Anda di halaman 1dari 38

ASKEP ANAK DI AKHIR

KEHIDUPAN

ENDANG L, SKp.,M.Kep
PENDAHULUAN
• Ketika anak dan keluarga menghadapi penyakit yg
berkepanjangan dan terminal, perawat dihadapkan dg
tantangan memberikan perawatan terbaik utk
memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, spiritual dan
emosional anak dan keluarga selama perjalanan
penyakit yg tdk pasti dan pada saat kematian.
• Ketika terjadi kematian mendadak dan tdk terduga,
perawat ditantang untuk berespon thd duka cita dan
syok dlm keluarga dan memberi rasa nyaman serta
dukungan.
PERAWATAN PALIATIF
Pengertian
• Perawatan yang dilakukan untuk membantu
meringankan dari penderitaan fisik sampai
psikologis pada pasien yang tidak dapat
disembuhkan atau dalam tahap terminal.

• Pemenuhan kebutuhan fisik, mental, emosi, sosial,


spiritual dan kultural dengan pendekatan tim yang
melibatkan konseling dan kenyamanan serta
berpusat pada pasien dan keluarga untuk
meningkatkan kualitas hidup.
Tujuan dari Perawatan Paliatif

Untuk memberikan dukungan dan perhatian


yang membuat hidup pasien menyenangkan
selama masa sakit, sehingga mereka bisa
menikmati betul sisa hidup mereka.
Phylosophy Perawatan Paliatif

Meyakini bahwa setiap orang


mempunyai hak diobati, meninggal
secara bermartabat, mengurangi rasa
nyeri dan pemenuhan kebutuhan bio-
psiko-sosio dan spiritual.

5
Prinsip Perawatan Paliatif Pada Anak

• Anak dan kelg dianggap sbg unit perawatan.


Kematian anak mrpkan peristiwa yg sgt menekan
kelg.
• Tim profesional perawatan kes multidisiplin
terdiri atas pekerja sosial, rohaniawan, perawat
dan dokter yg terampil dlm merawat pasien
menjelang ajal, membantu kelg memfokuskan
perawatan pd masalah fisik, emosional, sosial dan
spiritual.
Lanjutan…

• Perawatan paliatif mencoba menciptakan


lingkungan terapeutik, sedapat mungkin
menciptakan suasana seperti di rmh.
• Melalui pendidikan dan dukungan anggota
kelg, suasana komunikasi terbuka disiapkan
berkenaan dg proses menjelang ajal anak dan
dampaknya pada semua anggota keluarga.
Memulai dan mengatur Perawatan Paliatif
Keputusan untuk menghentikan pengobatan
berdasarkan dua sebab :
1. Penyakit pasien semakin lama semakin
memburuk dan tingkat kekebalan tubuhnya
sudah hilang.
2. Semua kemungkinan untuk menganalisa dan
mengetahui kondisi pasien dan usaha-usaha
pengobatan telah dilakukan tetapi kondisi pasien
terus memburuk.
PERBEDAAN ANAK DENGAN DEWASA DALAM
MENGARTIKAN KEMATIAN

• Jangan berfikir kognitif dewasa dengan anak


tentang arti kematian
• Anak tidak memiliki kematangan emosional
dalam mempersepsikan tentang arti kematian
• Mekanisme koping pada anak belum
terbentuk
• Anak di ajak berdiskusi mengenai / tentang
tuhan,surga, dan benda-benda yang tidak
terlihat
KEBUTUHAN ANAK YANG TERMINAL
1. Komunikasi
Anak sangat perlu di ajak unuk berkomunikasi atau
berbicara dengan yang lain terutama oleh kedua
orang tua.
2. Memberitahu kepada anak bahwa ia tidak sendiri
dalam menghadapi penyakit tersebut.
3. Berdiskusi dengan siblings (saudara kandung) agar
saudara kandung mau ikut berpartisipasi dalam
perawatan.
4. Social support meningkatkan koping.
MENJELASKAN KEMATIAN PADA ANAK
1. Kebanyakan seorang psikolog percaya bahwa
dengan berkata jujur merupakan strategi yang
terbaik dalam mendiskusikan kematian
dengan anak.
2. Respon anak terhadap pertanyaan mengenai
kematian merupakan dasar tingkat
kematangan anak dalam mengartikan
kematian .
Lanjutan…

3. Pada anak pra sekolah ,anak mengartikan kematian


sebagai : kematian adalah sudah tidak ada nafas,
dada dan perut datar, tidak bergerak lagi,dan tidak
bisa berjalan seperti layaknya orang yang dapat
berjalan seperti orang sebelum mati/meninggal.
4. Kebanyakan anak- anak (anak yang menderita
penyakit terminal) membutuhkan keberanaian,
bahwa ia di cintai dan tidak akan merasa di
tinggalkan.
5. Tanpa memandang umur, sebagai orang tua
seharusnya sensitif dan simpati, mendukung apa
yang anak rasakan.
Pilihan Terapi untuk Anak yang Menderita
Penyakit Terminal
• Rumah sakit
Jika kelg memilih utk tetap tinggal di RS,
lingkungan sedapat mungkindibuat seperti
suasana rumah.
• Perawatan di rumah
Kelg memilih untuk membawa anaknya plg
dan menerima layanan dari lembaga
perawatan di rumah.
Lanjutan…

