Bahan Kabid Yankes
Bahan Kabid Yankes
DRG. BUSRIL
KEPALA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
3-5 JULI 2019
1
PROGRAM INDONESIA SEHAT PENDEKATAN KELUARGA
PROVINSI SUMATERA BARAT MARET TAHUN 2019
Kurangnya koordinasi antara pengelola program kesehatan dengan pengelola perlu dilakukan sosialisasi ulang mengenai Program PIS PK lintas
program PISPK dan belum terintegrasinya PISPK dengan kegiatan bidang lain program untuk membuat perencanaan dalam penguatan
1
pelaksanan PIS PK
Masih kurangnya pemahaman petugas dengan definisi operasional masing-masing perlu dilakukan peningkatan kapasitas petugas dalam pemahaman
2 indikator PIS PK sehingga berpengaruh terhadap hasil IKS masing-masing indikator PIS PK
Definsi Operasional pada masing-masing indikator masih sering terjadi perlu sosialisasi ulang, karena DO PIS PK dan DO program masih
kesalahpahaman antar petugas dengan pengelola program ada perbedaan , sehingga data yang didapat dari kunjungan rumah
tidak bisa dibandingkan tapi harus disandingkan
3
perlu di komunikasikan keterlibatan bersama antara Yankes Primer
Kab/ Kota dengan program sebelum disosialisasikan langkah teknis
pendataan ketika kunjungan rumah sehingga hasilnya berkualitas
dan bisa mendongkrak capaian program
Pengelola PISPK Kabupaten (PIC) telah dimutasi, sehingga butuh pelatihan yang diadakan kembali workshop di kab kota untuk peningkatan
4 baru, karena belum terpapar dengan PISPK, Selain itu juga Kasie Yankes belum kapasitas petugas
terpapar sama sekali,
Pengentrian data hasil kunjungan intervensi awal belum 100 % dientri karena
sinyal, sementara Puskesmas yang telah melakukan intervensi lanjut, data belum
dientri masih ditumpuk. perbaikan jaringan internet dan inovasi lain supaya semua data dari
prokesga terinput ke dalam aplikasi .Untuk Aplikasi yang online
yang bermasalah bisa digunakan aplikasi offline, menggunakan
5
android, dengan cara mendownload aplikasi offline melalui play
store, selanjutnya wifi dimatikan, jika ada sinyal ketik sinkronisasi.
Secara otomatis data telah masuk ke online
Pemahaman DO pada pengisian kuesioner prokesga masih kurang diadakan kembali workshop di kab kota untuk
selain itu juga kesalahan pemahaman petugas dalam DO kunjungan peningkatan kapasitas petugas
rumah seperti tidak adanya NIK, KK atau KTP keluarga, sehingga
6 kunjungan tertunda, padahal tidak harus ada NIK atau KK dalam
keluarga, yang penting adalah anggota keluarga telah lebih 6 bulan
tinggal di keluarga tersebut atau berniat tinggal di keluarga tersebut
walaupun belum 6 bulan
Intervensi yang dilakukan masih sebatas pada intervensi awal, perlu kebijakan Kepala Dinas Kesehatan Kab/ Kota
kalaupun ada intervensi lanjut sifatnya hanya pada keluarga, belum supaya data PIS PK dipakai untuk membuat
pada kelompok dan belum terencana yang dengan baik yang perencanaan baik ditingkat Kab/Kota maupun di
7 tingkat PUSkesmas
seharusnya data PIS PK sudah bisa dipakai dalam membuat
perencanaan di tingkat Puskesmas maupun Dinas Kesehatan yang
sudah terintegrasi dengan program lain
sosialisasi lintas sektor belum terlaksana secara optimal terbukti perlu sosialisasi lintas sektor supaya anggaran dana
8 dengan belum semua Kabupaten yang menggunakan anggaran desa bidang kesehatan dapat dimanfaatkan secara
dana desa untuk intervensi bidang kesehatan terutama PIS PK optimal
data nagari dalam aplikasi PIS PK tidak sinkron dengan data riil di permohonan perbaikan kepada Pusdatin dan sampai
wilayah kerja Puskesmas sehingga Puskesmas tidak dapat saat ini masih menunggu perbaikan dari Pusdatin
9 nelakukan entry data
RENCANA AKSI STRATEGIK
1 Penguatan Pertemuan Koordinasi PIS Pelatihan Keluarga Sehat bagi Pelaksanaan Monev integrasi lintas program dan lintas sektor dalam
Pelaksanaan Program PK tahun 2018 Petugas Puskesmas dari tahun PIS PK di 19 Kab Kota melaksanakan PIS PK dan intervensi terhadap capaian
Indonesia Sehat 2017-2019 (APBN) di Sumatera Barat masing masing indikator PIS PK dan IKS Sumatera
dengan Pendekatan Barat
Keluarga