Anda di halaman 1dari 12

KELOMPOK GAS MULIA

ANGGOTA :
EVA SRIYUNI D.M
HERAWATI PRAYITNO
MEILINDA IKA DEWI
RIRIS WINDA WATY
SAMUEL
Gas Mulia
Unsur unsurnya
Helium (He) Neon (Ne) Argon (Ar)

Kripton (Kr) Xenon (Xe) Radon (Rn)


Kelimpahan di Alam
Kelimpahan gas mulia Kelimpahan gas mulia
di udara kering di kerak bumi
unsur Kelimpaham unsur kelimpahan
(ppm (ppm
He 5,24 He 3 x 10-3
Ne 18,21 Ne 7 x 10-5
Ar 9340 Ar 4 x 10-2
Kr 1.14 Kr -
xe 0,087 Xe -

Radon = amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara. Dan sekalipun


ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain, karena radon bersifat radio
aktif. Dan karena jumlahnya yang sangat sedikit pula radon disebut juga
sebagi gas jarang.
Sifat- Sifat Kimia dan Fisika
Sifat kimia Sifat fisika
Gas mulia memiliki jari-jari atom yang Golongan gas mulia tidak ditemukan senyawa alami di

semakin panjang hingga Radon, sehingga alam


semakin mudah membentuk dipol sesaat
Golongan ini sudah memenuhi aturan oktet dan duplet.
dan gaya van der Waals
Duplet untuk helium (2 elektron terluar), sedangkan oktet
(8 elektron terluar) untuk unsur selain helium dalam gas
Kereaktifan gas mulia bertambah besar mulia
Kestabilannya sangat tinggi, dicermikan dari energi
seiring bertambahnya jari-jari atom
ionisasinya yang sangat besar dan afinitas elektronnya
sangat kecil
Gas mulia hanya dapat bereaksi dengan Titik didih dan beku gas mulia meningkat dari atas ke
unsur yang memiliki keelektronegatifan bawah, dicerminkan oleh gaya London yang lemah. Nah,
yang sangat tinggi, seperti fluor. Contoh titik bekunya mencapai absolut (0 K) terutama helium
Konfigurasi elektron gas mulia selalu berakhir ns2 ns6,
senyawa yang berhasil dibuat adalah XePtF6
kecuali helium berakhiran ns2
Gas mulia tidak bersifat kovalen dan ionik
Gas mulia sering dikatakn gas inert Senyawa gas mulia paling sering digunakan untuk lampu
(lembam) karena tidak ikut bereaksi
Reaksi reaksi yang terjadi pada gas mulia
·         Kr(Kripton), Kripton flourida
Kr(s) + F2 (s) → KrF2 (s)
Reaksi ini dihasilkan dengan cara mendinginkan Kr dan F2pada suhu -196 0C lalu diberi loncatan muatan listrik atau sinar X
·         Xe(Xenon)
Xe(g) + F2(g) → XeF2(s)

Xe(g) + 2F2(g) → XeF4(s)

Xe(g) + 3F2(g)→ XeF6(s)

XeF2 dan XeF4 dapat diperoleh dari pemanasan Xe dan F2 pada tekanan 6 atm, jika jumlah peraksi F2 lebih besar maka akan
diperoleh XeF6
XeF6(s) + 3H2O(l) → XeO3(s) + 6HF(aq)6XeF4(s) + 12H2O(l) → 2XeO3(s) + 4Xe(g) + 3O(2)(g) + 24HF(aq)
XeO4 di buat dari reaksi disproporsionasi(reaksi dimana unsur pereaksi yang sama sebagian teroksidasi dan sebagian lagi tereduksi)
yang kompleks dari larutan XeO3 .

 Rn(Radon), Radon flourida


Rn(g) + F2(g) → RnF
Bereaksi secara spontan pada suhu kamar.
Pembuatan Gas Mulia
Gas mulia di alam berada dalam bentuk monoatomik karena bersifat tidak reaktif. Oleh karena itu,
ekstraksi gas mulia umumnya menggunakan pemisahan secara fisis. Perkecualian adalah Radon
yang diperoleh dari peluruhan unsure radioaktif.

1.      Ekstraksi Helium (He) dari gas alam


Gas alam mengandung hidrokarbon dan zat seperti CO2, uap air, He, dan pengotor lainnya. Untuk
mengekstraksi He dari gas alam, digunakan proses pengembunan (liquefaction). Pada tahap awal,
CO2 dan uap air terlebih dahulu dipisahkan (Hal ini karena pada proses pengembunan, CO 2 dan uap
air dapat membentuk padatan yang menyebabkan penyumbatan pipa). Kemudian, gas alam
diembunkan pada suhu di bawah suhu pengembunan hidrokarbon tetapi di atas suhu pengembunan
He. Dengan demikian, diperoleh produk berupa campuran gas yang mengandung 50% He, N 2, dan
pengotor lainnya. Selanjutnya, He dimurnikan dengan proses antara lain:
·         Proses kriogenik (kriogenik artinya menghasilkan dingin). Campuran gas diberi tekanan, lalu
didinginkan dengan cepat agar N2 mengembun sehingga dapat dipisahkan, sisa campuran
dilewatkan melalui arang teraktivasi yang akan menyerap pengotor sehingga diperoleh He yang
sangat murni.
·         Proses adsorpsi. Campuran gas dilewatkan melalui bahan penyerap (adsorbent bed) yang secara
selektif menyerap pengotor. Proses ini menghasilkan He dengan kemurnian 99,997% atau lebih.  
2.      Ekstraksi He, Ne, Ar, Kr, dan Xe dari udara 
Proses yang digunakan disebut teknologi pemisahan udara. Pada tahap awal, CO2 dan uap air
dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian, udara diembunkan dengan pemberian tekanan 200 atm
diikuti pendinginan cepat. Sebagian besar udara akan membentuk fase cair dengan kandungan gas
yang lebih banyak, yakni 60% gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya 30% dan 10% N2. Sisa udara yang
mengandung He dan Ne tidak mengembun karena titik didih kedua gas tersebut sangat rendah.
Selanjutnya Ar, Kr, dan Xe dalam udara cair dipisahkan menggunakan proses, antara lain:
·         Proses adsorpsi. Pertama, O2 dam N2 dipisahkan terlebih dahulu menggunakan reaksi kimia.
O2 direaksikan dengan Cu panas. Lalu N2 direaksikan dengan Mg. sisa campuran (A, Xe, dan Kr)
kemudian akan diadsorpsi oleh arang teraktivasi. Sewaktu arang dipanaskan perlahan, pada kisaran
suhu tertentu setiap gas akan terdesorpsi atau keluar dari arang. Air diperoleh pada suhu sekitar -80 ,
sementara Kr dan Xe pada suhu yang lebih tinggi.
·         Proses distilasi fraksional menggunakan kolom distilasi fraksional bertekanan tinggi. Prinsip
pemisahan adalah perbedaan titik didih zat. Karena titik didih N2 paling rendah, maka N2 terlebih
dahulu dipisahkan. Selanjutnya, Ar dan O2 dipisahkan. Fraksi berkadar 10% Air ini lalu dilewatkan
melalui kolom distilasi terpisah dimana diperoleh Ar dengan kemurinian 98% (Ar dengan
kemurnian 99,9995% masih dapat diperoleh dengan proses lebih lanjut). Sisa gas, yakni Xe dan Kr,
dipisahkan pada tahapan distilasi selanjutnya.
Manfaat Dalam Kehidupan
Kegunaan Helium (He)
a)    Sebagai gas pengisi kapal udara dan balon udara untuk mempelajari cuaca, karena sifatnya
yang sukar bereaksi, tidak mudah terbakar dan ringan.
b)    Helium cair dipakai sebagai cairan pendingin untuk menghasilkan suhu yang rendah karena
memiliki titik uang yang sangat rendah
c)    Udara yang dipakai oleh penyelam adalah campuran 80 % He dan 20 % oksigen. Helium
digunakan untuk menggantikan nitrogen karena jika penyelam berada pada tekanan yang tinggi
(dibawah laut) maka kemungkinan besar nitrogen larut dalam darah. Dalam jumlah sediki t saja
nitrogen larut dalam darah, maka akan terjadi halusinasi yang disebut narkos nitrogen. Akibat
halusinasi ini penyelam mengalami seperti terkena narkoba sehingga membahayakan
penyelam. Selain itu, ketika nitrogen banyak larut dalam darah dan penyelam kembali ke
keadaan normal maka timbul gelembung gas nitrogen dalam darah yang menimbulkan rasa
nyeri yang hebat karena nitrogen melewati pembuluh-pembuluh darah bahkan dapat
mengakibatkan kematian. Inilah yang disebut benos.
d)    Campuran Helium dan Oksigen juga dipakai oleh para pekerja dalam terowongan dan
tambang bawah tanah yang bertekanan tinggi.
e)    Di rumah sakit, campuran Helium dan Oksigen dipakai sebagai pernapasan pada penderita
asma.
2.      Kegunaan Neon (Ne)
a)    Neon biasanya digunakan untuk mengisi lampu neon
b)    Neon digunakan juga sebagai zat pendingin, indicator tegangan tinggi,
penangkal petir dan untuk pengisi tabung-tabung televise.
c)    Neon cair digunakan sebagai pendingin pada reactor nuklir.

3.      Kegunaan Argon (Ar)


a)    Sebagai pengisi lampu pijar karena tidak bereaksi dengan kawat wolfram
yang panas
b)    Untuk lampu reklame dengan cahaya berwarna merah muda
c)    Sebagai atmosfer pada pengelasan benda-benda yang terbuat dari stainless
steal, titanium, magnesium dan aluminium. Misalkan pengelasan titanium
pada pembuatan pesawat terbang atau roket
4.      Kegunaan Kripton (Kr)
a)    Gas krypton bersama dengan argon digunakan untuk
mengisi lampu tioresensi (lampu neon) bertekanan
rendah. Krypton inilah yang membuat lampu menyala
menjadi putih.
b)    Untuk lampu kilat fotografi berkecepatan tinggi
c)    Krypton juga digunanakan dalam lampu mercusuar,
laser untuk perawatan retina.
5.      Kegunaan Xenon (Xe)
a)    Untuk pembuatan tabung electron
b)    Untuk pembiusan pasien pada saat pembedahan karena xenon bersifat anestetika (pemati rasa)
c)    Sebagai bahan baku pembuatan senyawa-senyawa xenon
d)    Garam Perxenan (Na4XeO3) sebagai oksidator paling kuat
e)    Untuk membuat lampu-lampu reklame yang member cahaya biru.
f)     Pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri)
g)    Untuk mengeluarkan cahaya pada kamera saat pemotretan (blitz)

6.      Kegunaan Radon (Rn)


a)    Gas radon bersifat radioaktif sehingga banyak digunakan dalam terapi radiasi bagi penderita kanker dengan
memanfaatkan sinar yang dihsilkan. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah cukup banyak akan
menimbulkan kanker paru-paru
b)    Karena peluruhan yang cukup cepat, radon digunakan dalam penyelidikan hidrologi yang mengkaji interaksi
antara air bawah tanah, anak sungai dan sungai
c)    Radon juga dapat berperan sebagai peringatan gempa karena bila lempengan bumi bergerak kadar radon akan
berubah sehingga bias diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.

Anda mungkin juga menyukai