Anda di halaman 1dari 41

ASKEP ANAK

DENGAN
KEBUTUHAN
KHUSUS
ENDANG LESTIAWATI,
SKp.,M.Kep
RETARDASI
MENTAL
Deskripsi
• Merupakan bagian dari kategori
disabilitas perkembangan yang luas
menurut American association of
Mental Deficiency (AAMD)
• “… Kualitas terendah yang
signifikan, fungsi intelektual umum
yang terjadi bersamaan dengan
defisit perilaku adaptif dan
dimanifestasikan selama periode
perkembangan
• “ Suatu keadaan dimana intelejensi
umum berfungsi di bawah rata-rata,
bermula dari masa perkembangan
Diskripsi
• Menurut ICD 10
(Internasional Code of
Disease)
– Perkembangan mental yang
terhenti atau tidak lengkap,
terutama ditandai dengan
adanya impairment,
ketrampilan selama
perkembangan sehingga
berpengaruh pada semua
Etiology
• Disfungsi otak merupakan
dasar dari Retardasi mental
• 30% - 50% diidentifikasi
penyebabnya merupakan
campuran faktor bawaan,
lingkungan atau sosiokultural
Penyebab Retardasi
•Mental
Selama kehamilan
– Kelainan bawaan : kromosom, sindroma down,
dll
– Kelainan genetik : tubereus, sclerosis,
penyakit-penyakit metabolik, fragile X
syndrome
– Gangguan pertumbuhan janin dalam
kandungan, infeksi, insufiensi placenta
• Perinatal
– Prematuritas, infeksi perinatal, asfiksia,
ensefalopati, hipoksia, ikterik, trauma lahir,
hipoglikemia
• Setelah persalinan
– Hiperbilirubinia
Trauma berasa pada kepala/susunan saraf
Psikososial
• Seperti penyakit kejiwaan, atau
penyakit kronis pada ibu,
kemiskinan, malnutrisi,
penyiksaan, penelantaran dll
• Interaksi berbagai faktor didapat
dan lingkungan
– Golongan sosial ekonomi rendah
– Kurang stimulasi dari lingkungan
secara bertahap menurunkan IQ
pada saat malnutrisi
– Kurang gizi
Klasifikasi (ICD 10 dan DSM
IV)
Kode Kategori IQ Tingkat Intensitas
Pendidik bantuan
317 Ringan 55-70 Terdidik Intermiten
318.0 Sedang 40-54 Terlatih Terbatas
318.1 Berat 25-29 Tidak Ekstensif
terlatih
312.2 Sangat - 25 Tidak Pervasif
berat terlatih
KLASIFIKASI MENURUT PAGE :
- Idiot (IQ dibawah 20; umur
mental dibawah 3 tahun)
- Imbisil (IQ antara 20-50, umur
mental 3-7,5 tahun)
- Moron ( IQ 50-70, umur mental
7,5-10,5 tahun)
Gejala klinis
• Keterlambatan berbahasa
• Gangguan gerakan motorik halus,
gangguan adaptasi (toileting,
kemampuan bermain)
• Keterlambatan perkembangan
motorik kasar, jarang ditemui,
kecuali dengan cerebral palsy.
• Gangguan perilaku al : agresi,
menyakiti diri sendiri, deviasi
perilaku, inatensi, hiperaktivitas,
kecemasan, depresi, gangguan
Kriteria Diagnosis
– Terdapat kendala perilaku
adaptif sosial
– Gejala timbul pada umur < dari
18 tahun
– Fungsi intelektual kurang dari
normal IQ < 70
Evaluasi
• Anamnese / Kaji faktor resiko
– Faktor ibu : umur <20 tahun atau > 40
tahun
– Faktor perinatal
– Faktor neonatal
• Prevalensi RM meningkat pada anak
dengan kelainan kejang (seizure
disorder), mikrosefal, makrosefal,
riwayat gagal tumbuh intra uterin
atau post natal, prematuritas dan
kelainan kongenital
• Curiga RM  evaluasi keadaan
motorik, persepsi dan kemampuan
Pemeriksaan
• Ukur semua parameter pertumbuhan
• Pemeriksaan fisik
• Test Denver II, capute scales, slosson
intelegence test dll
• Evaluasi neuropsikologik 
kemampuan anak memecahkan
problem verbal dan non verbal,
adaptasi sosial
• Pemeriksaan neurologik mencakup
LP, tonus, kekuatan dan koordinasi
otot, refleks2 tendon dalam, refleks2
Lanjutan…

• EEG, CT Scan, MRI


• Titer virus, asam urat, laktat,s eng
serum, logam berat, serum tambahan
dan seruloplasmin, asam amino
• Uji inteligensi standar ( Stanford
Binet; Weschler; Bayley Scales of
Infant Development, dll)
• Uji perkembangan seperti Denver II
• Pengukuran Fs. Adaptif (Vineland
Adaptif Behavior Scales; School editin
of the adaptive Behavior Scales, dll)
Pemeriksaan fisik :
 Kepala : Mikro/makrosepali, plagiosepali
(btk kepala tdk simetris)
 Rambut : Pusar ganda, rambut jarang/tdk
ada, halus, mudah putus dan cepat berubah
 Mata : mikroftalmia, juling, nistagmus, dll
 Hidung : jembatan/punggung hidung
mendatar, ukuran kecil, cuping melengkung
ke atas, dll
 Mulut : bentuk “V” yang terbalik dari bibir
atas, langit-langit lebar/melengkung tinggi
 Geligi : odontogenesis yang tdk normal
 Telinga : keduanya letak rendah; dll
Lanjutan…

