BAB 2 ELKTRO STATIS ( LISTRIK STATIS)

2.1 HUKUM COLOUMB

2.1.2 Intensitas Medan Listrik
2.2 HUKUM GAUSS UNTUK LISTRIK STATIS
2.2.1 Rapat Fluks Listrik
2.2.2 Aplikasi Hukum Gauss
2.3 SYARAT BATAS UNTUK ELEKTRO STATIK
2.3.1 Komponene Tangensial Medan Listrik
2.3.2 Komponen tangensial Rapat Fluks Listrik
2.3.3 Komponen Tegak Lurus (normal) Rapat Fluks Listrik
2.3.4 Komponen Tegak Lurus (normal) Medan Listrik
2.3.5 Potenisial Listrik
2.3.6 Dipol Listrik
2.3.6.1 Medan Akibat Dipol Listrik
2.3.6.2 Medan Listrik Akibat Dipol
2.3.7 Energi Elektrostatik
2.3.7.1 Rapat Energi
2.3.7.2 Rapar Energi Dalam Elektrostatik berdasarkan pers.Maxwell
 • Elektrostatik adalah studi tentang muatan dalam keadaan diam (rest).

• Muatan (charge) didefinisikan sebagai muatan titik (point charge) untuk menghadiri
pengunaan sistem koordinat tertentu, sehingga analisa / perhitungan dapat
dilakukan lebih mudah.
 2.1 HUKUM COLOUMB
• Gaya tarik atau tolak menolak antara dua muatan titik adalah :
 Berbanding lurus dengan perkalian antar muatan-muatan.
 Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua titik tersebut.
atau secara matematis :
F Q Q
1 2

1
F  2
R Dimana :

1 1
k 
 4 40r
Q1 R Q2

• Sehingga :  0 = permitivitas relatif didalam medium

 r = permetivitas didalam vakum
Q1Q2
F  2
R
• Atau :
Q1 Q 2
F  k 2
R
• Permeativitas relatif adalah kemampuan suatu medium/bahan untuk menahan atau menolak medan listrik.
Jika r = 1, maka resistansi bernilai maksimum (ruang bebas).
• Permeabilitas relatif adalah kemampuan suatu medium atau bahan untuk menahan atau menolak medan
magnet. Jika  r = 1, maka resistansi minimum, maka medium dapat menjadi bersifat nonmagnetik atau dapat
menjadi ruang bebas (free space).
QQk  r  rk 
 j  
F   
k 1 4 R  Rk

QQ1  R  R1  QQ2  R  R1 
   
   3   3
4 R  R1 4 R  R2
Q1
R1
R2 Q2
R3
Q Q3
R4
R5 Q4
 1
Q1Q2
F   aR
4 R 2 Q5


F 
Q1Q2 R
 2 
Ingat!
4 R R
 

F 

Q1Q2 R
 3
F12  F21
4 R2
 2.1.2 Intensitas Medan Listrik
• Medan yang dirasakan dari titik tersebut sebagai medan listrik atau intensitas medan listrik

 1 Qqt
F  2 aR
4 R
qt
qt qt 
F 1 Q
  2 aR
q t 4 R
Attraction 
Q F Q
qt Atau medan lim  lim  aR
qt qt  0 q
t
qt  0
4 R
2

 Q
E  2 aR
4 R
qt qt qt
 2.2 HUKUM GAUSS UNTUK LISTRIK STATIS
• Total gaya listrik dari suatu fluks yang timbul dari suatu permukaan tertutup sama dengan muatan (charge)
yang dilingkupi oleh permukaan tertutup tersebut :
• Secara matematis :
 Q
• Dimana :

Ѱ = fluks yang timbul akibat E
Q = muatan yang dilingkupi

Ingat !
• Jika muatannya kontinu, maka   Q  0
• Jika muatannya tidak kontinu, maka   Q  0
• Jika muatannya kontinu maka berlaku persamaan laplace
• Jika muatannya tidak kontinu maka berlaku persamaan poisson
2.2.1 Rapat Fluks Listrik
• Diketahui :
 Q
E  2 aR
4 R
 Q
E   2 aR
4 R

• Berdasarkan titik Gauss   Q

• Dimana :
Q = muatan
Ѱ= fluks (skalar)
• Sehingga :
 
E   2 aR
4 R
 
D 
Area
• Rapat fluks listrik didefiniskan sebagai total garis listrik dari fluks per total permukaan tertutup,
 
D  E
• Dimana ;
 d
D 
ds
 
d  D  ds
 
   D  ds
s

D  vektor perpindaha n
• Karena permukaan tertutup ekuivalen dengan volum, maka ketika menganalis secara internal, maka
distribusi muatan akan selalu merupakan didistribusikan oleh volum.

Karena didistribusi muatan adalah didistribusi

muatan volum, maka :
Q    v dv
v
Q
 v  lim
v 0 V
 Q    v dv
v

Q
 s  lim
v 0 s

dQ
s 
ds
Q    s dv
s

• Berdasarkan hukum Gauss:

 Q
• Sehingga :
 
s
 D  ds    v dv
0
• Dengan menggunakan teorema divergensi
   
   Adv   A  ds  Teorema Divergensi
   D dv    v dv
 
s 0
 
D   v  1st Maxwell  hukum gauss 1 tentang medan listrik 
• Contoh soal :

jika D  z cos 2 a z , maka hitunglah muatan total yang dilingkupi oleh suatu silinder yang mempunyai
  1, z  z  z
menggunakan teorema divergensi.
• Jawab : (Left Hand Side)
dik :
D
= devitasi fluks medan listrik dinyatakan dalam koordinat 
silindris
 
s D  ds  v vdv
top

   
 Q
 
Distribusi
fluks Distribusi
muatan

 side  side

 bottom
• Untuk  TOP :
 
 TOP   D ds
TOP 
• Kita ketahui elemen panjang untuk koordinat silindris dl  d  a   d  a  d z a z
untuk permuaan atas (top
surface), maka z konstan, sehingga kita harus mengambil elemen luas yang mengandung a z
ds   d  a     d  a 


ds  d  d  d z
1 2
 TOP   z 
a z  d  d a z 
2
 cos
 0  0
• Untuk top surface, z = 2;
1 2
 top  2    cos 2 d  d 1
2

 
0  0
1
  3  2 1  cos 2 
 2   d
 3 0 0 2
 
1 1 
2 2
1
 2   d   cos 2 2 d 
30 2 2
 0     
 0 
 2 1
   2
3 2
2
 top  coloumb
3
• Untuk Ѱbottom:

z2
ds    d  d  a z
1 2
 bot t om     z  cos  a z    d  d  a z 
2

 0  0
1 2
2    d  d
2 2
cos
 0  0

2
 bot t om  coloumb
3
• Untuk Ѱside:
 1

d   d  a  d a  d z a z
ds   d a    d z a z 


 d  d z a 
2 2
 side     z cos d d z    d d z a 
2

  0   2
2 2
 side     z cos d d z    a z  a  
2

  0   2

 side  0
• Maka:
Fluks total (Ψtotal )
(Ψtotal ) = Ψtop + Ψtotal + Ѱside
2 2
   0
3 3
4
 to ta l  coloumb
3
4
Q   to ta l  coloumb
3
• Right-Hand Side :
 

v
v dv dimana   D   v

• Karena untuk menghitung ρv , kita harus mencari divergensi dari densitas fluks medan listrik (D) didalam sistem
koordinat silinder.
  1
D  1 D
 D 
 Dz
  
z
• Diberika bahwa :

Dzcos
2
az
D 0

D 0

Dz zcos
2

• Sehingga :
  
D  Dz
z


z

z  cos 2  
 
  D  z  cos 2 
• Lalu katahui :  
 D   v   cos 2

Q    vd v

v1 2 2
        d 
2
cos  dd z
 0  0 z0
1
  3   2  1  cos 2   2
Q      d    z  2
 3 0 0 2 
 
1  
2  2 
1 1
Q    cos 2  d    4 
2   0
d 
3 0 2 
        
0

1 2
 4
3 2
4
Q  coloumb
• Sehingga : 3

4
  Q coloumb
3
2.2.2 Aplikasi Hukum Gauss
 Medan akibat suatu muatan titik berdasarkan Hukum gauss :
 
   D . ds
s

kemudian kita ketahui, Elemen panjang:


dl d r ar  rd a  r sin  d a
Elemen permukaan:

ds  r 2 sin  d d ar

Karena medan listrik dalam radian, maka rapat fluks juga harus dalam radian
 2
    r r sin  d d ar
2
D a r
0 0

 Dr   cos   0   0 r 2
 2

 Dr   cos   cos 0 2  0 r 2

 4r 2 d r
• Berdasarkan hukum gauss, Ψ=ϕ sehingga:

 4r 2 Dr  Q
Q
Dr 
4r 2
Q
Er 
4r 2
Q
Er 
4r 2

 Q
E ar
4r 2
 Medan listrik akibat suatu muatan garis (line change)
zL

dQ Q
L   lim
dL L 0 L
dQ   L d L persamaan
gaussian
Q   LdL
L
z0
  
• berdasarkan Hukum Gauss,  Q dimana kita ketahui    D . ds
elemen panjang : s

dL  d  a     d a  d z a z
kita pilih elemen permukaan yang mengandung
a , yaitu :

ds    d  d z a 
sehingga:
2 L
 

  D a  .  d d a 
0 z 0
z

 D     z
2 L
0 0

  D 2L............... 
 Distribusi Muatan
Karena muatan dalam bentuk muatan garis, maka rapat muatan garis (line
change density) harus diperhitungkan ketika kita ingin menghitung ϕ

Q   L dL
L
L
 
z 0
L dL

  L  L
L
0

Q   L L...........  
Berdasarkan hukum gauss, Ψ = Q , sehingga :

D 2 L   L L
L
 D 
2
L
E  
2

 L
E a
2
 Medan akibat muatan lembaran (sheet charge)>> infinitely extended untuk
sheet charge, permukaan gaussian berbentuk kubus berdasarkan hukum
gauss Ψ=ϕ dimana:

   D . ds
s

Dan Ψ = Ψtop +Ψbottom , jika “A” adalah luas dari

total
sebagian kecil lembaran muatan maka:
 top  Dz a z . A a z  Dz . A
 bottom   Dz a z . A   a z   Dz . A
maka :
 total  Dz A  Dz A  2 Dz A
 Distribusi muatan Berdasarkan hukum gauss, Ψ = Q,
Q Sehingga
 2  lim
s  0 s
2 Dz A   s A
Q
2  s
s Dz 
2
Q   s ds
s
s E z 
 Q  s A 2
s
Ez 
2

 s
E az
2
• Contoh soal: Hitunglah intensitas medan listrik pada sudut kubus
sehubungan dengan titik sudut yang lain yang mempunyai muatan 1 nano
coluomb. ukuran kubus adalah 1 satuan. Asumsikan bahwa mediumnya
adalah ruang bebas (free space)
D  0,0,1 C  0,1,1
 

 E  0,1,1 F 1,1,1
1nc 

B  0,1,0
A  0,0,0  

 G 1,1,0
H 1,0,0
1nc 
 • Medan listrik :
7
 Qk
E  2
ark
k 1 4 rk
 Q1 Q2 Q7
E a
 2 r1   2
ar 2  ....   2
ar 7
4 r1 4 r2 4 r7
• Mencari R

H G F  E

r1  1,0,0   0,0,0 r2  1,1,0   0,0,0 r3  1,1,1   0,0,0 r4   0,1,1   0,0,0
   
   
r1  1.a x  a x r2  a x  aY r3  a x  a y  a z r4  a y  a z
C • Maka intensitas : medan listrik
r6  1,0,1   0,0,0
  
r1  a x  1 r5  a z  1  1
 
r6  a X  a z r1 az
ar1    a x ar 5   az
r1 1
 B 
r2  a x  a y  1  1 
r7   0,1,0   0,0,0 r6  a x  a z  2

 2
 ax  az
r7  a y 
r3  a x  a y  a z  1  1  1 ar 6 
 3 2
 D ar 3

r3
  
ax  a y  az

r5   0,0,1   0,0,0
 r3 3
r7  a y  1  1
 
r5  a z r4  a y  a z  2 ay
a y  az ar 7   ay
ar 4  1
2
• Maka intensitas : medan listrik
 1nc 1nc ax  a y 1nc ax  a y  az
E a  
4 0 1
2 x
4 0 2   2
2 4 0  3 2
3
1nc a y  az 1nc 1nc ax  az
  a 
4 0  2 2
2 4 0 1
2 z
4 0 2   2
2
1nc
 ay
4 0 1
2

• Dimana:
1
9 x109
4 0

• Sehingga:
 ax  a y ax  a y  az a y  az ax  a y 

  
E  1.10 9 9.909  a x     az   ay 
 2 2 3 3 2 2 2 2 
 ax  a y ax  a y  az a y  az ax  a y 
 9 a x     az   ay 
 2 2 3 3 2 2 2 2 
 2.3 SYARAT BATAS UNTUK ELEKTRO STATIK
• Syarat batas dibutuhkan untuk mengetahui variasi/ perubahan medan
 E,H,Z,dll
  

ketika mediumnya berubah :

 Batas diasumsikan merupakan daerah yang bebas muatan (change free
medium).
 Batas harus diambil/dianggap sebagai medium yang homogen.
Untuk syarat batas elektrostatik, kita harus memeriksa kontinuitas medan
listrik dan rapat fluks listrik ketika medium berubah.
2.3.1 Komponene Tangensial Medan Listrik

En1 a c
medium 1
 r   r1 E
t1

0 0
En 2
 r   r 2 Et 2 medium 2
0
b d

• Kita ketahui:
 
 E . dL  0
L
 Et1ab  En1 , b0  En 2 0c  Et 2 cd  En 2 d 0  En1da  0
jika : ab  cd , b0  oc  d 0  0a
maka : Et1 , ab  Et 2 ab  En1b0  En1b0  En 2 0c  En 2 0c  0
 Et1  Et 2  ab  0
Et1  Et 2  0

Et1  Et 2
komponen tan gensial
medan listrik
tetap sama atau
kontinyu sepanjang
bidang batas
2.3.2 Komponen tangensial Rapat Fluks Listrik
• Kita ketahui:  
D  E
Dt1   1 Et1
Dt1
Et1 
2
• Serupa dengan itu:

Dt 2
Et 2 
2
• Berdasarkan syarat batas , Et1  Et 2
maka:
Dt1 Dt 2

1 2
Dt1  1

Dt 2  2
Karena:
1   2
maka:
Dt1
1
Dt 2
Sehingga:

Dt1  Dt 2
2.3.3 Komponen Tegak Lurus (normal) Rapat Fluks Listrik

Dn1 s
h

Dt1

Dn 2  0

Dt 2
• Jika Δh→0 maka tabung tersebut akan menyatu pada bidang batas,
dimana daerah ini adalah daerah batas bebas muatan.

 top   bottom0
Dn1 . s    Dn1 . s   0
Dn1 s  Dn 2 s  0

Dn1  Dn 2
2.3.4 Komponen Tegak Lurus (normal) Medan Listrik
 
b  E
Dn1 1.En1 danDn2
2 En2
Dn1 Dn2 ,maka
karena :
En1 2
 
En2 1
, 1 2 maka
karena :

En1  En2
 
Contoh soal: jika E2
ax3
ay6
az when z >0 mempenyai
permitivitas 2, maka hitunglah medan listrik ketika z <0 (diasumsikan
merupakan ruang bebas →  r 2  1

Jawab:



E2
ax3
ay6
az
r
2 
2

z
0 
E 2  . ?
  . ?
z  0 r 2

 t 2  . ?
 n 2  . ?
• Diketahu:
E t1  2 ax
E n1   6 az

kemudian, diketahui:
Et1  Et 2
 Et 2  2ax  3ay

lalu
Dn1  Dn 2
 0 r1 En1   0 r 2 En 2
 2   6az   1 En 2
En 2  12az

 E2  Et 2  En 2
 2ax  3ay  12az
2.3.5 Potenisial Listrik
r b
Q
• Potensial listrik didefinisikan V  
r a 4 r
2
ar d r ar

sebagai kerja yang dilakukan r b

Q
 dr
2
dengan mengambil suatu muatan  r
4
titik dari suatu titik awal menuju r a
r b
titik akhir. Q  r  2 1 
r  akhir   
  4   2  1 r  a
V    E . dL b
Q  1
r  awal V    
4  r  a
Q Q
V  
4b 4a
V  Vb  Va
Vab  Vb  Va
 Vab Vab

A B

Vab
Ingat:
“perbedaan potensial tidak bergantung pada
lintasan”
- Potensial listrik adalah besaran skalar
• Contoh soal 1: Hitunglah portensial listrik pada titik awal akibat dua
muatan sebesar 1nc terletak pada (0,0,1) dan (0,0,-1) asumsikan bahwa
εr=2
• Jawab:
Q Q
Vtotal  
41 4 2
 0 , 0 ,1  2Q 21nc 
 
vtotal  v1  v2 41 4
 0,0,0 1 10  9  10   2
9 9
 volt
2
 0,0,1
Vtotal  9 volt
  
• Contoh soal 2: Buktikan bahwa E
v
• Jawab:
r  akhir
 
V    E . dL
r  awal

 dv   E x d x  E y d y  E z d z ....1
  
lalu   
x y z
dan
 
 
 v   v   v 
dv   d x   d y   d z .... 2 
 x   y   z 

 didalam sumbu x 
variasi v
 
• Dengan menggunakan pers (1) dan (2), diperoleh:

v
 Ex d x  dx
x
v
Ex  
x
• dengan cara yang sama diperpoleh:
v
Ey  
y
v
 Ez  
z
• Sehingga: 
E  E x a x  E y a y  Ez a z
  v   v   v 
E    ax     a y     az 
 x   y   z 
  v v v 
E   ax  a y  a z 
 x y z 
 
E  V  Terbukti
2.3.6 Dipol Listrik
• Ketika dua buah muatan yang sama dan berlawanan tanda dipisahkan oleh
suatu jarak yang sangat kecil maka mereka akan membentuk dipol.
• momen dipol dari suatu dipol, diberikan oleh :
 
Pqa

q = muatan
a = perpindahan
2.3.6.1 Medan Akibat Dipol Listrik

 medan 
 
 yang 
r1 A 
ar akan
 
q  dihitung 
r  
 r2
Q
r  d

q d cos 
• Medan listrik di A akibat dipol, diberikan oleh:
q q
V  
4  r 1 4  r 2
q  1 1 
    Ingat:
4   r1 r2 
Potensial yang ditimbulkan oleh
q  r 2  r1  monopol berubah sebesar 1/r
V   
4   r1 r 2  Serupa dengan itu, potensial yang
d cos   ditimbulkan oleh dipol, tetradipol,
q 
V    oktadipol, dan lain-lain berubah
4  r 2 sebesar 1/r2 ,1/r3, 1/r4 secara
• Dimana : bermuatan.

r1  r 2  r
2.3.6.2 Medan Listrik Akibat Dipol
 
• Kita ketahui bahwa E   v dimana E dapat dihitung berdasarkan rumus :

 v 1 1 v
v  ar  a  a
r r r sin  
   
• dengan: 0

v   q d sin  

r  r  4  r2 

q d sin    1 

4   r  r 2 
q d sin   2 q d sin 

4 
  2r 
3

4  r 3
v   q d sin  

    4  r2 

q d 
 cos 
4   
q d
  sin 
4 
 v 1 v
v  ar  a
 r 
q d cos  2 1 q d sin 
 . 3 ar  a
4  r r 4  r 3

2 q d cos  q d sin 
 ar  a
4  r 3
4  r 3
2.3.7 Energi Elektrostatik

W1  0
 q1
 q2 step 1
W2  q2 v23
q1   q3

W3  q3  v31  v32 

q 2
W3  0
q3   q3
W2  q2 v23
W1  q1  v12  v13 
 q2 step 2

 q1
We  0  q2 v21  q3 v3  step 1
We  0  q2 v23  q1 v1  step 2 
 2We  0  q2  v21  v23   q3 v3  q1 v1
 q1 v1  q2 v2  q3 v3
1

 We  q1 v1  q2 v2  q3 v3
2


1 n
We   ak vk
2 k 1
2.3.7.1 Rapat Energi
• Definisi : energi yang dikandung persatuan volum
dWe
We 
dv
dimana:  untuk 
1  
We  9v muatn 
2  
 tunggal 

karena kita akan menghitung rapat energi maka kita harus mempertimbangkan distribusi
volum muatan, yaitu:


q
vdv
v

sehingga:


W
1

2
e
vv
dv 
v
2.3.7.2 Rapar Energi Dalam Elektrostatik berdasarkan pers.Maxwell
 
 . D  v
1  
 We 
2  .D . v dv
• kita ketahui bahwa:

. A  A . v  v  . A
    
• Maka:

. D  D . v  v  . D 
    

• Oleh karena itu:


1     
We    . D  D.v dv
2

    . D  dv   D.v  dv
1    1  
2 2
• Dengan mengaplikasikan teorema divergensi pada suku pertama:
We   VD . ds    D . D dv
1   1   
2s 2v

• kita ketahui bahwa : v berubah dalam 1/r dan D berubah dalam 1/r2\
• maka V D  berubah dalam 1/r3 dimana d berubah terhadap 1/r2 , jadi
s
jika luas area → ∞, maka suku pertama menjadi = 0
 D dv
  
 We  .  D
v
 
dik : E   v
maka :
d  E  
We    E dv  E 2
dv  2 v   E
We
d  E  2  2

dv

 2 v
 E dv 

d  E  2 
  2 E .V 
dv

/
E  2 dv
 E
2 dv