Anda di halaman 1dari 46

Audit Maternal Perinatal

Dr. Kesatrianita M.Fanny T.Hondro,MSc.,SpA.


RSUD LUKAS-HILISIMAETANO
Penyebab Langsung Kematian Neonatus
World Health Organization.
Pernyataan Tentang Neonatus Dunia 2001

 Infeksi 32%
 Asfiksia 29%
 Komplikasi prematuritas 24%
 Kelainan bawaan 10%
 Lain-lain 5%
2
Definisi Sepsis Pada Neonatus

• Penyakit pada bayi yang berusia kurang dari 1


bulan
• Secara klinis terlihat sakit parah dan
• Kultur darah positif (atau kultur positif di
tempat lain yang biasanya steril)

3
Kejadian Sepsis Pada Neonatus
• Asia: 7,1 sampai 38 per 1.000 kelahiran hidup

• Afrika: 6,5 - 23 per 1.000 kelahiran hidup

• Amerika Selatan: 3,5 sampai 8,9 per 1.000


kelahiran hidup

• Amerika Serikat: 6 - 9 per 1.000 kelahiran hidup


4
Angka kematian
karena sepsis
Neonatus adalah 12 -
68% di negara
berkembang
Mengapa fatalitas
kasus ini demikian
tinggi?
5
Morbiditas Bagi Neoantus
Yang tetap Hidup

• Kerusakan otak disebabkan


oleh meningitis, syok septik,
atau hipoksemia
• Kerusakan organ lainnya -
paru, hati, tungkai, sendi

6
Sepsis Pada Neonatus
Awitan Lambat
Awitan Dini • usia bayi > 72 jam
• usia bayi < 72 jam • Didapat dari
• Didapat saat lingkungan
persalinan • Didapatkan secara
• Penularan vertikal nosokomial atau dari
dari ibu antara
Perbedaan ke bayisepsi tahap awal
rumah sakit lanjut di
dan tahap
negara berkembang tidak jelas:
• bayi lahir di rumah dan dibawa ke RS pada usia 3 hari
• bayi dirujuk dari RS lain
7
Sepsis Awitan Dini – Faktor Risiko

•Ketuban Pecah Dini >18 jam


•Korioamnionitis maternal(ibu demam 38C)
Cairan ketuban berbau
•Asfiksia Antenatal atau Intra partum
•Infeksi saluran kemih ibu
•Persalinan prematur
8
Korioamnionitis

Ibu demam selama persalinan  38ºC


± nyeri pada uterus
± lekositosis
± Denyut jantung janin meningkat

Risiko tinggi sepsis neonatus

9
Sepsis Awitan Lambat –
faktor risiko
• Prematuritas/BBLR
• Di RS
• Prosedur invasif - ventilator, alat infus, akses
vena sentral, kateter urine, pipa torakal
• Kontak dengan penyakit infeksi - dokter,
perawat, bayi dengan infeksi,
• Tidak diberi ASI
• Buruknya kebersihan di NICU
10
Bakteri Patogen Penyebab Sepsis Di Negara
Berkembang

• Sepsis Awitan Dini • Sepsis Awitan Lambat


– Baksil gram negatif – Baksil gram negatif
• E.coli
• Pseudomonas
• Klebsiella
• Klebsiella
– Enterococcus
– Group B streptococcus – Staph aureus(MRSA)
– Coagulase negative staphylococci – Coagulase negative
staphylococci
– Coagulase negative

11
Diagnosis Sepsis Pada Neonatus

• Tanda dan gejala klinis


• Pemeriksaan laboratorium
– Kultur bakteri patogen
– Pemeriksaan laboratorium lain

12
Diagnosis Sepsis Neonatus -
Tanda dan gejala klinis
Tanda klinis: tanda awal tidak spesifik, mungkin samar
• Gawat nafas - 90%,apnea,takipnea,sianosis
• Gejala GI:mutah,diare,malas minum,distensi
abdomen,ileus
• Ikterus
• Suhu tidak stabil-  suhu lebih sering
• Hipoglikemia atau hiperglikemia
• Lethargi, atau justru rewel
• Fontanela membonjol

• Hipotensi, syok, purpura, kejang- tanda lanjut

13
Kriteria Klinis Infeksi Bakteri Yang Parah
Buku Pedoman WHO ‘Integrated Management of Childhood Illnesses’, 2000
• Laju nafas > 60 kali per menit
• Lekukan dada yang dalam Bila dijumpai satu atau lebih
• Cuping hidung kembang kempis gejala ini:
• Ngorok Curigai Kemungkinan
• Fontanel menonjol Sepsis Berat
• Kejang
• Nanah dari telinga
• Kemerahkan di sekitar umbilikus yang melebar ke kulit
• Suhu > 37,7 C (atau teraba hangat) atau < 35,5C (atau teraba
dingin)
• Letargis atau tidak sadar
• Penurunan gerakan
• Tidak bisa minum
• Tidak mau menyusu
14
Pemeriksaan Laboratorium
• Kultur untuk mengidentifikasi bakteri patogen
– darah, CSS, urine, lain-lain
• Pemeriksaan hematologis
– Hitung leukosit
– Hitung platelet
– Erythrocyte Sedimentation Rate (ESR)
• Pemeriksaan lainnya
– C- reactive protein
15
Tidak ada Pengganti untuk Perbedaan Klinis