 Muka : panjang filtrum yang bertambah,


hipoplasia
 Leher : pendek; tdk mempunyai
kemampuan gerak sempurna
 Tangan : jari pendek dan tegap atau
panjang kecil meruncing, ibujari gemuk dan
lebar, klinodaktil, dll
 Dada & Abdomen : tdp beberapa putting,
buncit, dll
 Genitalia : mikropenis, testis tidak turun,
dll
 Kaki : jari kaki saling tumpang tindih,
Preventif
• Konseling genetik sebelum menikah
• Hindari faktor etiologi penyebab
mental retardasi
• Imunisasi …. Rubella
• Asupan gizi yang baik
• Deteksi penyakit secara dini
• Cegah cedera
Terapi
• Tatalaksana bersifat multidimensi dan
sangat individual
• Mengembangkan potensi anak secara
optimal
• Jangan diisolasi
• Penerimaan yang wajar di keluarga /
masyarakat
Askep pada Retardasi
mental
• Kaji semua anak terhadap tanda-
tanda keterlambatan perkembangan
• Beri obat-obatan yang diprogramkan
• Dukung keluarga pada saat diagnosis
anak
• Fasilitasi kemampuan keluarga
merawat anak
• Tingkatkan perkembangan yang
optimal
• Tingkatkan bimbingan antisipasi dan
pemecahan masala
Lanjutan…

• Beri penyuluhan pada anak dan


keluarga
– Identifikasi tahap penting perkembangan
yang normal dan aktivitas memberi
stimulus bermain, bersosialisasi
– Stimulasi keamanan dan motivasis
– Perkambangan bicara
– Beri informasi perkembangan bicara yang
normal baik verbal dan non verbal
– Terapkan disiplin sederhana, konsisten
sesuai perkembangan anak
– Beri informasi tentang seksualitas praktis,
anatomi, perkembangan fisik dan konsepsi
– Gunakan demokrasi untuk meningkatkan
proses belajar  yang konkrit akan mudah
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Gangguan pertumbuhan dan
perkembangan
 Gangguan komunikasi verbal
 Risiko cedera
 Gangguan interaksi sosial sosial
 Gangguan proses keluarga
 Defisit perawatan diri
CEREBRAL PALSY
Kelainan Fungsi Pada Cerebral
Palsy
• Kelainan fungsi mobilitas
Kelainan fungsi mobilitas dapat
diakibatkan oleh adanya kelumpuhan
anggota gerak tubuh, baik anggota
gerak atas maupun anggota gerak
bawah,.
• Kelainan fungsi komunikasi
Kelainan ini dapat timbul karena
adanya kelumpuhan pada otot-otot
mulut dan kelainan pada alat bicara.
• Kelainan fungsi mental
Kelainan fungsi mental dapat terjadi
Manifestasi Klinis
• Terlambatnya perkembangan motorik kasar
• Abnormal refleks dan penampilan
pergerakan
• Abnormal pada refleks moro, plantar dan
palmar
• Gangguan pada intelektual
• Tanda-tanda yg perlu diwasdapadai :
– Pada fisik : kurang kontrol, kepala pd usia 3
bln, kejang dan kaku pd lengan dan kaki,
selalu terdorong kebawah/postur tidak rata,
tdk dptduduk tanpa bantuan, hanya
menggunakan bbrp anggota badan
– Tingkah laku : irritabel, mudah menangis, tdk
Pemeriksaan Diagnostik
• Riwayat dan gambaran klinik
• Pemeriksaan Refleks
• EEG
• CT Scan
• Pemeriksaan elektronik
Penatalaksanaan
Terapeutik
•Terapi Fisik :
– Brances (alat penyokong)
– Splint (pembalutan)
– Casting (pemasangan gibs)
• Alat-alat : kursi roda atau yg lainnya
• Terapi kerja : menulis, makan, minum,
dll (ADL)
• Terapi bicara
• Pendidikan khusus
• Terapi medik : spastic, nyeri sekunder
kondisi bladder
Komplikasi
• Kontraktur
• Sering mengalami infeksi pernafasan krn
kurangnya aktifitas
• Retardasi mental
• Konstipasi
• Gangguan pendengaran
• Gangguan visual
• Kehilangan sensibilitas
• Kesulitan utk bicara
• Inkontinensia
• Penyimpangan perilaku
Diagnosa Keperawatan
• Risiko aspirasi
• Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
• Risiko injury
• Gangguan komunikasi verbal
• Gangguan persepsi sensori.
• Gangguan mobilitas fisik
• Ganggguan konsep diri
• Perubahan tumbuh dan kembang
• Perubahan proses pikir
• Kurangnya perawatan diri
• Perubahan peran orang tua
TERIMA KASIH
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai