Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI IJARAH

KELOMPOK 7

ARNIATI LASOMA
NUR JANA
WIDY PRATIWI MONANTUN

Akuntansi Ijarah_kelompok 7 1
Pengertian
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik
ma’jur (obyek sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk
mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang
disewakannya.

Ijarah muntahiyah bittamlik (IMBT) adalah akad sewa-


menyewa antara pemilik obyek sewa dan penyewa
untuk mendapatkan imbalan atas obyek sewa yang
disewakannya dengan “ opsi perpindahan hak miliki”
obyek sewa pada saat tertentu sesuai dengan akad
sewa.

Akuntansi Ijarah_kelompok 7
2
Dalam PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah
dijelaskan beberapa pengertian yang
dipergunakan dalam tranaksi Ijarah

1. Aset Ijarah

2. Ijarah

3.
3. Ijarah
Ijarah Muntahiyah
Muntahiyah Bittamlik
Bittamlik

4. Nilai wajar

5. Obyek Ijarah

6. Sewa operasi

7. Umur Manfaat

8. Wa’ad

Akuntansi Ijarah_kelompok 7
3
Rukun Ijarah
Musta’jir
Musta’jir
(penyewa)
(penyewa)
Mu’jur
Mu’jur
(barang
(barang atau
atau
obyek
obyek sewaan)
sewaan)

Mu’ajjir
Mu’ajjir
(pemilik
(pemilik
barang)
barang)

Ajaran
Ajaran atau
atau Ujrah
Ujrah
(( Harga
Harga
sewa/manfaat
sewa/manfaat
sewa
sewa ))

Ijab
Ijab Qabul
Qabul

Akuntansi Ijarah_kelompok 7
4
Syarat – Syarat Ijarah

1. Pihak yang terlibat harus saling ridha

2. Ma’jur (barang/obyek sewa) ada


manfaatnya:


manfaat tersebut dibenarkan agama/halal

manfaat tersebut dapat dinilai dan diukur/diperhitungkan

manfaatnya dapat diberikan kepada pihak yang menyewa

Ma’jur wajib dibeli Musta’jir

Akuntansi Ijarah_kelompok 7
5
Karakteristik Ijarah
Dewan Syariah Nsional menetapkan aturan tentang Ijarah sebagaimana
tercantum dalam fatwa Dewan Syariah Nasional nomor 09/DSN-
MUI/IV/2000 tertanggal 13 April 2000 (Fatwa,2006)
Pertama: Rukun dan syarat ijarah.
1. Pernyataan ijab dan qabul
2. Pihak-pihak yang berakad (berkontrak), terdiri atas pemberi sewa
(Lessor, pemilik asset, LKS) dan penyewa (Lessee,pihak yang
mengambil manfaat dari penggguna asset nasabah)
3. Objek kontrak,pembayaran (sewa) dan manfaat dari penggunaan
asset.
4. Manfaat dari penggunaan asset dalam ijarah adalah obyek kontrak
yang harus dijamin,karena ia rukun yang harus dipenuhi sebai ganti
dari sewa dan bukan asset itu sendiri.
5. Sighat ijarah adalah berupa peryataan dari kedua belah pihak yang
berkontrak,baik secara verbal atau dalam bentuk lain yang
equivalent, dengan cara penawaran dari pemilik asset (LKS) dan
penerimaan yang diinyatakan oleh penyewa (nasabah)

Akuntansi Ijarah_kelompok 7
6
Kedua: Ketentuan Obyek Ijarah
1. Obyek ijarah adalah manfaat dari penggunaan barang/jasa
2. Manfaat barang harus bisa dinilai dan dapat dilaksanakan dalam
kontrak
3. Pemenuhan manfaat harus yang bersifat diperbolehkan
4. Kesanggupan memenuhi manfaat harus nyata dan sesuai dengan
syariah
5. Manfaat arus dikenali secara spesifik sedemikian rupa untuk
menghilangkan jahalah (ketidaktahuan) yang akan mengakibatkan
sengketa
6. Spesifikasi manfaat harus dinyatakan dengan jelas, termasuk jangka
waktunya.
7. Sewa adalah sesuatu yang dijanjikan dan dibayar nasabah kepada
LKS sebagai pembayaran manfaat.
8. Pembayaran sewa boleh berbentuk jasa (manfaat lain) dari jenis
yang sama dengan obyek kontrak
9. Kelenturan ( flexibility ) dalam menentukan sewa dapat diwujudkan
dalam ukuran waktu, tempat dan jarak.

Akuntansi Ijarah_kelompok 7
7
Ketiga: kewajiban LKS dan Nasabah
dalam
pembiayaan Ijarah
1. Kewajiban LKS sebagai pemberi sewa:
 Menyediakan aset yang disewakan
 Menanggung biaya pemeliharaan aset
 Menjaminan bila terdapat cacat pada aset yang disewakan

2. Kewajiban nasabah sebagai penyewa:


 Membayar sewa dan bertanggung jawab untuk menjaga
keutuhan aset yang disewa serta menggunakannya sesuai
kontrak
 Menanggung biaya pemeliharaan aset yang sifatnya
ringan (tidak materi)
 Jika aset yang disewa rusak, bukan karena kelalaian pihak
penyewa dalam menjaganya, ia tidak bertanggung jawab
atas kerusakan tersebut.

Akuntansi Ijarah_kelompok 7
8
Cakupan Akuntansi Ijarah
Pengakuan,pengukuran,penyajian dan pengungkapan transaksi
Ijarah dan Ijarah Muntahia Bittamlik yang sebelumnya diatur
dalam PSAK 59 tentang Akuntansi Perbankan Syariah diganti
dengan PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah. Dalam PSAK 107
tentang Akuntansi Ijarah dijelaskan tujuan dari Akuntansi
Ijarah ini adalah mengatur
pengakuan,pengukuran,penyajian,dan pengungkapan
transaksi ijarah
2. Pernyataan ini diterapkan untuk entitas yang melakukan
transaksi ijarah
3. Pernyataan ini mencakup pengaturan untuk pembiayaan
multijasa yang menggunakan akad ijarah, namun tidak
menakup pengaturan perlakuan akuntansi untuk obligasi
syariah (sukuk) yang menggunakan akad ijarah.

Akuntansi Ijarah_kelompok 7
9
Beberapa ketentuan dalam PSAK 30 tentang sewa, antara lain
sewa pembiayaan (finance lease) dalam laporang keuangan
lessee dan laporan keuangan leassor.

A. Sewa pembiayaan (dalam B . Sewa pembiayaan ( dalam


laporan keuangan lessee) laporan keuangan lessor)


1. Pada saat awal masa sewa, lessee mengakui sewa

Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset
pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca berupa piutang sewa pembiayaan di neraca sebesar
sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari jumlah yang sama dengan investasi sewa neto
pembiayaan sewa minimun, jika nilai kini lebih rendah dari tersebut
nilai wajar. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ●
Pada hakikatnya dalam sewa pembiayaan semua
ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai asset risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan

2. Transaksi dan kejadian lainnya dicatat dan disajikan legal dialihkan oleh lessor kepada lesee,dan dengan
sesuai dengan subtansi dan realitas keuangannya, dan
demikian penerimaan piutang sewa diperlakukan
tidak selalu mengikuti bentuk legalnya.

3. Jika transaksi sewa tersebut tidak tercermin dalam
oleh lessor sebagai pembayaran pokok dan
neraca lessee,sumber daya ekonomi dan tingkat kewajiban penghasilan pembiayaan (finance income) yang
dari entitas menjadi rendah (understated), sehingga diterima lessor sebagai penggantian dan imbalan
mendistorsi rasio-rasio keuangan. atas investasi dan jasanya.

4. Kewajiban sewa tidak dapat disajikan sebagai ●
Lessor sering kali mengeluarkan biaya langsung awal
pengurangan aset sewaan dalam laporan keuangan. yang meliputi antara lain komisi, biaya legal, dan

5. Biya langsung awal umumnya terjadi sehubungan biaya internal yang inkremental dan dapat
dengan aktivitas sewa tertentu, seperti aktivitas negosiasi diatribusikan langsung dengan proses negosiasi dan
dan pemestian pelaksanaan sewa. pengaturan suatu sewa.

Akuntansi Ijarah_kelompok 7
10
Akuntansi Pemilik Obyek Ijarah
(Mu’jir)
Salah satu perbedaan ijarah dengan akuntansi sewa beli (leasing)
adalah pencacatan obyek ijarah yang dilakukan oleh Lessor.
Disamping itu ada beberapa akun yang dipergunakan dalam
akuntansi ijarah pada pemilik obyek ijarah.

Obyek Ijarah

Obyek ijarah adalah manfaat dari penggunaan aset berwujud atau


tidak berwujud. Obyek Ijarah atas penggunaan aset berwujud ini
yang diterapkan untuk Ijarah Muntahia Bittamlik, khususnya IMBT
karena ada opsi pemindahan kepemilikan. Oleh karena itu pemilik
Ijarah ( lessor) harus memiliki aset yang akan disewakan.

Akuntansi Ijarah_kelompok 7
11
Dalam pengkuran Aset Ijarah berdasarkan biaya histori untuk
pengukuran asset yang diperoleh untuk ijarah yang menacu
kepada nilai wajarnya pada tanggal perolehan, termasuk jumlah
yang dikeluarkan agar asset tersebut bisa digunakan yaitu Ijarah.
Nilai wajar pada tanggal perolehan ditafsirkan sebagai harga
yang dibayar bank untuk membeli asset tersebut dalam suatu
transaksi yang bersahabat.

Dalam PSAK 107 tentang Akuntansi Ijarah mengatur Biaya


Perolehan Obyek Ijarah sebagai berikut:

9. Obyek Ijarah diakui pada saat obyek Ijarah diperoleh sebesar biaya
perolehan.
10. Biaya perolehan obyek Ijarah yang berupa aset tetap mengacu ke
PSAK 16: aset Tetap dan aset tidak berwujud mengacu ke PSAK
19: Aset Tidak Berwujud.
Akuntansi Ijarah_kelompok 7
12
Accounting Auditing Standard for Islamic Financial Institution
(AASIFI) yang dikeluarkan oleh Accounting and Auditing
Organization for Islamic Financial Institutions. ( AAOIFI )

Pengukuran nilai aset yang diperoleh untuk ijarah


dijelaskan bahwa berdasarkan biaya historis
untuk mengukur aset yang diperoleh untuk ijarah
yang mengacu kepada nilai wajarnya pada
tanggal perolehan, termasuk jumlah yang
dikeluarkan agar asset tersebut bisa digunakan
yaitu ijarah. Nilai wajar pada tanggal perolehan
ditafsirkan sebagai harga yang dibayar bank
untuk membeli asset tersebut dalam suatu
transaksi yang bersahabat.

Akuntansi Ijarah_kelompok 7
13
Akun-akun dalam transaksi Ijarah
A. akun-akun Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
 Aset Ijarah
 Akumulasi Penyusutan Aset Ijarah
 Sewa Multijasa Tangguhan/Sewa Lanjut Tangguhan
 Cadangan biaya pemeliharaan/perbaikan

B. Akun-akun Laporan Laba Rugi


 Biaya Penyusutan Aset Ijarah
 Biaya Pemeliharaan Aset Ijarah
 Biaya Amortiasi Aset Ijarah
 Keuntungan Pelepasan Aset Ijarah
 Kerugian Pelepasan Aset Ijarah
 Pendapatan Sewa

Akuntansi Ijarah_kelompok 7
14
a. Pengadaan Aset Ijarah
Pengadaan Obyek Ijarah merupakan tanggungjawab lessor atau
pemilik obyek Ijarah.

b. Pengeluaran biaya lain aset Ijarah


Yang dimaksud dengan harga perolehan adalah seluruh kas dan
setara kas yang dikeluarkan untuk memperoleh aset sampai aset
tersebut dalam kondisi siap untuk dipergunakan atau dijual

c. Harga Sewa
Fatwa DSN nomor 09/DSN-MUI/IV/2000 ketentuan ke 2, butir 7
dijelaskan bahwa:
Sesuatu yang dapat dijadikan harga dalam jual beli dapat pula
dijadikan sewa dalam Ijarah.
Dari ketentuan ini dapat dilihat bahwa dalam jual beli terkandung
harga pokok atau harga perolehan dan harga jual dimana selisih
harga jual dan harga perolehan merupakan keuntungan yang
diperoleh dalam transaksi jual beli. Oleh karena itu dalam transaksi
ijarah juga terkandung harga
Akuntansi perolehan
Ijarah_kelompok 7 sewa dan harga sewa yang
merupakan harga jual yaitu harga yang harus dibayar oleh penyewa. 15
Pelaksanaan Akad
Ijarah
Dalam pelaksanaan akad ijarah tidak ada perbedaan
jurnal dalam akuntansi ijarah dan ijarah Muntahia
Bittamlik. Yang membedakan pemindahan kepemilikan
dalam ijarah Muntahia Bittamlik dimana hal ini tidak
ada dalam transaksi ijarah. Selain itu juga jumlah
transaksinya saja, karena hal ini dipengaruhi oleh
perhitungan harga perolehan, dimana didalamnya
terkandung beban penyusutan yang dipengaruhi oleh
masa penyusutan obyek ijarah tersebut. Oleh karena
transaksi Ijarah ini pencatatan aset ada pada Lemaga
Keuangan Syariah sebagai lessor, maka baik obyek
tersebut disewakan atau tidak disewakan tetap
dilakukan penyusutan.

Akuntansi Ijarah_kelompok 7
16
selesai..

THANK YOU

Akuntansi Ijarah_kelompok 7
17

Anda mungkin juga menyukai