Anda di halaman 1dari 8

Gaya Hidup Masyarakat China dalam Memakan

Makanan Binatang Buas dan Hukumnya dalam


OLEH : SHASABILA WIDYA
NIM : 1706034
Islam
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
01 Pengertian Halal dan Haram

02 Dasar Hukum Binatang Halal dan


Haram

03 Klasifikasi Binatang Halal dan Haram


04 Pandangan Ulama Madzhab
Mengenai Hukum Binatang Buas

05 Bahaya Memakan Makanan Haram


HALAL HARAM
Halal merupakan sesuatu yang diperbolehkan dalam Haram berarti sesuatu yang dilarang dengan larangan
syariat islam untuk dilakukan, dipergunakan, atau yang tegas untuk dilakukan atau dipergunakan baik
diusahakan dan terbebas dari hal yang disebabkan karena zatnya maupun cara
membahayakan dengan memperhatikan cara mendapatkannya. Jadi, haram ini berarti tidak
memperoleh yaitu bukan berasal dari muamalah yang dibenarkan atau dilarang
dilarang. Jadi, halal ini adalah sesuatu yang
diperbolehkan atau dibenarkan.
Place Your Picture Here
Dasar hukum tentang binatang halal dan haram
Al-Qur’an

“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. tetapi Barangsiapa dalam
Keadaan terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (QS. Al-baqarah: 173).

Hadist

Sesungguhnya sesuatu yang halal itu jelas dan yang


haram itu jelas, dan diantara keduanya ada perkara
yang samar-samar yang kebanyakan manusia tidak
mengetahui. Maka barangsiapa menjaga dirinya dari
barang-barang (perkara) yang samar itu, maka ia telah
membersihkan agamanya dan kehormatannya, dan
barangsiapa yang jatuh dalam melakukan perkara yang
samar-samar itu, maka ia telah jatuh dalam perkara
haram seperti pengembala di sekeliling tanah larangan
(halaman orang), lambat-laun ia akan masuk ke
dalamnya.
Klasifikasi Binatang Halal
Binatang halal berdasarkan dalil umum dari Al Qur’an dan Hadis.

1. Binatang ternak darat, seperti kambing, sapi, kerbau dan unta.


2. Binatang laut. Semua binatang yang hidupnya di dalam air baik berupa ikan atau lainnya, kecuali
yang meyerupai binatang haram seperti anjing laut.

Binatang halal berdasarkan dalil khusus


Yang dimaksud dengan dalil khusus adalah dalil yang langsung menyebut jenis binatang tertentu.
Yang termasuk jenis binatang halal yang langsung disebut melalui dalil tertentu seperti kuda, keledai
liar/himar, ayam, belalang, dan kelinci

Binatang halal berdasarkan Pendapat/Fatwa ulama


Seperti musang, tupai/bajing, dan landak

HALAL
Klasifikasi Binatang Binatang yang diharamkan dalam penjelasan Al-Qur’an
Haram Binatang yang disebutkan pada al-Qur’an surah al-Maidah ayat 3:
1. seperti bangkai kecuali ikan, belalang, dan janin yang ada di perut hewan yang disembelih
2. Darah, kecuali hati dan limfa.
3. Daging babi
4. Himar kampung/jinak dan ghigal

Binatang yang Diharamkan Menurut Penjelasan al-Hadits


Khimar atau keledai jinak (Keledai Piaraan)
Rasulullah saw bersabda:
“Saat (perang) Khaibar, kami memakan kuda dan keledai liar, dan Nabi -Shallallahu ‘alaihi
wasallam- melarang kami dari keledai jinak”. (HR. Muslim)
Binatang yang diharamkan melalui dalil umum, yaitu : dalil yang hanya menyebut sifat-sifat
binatang.
₋        Binatang buas dan bertaring: Binatang buas yang bertaring adalah yang taringnya digunakan
untuk memangsa atau menerkam mangsanya. seperti singa, serigala, macann tutul, macan kumbang,
anjing, kucing, beruang, buaya, monyet.

₋        Semua burung yang memiliki cakar/ berkuku tajam: Semua burung yang memiliki cakar yang
kuat yang dia memangsa dengannya, seperti: Elang, Rajawali, Kakatua, Nasar, burung hantu.
HARAM ₋        Hewan yang dilarang untuk dibunuh: Hewan dilarang untuk dibunuh seperti : Semut, lebah dan
burung hud-hud, burung Shurad (kepalanya besar, perutnya putih, punggungnya hijau dan katanya
biasa memangsa burung pipit), katak/kodok.
₋        Hewan yang diperintahkan untuk dibunuh.
Hewan yang diperintahkan untuk dibunuh, seperti: ular, burung gagak, burung elang, kalajengking,
tikus, dan anjing liar

₋     Setiap binatang menjijikkan (Khobits):   seperti : lalat, tungau, kutu, kecoa, kumbang, cacing,
bekicot dan sejenisnya .
Pendapat yang masyhur di kalangan Malikiyah, Pandangan Ulama Madzhab Mengenai
“Dimakruhkan memakan hewan buas (pemangsa) baik Hukum Binatang Buas
hewan piaraan seperti kucing dan anjing atau hewan liar
seperti serigala dan singa. Sedangkan mengenai monyet
dan kera, ulama Malikiyah berpendapat boleh
memakannya.” Ulama Malikiyah bisa berpendapat
makruh karena mereka menganggap hewan yang
diharamkan hanyalah yang disebut dalam Al Qur’an, surat
Al An’am ayat 145. Adapun hewan buas tidak tercakup
dalam ayat tersebut. Sedangkan larangan memakan
hewan setiap hewan yang bertaring dibawa ke hukum
makruh menurut mereka.

Ulama Syafi’iyah
berpendapat bolehnya memakan sebagian binatang
buas seperti  hyena, rubah, tupai.karena taring binatang-
binatang tersebut tidaklah kuat. Ulama Syafi’iyah –
menurut pendapat lebih kuat- berpendapat bahwa kucing
rumah maupun kucing liar, serigala, dan luwak adalah
haram.
Bahaya (mudarat) memakan hewan yang diharamkan

1. Menyebabkan terjangkitnya penyakit.


2. Berpengaruh pada mental dan prilaku
manusia.
3. Mendorong perbuatan yang dilarang Allah.
4. Berdosa dan mendapat azab dari neraka.
5. Mengakibatkan amal ibadah dan doa
ditolak oleh Allah

Anda mungkin juga menyukai