• Hospice Care
Hospice care : organisasi perawatan kesehatan
komunitas dalam merawat pasien menjelang
ajal dengan mengkombinasikan filosofi dg
prinsip2 perawatan paliatif.
Konsep Hospice Care
• Anggota kelg adalah pemberi perawatan dan didukung oleh
tim profesional dan staf sukarela.
• Prioritas perawatan adalah kenyamanan.
Mempertimbangkan kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan
spiritual anak. Pengendalian nyeri dan gejala adalah
pertimbangan utama utk penyembuhan atau memperpanjang
usia.
• Kebutuhan kelg dipertimbangkan sepenting kebutuhan pasien
• Hospice memberi perhatian thd penyesuaian kelg pasca
kematian dan perawatan dpt berlanjut untuk waktu yg lama.
• Tujuan hospice care adalah agar anak dpt menjalani
kehidupan sepenuhnya tanpa rasa nyeri dg memiliki pilihan
dan martabat dlm lingkungan rmh yg kekeluargaan dan dg
dukungan keluarga.
Peran Perawat dalam Perawatan Paliatif

1. Dapat menerapkan pengetahuan dan


ketrampilan dalam memberikan asuhan
keperawatan.

2. Menetapkan prioritas asuhan keperawatan,


mengelola waktu secara efektif dan saran-
saran untuk meningkatkan kualitas hidup.

16
3. Sebagai nara sumber / konselor bagi pasien,
keluarga dan komunitas dalam menghadapi
perubahan kesehatan, ketidakmampuan dan
kematian.
4. Sebagai komunikator yang terapeutik dan
pendengar yang baik dalam memberikan
dukungan dan perhatian.
5. Membantu pasien tetap independen sesuai
kemampuan mereka sehingga kenyamanan
terpenuhi, serta meningkatkan mutu hidup.

17
Langkah-langkah Perawatan Paliatif
• Membentuk team untuk menghadapi beragam
pasien dan masalah-masalah keluarga.

• Tujuan dari team ini adalah mengobati,


merawat, memberikan penyuluhan sosial dan
pelayanan lainnya dan bekerja sama dengan
Departemen Kesehatan, Swasta(LSM), relawan,
dll.
• Perubahan dari pengobatan aktif ke
pengobatan Paliatif tidak terjadi dalam waktu
yang singkat.

• Perawatan Paliatif sangat berhasil ketika masih


pada fase dini, mendapat dukungan dari
lingkungannya yaitu keluarga dan adanya team
yang membangkitkan kesadarannya.
PENANGANAN GEJALA
Gejala-gejala yang ditimbulkan
• Rasa sakit / Pain
• Lemas/Fatique/weakness
• Sesak nafas/dyspnea
• Buang air terus menerus/presisten diarrhea
• Susah tidur/insomnia
• Rasa mual/Nausea dan vomiting
Bagi Petugas
• Memahami batasan penyebab, jenis, sifat dan
derajat nyeri
• Mendengarkan keluhan pasien
• Mempercayai setiap keluhan pasien
• Bersedia memberi keterangan secara jelas dan
bijaksana
• Mampu dan bersedia melakukan pendekatan
dengan multidisipliner
• Memahami alternatif pengelolaan nyeri / gejala-
gejala lain
• Mampu menanggulangi bila timbul efek samping
obat
• Memberikan pendidikan terhadap pasien dan
keluarganya
• Mengubah perasaan tidak dapat sembuh dengan
perasaan nyaman terhadap gejala yang timbul
• Melakukan penilaian psikososial

• Memperkirakan emosi pasien yang akan


mempengaruhi persepsi dari rasa nyerinya

• Mengetahui riwayat sosialnya secara detail


(masalah keluarga, kurang perhatian) yg dapat
mempengaruhi efek nyerinya.
Tujuan : membantu pasien
• Mengubah perasaan tidak dapat sembuh
dengan perasaan nyaman terhadap gejala
yang timbul.
• Menahan semaksimal mungkin kontrol
hidupnya terhadap penyakitnya melalui
dukungan emosional dan nasehat-nasehat
praktis.
• Menangani gejala dengan obat-obatan dan
atau intervensi non farmakologis
• Semua gejala harus diidentifikasi melalui
rangkaian gejala dengan mempertanyakan
tentang :
- keluhan
- lokasi
- apa yang memperburuk keadaan
- apa yang memperbaiki keadaan
- gejala-gejala yang berhubungan
- apa yang mempengaruhi kehidupan sehari-
hari pasien
Asuhan Keperawatan Paliatif

1. Identifikasi Jejaring Perawatan Paliatif


Kelompok organisasi yang saling
bekerjasama untuk memberikan askep
yang memadai. Perlu renpra yang lebih
optimal untuk mencapai kesehatan prima.

26
• Manfaat untuk :
– informasi askep terkini, akurat dan terpercaya,
– merupakan forum tukar pendapat dan pengembangan
gagasan,
– memberikan dukungan dan memperluas basis
dukungan,
– menyatukan sumber daya untuk tujuan bersama yaitu
kesejahteraan pasien,
– mengobati, merawat dan memberikan penyuluhan sosial
dan pelayanan lainnya.
– Bekerja sama dengan DepKes, Swasta (LSM),
Relawan, Pemuka Agama dll

27
2. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Dalam Melakukan Askep Paliatif

• Perawatan paliatif dimulai apabila pengobatan


secara medis tidak lagi efektif, karena organ
organ vital dalam tubuh pasien sudah
mengalami kegagalan atau pasien dan
keluarga mengatakan tidak lagi melanjutkan
terapi.
28
• Akontabilitas

Perawat bertanggung jawab dan bertanggung


gugat terhadap keputusan dan tindakan
keperawatan serta mengenal batas peran dan
fungsi perawat dalam bertindak.

• Berdasarkan Kode Etik Keperawatan dan


Budaya.
29
• Menghormati hak ” privacy ” pasien terhadap
askep dan yankes bagi dirinya. Menghormati
nilai, kebiasaan, keyakinan dan kepercayaan /
agama serta budaya.

• Legal
Pelaksanaan askep sesuai dengan peraturan
perundang – undangan keperawatan, kebijakan
lokal dan nasional serta mengenal tindakan
yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku
dan terkait dengan kode etik profesi /
keperawatan.
30
3.Penerapan Asuhan Keperawatan Paliatif

• Penanganan gejala dengan obat-obatan


dan atau intervensi non farmakologis.

• Adanya gangguan psikososial yang


bersumber pada kondisi penyakit pasien,
kepribadian, perkembangan dan latar
belakang kehidupan pribadi pasien,
keluarga, budaya, agama dan sebagainya.
31
Pengkajian

– Anamnesis yang teliti baik dari pasien


maupun keluarganya.( keluhan, lokasi)
– Pemeriksaan fisik, penunjang, status
mental dan laporan harian selama
perawatan
– Gejala-gejala yang berhubungan
32
Diagnosa Keperawatan
• Nyeri,
• Resti Infeksi,
• Perubahan Nutrisi,
• Resti terhadap koping tidak efektif,
• Imobilitas,
• Ketidakseimbangan cairan,
• Ansietas,

33
• Resti terhadap Perubahan Perfusi
Jaringan,
• Perubahan Fungsi Defekasi,
• Resti terhadap Perubahan Integritas Kulit,
• Perubahan Mukosa Mulut,
• Kerusakan Pertukaran Gas,
• Gangguan Konsep Diri,
• Kurang perawatan diri.

34
Perawatan
Paliatif
Upaya Peningkatan Kenyamanan
Upaya Keterangan
Suasana Tenang Duduk tenang dan ciptakan suasana tenang
Masase Meliputi tepukan, gosok, dan pijitan pada otot
Musik Dapat menciptakan suasana yang tidak asing pada pasien dengan
mendengarkan musik yang biasa di senangi seperti di rumah
Kompres hangat Kompres hangat pada tempat nyeri dengan kantong panas / pemanas listrik
Kompres dingin Kompres dingin dengan kantong es.
Hati-hati: pastikan kantong es tidak bocor dan terbungkus untuk menjaga
kenyamanan, sensasi dingin tanpa menimbulkan kerusakan kulit karena
dingin. Batasi setiap 10 menit ganti lokasi. Bila kulit memucat hentikan
Mandi Berendam di air hangat
Vibrasi Dengan alat vibrator. Dapat digunakan untuk menstimuli kulit dan jaringan
otot
Produk Mentol Gosokkan pada kulit.
Hati-hati jangan dikenakan pada kulit yang luka atau radang, dalam memilih
produk, karena beberapa jenis ada yang mengandung salisilat (senyawa
kimia seperti aspirin) yang mungkin kontraindikasi untuk pasien tertentu.

Asuhan Keperawatan 35
Konseling paliatif
• Beri kesempatan untuk mengekspresikan
perasaannya
• Dengarkan dengan baik dan empati
• Gunakan strategi komunikasi therapeutic saat
berbicara dengan pasien
• Perhatikan suku,budaya,kepercayaan dan nilai-
nilai pada individu dan keluarga saat mereka
mengekspresikan kesedihannya
• Hubungkan pasien dengan grup support

36
Lanjutan..

• Anjurkan pasien membangun hubungan dengan


orang lain
• Beri waktu bagi keluarga dan orang-orang yang
dekat dengannya untuk bertemu
• Bantu keluarga dan orang yang dicintai untuk
menyediakan waktu mengingat-ingat hal yang
menyenangkan bersama pasien
• Anjurkan keluarga dan orang yang dekat agar
melakukan hubungan terus misal dengan
telephone, kartu, catatan singkat pada pasien
sebagai dukungan.
TERIMA KASIH
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai