Anda di halaman 1dari 8

Inisiasi

TEKNIK
PENERJEMAHAN:
TATARAN KALIMAT/KLAUSA

BING4432 TRANSLATION 2

ADI BUDIWIYANTO
adibudiwiyanto@gmail.com
KALIMAT DAN KLAUSA

• Sebelum membahas tentang teknik penerjemahan,


khususnya yang berkenaan dengan klausa dan kalimat,
mari ingat kembali konsep tentang klausa dan kalimat.
• Kalimat dapat diuraikan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, yaitu
klausa, frasa, dan kata.
• Klausa merupakan konstruksi sintaktis yang terdiri atas subjek dan predikat
dengan atau tanpa objek, pelengkap, atau keterangan.
• Frasa merupakan satuan sintaktis yang terdiri atas dua kata atau lebih yang
tidak mengandung unsur predikatif.
PERBEDAAN KALIMAT DAN KLAUSA

• Baik kalimat maupun klausa merupakan konstruksi sintaktis yang


mengandung unsur subjek dan predikat.
• Jika dilihat dari segi struktur internalnya, kalimat dan klausa terdiri atas
unsur predikat dan subjek dengan atau tanpa objek, pelengkap, atau
keterangan.
• Perbedaan pokok antara kedua konsep satuan sintaktis itu adalah bahwa
kalimat dapat terdiri atas dua klausa atau lebih.
• Bentuk-bentuk berikut merupakan kalimat yang terdiri atas satu klausa.

(4 )   Subjek Predikat Objek Pelengkap Keterangan


  a. Dia cantik.      
  b. Anak itu makan kue.    
  c. Putusan ini berdasarkan - musyawarah.  
  d. Ayah ada - - di rumah.
KALIMAT DENGAN DUA KLAUSA
• Perhatikan contoh berikut:
a. Dia berangkat pukul 6.00. (He left at six o’clock.)
b. Saya sedang mandi. (I was having a shower.)
c. Dia berangkat pukul 6.00 ketika saya sedang mandi.
(He left at six o’clock when a was having a shower.)
• Ketiga konstruksi pada contoh di atas merupakan kalimat karena masing-masing tidak
menjadi bagian dari konstruksi yang lebih besar.
• Kalimat (a) terdiri atas satu klausa dengan struktur ‘subjek + predikat + keterangan’;
• Kalimat (b) juga terdiri atas satu klausa dengan struktur ‘subjek + predikat’.
• Kalimat (c) terdiri atas dua klausa, yaitu dia berangkat pukul 6.00 dengan struktur ‘subjek
+ predikat + keterang­an’ dan ketika saya sedang mandi dengan struktur ‘konjungsi +
subjek + pre­dikat.
• Klausa yang terakhir itu merupakan bagian dari konstruksi sintaktis yang lebih besar, yaitu
klausa dia berangkat pukul 6, yang berfungsi sebagai keterangan terhadap frasa pukul 6.
• Klausa dia berangkat pukul 6.00 pada kalimat (c) itu lazim disebut klausa utama atau
induk kalimat, sedangkan klausa ketika saya sedang mandi disebut klausa subordinatif
atau anak kalimat.
BEBERAPA TEKNIK
PENERJEMAHAN
Berikut ini adalah beberapa teknik yang berkaitan dengan
penerjemahan pada tataran kalimat/klausa.

Transposisi: penerjemahan dengan mengubah struktur kalimat


pada Tsa sehingga menghasilkan padanan yang wajar dalam bahasa
Indonesia.
Contoh:
• Myanmar is another example of a country where the people
have been trapped in poverty.
:: Contoh negara lain adalah Myanmar yang rakyatnya terjerat
dalam kemiskinan.
• It is a great mistake to keep silent about the matter. :: Berdiam
diri tentang masalah itu merupakan kesalahan besar.
BEBERAPA TEKNIK
PENERJEMAHAN

Berikut ini adalah beberapa teknik yang berkaitan dengan


penerjemahan pada tataran kalimat/klausa.

Modulasi: penerjemahan dengan mengubah sudut pandang, fokus


atau kategori kognitif dalam kaitannya dengan BSu. Perubahan
sudut pandang tersebut dapat bersifat leksikal atau struktural.
Contoh:
• Nobody doesn’t like it. :: Semua orang menyukainya.
• Row after row he searched. :: Baris demi baris dicarinya.
• He pulled at the heavy iron frame and it slowly opened.
:: Ditariknya bingkai besi berat tersebut dan perlahan terbuka.
BEBERAPA TEKNIK
PENERJEMAHAN

Berikut ini adalah beberapa teknik yang berkaitan dengan penerjemahan pada
tataran kalimat/klausa.

Parafrasa: mengatakan makna pesan yang sama dengan cara lain.


Contoh:
It was very something
:: hebat sekali
Referensi

• Badan Bahasa. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Keempat.
Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
• Kemsetneg. (2013). Modul Teori Dasar Penerjemahan. Jakarta:
Kementerian Sekretariat Negara

Anda mungkin juga menyukai