“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. tetapi Barangsiapa dalam
Keadaan terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (QS. Al-baqarah: 173).
Hadist
HALAL
Klasifikasi Binatang Binatang yang diharamkan dalam penjelasan Al-Qur’an
Haram Binatang yang disebutkan pada al-Qur’an surah al-Maidah ayat 3:
1. seperti bangkai kecuali ikan, belalang, dan janin yang ada di perut hewan yang disembelih
2. Darah, kecuali hati dan limfa.
3. Daging babi
4. Himar kampung/jinak dan ghigal
₋ Semua burung yang memiliki cakar/ berkuku tajam: Semua burung yang memiliki cakar yang
kuat yang dia memangsa dengannya, seperti: Elang, Rajawali, Kakatua, Nasar, burung hantu.
HARAM ₋ Hewan yang dilarang untuk dibunuh: Hewan dilarang untuk dibunuh seperti : Semut, lebah dan
burung hud-hud, burung Shurad (kepalanya besar, perutnya putih, punggungnya hijau dan katanya
biasa memangsa burung pipit), katak/kodok.
₋ Hewan yang diperintahkan untuk dibunuh.
Hewan yang diperintahkan untuk dibunuh, seperti: ular, burung gagak, burung elang, kalajengking,
tikus, dan anjing liar
₋ Setiap binatang menjijikkan (Khobits): seperti : lalat, tungau, kutu, kecoa, kumbang, cacing,
bekicot dan sejenisnya .
Pendapat yang masyhur di kalangan Malikiyah, Pandangan Ulama Madzhab Mengenai
“Dimakruhkan memakan hewan buas (pemangsa) baik Hukum Binatang Buas
hewan piaraan seperti kucing dan anjing atau hewan liar
seperti serigala dan singa. Sedangkan mengenai monyet
dan kera, ulama Malikiyah berpendapat boleh
memakannya.” Ulama Malikiyah bisa berpendapat
makruh karena mereka menganggap hewan yang
diharamkan hanyalah yang disebut dalam Al Qur’an, surat
Al An’am ayat 145. Adapun hewan buas tidak tercakup
dalam ayat tersebut. Sedangkan larangan memakan
hewan setiap hewan yang bertaring dibawa ke hukum
makruh menurut mereka.
Ulama Syafi’iyah
berpendapat bolehnya memakan sebagian binatang
buas seperti hyena, rubah, tupai.karena taring binatang-
binatang tersebut tidaklah kuat. Ulama Syafi’iyah –
menurut pendapat lebih kuat- berpendapat bahwa kucing
rumah maupun kucing liar, serigala, dan luwak adalah
haram.
Bahaya (mudarat) memakan hewan yang diharamkan