• Jumlah leukosit mungkin normal pada bayi dengan


sepsis
• Jumlah leukosit yang tinggi pada saat lahir tidak
terlalu spesifik- mungkin disebabkan oleh stres,
asfiksia
• Prediktor Sepsis Yang Lebih Baik
Total jumlah leukosit < 5000 /L
Hitungan neutrofil absolut : <1500/L
Rasio IT abnormal pada usia 12 sampai 24 jam
16
Bayi dengan faktor risiko tapi secara klinis baik

• Jumlah leukosit / CRP mungkin


berguna untuk menghilangkan
kecurigaan sepsis
• Bayi masih memerlukan observasi
ketat selama sedikitnya 48 jam
• Jika ibu mengalami korioamnionitis,
lakukan kultur darah untuk menguji
 CSF dan mulai pemberian
antibiotik.

17
Pemberian: antibiotik

Pilihan: disesuaikan dengan organisme yang prevalen di


wilayah tersebut
AS:
• Sepsis tahap awal: Group B strep / E.Coli
• Ampicillin and Gentamicin
Indonesia?
18
TATALAKSANA SEPSIS
• PAI(Profilaksis Antimikroba Intrapartum)
• Rekomendasi
– Persalinan Prematur
– Ketuban Pecah Dini >18 jam
– Demam Intrapartum Ibu (>38C)
– Bakteriuri GBS Ibu selama hamil
– Anak sebelumnya terkena GBS simtomatik

19
Neonatus DARI IBU YANG DAPAT PAI
• Jika bayi menunjukkan sepsis, ambil kultur,beri
antibiotika
• Bayi>=35 minggu, tidak sepsis, ibu dapat 2 dosis
antibiotika, bayi awasi ketat, tak perlu antibiotika
ataupun kultur
• Bayi <35 minggu, tidak sepsis, ibu dapat satu dosis
antibiotika, awasi ketat, periksa darah tepi, dan kultur
darah,observasi, tak perlu antibiotika

20
NEONATUS DG KECURIGAAN SEPSIS

• Kultur dulu
• Kuman yang jadi sasaran
GBS,
KUMAN GRAM NEGATIP DAN
LISTERIA
• Antibiotika yang dianjurkan AMPICILLIN DAN GENTAMICIN
• Cephalosporin generasi ke 3(Cefotaxime atau Ceftazidime)
dapat menggantikan Gentamicin jika ada kecurigaan klinis
meningitis atau jika gram positip dominan di RS ybs
• Ampicillin tunggal tidak dapat digunakan krn 100% resisten

21
TERAPI PENDUKUNG

• Cairan dan Elektrolit


• Nutrisi Enteral dan Parenteral
• Disfungsi Myacard: Inotropik (Dopamin)

22
Terapi Suportif

• Suhu lingkungan yang mendukung


• Perbaiki gejala GI - muntah, ileus
• Antisipasi kardiorespirasi
– hypoxia, apnea, ARDS, syok
• Perbaiki kelainan hematologis: anemia,
thrombocytopenia, DIC
• Dukungan neurologis - kejang
23
Jangka waktu terapi antibiotik - Septicemia

•Septicemia gram negatif: 14 hari


•Septicemia group B Strep: 10-14 hari

Ulangi kultur darah dalam waktu 24 - 48 jam


pasca pengobatan untuk memastikan bahwa
organisme sudah hilang.
24
Jangka waktu pemberian antibiotik
Meningitis

• Meningitis gram negatif : minimal 21 hari


• Meningitis group B Strep : 14 - 21 hari

Memastikan bahwa hasil kultur negatif dalam


waktu 24 - 48 jam pasca pengobatan
Pertimbangkan untuk uji pencitraan sub syaraf
pusat
25
Pencegahan Infeksi Nosokomial

• Cuci tangan,Cuci tangan dan cuci tangan


• Pemberian asupan dini
• ASI
• Kurangi penggunaan antibiotik spektrum luas
• Kurangi tindakan invasif
• Prosedur sterilisasi yang sesuai

26
Gawat Napas Pada Neonatus

27
Evaluasi

Apakah gawat napas merupakan


peristiwa atau penyakit yang mengancam
nyawa?

28
Tanda Bahaya Gawat napas

• Sianosis
• Apnea
• Stridor
• Kesulitan bernapas (gasping)
• Retraksi dada yang berat
• Perfusi buruk (syok)

29
Evaluasi Gawat napas dengan
Menggunakan Skor Down
0 1 2

Frekuensi napas < 60/menit 60 – 80/menit > 80/menit

Retraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat

Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis menetap


dengan O2 walaupun diberi
O2
Air entry Udara masuk Penurunan ringan Tidak ada udara
bilateral baik udara masuk masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar
dengan stetoskop tanpa alat bantu
30
Evaluasi Gawat napas dengan
Menggunakan Skor Down

Skor < 4 Tidak ada gawat napas

Skor 4 -7 Gawat napas

Skor > 7 Ancaman gagal napas (pemeriksaan gas


darah harus dilakukan)

31
Siapkan
• Peralatan resusitasi dan obat/bahan
• Melibatkan pihak lain (pendekatan tim)
• Memiliki staf yang sudah terlatih
• ABC
– Airway
– Breathing
– Circulation

32
Kondisi yang Berhubungan dengan Gawat
napas

33
34
35
Pemeriksaan
• Rontgen Dada
• Analisis gas darah arteri
• Pemeriksaan darah tepi lengkap (anemia,
polisitemia, sepsis)
• Pemeriksaan kadar glukosa (hipoglikemia)
• Kultur darah (sepsis, pneumonia)

36
Tatalaksana

• Setelah stabilisasi, tangani penyebab gawat


napas
• Gunakan CPAP
• Hindari pemaparan oksigen yang tidak perlu
• Berikan antibiotika sampai kemungkinan
sepsis dapat disingkirkan

37
DIAGRAM ALUR RESUSITASI

38
Lahir

Perawatan
- Cukup bulan? Ya Rutin :
- Amnion jernih dari - Berikan kehangatan
mekonium? - Bersihkan/buka
30 detik

- Bernapas/menangis? jalan napas


- Keringkan
- Tonus baik? - Nilai warna
Tidak

- Berikan kehangatan
- Posisikan; bersihkan/ buka
jalan
napas (kalau perlu)*
- Keringkan, stimulasi, reposisi
Bernapas Perawatan
Evaluasi pernapasan,
FJ > 100 & Observasi
FJ, dan warna
kemerahan
Sianosis
Apnea / kemerahan
FJ < Beri oksigen
100
39
Ventilasi efektif
Berikan Ventilasi Tekanan Perawatan Pasca
30 detik

Positip* FJ > 100 & Resusitasi


kemerahan

FJ < 60 FJ < 60

- Berikan Ventilasi Tekanan

Positip*
30 detik

- Lakukan Kompresi Dada*


FJ < 60

Berikan Epinefrin*

40
Penyebab Umum Gawat Napas

• Transient tachypnea of the newborn (TTN)


• Penyakit Membran Hialin (HMD)
• Sindrom Aspirasi Mekonium (MAS)
• Air leak syndrome (Sindrom Kebocoran Udara)
• Pneumonia
• Penyakit jantung bawaan

41
Ringkasan:
Tujuan Pembelajaran
1.  Mengevaluasi tingkat keparahan gawat
napas dengan menggunakan skor Down.
2.  Mengidentifikasi kelainan pernapasan
umum pada neonatus, termasuk:
• Takipnea sementara pada neonatus (TTN).
• Panyakit Membran Hialin (RDS).
• Sindrom aspirasi mekonium (MAS).
• Sindrom kebocoran udara.
• Apnea.
• Pneumonia.
42
Ringkasan:
Tujuan Pembelajaran (lanjutan)
3. Mengidentifikasi faktor-faktor risiko,
presentasi klinis, pemeriksaan
laboratorium dan radiologi yang
diperlukan, dan penanganan TTN.
4. Mengidentifikasi insidens, faktor-faktor
risiko, pemeriksaan laboratorium dan
radiologi yang diperlukan, serta
penatalaksanaan RDS.
43
Ringkasan:
Tujuan Pembelajaran (lanjutan)
5. Mengidentifikasi faktor-faktor risiko,
presentasi klinis, pemeriksaan laboratorium
dan radiologi yang diperlukan,
penatalaksanaan MAS.
6. Mengidentifikasi insidens, faktor-faktor risiko,
presentasi klinis, pemeriksaan radiologis
yang diperlukan , dan penatalaksanaan
sindroma kebocoran udara.
44
Ringkasan:
Tujuan Pembelajaran (lanjutan)
7. Mengidentifikasi insidens, faktor-faktor
risiko, penyebab, pemeriksaan yang
diperlukan, dan penatalaksanaan apnea.
8. Mengidentifikasi etiologi, presentasi klinis,
pemeriksaan yang diperlukan, dan
penatalaksanaan pneumonia.

45
TERIMA KASIH

46

Anda mungkin juga menyukai