempuh pendidikan • Variabel bebas : Asupan kafein remaja putri
SMA Negeri 5 Kota Malang. • Variabel terikat : Kadar Hemoglobin
• Responden bersedia mengisi informed consent Lokasi
• Responden dapat berkomunikasi dengan baik SMA Negeri 5 Malang
• Mempunyai riwayat tidak menderita penyakit Waktu
kronis atau infeksi (hemoglobinopati, infeksi
cacing, malaria, kanker, TBC, dan HIV) Mei 2017 – Juni 2018

Eksklusi Alat dan Bahan Penelitian

• Responden mengalami menstruasi • Form SQ-FFQ


• Kuisioner demografis
• Responden konsumsi suplementasi Fe dan
Folat (tambah darah) • Nutrisurvey

Dropout • Informed Consent

• Responden pindah sekolah • SPSS V 16


• Kit Pengukuran Hb
Penyusunan Proposal
SLIDE 5
Pengurusan ethical clearance
Alur Penelitian
Pengurusan surat perijinan untuk
penelitian ke sekolah

Penyusunan instrument penelitian

Penyusunan kuisioner demografi Penyusunan Form SQ-FFQ

Pelaksanaan FGD untuk pembuatan


form SQ-FFQ fix

Koordinasi dengan tim laboratorium terkait


pengambilan darah

Responden memenuhi kriteria inklusi Responden tidak memenuhi kriteria


inklusi
Pengambilan data Pengambilan data SQ- Pengambilan kadar Hb
kuisioner demografis FFQ (bantuan tenaga medis)

Melakukan analisis data Uji Normalitas  Kolmogorof Smirnov


Terdistribusi normal  Uji Korelasi Pearson
Hubungan signifikan  P ≤ 0,05
HASIL DAN PEMBAHASAN

USIA
Usia Responden POLA MAKAN

20.7 MEMPENGARUHI MENSTRUASI


PENURUNAN KADAR HB
TIAP BULAN
DISEBABKAN OLEH

79.3

umur 15 th umur 16 th
SLIDE 7
PEKERJAAN ORANG TUA
Pekerjaan Ayah
Pekerjaan Ibu Pekerjaan Orang tua
mempengaruhi :
1.7
1.7
3.4 1.7
• Penghasilan
5.2 19
Kemungkinan dalam
memenuhi kebutuhan makan
juga stabil (Yamin, 2012)
41.4 • Daya Beli Keluarga
22.4 5.3
Mempengaruhi tersediaan
bahan makanan di rumah
dan kebiasaan remaja dalam
58.6
12.1
membeli makanan (Dumilah,
2017;Scully et al, 2015).
• Daya Beli Remaja
24.1
Uang saku yang dimiliki oleh
Pegawai Swasta PNS remaja bergantung pada
Dagang/Wiraswasta Tidak bekerja Pegawai Swasta PNS
Dagang/Wiraswasta Tidak bekerja
penghasilan yang dimiliki
Petani pemilik Buruh Tani
Jasa orang tua (Imtihati and Noer,
Jasa
2013).
SLIDE 8
PENDIDIKAN ORANG TUA
Pendidikan ayah Pendidikan Ibu
Pendidikan Orang
1.7 1.7
tua
8.6
13.8
mempengaruhi :
22.4

24.1 Membuat keputusan-


keputusan yang berpengaruh
terhadap kesehatan remaja,
10.3
10.3
dan mempengaruhi dalam
pemilihan bahan makanan
55.2
51.7
yang tepat.

SD SMP SMA Diploma S1/S2/S3 SD SMP SMA Diploma S1/S2/S3


SLIDE 9
ASUPAN KAFEIN
Asupan Kafein
Sesuai dengan penelitian yang
dilakukan di oleh Jin et al., (2015) yaitu
Mean 26.11 nilai rata-rata asupan kafein adalah
25.92 mg
Median 16.9
Tidak sesuai dengan penelitan yang
SD 22.6 dilakukan oleh Gupta et al., (2016) yaitu
nilai rata-rata asupan kafein adalah 121
mg
Min 2.85
Asupan kafein terbanyak adalah
Max 97.31 dari teh (24%) dan kue berbahan
cokelat (14%).
SLIDE 10
Kadar Hemoglobin

Kadar Hemoglobin Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh


Indartanti dan Kartini (2014) yang menyebutkan
Mean 12.73 bahwa kadar Hb adalah 12.6 g/dL.

Median 12.8
Kadar Hb di perkotaan lebih tinggi daripada kadar
Hb di pedesaan (Yunawan, 2014).
SD 1.35

Min 6.6
Di wilayah perkotaan mempunyai
Max 15.5 memiliki ketersediaan sarana
dan prasarana lebih daripada di
pedesaan
SLIDE 11
Hubungan Asupan Kafein
dengan Kadar Hemoglobin Sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Akib dan
Sumarmi (2017)
Variabel n r p. value

Asupan Kafein dengan 58 -0.187 0.159


Asupan kafein pada remaja
Kadar Hemoglobin putri di SMA negeri 5 Malang
tidak melebihi batas nilai
asupan kafein yang

Waktu saat mengkonsumsi


Nilai p > 0,05 kafein tidak bersamaan
menunjukkan bahwa dengan asupan protein
tidak ada hubungan
signifikan antara
asupan kafein terhadap
kadar hb remaja putri
SLIDE 12
Keterbatasan Penelitian

Ada keterbatasan terkait penggunaan SQ-FFQ yaitu recall bias, terkait dengan daya
ingat siswi tentang jumlah bahan makanan yang dikonsumsi dan jenisnya yang
dikonsumsi selama satu bulan terakhir.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan SLIDE 13

Kesimpulan Saran
• Dari 58 responden, rata-rata asupan kafein pada Bagi Peneliti
remaja adalah 26.11 mg, dengan median 16.9, • Diharapkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut
nilai terendah adalah 2.85 mg dan nilai tertinggi terkait asupan kafein dengan kadar hemoglobin di
asupan kafein adalah 97.31 mg. tempat yang lain dengan melengkapi faktor-faktor
demografi dan faktor lain yang dapat berhubungan
• Rata-rata kadar hemoglobin di SMA Negeri 5 dengan asupan kafein seperti pola konsumsi kafein
Malang adalah 12.73 g/dL, median 12.8 g/dL, nilai yang tinggi di suatu wilayah.
terendah 6.6 g/dL dan nilai tertinggi kadar
hemoglobin adalah 15.5 g/dL • Dikarenakan terdapat recall bias yang dialami oleh
remaja putri karena responden lupa terkait makanan
• Tidak terdapat hubungan signifikan antara asupan yang dikonsumsi dalam satu bulan terakhir, sebaiknya
kafein dengan kadar hemoglobin pada remaja putri selain menggunakan SQ-FFQ juga menggunakan
di SMA Negeri 5 Malang dengan p-value 0.159 metode lain seperti metode food record selama 1
(>0.05). minggu untuk menggambarkan asupan responden dan
responden juga lebih mengingat terkait makanan yang
dikonsumsi.
That’s all. Thank you very much! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai